PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembentukan karakter siswa tidak hanya berkaitan dengan bidang akademis saja, tetapi juga sikap, nilai, dan perilaku yang positif. Salah satu sekolah yang menawarkan metode pembiasaan dan keteladanan dalam membentuk karakter peserta didiknya adalah MI Istiqomah Sambas Purbalingga yang mempunyai visi yaitu: “Dengan sadar mutu maka kita akan mewujudkan madrasah yang unggul, teladan dan islami”. tertarik untuk membahas topik diatas untuk penelitian dengan judul penelitian Penerapan Metode Pembiasaan Beragama Dalam Pembentukan Karakter Siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga.
Definisi Konseptual
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Istiqomah Sambas Purbalingga merupakan lembaga pendidikan Yayasan Istiqomah Sambas Purbalingga yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga. Siswa MI Istiqomah Sambas memiliki karakter terbiasa menjalankan program afektif madrasah, siswa dapat berkomunikasi dalam bahasa Arab dan Inggris dalam percakapan sehari-hari, dan tujuan madrasah masih banyak lagi. Jadi, yang dimaksud dengan “menerapkan metode pengajaran agama dalam pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga” adalah proses atau penggunaan pelajaran agama untuk secara konsisten dan terus menerus melatih dan mengenalkan siswa sehingga menjadi karakter yang berlandaskan prinsip agama. terbentuk. , jadi memang benar – benar sudah tertanam dalam diri anak dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan di kemudian hari.
Rumusan Masalah
Jadi dapat kita simpulkan bahwa pembentukan karakter adalah upaya pendidik untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik agar mempunyai perilaku dan budi pekerti luhur yang nantinya akan mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan madrasah adalah siswa dapat membaca Al-Quran secara tartil dengan metode UMMI, siswa dapat mempelajari minimal 5 juz Al-Quran yaitu juz dan juz 1 dalam satu kali ujian tatap muka.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bagi peneliti selanjutnya adalah dapat digunakan sebagai referensi, sumber informasi dan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Sistematika Pembahasan
BAB IV, merupakan bab tentang penyajian data yang diperoleh dari hasil penelitian, yang meliputi penyajian uraian penelitian dan analisis data hasil penelitian di lapangan. BAB V, bab penutup, merupakan bab terakhir dari pembahasan skripsi yang memuat simpulan dan saran.
KAJIAN TEORI
Kerangka Konseptual
- Metode Pembiasaan Keagamaan
- Pembentukan Karakter Siswa
Metode pembiasaan ini dilakukan dengan cara berulang kali menawarkan tindakan atau perilaku yang baik agar siswa terbiasa dan menganggapnya biasa saja. Metode pembiasaan ini dilakukan dengan memberikan latihan atau tugas yang berkaitan dengan pengembangan karakter siswa. Keunggulan Metode Pembiasaan Dalam Membentuk Karakter Siswa Metode pembiasaan mempunyai beberapa keunggulan dalam membentuk karakter siswa.
Penelitian Terkait
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan membahas tentang pembentukan karakter. 42 Sumiati, “Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembiasaan Tadarus Al-Qur'an di Medresah Tsanawiyah Al-Fajar Kabupaten Tanjung Jabung Timur,” (Skripsi, FTIK, PAI, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021), hal. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan membahas tentang pembentukan karakter siswa.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan penelitian
Dalam hal ini deskripsi kejadian merupakan gambaran kejadian untuk memahami proses pembentukan karakter siswa melalui penerapan metode penanaman agama di MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan secara utuh dan komprehensif penerapan Metode Pembiasaan Beragama dalam membentuk karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Penelitian ini menggambarkan proses yang dilakukan sekolah dalam menerapkan metode pembiasaan keagamaan pada siswa sehingga terbentuk karakter yang baik.
Waktu dan Tempat Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena atau peristiwa yang ada, baik fenomena alam maupun rekayasa manusia. Oleh karena itu, peneliti ingin terus meneliti tentang metode pengajaran agama yang membentuk karakter peserta didik.
Objek dan Subjek Penelitian
Selain itu guru juga merupakan orang yang mengetahui bagaimana keseharian peserta didik di madrasah, apakah mereka mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang diprogramkan atau tidak, sehingga mampu memberikan informasi-informasi yang diperlukan.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang ingin dilakukan peneliti mengenai informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, pada saat melakukan wawancara, peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan. Jenis wawancara ini merupakan wawancara mendalam, dimana proses wawancaranya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur, dimana wawancara ini merupakan jenis wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih terbuka. Wawancara tidak terstruktur merupakan jenis wawancara bebas yang tidak mengharuskan peneliti menggunakan pedoman wawancara dalam penelitiannya. Semua yang digunakan dalam wawancara jenis ini hanyalah garis besar masalah terkait yang ditanyakan.
Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara terstruktur, dimana pada saat wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang juga disiapkan alternatif jawabannya. Subyek penelitian yang akan diwawancarai oleh peneliti adalah kepala madrasah, guru dan siswa MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian berkaitan dengan penerapan metode pembiasaan beragama dalam pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga.
Observasi merupakan suatu proses pengamatan langsung terhadap suatu objek yang sedang berlangsung atau sedang berlangsung. Observasi juga merupakan suatu metode dalam proses pengumpulan data yang diperlukan peneliti, yaitu dengan mengamati suatu objek.57. Observasi yang dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa, dimana tujuan penelitian ini adalah penerapan metode pembiasaan keagamaan dalam membentuk karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga.
Profil MI Istiqomah Sambas Purbalingga meliputi sejarah singkat madrasah, letak geografis, visi, misi dan tujuan madrasah, struktur organisasi madrasah, kondisi guru dan siswa, serta sarana dan prasarana madrasah, prestasi dan penghargaan. .
Teknik Keabsahan Data
Penerapan Metode Pembiasaan Beragama dalam Pembentukan Karakter Siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga Karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Peneliti : Menurut anda apa faktor penghambat pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga?
Teknik Analisa Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum MI Istiqomah Sambas Purbalingga
- Profil MI Istiqomah Sambas Purbalingga
- Letak Geografis MI Istiqomah Sambas Purbalingga
- Visi, Misi, Tujuan dan Program Unggulan MI Istiqomah Sambas
Penyajian Data Penelitian
- Implementasi Metode Pembiasaan Keagamaan dalam
- Kendala yang Ditemukan Guru pada Implementasi
MI Istiqomah Sambas Purbalingga merupakan salah satu madrasah yang menerapkan kebiasaan terprogram. Karakter utama yang ingin kita bentuk di MI Istiqomah Sambas Purbalingga adalah karakter Islami dimana dalam penjabaran Islam ada 3 hal yaitu yang pertama ibadah yang benar (ibadah shahih), agama yang lurus (aqidah salimah) dan akhlak. mulia (akhlakul karimah). Sholat Dhuha merupakan salah satu adat istiadat yang dilakukan pada MI Istiqomah Sambas Purbalingga dari I sampai VI.
Doa Semangat Navajo di MI Istiqomah Sambas Purbalingga setiap hari Senin dan Jumat dilaksanakan oleh seluruh siswa. Sholat Dzuhur di MI Istiqomah Sambas Purbalingga dilaksanakan dalam 2 shift karena kapasitas aula tidak dapat menampung seluruh siswa dalam waktu bersamaan. 90 Observasi di MI Istiqomah Sambas Purbalingga, 28 Maret. madrasah) dan siswa terbiasa saling menyapa ketika memasuki ruang kelas dan kantor.
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, penerapan metode pembiasaan pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalinga sudah berjalan cukup baik. Kendala yang ditemukan guru dalam penerapan metode pembiasaan keagamaan untuk membentuk karakter siswa MI Pembiasaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Solusi yang digunakan guru untuk mengatasi kendala yang terdapat pada penerapan metode pembiasaan pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga.
Kerja sama antar pendidik di MI Istiqomah Sambas Purbalingga terjalin melalui sosialisasi adat istiadat yang dianut di madrasah pada awal tahun ajaran baru.
Analisis Data Penelitian dan Pembahasan
- Solusi yang Digunakan Guru untuk Mengatasai Kendala
Solusi yang digunakan guru untuk mengatasi kendala yang terdapat dalam penerapan metode pembiasaan keagamaan untuk membentuk karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Berdasarkan kesimpulan di atas, mengenai penerapan metode pembiasaan keagamaan untuk membentuk karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga, ada beberapa saran yang dapat diberikan, tidak lebih dari itu. Apakah sarana dan prasarana yang ada di MI Istiqomah Sambas Purbalingga mendukung terlaksananya kegiatan keagamaan terkait pembentukan karakter siswa?
Apa saja faktor penghambat ketika guru memimpin kegiatan keagamaan yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Menurut Anda nilai-nilai karakter apa saja yang dapat dikembangkan setelah melaksanakan tahfidzul Quran di MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Menurut anda apakah penerapan metode pembiasaan beragama sudah sesuai dengan kebutuhan siswa MI Istiqomah Sambas Purbalingga dalam hal pembentukan karakter?
Peneliti : Tokoh utama apa yang ingin dibentuk pada diri siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga Bu. Informan : Sholat dhuha merupakan salah satu adat istiadat yang telah dilaksanakan di MI Istiqomah Sambas Purbalingga mulai dari kelas I-VI. Peneliti : Materi apa yang biasa anda pelajari tentang pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga.
Peneliti : Menurut anda, apakah amalan keagamaan sesuai dengan kebutuhan siswa MI Istiqomah Sambas Purbalingga mengenai pendidikan karakter?
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan pembahasan berbagai uraian dan penjelasan hasil penelitian mengenai penerapan metode pembiasaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa, peneliti dapat menyimpulkan bahwa. Penerapan metode pembiasaan keagamaan dalam pembentukan karakter siswa di MI Istiqomah Sambas Purbalingga artinya seluruh siswa sudah terbiasa dengan pembiasaan keagamaan atau pembiasaan rutin yang dilakukan setiap hari yang meliputi: shalat dhuha berjamaah, tahfidzul quran, baris-baris dan jabat tangan dengan guru. , salam, bacaan sholat, sholat zuhur berjamaah, infaq setiap hari jumat. Karakter yang terbentuk setelah penerapan kebiasaan tersebut adalah karakter Islami yaitu ibadah yang benar (ibadah sahihah), keyakinan yang lurus (salimah aqidah), dan akhlak yang luhur (akhlakul karimah).
Karakter keislaman ditunjukkan dengan kebiasaan salat Dhuha, salat Dhuhur yang dilakukan berjamaah, kebiasaan salat sebelum dan sesudah pelajaran, salat sebelum kegiatan atau acara dilaksanakan, dan mengucapkan salam ketika memasuki kelas atau ruang kelas. kantor guru. Disiplin ditunjukkan dengan melakukan kebiasaan tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, disiplin dalam belajar dan disiplin menaati peraturan dan ketentuan madrasah. Tanggung jawab ditunjukkan dengan menjalankan tugas dan kewajiban dalam hal ini yaitu kebiasaan seperti membaca Al-Qur'an, siswa bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan hafalannya.
Saran
Sering berkomunikasi dengan guru untuk memantau perkembangan perilaku siswa sehingga apabila terjadi perilaku menyimpang siswa dapat diambil tindakan yang cepat dan tepat. Lebih bersabar dalam menghadapi perbedaan watak dan tingkah laku siswa serta jalinlah komunikasi yang baik dengan orang tua siswa mengenai watak atau tingkah laku siswa. Pemberian keteladanan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh guru dapat lebih ditingkatkan baik dari segi perkataan, tindakan, penampilan dan sebagainya.
Adat istiadat yang diterapkan di madrasah hendaknya diamalkan dan diamalkan di rumah dan dimana saja. Anak merupakan generasi penerus bangsa, oleh karena itu orang tua harus benar-benar memberikan pembelajaran dan perhatian yang baik kepada anaknya, tidak hanya dari satu aspek saja, namun dari aspek fisik yang berbeda.
Penutup
Peneliti : Apakah sarana dan prasarana di MI Istiqomah Sambas Purbalingga mendukung terlaksananya kegiatan keagamaan terkait pembentukan karakter siswa? Peneliti : Menurut ibu, apakah metode pembiasaan yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa MI Istiqomah Sambas?