• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MIKROTIK PADA JARINGAN BALAI UCSD JALAN DAN PIW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MIKROTIK PADA JARINGAN BALAI UCSD JALAN DAN PIW "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MIKROTIK PADA JARINGAN BALAI UCSD JALAN DAN PIW

BPSDM KEMENTRIAN PU

Agus Ikhwanudin

Jurusan Teknik Informatika

Universitas Bina Sarana Informatika Bandung Jl. Sekolah Internasional No.1-6, Bandung 40291 Indonesia

[email protected] ABSTRAK

Balai Uji Coba Sistem Diklat Jalan dan PIW merupakan salah satu instansi pemerintah yang dalam kegiatan penggunan jaringan komputernya telah menerapkan perangkat mikrotik sebagai fungsi router jaringan. Penelitian yang dilakukan di balai ini akan memanfaatkan dengan perangkat mikrotik untuk mengatasi masalah pada jaringan komputernya. Masalah yang dihadapi saat ini yaitu bandwidth internet yang tersedia masih kurang mencukupi untuk diakses oleh user secara bersamaan, sehingga kecepataan internet menjadi lambat, yang menyebabkan proses pekerjaan yang membutuhkan kecepatan internet menjadi terganggu.

Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggabungkan dua koneksi layanan ISP dengan mikrotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pendistribusian bandwidth internet agar kecepatan internet menjadi lebih cepat dan stabil. Metode yang bisa diterapkan untuk menggabung dua koneksi ISP yaitu dengan metode load balancing, karena metode ini dapat mendistribusikan beban trafik melalui dua gateway ISP secara seimbang.

Hasil penelitian yang telah diimplementasikan menunjukan bahwa, penerapan metode load balancing dapat berjalan dengan baik dan bandwidth internet dapat didistribusikan pada masing-masing komputer client secara merata. Hal ini menyebabkan koneksi internet yang ada di Balai UCSD dan PIW menjadi lebih cepat dan stabil. Selain itu, apabila salah satu link ISP terputus maka koneksi akan dipindahkan secara otomatis ke link ISP yang masih aktif, sehingga koneksi internet masih bisa berjalan dengan baik.

Kata kunci: Bandwidth, Internet, Jaringan, Load Balancing, Mikrotik ABSTRACT

Training System Test Hall Road and PIW is one of the Government agencies in the use of its computer network activity has been implemented as a function of mikrotik router device network. Research conducted in this Hall will be utilizing mikrotik devices to cope with problems in its computer network. The problems encountered at this time i.e. available internet bandwidth is still lacking sufficient to be accessed by all users simultaneously, so kecepataan the internet becomes slow, leading to process a job that requires internet speed be disturbed. Solution to fix the problem is to combine two ISP service connection with mikrotik. The purpose of this study was to optimize the distribution of internet bandwidth so that the speed of the internet becomes faster and stable. The method can be applied for merging two ISP connections with load balancing method, because this method can distribute the load of traffic through two gateway ISP in a balanced way. The research results have been implemented showed that the application of the method of load balancing can run well and internet bandwidth can be distributed on each client computer. This led to an internet connection that is on the porch of the UCSD and PIW becomes faster and stable. In addition, if one ISP link is dropped then the connection will be moved automatically to the ISP link is still active, so that the internet connection can still run well.

Key words: Bandwidth, Internet, networking, Load Balancing, Mikrotik

(2)

1. Pendahuluan

Dalam dunia IT, mikrotik sudah menjadi salah satu alternatif dan pilihan dalam membangun jaringan komputer, dan sudah sangat familiar bagi pengguna internet di Indonesia. Mikrotik banyak dikenal karena memiliki program router yang handal yang dapat digunakan sebagai fungsi router jaringan, baik untuk jaringan skala kecil maupun skala besar. Hingga saat ini banyak perusahaan seperti ISP , provider hostpot, dan instansi pemerintah yang telah menggunakan mikrotik sebagai router jaringan, dan hasilnya perusahaan ini merasa puas dengan apa yang telah diberikan oleh mikrotik (Ardhitya, 2013:3)

.

Salah satu perusahaan yang telah menggunakan mikrotik dalam jaringan komputernya adalah Balai Uji Coba Sistem Diklat Jalan dan PIW BPSDM Kementerian Pekerjaan Umum. Balai ini merupakan

instansi pemerintah yang

menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Jalan dan Pengembangan Infratruktur Wilayah. Balai ini mempunyai staf lebih dari 50 orang, serta asrama bagi peserta diklat dengan kapasitas lebih dari 100 orang peserta.

Seluruh kegiatan dan pekerjaan di Balai ini tidak lepas dari penggunaan jaringan komputer sebagai media akses internet, akan tetapi insfratruktur jaringan komputer yang dimiliki saat ini, masih terdapat permasalahan dan kekurangan. Masalah yang dihadapi saat ini yaitu bandwidth internet yang tersedia masih kurang mencukupi untuk diakses oleh user secara bersamaan, sehingga kecepataan internet menjadi lambat, yang menyebabkan proses pekerjaan yang membutuhkan kecepatan internet menjadi terganggu.Permasalahan yang dihadapi sudah diantisipasi dengan menggandeng dua layanan ISP, namun walaupun demikian pendistribusian bandwitdh internet masih kurang optimal, oleh karena itu perlu adanya penataan jaringan yang lebih dimaksimalkan lagi (Gumilar, 2018).

Solusi untuk mengatasi masalah jaringan tersebut, penulis akan meneliti terlebih dahulu dari penelitian yang sudah ada sebelumya yaitu dari jurnal yang berjudul “Implementasi Teknologi Load Balancing Dua Jalur Internet Service Provide (ISP) menggunakan Metode Per Connection Classifier (PCC) di Pondok Pesantren Yasin Kudus”. Dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa:

Dengan mengunakan teknik load balancing, bandwidth yang didapat oleh masing- masing client, seolah-olah terakumulasi dari bandwidth yang tersedia pada jaringan internet, sehingga kecepatan download dan upload dapat meningkat lebih stabil.

Penerapan teknik load balancing, beban dapat merata pada dua jalur internet, karena packet dibebankan secara seimbang. Selain itu, metode load balancing PCC dapat mengaktifkan fungsi failover atau backup koneksi, sehingga apabila ada salah satu koneksi internet yang teputus, maka seluruh beban akan dialihkan secara otomatis ke link internet yang masih aktif (Anif et al, 2018:34). Dari para pakar juga menyimpulkan bahwa, dengan menggunakan konsep load balancing akan terdapat peningkatan dari sisi latency, sehingga performansi jaringan bisa menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan tidak menggunakan teknik load balancing (Nugroho, 2017:21).

Berdasarkan hasil penelitian dari jurnal dan teori dari para pakar jaringan, maka pada penelitian yang dilakukan di balai ini akan mencoba menyelesaikan masalah jaringan dengan memanfaatkan perangkat mikrotik untuk menggabungkan dua jalur koneksi ISP dengan menerapkan metode load balancing. Diharapkan dengan penerapan teknik load balancing ini akan menyelesaikan masalah jaringan dengan baik.

1.2. Landasan teori

Berikut ini landasan teori yang digunakan dari beberapa referensi baik dari jurnal maupun buku yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya sebagai berikut:

A. Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer Network) adalah kumpulan dari beberapa komputer dan perangkat lain seperti router, switch dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau bergagi perangkat keras (Sofana, 2015:3).

(3)

Manfaat dalam membangun sebuah jaringan komputer menurut (Suyanto, 2015:1), terdiri dari:

1. Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, tidak perlu membeli printer yang banyak, tetapi cukup membeli satu buah printer saja, karena dapat digunakan oleh komputer secara bersama-sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

B. Load balancing

Load Balancing merupakan suatu teknik untuk mendistribusikan beban jaringan (traffic) melalui dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang. agar trafik dapat berjalan secara optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap, dan menghindari terjadinya overload pada salah satu jalur koneksi. Metode load

balancing terdapat berbagai macam metode menurut (Sukendar, 2017:86) diantaranya:

1.

Equal Cost Multi Path (ECMP)

ECMP adalah suatu teknik load balancing berdasarkan kombinasi source address dan destination address yang keluar masuk pada jalur gateway secara bergantian dengan nilai distance yang sama.

2.

Nth

Nth bukan merupakan suatu singkatan melainkan suatu teknik load balancing yang membentuk suatu deret tertentu, yang nantinya akan digunakan sebagai suatu sistem antrian di dalam mangle rule yang dibentuk. Nth diimplementasikan dalam suatu deret yang terdiri dari every dan packet yang akan direalisasikan dalam suatu deret interger.

3.

PCC (Per Connection Classifier) PCC (Per Connection Classifier) merupakan sebuah metode yang menspesifikasikan suatu paket menuju gateway suatu koneksi terterntu. PCC mengelompokan trafik koneksi yang keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa di bedakan berdasarkan scr-address, scr- port dan dst-port. Mikrotik akan mengingat-ingat jalur gateway yang telah dilewati diawal trafik koneksi.

Sehingga pada paket-paket data selanjutnya yang masih berkaitan akan dilewatkan pada jalur gateway yang sama dengan paket data sebelumnya yang sudah dikirim atau istilahnya PCC Matcher.

C. Mikrotik

Mikrotik pada mulanya adalah sebuah perusahaan kecil, dan kini sudah menjadi perusahaan besar, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat keras dan perangkat lunak yang berkantor pusat di Riga Latvia, sebuah negara di Eropa, yang di bangun oleh (Jhon trully dan Arnis Riektins) pada tahun 1995. Mikrotik adalah salah satu vendor hardware dan software, yang menyediakan fasilitas untuk membuat router yaitu Mikrotik RouterOS. Sebagai gambaran umum, ada beberapa jenis produk mikrotik menurut Sofana (2017:3) yaitu:

(4)

1. Mikrotik Router

Mikrotik router adalah perangkat keras router buatan mikrotik yang dapat menjalankan sistem operasi router (RouterOS).

2. Mikrotik RouterOS

Mikrotik RouterOS (Operating System Router) merupakan sistem operasi yang diperuntukan sebagai network router. Mikrotik RouterOS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat membuat komputer biasa menjadi sebuah router network yang handal.

3. Mikrotik lisensi

Mikrotik RouterOS merupakan sebuah sistem operasi yang berisensi, file image mikrotik RouterOS bisa di unduh dari website resmi mikrotik, www.mikrotik.com/download file image yang di unduh merupakan versi trial yang dapat digunakan dalam waktu 24 jam. Untuk menggunakan secara penuh, kita harus membeli lisensi tersebut. Satu lisensi hanya berlaku untuk satu buah harddisk

4. Mikrotik Routerboard

Mikrotik Routerboard Merupakan motherboard tanpa power suplay, interface, dan casing. Router ini dapat di costumize dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Contoh: type RB411,RB800.

D. GNS3

GNS3 adalah sebuah program graphical network simulator yang dapat mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks dibandingkan dengan simulator lainnya. Program ini dapat dijalankan pada operating-systems, seperti Windows XP professional dan windows diatasnya atau Linux Ubuntu (Julianto 2015:2).

E. Winbox

Winbox adalah sebuah software utility dari Mikrotik yang di gunakan untuk memonitoring Mikrotik routerOS kedalam mode GUI (Graphical User Interface) melalui operating system windows.

F. Bandwidth

Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit per detik (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu”. Atau definisi lain dari bandwidth yaitu luas atau lebar cakupan

frekuensi yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi. Jadi dapat disimpulkan bandwidth yaitu kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik.

Fungsi bandwidth adalah untuk menghitung transaksi data. Ternyata konsep bandwidth tidak cukup untuk menjelaskan kecepatan jaringan dan apa yang terjadi di jaringan.

Untuk itulah konsep Throughput muncul.

Throughput adalah bandwidth aktual atau bandwidth sebenarnya yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mengunduh suatu file.

1.2.3. Penelitian terdahulu

Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dari jurnal yang berjudul

”Analisis dan Implementasi Load Balancing Dengan Menggunakan Metode Nth Pada Jaringan Dinas Propinsi Jambi”. Menyimpulkan bahwa:

Penerapan teknik load balancing dengan metode Nth, telah memberikan bandwidth yang optimal pada dua jalur koneksi internet, namun load balancing tidak dapat mengakumulasi besaran bandwidth pada kedua jalur koneksi, karena teknik load balancing atau penyeimbang beban, bukan berarti 1Mbps+ 1Mbps = 2Mbps melainkan hasinya tetap 1Mbps + 1Mbps = 1Mbps + 1Mbps. Selain itu penerapan teknik load balancing metode Nth telah membagi beban traffic secara seimbang pada ISP 1 dan ISP 2 pada Dinas Pendidikan Kota Jambi (Syaputra & Assegaff, 2017:843).

Penelitian terdahulu selanjutnya yang berjudul “Implementasi Proxy Server Dan Load Balancing Menggunakan Metode Per Connection Classifier”.

Menyimpulkan bahwa: Teknik load balancing dan proxy pada jaringan Shmily.net diimplementasikan dengan metode PCC berbasis mikrotik dengan pengujian melalui 10 responden, dengan hasil 77,5% user sudah mencukupi kebutuhan koneksi Internet, artinya penerapan load balancing dan proxy sudah maksimal dan berjalan sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil teknik load balancing dan proxy pada Shmily.net telah didapatkan hasil bahwa kualitas koneksi Internet menghasilkan kecepatan download dan upload di Shmily.net lebih cepat setelah menggunakan load balancing dan proxy (Soepomo, 2014:1216).

(5)

Penelitian terdahulu selanjutnya yang berjudul “Implementasi Quality Of Service, Limit Bandwidth Dan Load Balancing Dengan Menggunakan Firmware DD-WRT Pada Router

BUFFALO WHR-HP-G300N”.

Menyimpulkan bahwa: Penerapan teknik Load Balancing pada jaringan PT LFC Teknologi Indonesia dapat berfungsi normal setelah diuji melalui 3 tahapan. Tahapan pertama telah terhubung ke gateway 2 ISP dari Telkom dan Indosat dengan maksimal, dan menghasilkan ping 38 ms dan 0 kali request time out (RTO). Tahapan kedua, setelah mencoba mematikan ISP dari Telkom, mengalami perubahan ping dari 38 ms menjadi 1040 ms dan 2 kali request time out. Tahapan ketiga dimana koneksi ISP dari Indosat dimatikan, pergantian koneksi ke ISP Telkom dengan maksimal ping dari 2063 ms menjadi 38 ms dan request time out sebanyak 2 kali (Andrianto, 2018:413).

Menurut penelitian terdahulu selanjutnya yang berjudul “Aplikasi Load Balancing PC Mikrotik Untuk Menggabungkan Dua Kecepatan Akses Internet Dari Dua ISP ”. Menyimpulkan bahwa: Penerapan teknik load balancing sangat penting dilakukan apabila skala dalam jaringan makin besar, demikian juga dengan trafik data makin lama makin tinggi.

Selain itu penerapan teknik load balancing merupakan solusi yang tepat dan efektif untuk menangani beban server yang sibuk, dan dimungkinkan pengaksesan sumber daya dalam jaringan didistribusikan ke dalam host lainya agar tidak terpusat, sehingga untuk kinerja dalam jaringan secara keseluruhan bisa berjalan dengan stabil (Sahari, 2015:23).

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode Deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai kejadian dan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Riset secara deskriptif mencoba memperoleh jawaban atas pertanyaan.

2.1 Metode Pengumpulan data

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang meliputi:

1. Observasi

Penulis mengamati langsung ke kantor Balai UCSD Jalan dan PIW BPSDM Kementrian Pekerjaan Umum untuk mengamati terhadap objek penelitian yang nantinya akan memudahkan untuk mendapatkan informasi.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan cara tanya jawab kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data-data yang objektif. Berikut nama orang yang di wawancara yaitu, (Gumilar, dan Didi Subandi).

3. Studi Pustaka

Penulis melakukan pengumpulan data dan mengambil informasi yang dibutuhkan dari berbagai bahan pustaka yaitu: dari buku cetak, perpustakaan, jurnal dan lain-lain.

2.2 Analisa Penelitian

Beberapa hal yang di analisa diantaranya:

1. Analisa Kebutuhan

Penulis menganalisa kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang ada dalam objek penelitian, mulai dari penyedia perangkat keras dan perangkat lunak.

2. Desain

Penulis membuat desain topologi jaringan dengan menggunakan software simulator GNS3 yang akan dirancang untuk penerapan teknik load balancing pada router mikrotik.

3. Testing

Setelah menganalisa dan mendapatkan desain jaringan, langkah selanjutnya adalah membuat simulasi yang telah di desain. Simulasi tersebut dibuat dengan menggunakan software simulator GNS3, apikasi winbox dan aplikasi vmware workstation, berikutnya akan dilakukan pengujian dengan tools mikrotik dan PC client

4. Implementasi

Hasil dari rancangan yang telah dibuat akan diimplementasikan pada jaringan Balai Uji Coba Sistem Diklat Jalan dan PIW terutama pada ruang server jaringan.

3. Hasil dan Pembahasan

Dalam pembahasan ini akan dibahas rancangan load balancing mulai dari konfigurasi, pengujian awal, pengujian akhir dan hasil. Gambar di bawah ini adalah rancangan topologi load balancing yang akan di bangun.

(6)

Gambar 3.1 Rancangan Topologi Load Balancing

Dalam penerapan konfigurasi load balancing pada router mikrotik, ada beberapa tahapan konfigurasi yang harus di tentukan dan diterapkan diantaranya:

1. Konfigurasi IP address untuk router ISP A. Konfigurasinya dapat diterapkan dengan perintah script sebagai berikut:

/ip address add address=192.168.

11.11/24 interface=ether1

/ip address add address=60.253.

118.17/24 interface=ether2

2. Konfigurasi IP address untuk router ISP B. konfigurasinya dapat diterapkan dengan perintah script sebagai berikut:

/ip address add address=192.168 .11.12/24 interface=ether1.

/ip address add address=203.190 .54.117/29 interface=ether2

3. Konfigurasi IP address untuk router mikrotik Jaringan lokal. konfigurasinya dapat diterapkan dengan perintah script sebagai berikut:

/ip address add address=60.253 .118.18/24 interface=ether1

/ip address add address=203.190 .54.118/24 interface=ether2

/ip address add address=192.168 .100.1/24 interface=ether3

4. Konfigurasi mangle

Konfigurasi dapat diterapkan dengan memasukan IP lokal 192.168.100.0/24 dengan dua rule. Konfigurasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Konfigurasi mangle

5. Konfigurasi NAT.

Konfigurasi NAT ditujukan agar komputer client dapat terhubung ke jaringan internet. Konfigurasi NAT dapat diterapkan dengan perintah script sebagai berikut:

/ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1

/ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2

Gambar 3.3 Konfiguasi Nat

6. Konfigurasi default gatway.

konfigurasinya diterapkan dengan perintah script sebagai berikut:

/ip route add dst- address=0.0.0.0/0

gateway=203.190.54.117 distance=2 check-gateway=ping

/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=60.253.118.17 distance=1 check-gateway=ping

Gambar 3.4 Konfiguasi Gateway 7. Konfigurasi DNS Server

Konfigurasi DNS dapat dilakukan dengan memasukan DNS milik server

(7)

google dengan perintah script sebagai berikut:

/ip dns set servers=8.8.8.8 atau bisa diterapkan dengan memasukan 2 gateway ISP pada parameter servers. Konfigurasi bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.5 konfiurasi DNS

3.1. Pengujian Jaringan

Pengujian jaringan yang di lakukan yaitu dilakukan ada dua tahapan pengujian, yang pertama pengujian awal dan yang kedua pengujian akhir.

3.1.1. Pengujian Jaringan Awal

Pada pengujian awal akan dilakukan dengan beberapa tahapan pengujian untuk memastikan apakah masing-masing perangkat dapat terhubung ke perangkat lainya dengan cara melakukan test koneksi ping dari terminal router OS pada aplikasi winbox mikrotik, berikut beberapa tahapan pengujian diantaranya:

1. Test ping dari router mikrotik ke IP gateway ISP A dan ISP B, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.6

Test ping dari Router ke Gateway ISP A dan B

2. Test ping dari router miikrotik ke komputer client.

Gambar 3.7 Test ping dari Router ke komputer client

3. Test ping dari router mikrotik ke server google

Gambar 3.8Test ping dari Router ke google

4. Test ping dari komputer client ke internet

Gambar 3.9 Test ping dari PC client ke internet Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian di atas menunjukan bahwa router mikrotik

(8)

dan komputer client sudah berhasil terhubung menuju ke IP gateway ISP A dan ISP B, dan juga komputer client sudah bisa terhubung ke jaringan internet.

3.1.2 Pengujian Jaringan Akhir

Pengujian berikutnya akan dilakukan dengan menguji koneksi internet dan bandwidth internet setelah di terapkan metode load balancing, berikut beberapa tahapan pengujian diantaranya:

1. Pengujian load balancing dengan tool traceroute

Gambar 3.10 Test koneksi dua gateway ISP

Berdasarkan hasil test koneksi dengan tool traceroute, menunjukan bahwa masing-masing alamat url telah melewati gateway ISP A dengan IP 60.253.118.17 dan ISP B dengan IP 203.190.54.117 artinya kedua link ISP telah sama-sama aktif dan berjalan dengan baik.

2. Pengujian load balancing dengan PCC (Per Connection Classifier)

Gambar 3.11 Pengujian load balancing dengan PCC

3. Pengujian bandwidth

Pengujian selanjutnya yaitu menguji kecepatan bandwitdh internet dengan cara melakukan speedtest dari browser google chrome. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.12 Pengujian bandwidth Pengujian jaringan usulan di atas telah berhasil di uji dengan beberapa tahapan pengujian, dan telah membuktikan bahwa penerapan teknik load balancing pada perangkat router mikrotik dengan penggabungan 2 koneksi ISP telah berjalan dengan baik.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diimplementasikan pada jaringan Balai Uji Coba Sistem Diklat Jalan dan PIW, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode load balancing telah menghasilkan kecepatan akses internet menjadi lebih cepat dan stabil

2. Setelah diterapkan metode load balancing, pendistribusian bandwitdh internet menjadi optimal, karena beban trafik dapat melewati 2 jalur gateway ISP secara seimbang.

3. Penerapan load balancing telah terjadi peningkatan dari sisi latency, sehingga performansi jaringan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan tidak menggunakan konsep load balancing.

4. Konfigurasi load balancing dapat mengaktifkan fungsi failover, efeknya apabila ada salah satu link ISP terputus. maka secara otomatis akan dipindahkan ke link ISP yang masih aktif, sehingga koneksi internet masih bisa berjalan dengan baik.

5.Saran-saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran-saran untuk penelitian dan pengembangan berikutnya, penulis menyarankan dengan beberapa saran diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menerapkan teknik load

(9)

balancing dengan penggabungan jalur koneksi lebih dari dua layanan ISP.

2. Disarankan untuk menerapkan teknik load balancing dengan metode bonding (penggabungan lebih dari satu router).

3. Disarankan untuk penelitian load balancing dan proxy server pada router mikrotik.

4. Disarankan untuk penelitian load balancing dan management bandwidth dengan teknik queue tree pada router mikrotik.

Referensi

Ardhitya, A. I. (2014). Pengertian dan Penjelasan Mikrotik.

Julianto, R. D., Romadoni, S., & Tinggi.

(2015). Implementasi gns3 cluster sebagai alat bantu simulasi jaringan komputer. E-Proceeding of Applied Science, 1(2355), 28–38.

Nasir Januardi, E. A. (2018). Implementasi Quality Of Service , Limit Bandwidth Dan Load Balancing Dengan Menggunakan Firmware DD-WRT Pada Router Buffalo WHR-HP- G300N. Jurnal SIMETRIS Vol. 9 No. 1 April 2018, 9(1), 404–413.

Sahari. (2015). Aplikasi Load Balancing Pc Mikrotik Untuk Menggabungkan Dua Kecepatan Akses Internet Dari Dua Isp. Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 1, Juni 2015, 2(1), 15–24.

Soepomo, P. (2014). Implementasi Proxy Server Dan Load Balancing Menggunakan Metode Per Connection Classifier ( Pcc ) Berbasis Mikrotik ( Studi kasus : Shmily . net ).

Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 2, 1206–1217.

Sofana, Iwan. 2015. Membangun

Jaringan

Komputer. Bandung: Informatika Bandung.

Sukendar, T. (2017). Keseimbangan Bandwidth Dengan Menggunakan Dua ISP Melalui Metode Nth Load Balancing Berbasiskan Mikrotik.

Jurnal Teknik Komputer Amik Bsi, III(1), 86–92.

Suyanto, A. H. (2015). Pengenalan Jaringan Komputer, 1–35.

Syaputra, A. W., & Assegaff, S. (2017).

Analisis Dan Implementasi Load Balancing Dengan Metode Nth Pada Jaringan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2, No.4, Desember 2017, 2(4).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian dan pertanyaan Penelitian Tiga tujuan penelitian ini adalah: 1 untuk memprediksi apakah harga rumput laut pada tingkat petani meningkat atau menurun pada saat

단위 : 천 원 Uint: thousand yen 미맥류 기타곡류 육류 어패류 소채과실 장류1 주류담배 기호품2 기타 가공식3 합계4 Rice and barley Other cereals Meat Fishes Vegetables and fruits Soy sauce Liquors, tobacco, etc.. 4