Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode kitabah dalam menghafal bacaan sholat pada anak lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara. Serta pengenalan kendala dan solusi penerapan metode Kitabah dalam menghafal bacaan sholat bagi anak lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara.
PENDAHULUAN
- Identifikasi masalah
- Batasan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Kegunaan dan Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
- Sistematika Penulisan
- Pengertian Metode Kitabah
- Pengertian Menghafal
- Bacaan Salat
Bagaimana penerapan metode kitabah dalam menghafal bacaan sholat pada anak lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara. Mendeskripsikan penerapan metode Kitabah untuk meningkatkan kemampuan menghafal bacaan sholat pada anak lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara.
Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan oleh penulis bahwa shalat merupakan kewajiban yang harus dilakukan, apa bila meninggalkannya akan mendapat dosa dan menunaikannya akan mendapat pahala. Shalat Zuhur terdiri dari empat rakaat waktu dari saat matahari bergeser dari pusat langit (90˚-1) sampai bayangan benda sama panjangnya ditambah bayangan matahari saat tegak lurus (titik kulminasi). Shalat Ashar terdiri dari empat rakaat yaitu dari akhir shalat Dzuhur hingga terbenamnya matahari.
Shalat magrib terdiri dari tiga rakaat, yaitu waktu dari terbenamnya matahari hingga lenyapnya warna merah (posisi matahari 01˚ sampai 18˚ di bawah ufuk setelah terbenam) 17 Adapun bacaan shalat magrib. Shalat Isya terdiri dari empat rakaat, waktu dari menghilangnya warna merah sampai terbitnya fajar (posisi matahari 18˚ setelah terbenam pada -20˚ menjelang fajar). Shalat Subuh terdiri dari dua rakaat, yaitu waktu dari terbit fajar hingga terbit matahari (posisi matahari 20˚ di bawah ufuk sebelum terbit matahari).
Anggota sujud adalah kedua tapak tangan, kedua lutut, kedua ibu jari kaki, hidung dan dahi.
ىَعُ ُفْعاََ
Kajian Penelitian Terdahulu
Komariah, 2010 dalam tesisnya yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Menghafal Bacaan Sholat Menggunakan Video Elektronik Bagi Siswa Kelas V SDN Semowe. Menyatakan bahwa melalui penggunaan video elektronik dapat memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan sholat siswa kelas V, yang catatannya belum semua bacaan sholat dan gerakan sholat sudah dihafalkan. Perbedaan penelitian tersebut adalah penelitian sebelumnya menggunakan video elektronik sedangkan penelitian yang akan diteliti adalah metode Kitab Suci.
Musriah, 2010 dalam tesisnya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Tilawah Wajib dan Amalannya Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelas III Studi Islam Di SDN Kesongo 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dengan latar belakang kelas III di SDN Kesongo 02 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terdiri dari 18 siswa (10 laki-laki dan 8 perempuan). Perbedaan penelitian ini adalah penelitian sebelumnya menggunakan metode kuantitatif sedangkan penelitian ini kualitatif dengan judul Implementasi. Metode Kitabah Untuk Meningkatkan Kemampuan Hafalan Hafalan Sholat pada Anak Lambat Belajar di Bengkulu Utara.
Perbedaan penelitian tersebut adalah penelitian sebelumnya menggunakan metode PTK sedangkan penelitian ini bersifat kualitatif dengan judul Penerapan Metode Kitabah Untuk Meningkatkan Kemampuan Hafalan Membaca Shalat Pada Anak Lambat Di Slbn 1 Bengkulu Utara.
Kerangka Berpikir
Djauzi Moedzakir menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang dilakukan dalam lingkungan alami, yang berperan sebagai peneliti sebagai alat pengumpul data, menggunakan analisis induktif, dan yang menurut partisipan terfokus pada makna 31. Jenisnya penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan menyajikan secara sistematis fakta-fakta tentang keadaan sebenarnya dari objek 32 Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan secara alamiah. kondisi (lingkungan alam) 33. Penelitian dengan menggunakan data kualitatif, yang pada akhirnya pelaksanaan penelitiannya menggunakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, sehingga menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif lebih menekankan pada makna, penalaran, definisi situasi tertentu (dalam konteks tertentu), penelitian lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. Maka penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif berbasis lapangan tentang kondisi alam, yang diambil dari kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang-orang yang diamati, serta secara sistematis menyajikan fakta dan keadaan yang sebenarnya.
Tempat dan Waktu Penelitian
Sumber Data
Sumber data sekunder diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian 35 Data diperoleh dari sumber pendukung dan buku-buku penunjang yang berkaitan dengan penelitian ini seperti dokumentasi, surat kabar, majalah, buku pedoman sekolah dll. Selain itu, data diperoleh dari 1 kepala sekolah, 1 guru mata pelajaran lain dan 3 wali murid.
Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
Selain itu juga digunakan untuk memperoleh data letak geografis, kondisi dan kondisi lingkungan yang terkait dengan SLB Negri 01 Bengkulu Utara. Wawancara atau (interview) adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif. Wawancara adalah percakapan antara dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang menjawab pertanyaan tersebut.
Penulis menggunakan metode ini untuk mengetahui bagaimana penerapan metode kitabah dan kendala apa saja yang dihadapi guru dalam menerapkan metode kitabah untuk menghafal bacaan doa bagi anak lamban belajar dan mencari solusi apa yang dilakukan guru pai dengan menerapkan metode kitabah pada Lambat Belajar Anak di SLB Negeri 01 Bangalore Utara. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang terjadi.38 Metode dokumentasi adalah mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, spidol, agenda, dan sebagainya.39 Ini metode dokumentasi yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang ada di SLB Negeri 01 Bengkulu Utara yang berkaitan dengan penelitian seperti sejarah, lokasi sekolah, visi misi sekolah, kondisi guru, siswa, sarana dan prasarana.
Uji Keabsahan Data
Memperluas pengamatan peneliti, peneliti kembali ke lapangan, mengamati, wawancara ulang dengan sumber data yang ditemui atau yang baru. Dengan demikian, keterandalan data dan urutan kejadian dapat terekam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan persistensi ini, peneliti akan mengecek kembali apakah data yang ditemukan salah atau tidak.
Apabila peneliti menemukan ketidaksesuaian data maka dilakukan analisis ini artinya peneliti mencari data yang menyimpang atau bertentangan dengan temuan yang berarti data yang ditemukan dapat dipercaya. Bahan acuan yang dimaksud adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang ditemukan peneliti. Jika data yang ditemukan telah disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid, sehingga semakin dipercaya, tetapi jika data yang ditemukan oleh peneliti dengan interpretasi yang berbeda belum disepakati oleh pemberi data, dan jika perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya dan menyesuaikannya dengan apa yang disediakan penyedia data.42 2.
Uji reliabilitas dilakukan untuk penelitian kualitatif yang berkualitas atau tidak, dengan memeriksa apakah peneliti cukup teliti, apakah peneliti melakukan kesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitiannya, pengumpulan data dan interpretasinya.
Teknik Analisis Data
- Temuan Penelitian
- Keadaan Guru
- Keadaan Siswa
Profil Singkat Sekolah Luar Biasa (SLB) Bengkulu Utara 01 Sebelum menjadi SLB 25 Arga Makmur, SLB ini dulu bernama SDLB Negeri Arga Makmur berdiri pada tahun 1984 yang langsung diresmikan oleh Bupati Bengkulu Utara Bapak . Sahri Romli pada tanggal 17 Juli 1984. Tenaga Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah guru/tenaga pengajar/tenaga kependidikan yang memiliki keahlian khusus terutama dalam menangani anak berkebutuhan khusus (disabilitas) dalam artian sebagai guru SLB selain pendidikan sains, seseorang juga harus memiliki keterampilan bidang yang bisa. Tenaga pengajar/pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bengkulu Utara 01 berasal dari berbagai daerah yang memiliki sertifikat kelulusan dari SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) yang jenjangnya setara dengan Sarjana dengan kelas II/b dan dari IKIP dengan jurusan PLB dengan angkatan III/a serta berbagai staf pengajar dari berbagai lulusan.
Berdasarkan tabel data di atas, jumlah guru di SLB 01 Bengkulu Utara yang melaksanakan tugas sesuai dengan jurusannya adalah 32 orang yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 1 orang wakil kepala sekolah, 30 orang guru, 1 orang bagian tata usaha (TU) dan 1 orang sebagai penjaga sekolah. 2) Kondisi siswa. Siswa sekolah luar biasa (SLB) adalah mereka yang memiliki kekurangan atau kecacatan, baik buta (buta), tuli-bisu (bisu-tuli), mental/gharita-tun (cacat kecerdasan di bawah standar rata-rata normal) atau cacat fisik (jasmani) . Dengan disabilitas). ). satu). Buta adalah: Anak-anak yang memiliki atau memiliki kecacatan pada penglihatannya, baik buta total maupun buta sebagian.
Sedangkan jumlah siswa SLB 01 Bengkulu Utara tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 96 anak, terdiri dari: a) Tuna Netra: Anak mengalami hambatan.
Hasil Penlitian
- Impelementasi Metode Kitabah Dalam Menghafal Bacaan Salat Pada Anak Slow Learner
- Kendala yang dihadapi Guru dalam Impelentasi Metode Kitabah Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada hari Minggu, 18
- solusi yang diberikan oleh guru dalam Impelementasi Metode Kitabah
Di SLBN 1 Bengkulu Utara diwajibkan menghafal bacaan sholat karena terkadang anak-anak di rumah jarang diajari bacaan sholat oleh orang tuanya karena orang tuanya sibuk ke kebun. Faktor penghambat penerapan metode kitabah dalam menghafal bacaan sholat bagi siswa lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara. Penerapan metode Kitabah dalam hafalan bacaan sholat pasti memiliki kendala, sama halnya dengan di SLBN 1 Bengkulu Utara, seperti kesulitan dalam menghadapi perbedaan karakter dan latar belakang siswa dalam menghafal bacaan sholat, kesulitan dalam memperoleh sumber untuk membuatnya. lebih mudah untuk menghafal bacaan doa.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, menurut Ibu Mardianti kendala yang dihadapi guru adalah “mengingat tajwid sholat sekolah waktunya sangat terbatas, sehingga masih sangat membutuhkan bimbingan orang tua di rumah” . Siswa di rumah sangat sedikit dalam menghafal bacaan sholat karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya, sehingga kurang bimbingan dari rumah. Guru PAI melakukan jam tambahan di luar jam sekolah, seperti menyendiri di rumah guru, agar bacaan doa anak menjadi lebih mudah dan tidak hilang.
Di SLBN 1 Bengkulu Utara guru juga bekerjasama dengan orang tua siswa untuk membantu siswa menghafal di rumah dan menyempatkan diri untuk lebih banyak membimbing siswa selama di rumah agar bacaan sholat menjadi lancar.
Pembahasan
- Hasil Pembahasan
- Impelementasi Metode Kitabah Dalam Menghafal Bacaan Salat Pada Anak Slow Learner
- Kendala yang dihadapi Guru Dalam Implementasi Metode Kitabah dalam Menghafal Bacaan Salat pada Anak Slow Learner
- Solusi yang diberikan oleh Guru dalam Implementasi Metode Kitabah dalam Menghafal Bacaan Salat
Setelah memaparkan implikasi dari kajian ini, penulis memberikan kajian sebagai berikut: Menggunakan metode Kitabah dalam menghafal bacaan sholat. Diketahui penggunaan metode kitabah dalam menghafal bacaan sholat pada anak lamban belajar adalah di SLBN 1 Bengkulu Utara. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada Kamis, 4 Juni 2020, terlihat jelas penggunaan metode Kitabah dalam menghafal bacaan doa anak lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara.
Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan metode kitabah dalam menghafal bacaan sholat anak lamban belajar dalam menghafal bacaan sholat anak lamban belajar. Siswa juga menjadi kendala penerapan metode Kitabah dalam menghafal bacaan sholat, dikarenakan sifat dan karakteristik siswa pada umumnya. Melalui guru melakukan jam belajar tambahan sepulang sekolah untuk menghafal bacaan sholat siswa yang lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara.
Berdasarkan pemaparan di atas, didapatkan matriks solusi yang diberikan oleh guru dalam mengimplementasikan metode kitabah dalam menghafal bacaan shalat, yaitu.
PENUTUP
Kesimpulan
Melalui guru dengan membuat pelajaran tambahan sepulang sekolah untuk menghafal bacaan sholat siswa lamban belajar di SLBN 1 Bengkulu Utara.
Saran