• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih (di MAN 2 Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih (di MAN 2 Ponorogo"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan memfokuskan penelitian terkait implementasi kurikulum Pendidikan Keadilan 2013 di MAN 2 Ponorogo. Sedangkan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengungkap dan mengkaji bagaimana penerapan kurikulum mata kuliah fiqih tahun 2013 di MAN 2 Ponorogo.

Kajian Teori

Perencanaan Kurikulum

Menurut Umar Hamalik, perencanaan kurikulum merupakan suatu proses sosial yang kompleks yang memerlukan jenis dan tingkat pengambilan keputusan yang berbeda-beda. Perencanaan kurikulum dengan demikian dapat dilihat sebagai proses sosial yang kompleks yang memerlukan berbagai jenis dan.

Kekuatan Sosial

Dalam perencanaan kurikulum pendidikan, informasi dan data yang berkaitan dengan pengembangan program lembaga atau sekolah harus diasimilasi dan diorganisasikan secara intensif.

Perlakuan Pengetahuan

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Perencanaan Semester

Perencanaan Hari Pertama

Perencanaan Terus-Menerus

Perencanaan Bersama

Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan Mingguan

Perencanaan Kerja Harian

Persiapan Mengajar Harian ( Daily Lesson Plan )

Paket Pembelajaran Modular

Tujuan Kurikulum merupakan rumusan yang menggambarkan hasil yang diharapkan berdasarkan beberapa skema nilai yang diambil dari prinsip-prinsip filosofis. Dengan demikian, dalam hal tertentu substansi dapat dijadikan sumber pembentukan tujuan yang berada di bawah maksud dan tujuan.

Hubungan antara Aims, Goals, dan Objectives

Menurut Zaiz, penggunaan materi pelajaran sebagai sumber penyusunan tujuan dinilai bersifat khusus, sempit, dan teknis.

Klasifikasi Aims, Goals, dan Objectives

Sedangkan menurut Hyman, isi kurikulum adalah: pengetahuan (yaitu fakta, penjelasan, prinsip, definisi), keterampilan dan proses (yaitu membaca, menulis, berhitung, pengambilan keputusan). John Dewey mengungkapkan bahwa isi kurikulum lebih dari sekedar informasi yang diperoleh ketika dua keadaan terjadi.

Organisasi Isi Kurikulum

Kedua, isi harus langsung dimasukkan ke dalam perilaku dalam upaya meningkatkan makna dan kedalaman makna. Zais sependapat dengan pendapat Sailor dan Alexander dan Hyman bahwa konten merupakan komponen penting dalam konstruksi kurikulum.26.

Ruang Lingkup Isi Kurikulum

Urutan Isi Kurikulum

Kriteria Pemilihan Isi Kurikulum

Mekanismenya berskala, dari tingkat nasional ke tingkat provinsi, dari tingkat provinsi ke tingkat kabupaten atau kota, dan dari tingkat kabupaten atau kota ke tingkat kecamatan dan sekolah, yang terpenting adalah bagaimana kurikulum tersebut dapat berfungsi. . agar dapat dipahami oleh kepala sekolah dan guru. Keterampilan guru dalam melaksanakan kurikulum.. keterampilan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan kurikulum adalah sebagai berikut: Pertama, memahami hakikat tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum; Kedua, kemampuan menjabarkan tujuan kurikulum dalam tujuan yang lebih spesifik;

Landasan Teoritis Kurikulum 2013

Landasan Yuridis

Disebutkan dalam Pasal I; Satuan pendidikan dasar dan menengah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 sejak semester I tahun ajaran akan menerapkan kembali Kurikulum 2006 mulai semester II tahun ajaran sampai ada keputusan Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013;

Kompetensi Inti Kurikulum

Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dirumuskan untuk tingkat satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) digunakan untuk merumuskan kompetensi dasar (KD) yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut. Dalam upaya memperlancar operasionalisasi rumusan keterampilan dasar, diperlukan tujuan antara yang menunjukkan capaian keterampilan pada akhir setiap jenjang kelas pada setiap jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah ( MA).

Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum a) Pengertian Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Pencapaian kompetensi pada akhir setiap tingkatan kelas dari kelas I sampai VI, kelas VII sampai kelas IX, kelas X sampai kelas XII disebut Kompetensi Inti. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) memuat kriteria kualifikasi keterampilan yang diharapkan dicapai peserta didik setelah menyelesaikan masa studi pada satuan pendidikan pada jenjang Medresah Ibtidaiyah, Medresah Tsanawiyah, dan Medresah Aliyah.

Standar isi

Standar isi diselaraskan dengan isi pendidikan nasional dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan spiritual dan sosial. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menetapkan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang tertuang dalam Standar Kompetensi Lulusan, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar isi Kurikulum Madrasah 2013 mata pelajaran pendidikan agama Islam pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah seluruh nusantara mengacu pada Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum Madrasah Tahun 2013.

Standar Proses

Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai kombinasi dan penekanan yang berbeda dengan kegiatan pembelajaran lainnya, tergantung pada sifat isi yang dipelajari.41 Kurikulum 2013 mengembangkan dua jenis proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah suatu proses pendidikan dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan, berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran langsung, siswa melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang ditemukan selama kegiatan analisis.

Penilaian Kurikulum

Penilaian afektif digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi yang antara lain meliputi tingkat respon. Ruang lingkup ujian tengah semester mencakup seluruh indikator yang mewakili seluruh kompetensi inti pada periode ini. Ruang lingkup ujian tengah semester mencakup seluruh indikator yang mewakili seluruh kompetensi inti pada semester berjalan.

Mata Pelajaran Fikih a. Pengertian Fikih

Dari definisi para ulama fiqh jelas bahwa fiqh sendiri berarti praktek ijtihad karena hukum-hukum tersebut bersumber dari dalil-dalil yang rinci dan spesifik, baik melalui nash maupun melalui dalalah (pernyataan). Semua hal tersebut tidak dapat dilakukan kecuali dengan ijtihad, sedangkan dari definisi para ulama fiqh mereka melihat bahwa fiqh itu sendiri adalah syara’, baik hukumnya qath’i (jelas, pasti) atau dzanni (masih bersifat dugaan, tidak pasti) dan hukum kerasnya. dari furu (hukum kewajiban agama yang tidak esensial). sendiri secara keseluruhan atau sebagian. Dengan demikian, pada pengertian yang pertama sudah jelas bahwa ahli faqih atau fiqh itu aktif dalam bidangnya.

Tujuan dan Ruang lingkup Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah a) Tujuan Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah

Sedangkan dalam definisi lain, fath’i sekedar memelihara atau mengingat hukum-hukum kejadian. Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah meliputi: kajian prinsip-prinsip ibadah dan syariat dalam Islam; Hukum Islam mengenai peraturan zakat dan haji, hikmah dan cara pengelolaannya;

Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah

Pendekatan Penelitian

Kehadiran Peneliti

Lokasi Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Wawancara

Teknik Observasi

Metode observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan emosi. Metode observasi merupakan cara terbaik untuk memantau perilaku subjek penelitian, seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dan keadaan tertentu.60. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan yang cermat dan sistematis serta pencatatan terhadap fenomena yang sedang berlangsung.

Teknik dokumentasi

Pengecekan Keabsahan Temuan

Teknik triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data tersebut untuk keperluan pemeriksaan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Ada empat jenis triangulasi sebagai teknik penelitian yang memanfaatkan: sumber, metode, peneliti, dan teori. Kecukupan referensial ini merupakan alat untuk menampung dan mengadaptasi kritik tertulis untuk tujuan evaluasi, yaitu: dengan menyimpan informasi yang tidak direncanakan, sebagai alternatif apabila kaset (alat elektronik) tidak ada atau rusak.

Teknik Analisis Data

Reduksi Data

Analisis dalam kegiatan reduksi data berupa data dari dokumen, hasil wawancara dan hasil observasi dilakukan untuk mempertajam, mengklasifikasikan, mengarahkan, menghilangkan hal-hal yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sehingga diperoleh suatu kesimpulan akhir. Reduksi data juga dimaksudkan sebagai proses seleksi, yang memusatkan perhatian pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.67 Reduksi data berlangsung terus menerus sepanjang penelitian, bahkan sebelum data benar-benar dikumpulkan. kami sudah memperkirakan akan ada pengurangan. Dalam pengumpulan data dilakukan tahap reduksi, kemudian dilakukan rangkuman, pengkodean, penelusuran tema, pembuatan kelompok dan penulisan catatan 68 Proses ini berlangsung terus hingga setelah pengumpulan data di lapangan, hingga berakhirnya pembuatan laporan secara lengkap.

Penyajian Data

Langkah analisis selanjutnya adalah mengembangkan metode pengkodean.69 Seluruh data yang dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) dirangkum sesuai dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa kata, kalimat, atau paragraf, kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk matriks, grafik, jaringan, dan diagram sesuai anjuran Miles dan Huberman.72 Merancang Baris dengan Kolom dalam Matriks untuk data secara kualitatif dan menentukan jenis dan bentuk data yang akan dimasukkan ke dalam kotak matriks merupakan kegiatan analitis.

Penarikan Kesimpulan

Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya MAN 2 Ponorogo
  • Letak Geografis MAN 2 Ponorogo
  • Visi, Misi dan Tujuan MAN 2 Ponorogo 76 a. Visi MAN 2 Ponorogo
  • Keadaan Guru dan Karyawan MAN 2 Ponorogo
  • Keadaan Siswa MAN 2 Ponorogo

Visi MAN 2 Ponorogo adalah : “Mencetak lulusan madrasah yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta berwawasan lingkungan.” Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di MAN 2 Ponorogo sebanyak 63 orang PNS dan 38 orang pegawai honorer sehingga berjumlah 101 orang. Yang dimaksud siswa di sini adalah mereka yang resmi menjadi siswa di MAN 2 Ponorogo dan tercatat dalam buku besar sekolah.

Deskripsi Data

Perencanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Perencanaan pengajaran yang sistematis meliputi beberapa aspek

Standar ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum di MAN 2 Ponorogo sesuai dengan kebutuhan dan kondisi madrasah. Perencanaan kurikulum fiqh di MAN 2 Ponorogo lebih menitikberatkan pada pencapaian target kompetensi dibandingkan penguasaan materi. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Hukum di MAN 2 Ponorogo. Dalam penerapan kurikulum 2013, guru mengembangkan dua mode.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Dalam Pelaksanaan kurikulum 2013 guru mengembangkan dua modus

Kekurangan pembelajaran tatap muka Pertama, sulitnya mengatasi perbedaan kemampuan, pengetahuan awal, dan minat siswa; Pembelajaran tidak langsung adalah suatu proses pendidikan yang terjadi pada saat proses pembelajaran langsung, namun tidak dirancang sebagai suatu kegiatan tersendiri. Guru Fiqih MAN 2 Ponorogo mengatakan pembelajaran langsung dan tidak langsung terjadi secara terpadu dan tidak terpisah-pisah.

Penilaian Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Penilaian kurikulum 2013 dilakukan berbasis pencapaian kompetensi

Guru fiqih MAN 2 Ponorogo ini menilai, untuk aspek psikomotorik, pemberian tugas dengan cara menghafal terlebih dahulu, mengecek catatan anak dan memberikan motivasi untuk berlatih di rumah, sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ibu. Pernyataan Rima Rahmawaty yaitu : Penilaian hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa secara terus menerus. Penilaian ini berfungsi untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui tingkat kemajuan program pembelajaran, untuk mengetahui proses pendidikan dan pengajaran di sekolah yaitu seberapa efektifnya dalam perubahan. perilaku siswa sehubungan dengan tujuan yang diharapkan dan juga untuk menentukan tindak lanjut hasil penilaian yaitu melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya 108. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan peningkatan hasil belajar siswa secara berkelanjutan untuk dipantau.

PEMBAHASAN

Perencanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Menurut Oemar Hamalik perencanaan pengajaran yang sistematis meliputi

Seperti yang dikatakan oleh Ny. Rima Rahmawaty mengatakan, guru fiqh MAN 2 Ponorogo melaksanakan program semester dengan kegiatan tatap muka, praktikum, kerja lapangan, tengah semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainnya. Target guru fiqih MAN 2 Ponorogo pada setiap akhir semester genap adalah materi kegiatan program semester yang disajikan dapat diselesaikan. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ilmu Hukum di MAN 2 Ponorogo Abdul Majid meyakini dalam implementasi kurikulum 2013 guru.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Abdul Majid berpendapat bahwa dalam Pelaksanaan kurikulum 2013 guru

Proses pembelajaran langsung ini dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau disebut dengan efek instruksional. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Rima Rahmawaty, guru fiqih MAN 2 Ponorogo pada umumnya merancang pembelajaran langsung khusus untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa terkait aspek pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu). ) dapat berupa fakta, konsep, prinsip atau generalisasi) yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Hasil wawancara dengan Ibu Rima Rahmawaty, guru fiqih MAN 2 Ponorogo mengatakan bahwa pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung berlangsung secara terpadu dan tidak terpisah-pisah.

Penilaian Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Menurut Novan Ardy Wiyani penilaian kurikulum 2013 dilakukan

Penilaian ini berfungsi untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui tingkat kemajuan program pembelajaran, untuk mengetahui proses belajar mengajar di sekolah yaitu seberapa efektif dalam mengubah perilaku siswa. menuju tujuan yang diharapkan dan juga untuk menentukan hasil tindak lanjut yaitu melakukan perbaikan dan penyempurnaan program belajar mengajar serta strategi pelaksanaannya.112. Yang harus diperhatikan dalam menilai pembelajaran fiqh adalah prinsip kesinambungan, yaitu guru senantiasa memantau pertumbuhan, perkembangan dan perubahan peserta didik. Penilaian ini berfungsi untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui tingkat kemajuan program pembelajaran, untuk mengetahui proses belajar mengajar di sekolah yaitu seberapa efektif dalam mengubah perilaku siswa. menuju tujuan yang diharapkan dan juga untuk menentukan hasil tindak lanjut yaitu melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program belajar mengajar, serta strategi pelaksanaannya.

KESIMPULAN

KESIMPULAN

  • Perencanaan Kurikulum 2013 mata pelajaran fikih di MAN 2 Ponorogo
  • Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran fikih telah berjalan dengan
  • Penilaian Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih di MAN 2 Ponorogo Penilaian Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Fikih dilakukan pada pencapaian

Evaluasi Kurikulum Mata Kuliah Hukum Tahun 2013 di MAN 2 Ponorogo. Evaluasi Kurikulum Mata Pelajaran Hukum 2013 dilakukan berdasarkan capaian kompetensi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Praktik evaluasi guru fiqh MAN 2 Ponorogo belum bisa mengevaluasi seluruh komponen yang relevan dalam kurikulum 2013 karena aktivitas guru tidak hanya di sekolah saja, namun juga di lingkungan masyarakat dan keluarga.

SARAN

Referensi

Dokumen terkait

2.5 Khảo sát các điều kiện nuôi cấy thích hợp cho sinh tổng hợp amylase Các điều kiện nuôi cấy thích hợp cho sinh tổng hợp amylase của các chủng vi nấm nghiên cứu được khảo sát theo