• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MAN 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MAN 2 "

Copied!
179
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Sifat-sifat siswa yang kurang baik seperti kasar, tidak disiplin, tidak menyelesaikan tugas, menyontek atau terlambat menyerahkan tugas bahasa Indonesia masih ditemukan. Pentingnya penerapan nilai pendidikan karakter pada semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Teori

  • Definisi Pendidikan Karakter
  • Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter
  • Prinsip-prinsip Penyusunan Materi Pendidikan Karakter
  • Tujuan Pendidikan Karakter Bagi Individu
  • Keberhasilan Implementasi Pendidikan Karakter
  • Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter
  • Metode Pembelajaran Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter di lingkungan sekolah diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh dan didasarkan pada nilai-nilai tertentu yang diacu oleh sekolah. Oleh karena itu, nilai-nilai pendidikan karakter harus didasarkan pada nilai dan kaidah yang bersumber dari agama. 10 Zubaedi, Perancangan Konseptual Pendidikan Tanda dan Penerapannya di Instansi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal.

Pendidikan karakter dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yaitu ketika pendidik mengajarkan nilai, pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. 11 Zubaedi, Desain Konseptual Pendidikan Karakter dan Penerapannya di Lembaga Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. Banyaknya satuan pendidikan formal (lembaga sekolah) dan pendidikan nonformal (kelompok belajar, kursus, pertemuan taklim dan lain-lain) yang telah melaksanakan program pendidikan karakter menurut kabupaten atau kota dan provinsi.

Strategi pengembangan pendidikan karakter pada tingkat makro berarti seluruh konteks perencanaan dan pelaksanaan pengembangan nilai/karakter melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan nasional. 14 Zubaedi, Perancangan Konseptual Pendidikan Tanda dan Penerapannya di Instansi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal.

Pembelajaran Bahasa

  • Kompetensi Menyimak
  • Kompetensi Berbicara
  • Kompetensi Membaca
  • Kompetensi Menulis

Keterampilan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai seseorang sebelum menguasai keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Maka dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang dikuasai orang terlebih dahulu sebelum keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan berbicara. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan seseorang yang disampaikan dengan menggunakan bunyi-bunyi ujaran atau sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat, yang bertujuan untuk menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau gagasan secara lisan kepada lawan bicara. .

Menulis merupakan kegiatan membuat catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan naskah. Menulis biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu menulis seperti pulpen dan pensil.25 Literasi menulis adalah kegiatan menulis simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca simbol-simbol grafis tersebut. 26 Selain itu, menulis adalah suatu proses mengungkapkan gagasan atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis yang berupa rangkaian simbol/huruf bahasa.

Menulis juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan pikiran atau menyampaikan pesan (komunikasi), baik secara tertulis maupun dengan menggunakan bahasa tulis berupa rangkaian lambang huruf, membuat catatan atau semacamnya. .

Implementasi Nilai Pendidikan Karakter

  • Perencanaan
  • Pelaksanaan
  • Penilaian

Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik menggunakan nilai pendidikan karakter sesuai materi pembelajaran bahasa Indonesia. Evaluasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Evaluasi atau penilaian dilakukan oleh guru berdasarkan hasil pembelajaran. Evaluasi atau penilaian dilakukan oleh guru berdasarkan hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa dan dijadikan sebagai bahan menyusun laporan kemajuan hasil pembelajaran dan proses perbaikan.

30 Wardika Yusana, dkk, “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Karakter Kebangsaan pada Siswa SMK Negeri 2 Tabanan,” Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha ii, no Jika kompetensi dasar yang ditetapkan dalam perencanaan kegiatan , tidak tercapai, ia harus meninjau ulang rencana dan pelaksanaannya dengan maksud untuk melakukan perbaikan. Jadi penilaian atau evaluasi pembelajaran adalah suatu proses penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa.

Apabila hasil evaluasi kompetensi dasar yang ditentukan tidak berjalan dengan baik, maka guru harus melakukan perbaikan hingga kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai.

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

Nilai pendidikan karakter religius dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu terlaksana dengan baik. Nilai pendidikan karakter peduli lingkungan diterapkan dengan baik dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu. 2. Faktor pendukung dan penghambat penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu.

Peneliti dapat menemukan nilai pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu. Faktor pendukung dan penghambat penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu. Bagaimana penanaman nilai-nilai pendidikan karakter peduli lingkungan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu.

Bagaimana cara menanamkan nilai pembentukan karakter peduli sosial dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu. Peneliti : Bagaimana penanaman nilai-nilai pendidikan karakter peduli lingkungan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MAN 2 Kota Bengkulu.

Jenis Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Subjek dan Objek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Keabsahan Data

Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data sehingga diperoleh hal yang sama.37 Berdasarkan penjelasan tersebut, triangulasi metode merupakan uji keabsahan data yang dapat dilakukan. Jadi dari penjelasan di atas maka penelitian ini menggunakan uji keabsahan data melalui metode triangulasi karena dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data yaitu (wawancara, observasi dan dokumen). Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan analisis dokumentasi dibandingkan sehingga menjadi suatu kumpulan data yang komprehensif dan responsif.

Teknik Analisis Data

Pengumpulan data yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan analisis dokumen berupa kurikulum dan RPP yang dilakukan selama penelitian. Data berupa wawancara, observasi dan analisis dokumen berupa silabus dan RPP dalam penelitian ini dibagi menurut kategorinya masing-masing agar lebih detail dan mudah diolah. Reduksi data dilakukan dengan cara memperoleh data yang penting dan relevan, kemudian membuang data yang dianggap tidak mendukung penelitian.

Penelitian ini menyajikan data dalam bentuk deskripsi deskriptif tentang keadaan sebenarnya dan kondisi yang terjadi di lapangan dan dianalisis guna melihat hubungan interaktif antara sumber data berupa wawancara, observasi dan analisis dokumen berupa kurikulum dan pengajaran. rencana. Pada tahap inilah dilakukan finalisasi data setelah dilakukan pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data yang diperoleh berdasarkan wawancara, observasi kelas dan analisis dokumen berupa silabus dan RPP.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Riwayat Singkat Berdirinya Sekolah

Alasan dipilihnya kawasan ini adalah karena kawasan tersebut masih luas dan dekat dengan pemukiman penduduk, serta dekat dengan infrastruktur transportasi, darat dan udara. Misrip, M.Pd di bawah kepemimpinannya Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bengkulu semakin maju, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Sehingga MAN 2 Kota Bengkulu telah diperhitungkan oleh sekolah negeri lainnya baik di kota maupun di provinsi dalam segala kegiatannya dan menjadikan MAN 2 Kota Bengkulu menjadi sekolah peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata Mandiri).

Sehubungan dengan menjabatnya Kepala MAN 2 Kota Bengkulu, maka diangkatlah Kepala Madrasah pada tanggal 12 Februari 2018 oleh Ny. Karmila, S.Ag, M.Pd, beliau bergerak di bawah kepemimpinan beliau. MAN 2 Kota Bengkulu sudah lebih maju sehingga bisa lebih dikenal masyarakat.

Visi dan Misi MAN 2 Kota Bengkulu

Struktur Organisasi Lembaga MAN 2 Kota Bengkulu

Jumlah Guru dan Petugas Lainnya

Pelaksanaan Tugas Pendidik

45. mengevaluasi kegiatan di sekolah, menentukan kebijakan, mengadakan pertemuan, mengambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar, mengatur OSIS, mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan lembaga lain serta mengatur administrasi sekolah seperti: . administrasi, kurikulum, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana, tenaga kerja. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh satu orang wakil kepala sekolah dan satu orang koordinator KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Tugas wakil kepala sekolah adalah langsung membentuk tugas kepala sekolah, apabila kepala sekolah tidak hadir dan mengawasi seluruh kegiatan di sekolah.

Secara umum tugas wakil kepala sekolah antara lain merencanakan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi, mengidentifikasi dan mengevaluasi data, serta menyusun laporan. Guru bertanggung jawab kepada direktur dan mempunyai tugas melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Jumlah Siswa dan Siswi MAN 2 Kota Bengkulu

Fasilitas

Hasil Penelitian

  • Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia di MAN 2 Kota
  • Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia di MAN 2 Kota

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah menanamkan nilai pengajaran karakter gemar membaca pada siswa. Faktor penghambat penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah (1) perilaku siswa, (2) tidak adanya laboratorium bahasa. Peneliti : Bagaimana Menanamkan Nilai Pendidikan Karakter Peduli Sosial Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di MAN 2 Kota Bengkulu.

Referensi

Dokumen terkait

Table 12 indicates that the narrowing gender gap during the last sixteen years is attributed to women’s improvement in potential experience, education, and hours worked.. As with the