• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi guru pai dalam menggunakan model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi guru pai dalam menggunakan model"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Implementasi Guru PAI dalam Menggunakan Model Problem Based Learning pada Siswa di SMK N 1 Pandanarum Banjarnegara Jawa Tengah. Judul Skripsi: Implementasi Guru PAI dalam Menggunakan Model Problem Based Learning pada Siswa di SMK N 1 Pandanarum Banjarnegara Jawa Tengah. Implementasi Guru PAI dalam Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa di SMK N 1 Pandanarum Banjarnegara Jawa Tengah x+63 halaman+8 lampiran.

Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menuntut siswa untuk memecahkan masalah dari setiap materi yang dibahas dalam proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), peran pendidik hanya memberikan bimbingan kepada siswa agar berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah ini, guru memberikan suatu masalah kemudian siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), siswa akan lebih mudah memahaminya dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada Pendidikan Agama Islam kelas XI kelas Bisnis dan Pemasaran di SMK N 1 Pandanarum.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Fokus dan Sub Fokus
  • Kegunaan Penelitian
  • Sistematika Penelitian

Bab ini terdiri dari gambaran umum tentang latar belakang penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian yang Relevan

Kerangka Berfikir

Tujuan Penelitian

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Latar/Setting Penelitian

Metode dan Prosedur Penelitian

Data dan Sumber Data

Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Pemeriksaan Keabsahan Data

HASIL PENELITIAN

Temuan Penelitian

Dalam RPP guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, yaitu pertama-tama guru memberikan orientasi masalah kepada siswa, yaitu dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian guru memberikan dan menjelaskan tugas-tugas yang ada. seharusnya. Hal itu dilakukan dan didiskusikan agar masing-masing kelompok dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Guru PAI membantu siswa mengorganisasikan tugas-tugas dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru, yang dikerjakan secara berkelompok. Kelima guru tersebut menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah, yaitu oleh guru yang memberikan tes tertulis dan tes lisan untuk mengetahui derajat pengetahuan yang diperoleh siswa sehubungan dengan mata pelajaran yang telah dipelajari.3.

Berdasarkan hasil penelitian, guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dengan meminta guru PAI membantu siswa mengorganisasikan tugas-tugas dalam pemecahan masalah. Hasil observasi guru peneliti menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan meminta guru memberikan beberapa tes tertulis dan lisan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dipahami siswa selama proses pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil kemudian meminta mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Pendekatan ini cocok diterapkan ketika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah agar membuat siswa aktif ketika mendiskusikan proses pembelajaran. Tentunya dengan dibuatnya RPP Guru PAI akan lebih mudah dalam menentukan Kompetensi Dasar dan tujuan yang akan dicapai siswa. Proses pembelajaran dimulai dari mengorientasikan siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, melakukan penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil kerja, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Guru memberikan tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui tujuan pembelajaran mana yang ingin dicapai dan menginformasikan kepada mereka tentang materi yang akan dibahas. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah diawali dengan mengorientasikan masalah kepada siswa, mengorganisasikan siswa untuk belajar, memimpin penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil kerja, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dan kami berharap seluruh siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran selama proses pembelajaran.

Peneliti juga berharap kepada sesama siswa dapat saling membantu dan memberi semangat agar dapat aktif dalam proses pembelajaran. Menurut pemahaman saya sendiri, model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu desain yang digunakan dalam mengkonstruksi materi pembelajaran dan melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir. Saya kemudian meminta siswa untuk terlibat langsung atau berperan dalam permasalahan tersebut, tergantung materi yang dipelajari.

Dalam proses pelaksanaannya saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian membagikan materi yang akan dipelajari kepada siswa. Penggunaan media dapat memberikan kesan siswa pada saat belajar dan menimbulkan semangat pada saat proses pembelajaran.

Pembahasan Penelitian

PENUTUP

Saran

Peneliti berharap guru dapat lebih sabar dan aktif dalam memberikan motivasi, sehingga siswa lebih aktif dalam prosesnya. Peneliti berharap ketika pembelajaran tatap muka kembali dilakukan, siswa akan lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran. Peneliti berharap sekolah dapat lebih memfasilitasi sarana dan prasarana serta mendidik guru dan siswa untuk memanfaatkannya.

Implementasi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas XI Bisnis dan Pemasaran di SMK Negeri I Pandanarurn. Ya, di SMK N 1 Pandanarum kami menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, termasuk saya sendiri, namun tidak semua materi model pembelajaran ini digunakan, hanya materi-materi yang cocok dan layak digunakan dengan model pembelajaran berbasis masalah. Metode yang saya gunakan dalam model pembelajaran berbasis masalah adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Disana saya berperan sebagai pemimpin diskusi dan mengontrol setiap kelompok siswa agar tidak ada yang bercanda, main-main atau tidur. Kelompok tidak hanya akan mengajukan pertanyaan, tetapi saya juga akan mencari tahu seberapa baik siswa memahami pelajaran setelah mereka berdiskusi. Setelah pemaparan selesai saya akan bertanya kembali kepada beberapa siswa dan kemudian saya juga akan meminta siswa untuk menyelesaikan materi yang telah dibahas agar guru dapat memahami jika tujuan pembelajaran yang saya buat telah tercapai dalam pembelajaran. proses.

Menurut saya media pembelajaran adalah alat dan bahan yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan lancar. Karena sekolah SMK N 1 Pandanarum kebetulan terletak di dekat desa dan pegunungan, maka media alam disekitarnya membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah. Tidak hanya lingkungan alam saja, penggunaan media video dan gambar juga dapat mempermudah proses pembelajaran.

Dibuka dengan salam dan doa untuk memulai pembelajaran, pengecekan kehadiran siswa sebagai sikap kedisiplinan. Kaitkan materi/topik/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa terhadap materi/topik/kegiatan sebelumnya dan ajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi berikutnya. Kerjasama Mahasiswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi, mengumpulkan informasi, menyajikan kembali dan bertukar informasi mengenai produk ekonomi syariah di lembaga keuangan syariah mikro dan makro.

Siswa menyajikan hasil kerja kelompok atau individu dengan cara klasik, mengungkapkan pemikiran atau presentasi yang dibuat kemudian ditanggapi oleh presentasi kelompok atau individu. Guru dan siswa menarik kesimpulan tentang apa yang telah mereka pelajari tentang produk ekonomi syariah di lembaga keuangan syariah mikro dan makro, kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum mereka pahami.

Gambar Sekolah SMK N 1 Pandanarum tampak depan
Gambar Sekolah SMK N 1 Pandanarum tampak depan

Gambar

Gambar Sekolah SMK N 1 Pandanarum tampak depan
Gambar Kelas-kelas yang ada di bagian atas

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, siswa mengalami kesulitan belajar saat guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Model pembelajaran ini melibatkan siswa