• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PASAL 267 AYAT (1) UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DALAM KAMERA TILANG ELEKTRONIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI PASAL 267 AYAT (1) UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DALAM KAMERA TILANG ELEKTRONIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

IMPLEMENTASI PASAL 267 AYAT (1) UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DALAM KAMERA TILANG

ELEKTRONIK

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

Windy Natalia, Nahdiya Sabrina [email protected]

Abstrak

Peneliti mengambil judul Implementasi Pasal 267 Ayat (1) Uu Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Dalam Kamera Tilang Elektronik (Studi Di Satuan Lalu Lintas Polisi Resort Kota Malang) dengan tujuan mengetahui penerapan sanksi pidana denda dalam menekan angka pelanggaran lalu lintas di Wilayah Hukum Satuan Lalu Lintas Polisi Resort Kota Malang, serta untuk mengetahui kendala dalam penerapan sanksi pidana denda dalam menekan angka pelanggaran lalu lintas di Wilayah Hukum Satuan Lalu Lintas Polisi Resort Kota Malang serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh aparat Satuan Lalu Lintas Polisi Resort dalam menekan angka pelanggaran lalu lintas di wilayah Kota. Penulis menggunakan jenis penelitian hukum empiris. Berdasarkan hasil analisis bahwa penerapan sanksi pidana denda dalam menekan angka pelanggaran lalu lintas di Wilayah Hukum Satuan Lalu Lintas Polisi Resort Kota Malang menggunakan sistem E-tilang kamera statis dan mobil incar dalam penyelesaian tindak pidana pelanggaran lalu-lintas dimana hal tersebut sudah sesuai dengan Pasal 267 ayat (1) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, namun belumlah maksimal sebab masih banyaknya pelanggaran lalu lintas dilakukan oleh masyarakat Kota Malang.

Kata Kunci : Sanksi Pidana, Lalu Lintas, Denda

1. Pendahuluan

Transportasi iaIah alat komunikasi publik yang memegang peranan penting guna mendorong moda yang diIakukan. PermasaIahan lalulintas menjadi masaIah nasionaI yang beradaptasi seiring perkembangan masyarakat. Hukum lndonesia adalah sebuah sistem dimana setiap sisi atau komponennya saling berkaitan hingga memengaruhi serta meIengkapi guna meraih suatu tujuan, yakni ketertiban serta keteraturan daIam masyarakat. Hukum mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Pembangunan hukum mutlak diperlukan agar hukum dapat berjalan seirama dengan perkembangan masyarakat. Salah satu hukum yang mempunyai peranan strategis dalam mengatur tata tertib masyarakat adalah aturan-aturan hukum yang berkembang dengan masalah lalu lintas. Aturan laluIintas memiliki dua peranan yakni membuat tertib serta kedamaian untuk semua kelas sosial. aturan laIu Iintas wajib menggabungkan kebebasan pengguna jaIan menggunakan tatanan yang diupayakan warga. Kondisi demikian wajib dipadukan beserta penegak hukum supaya warga merasakan keamanan serta penyeIesaian kasus laIu Iintas menciptakan keadilan. Berdasarkan hukum Indonesia, kejahatan apapun baik itu kejahatan atau peIanggaran, wajib dituntut berdasarkan hukum berlaku. Tetapi seringkali penyelesaian pelanggaran lalu Iintas tak selaras bersama

(2)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

Page 160 of 168

hukum yang ada. Banyaknya peIanggaran lalu Iintas diselesaikan oleh penegak hukum setempat. Pelanggaran lalu Iintas ialah tindakan dimana berlawanan pada lalu Iintas dan/atau ketertibannya, baik yang mengakibatkan hilangnya nyawa maupun harta, maupun hilangnya keselamatan dan ketertiban.Masalah ini akan terjadi pada lalu Iintas harian. Lalu Iintas serta angkutan memegang peran yang amat urgent saat mewujudkan tatanan sosiaI.

Meski polisi telah berusaha mencegah serta menertibkan, pelanggaran lalulintas masihlah banyak. Suatu langkah guna mencegah terjadinya peIanggaran yakni memberikan sanksi administrative berupa Bukti Pelanggaran (TlLANG) Mekanisme TlLANG dimana dilaksanakan wajib dapat dijalankan secara hati-hati hingga pada prosesnya menimbulkan rasa jera untuk para peIanggar lalu lintas.

Bentuk peIanggaran lalulintas oleh kendaraan bermotor, diantaranya: Tidak membawa atau memiliki Surat lzin Mengendarai (SlM) yang sah PasaI 288 ayat (2) jo PasaI 106 ayat (5) hurup b dan PasaI 281 jo. PasaI 77 ayat (1). Kendaraan tak diIengkapi STNK ataupun STCK yang dikeluarkan oIeh PoIri, PasaI 288 ayat (l) jo PasaI 106 ayat (5) huruf a.Kendaraan tak dilengkapi Plat Kendaraan yang dikeluarkan oIeh PoIri, PasaI 280 jo pasaI 68 ayat (1). Melanggar rambu lalulintas serta marka, PasaI 287 ayat (3) jo PasaI 106 ayat (4), Pasal 287 ayat(1) jo PasaI 106(4) huruf (a) dan PasaI 106 ayat(4) hrf (b) Pindah jalur ataupun bergerak kesamping tak ada isyarat, PasaI 295 jo pasaI 112 ayat (2). Mengambil hak pejaIan kaki ataupun pesepeda, PasaI 284 jo 106 ayat (2).

PeIanggaran lalulintas yang diselidiki dalam pemeriksaan peIanggaran lalu lintas merupakan peIanggaran khusus. Sejalan tujuan program pemeriksaan, BAP tak diperlukan dalam hal ini. PoIisi lalu lintas telah menghapus laporan resmi dan menggantinya dengan bentuk yang lebih sederhana yang dikatakan Bukti Pelanggaran atau TlLANG. Satlantas PoIres MaIang Kota memperkenalkan sistem baru dinamakan E-TilaXng. Sistem ini dipercaya bisa mengurangi pemerasan serta penyuapan. E-tiIang mengganti tilang manuaI dengan bIanko/form, yang mana pelanggar aturan didaftarkan dengan apIikasi kepoIisian.

2. METODE PENELITIAN

Dalam penulisan artikel ini peneliti menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan berbasiskan data data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder antara lain angka pelanggaran yang berada di Kota Malang dan dianalisis secara desktriptif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Penerapan Sanksi Pidana Denda dalam Menekan Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Malang

Surat Keterangan Pelanggaran, atau disingkat Tilang, adalah denda yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian kepada pengguna jalan yang melanggar peraturan.

Pengguna jalan atau pengemudi kendaraan bermotor sering melanggar peraturan lalu lintas. Dengan adanya tiket tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan lalu lintas. Electronic ticketing atau e-tilang mendigitalkan proses tilang. Teknologi bertujuan untuk membuat seluruh proses penilangan lebih efisien dan efektif,

(3)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

membantu polisi mengelolanya. Pada PasaI 273-317 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdapat pula ancaman pidana denda untuk siapapun yang melanggar ketentuan UU LLAJ tersebut salah satunya mengenai bukti pelanggaran (TILANG).

Jumlah denda yang dikenakan bervariasi sesuai dengan jenis pelanggaran yang berbeda. Sebelum pengadilan menjatuhkan denda, ada proses di pengadilan mulai dari penuntutan atas penyerangan polisi hingga penjatuhan denda, persidangan hingga pembayaran denda. E-tilang sendiri dapat memfasilitasi proses tilang polisi dan mempengaruhi peraturan lalulintas, misalnya pengguna jalan mengenali kamera yang memantau dan meminimalkan kemacetan karena proses tilang manual tidak perlu lagi menghentikan kendaraan. Meningkatnya pelanggaran lalu lintas di Kota Malang menjadi tantangan baru bagi pihak kepolisian untuk memberikan sanksi yang mendidik namun menakutkan. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya pelanggaran adalah dengan menerapkan sanksi administratif (denda) kepada pihak kepolisian.

Namun hingga saat ini masih sering terjadi oknum polisi yang memalsukan sistem tilang dengan alasan keuntungan pribadi tanpa mengikuti prosedur yang berlaku. Berdasarkan hal tersebut maka Kepolisian Resort Kota Malang menetapkan hal baru bernama e- tilang dimana dilakukan Iaunching pada Februari 2022. Proses pada kasus pelanggaran lalu lintas berawal dari adanya penindakan oleh pihak kepolisian yaitu tilang.tiIang adalah bukti peIanggaran laIu Iintas tertentu. Setelah menerima surat tiIang, maka Ianjut sidang di Pengadilan/Kejaksaan sesuai Ketentuan Pasal 267 Undang-Undang LLAJ. Aplikasi E-Tilang di Kota Malang dikategorikan kedalam 2 user, yang pertama yakni pihak kepoIisian serta yang kedua yakni pihak kejaksaan disisi kepoIisian, sistem terekam dikomputer tabIet menggunakan Android namun disisi kejaksaaan sistem terekam diwebsite, guna mengeksekusi misalnya proses persidangan.

Berdasarkan 3 fungsi itu, e-tilang tak melakukan fungsi pengantar pembayaran denda. Pembayaran denda sendiri dapat dilakukan pelanggar secara mandiri ke Bank seperti E-banking, ATM atau Teller Bank ataupun langsung ke Panitera setelah menerima surat tilang yang besarannya sesuai pasal yang dilanggar yakni Denda maksimal berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009 karena mekanismenya melibatkan formulir/surat tilang. Aplikasi ini hanya menyimpan memori berupa flag identifier yang menyimpan semua informasi tentang kronologis denda atau berkas kepolisian yang dibagikan ke pengadilan atau kejaksaan yang memiliki website dengan integrasi database yang sama. Pidana pokok yang harus dilakukan seseorang karena undang-undang atau atas dasar timbal balik atas kejahatan yang dilakukannya, bilamana kejahatan itu bertentangan dengan ketentuan KUHP atau ketentuan KUHP atau undang-undang.

Surat tiIang yang diterbitkan di wiIayah hukum PoIresta Malang dikeluarkan oleh Satuan PoIisi Lalu Lintas yang menangkap peIanggaran lalulintas tersebut.

Setelah tertanggap oleh Kamera Statis dan Mobil Incar, Foto yang diambil akan diproses oleh yang bersangkutan dan kemudian akan dikirimkan tiket ke alamat pemilik kendaraan yang sesuai dengan plat nomornya. Karena kepemilikan kendaraan juga menyangkut tanggung jawab dan segala sesuatu yang terjadi pada

(4)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

Page 163 of 168

unit kendaraan, maka tilang ditujukan kepada pemilik kendaraan. Pelanggaran yang dilakukan pun beragam. Pelanggaran lalulintas di Kota MaIang yang diketahui mencapai 100-200 setiap harinya, pelanggaran yang sering dilakukan oleh masyarakat malang sendiri banyak macamnya seperti tidak memakai helm, melawan arus, melanggar marka jalan/rambu lalu linta, over capacity, nomor kendaraan mati, tak membawa keIengkapan surat-surat berkendara, dan lain sebagainya.

PeIanggaran lalu lintas di Kota Malang seringkali disebabkan oleh pengguna jalan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Contohnya adalah menunggu di lampu lalu lintas. Sebagian besar jalan di kota Malang merupakan jalan yang sempit sehingga menyebabkan kendaraan mundur sambil menunggu lampu hijau menyala.

Ada juga kendaraan yang tidak sabar menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau. Jadi saat lampu lalu lintas menyala merah, kendaraan melewatinya. Akibat ketidaksabaran tersebut, terjadi kecelakaan lalu lintas akibat bertabrakan dengan kendaraan yang melintas .

Berdasarkan seIuruh penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sanksi denda untuk mengurangi peIanggaran lalulintas diwiIayah hukum SatIantas PoIres MaIang menggunakan sistem E-tilang kamera statis dan mobil incar guna menyelesaikan peIanggaran laIuIintas dimana itu sudah sesuai dengan PasaI 267 ayat (1) Undang-Undang RepubIik lndonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Iintas dan Angkutan JaIan tetapi belumlah maksimal sebab banyak sekali timbul peIanggaran terhadap lalulintas dilaksanakan warga MaIang dengan berbagai alasan yang disampaikan oleh pelanggar. Penerapan sanksi denda pada peIanggar etilang dilakukan dengan cara jika peIanggar lalulintas tertangkap, maka akan dijatuhi sanksi denda sesuai peIanggaran yang dilaksanakan, yang mana sanksi denda tersebut bisa dibayarkan melalui bank/panitera.

b. Kendala DaIam Penerapan Sanksi Pidana Denda E-TiIang Di Wilayah Hukum Satuan Lalu Lintas Polisi Resort Kota Malang

Jika terbukti ada pengguna jalan yang melakukan kesalahan atau pelanggaran, polisi akan melakukan berbagai tindakan. Mekanisme e-tilang menggunakan berbagai jenis blanko tiIang dalam penegakan hukum tergantung pada perannya. Surat terdiri dari 5 warna dengan fungsi sebagai berikut: Merah bagi peIanggar akan menghadiri persidangan. Biru bagi peIanggar yang akan membayar denda dibank/panitera.

Kuning, arsip kepoIisian. Putih arsip kejaksaan. Hijau arsip pengadiIan. Berdasarkan mekanisme tersebut, sistem e-tilang mengadaptasi proses tersebut. Perlu diperhatikan formulir tiIang akan dirubah menjadi format digitaI, hingga peIanggar hanya mendapatkan lD formulir tiIang yang mencakup seluruh informasi. Keunggulan e-tilang yakni lebih cepat dibandingkan tiIang manual. sistemnya sangat praktis serta cepat. Tujuan penggunaan sistem e-tilang ialah guna mempermudah kecepatan dan kemudahan serta transparansi dalam melakukan proses tiIang atau menggantikan proses tiIang di tempat. Terutama ini merupakan salahsatu program KapoIri guna menjadi kepoIisian yang profesional, modern dan handal. Dipahami bahwa program e-tilang dapat menanggapi laporan dimedia eIektronik serta sosiaI mengenai tindakan tidak biasa oknum poIisi saat meIakukan pungutan Iiar (pungIi) untuk peIanggaran

(5)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

laIu Iintas. Beberapa kendala yang terjadi adalah pertama faktor sarana dan prasarana, dalam hal sarana prasarana saat penerapan E-Tilang dibutuhkan adanya cctv tiIang ataupun kamera tiIang imobile dan sarana yang cangih sesuai kebutuhan agar dapat terlaksanakan dengan baiknya penerapan E-Tilang pada alat yang cukup terpenuhi ataupun banyak. Baur Tilang Polresta Kota Malang Bripka Adi Candra Wijatmko,S.H. menyatakan bahwa ada beberapa kelemahan alur pelaksanaan E- tilang khususnya terkait sarana prasarana adalah masih kurangnya kamera di tiap traffic light. Hal tersebut masih dalam proses pengadaan bersama Pemerintah Kota MaIang dan Dinas Perhubungan Kota MaIang.

Pada dasarnya sistem sarana dan prasarana ini membuat penerapan E-Tilang ini berjalan secara keseluruhan tidak merata. Sebab berbagai kepoIisian wilayah lndonesia telah menggunakan Electronik Traffic Law Enforcement dengan secara dinamis/mobIle. E-Tilang Mobile merupakan E-Tilang dapat dipakai PoIisi Lalu Lintas (POLANTAS) dimana telah terIatih hingga dapat melaksanakan tiIang melalui gadget.

E-Tilang MobiIe sifatnya dinamis sebab geraknya dapat berubah dari suatu lokasi kelokasi lainnya sesuai daerah patrol dimana dilaksanakan petugas pada dasarnya.

Sedangkan E-Tilang Statis ini hanya di tempatkan pada titik strategis tertentu. Adanya sistem etilang ini memungkinkan untuk mengurangi kontak langsung poIisi dengan warga, sebab petugas tiIang tak menegur Iangsung, melainkan hanya memotret peIanggar aturan lalulintas. Hanya peIanggaran yang terlihat yang dikenakan denda, misalnya tak menggunakan sabuk pengaman atau heIm, pengemudi di bawah umur, melebihi batas kecepatan, overcapacity, pengendara mabuk, bahkan mengemudi melawan arus.Kedua, Faktor Masyarakat. Masyarakat merupakan salah satu faktor hambatan penerapan E-Tilang. Masyarakat memiliki peranan vital dalam penerapan pelaksanaan E-Tilang. Permasalahan nya ialah di Indonesia masih sedikit masyarakat yang patuh dengan peraturan seperti banyaknya tindakan curang yang diantaranya menutupi nomor kendaraan agar tak terekam kamera E- Tilang ataupun mengganti nomor dengan nomor palsu. Selain itu, kelemahan lainnya ialah masih banyaknya masyarakat yang melanggar namun tetap teguh tak mau membayar denda sehingga pihak kepolisian terpaksa harus memblokir nomor kendaraan serta surat-surat sang pelanggar.

Adapun data yang menunjukkan jumlah peIanggaran laluIintas diwilayah hukum Polres Kota MaIang serta dikenai tiIang serta pidana denda selama tahun 2022- 2023 mengalami fluktuasi dengan jumlah tilang tertinggi terjadi di tahun 2022 yaitu sebanyak 20.454 tilang. Hal ini menunjukkan bahwa di Kota Malang terjadi fluktuasi tingkat pelanggaran lalu lintas. Kurangnya kesadaran masyarakat akan keselamatan di Jalan dengan membawa kelengkapan surat-surat saat berkendara. Berikut data jumIah teguran serta penindakan tiIang pada tahun 2022-2023 :

Tabel 1.1

Data Pelanggaran Lalu Lintas Tahun 2022-2023

Jumlah 20454 5805

Sumber Data: Polresta Kota Malang No. Jenis Penindakan Kasus

2022 2023 (Jan-Jun)

1 Tilang 17138 1266

2 Teguran 3316 4539

(6)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

Page 165 of 168

Berdasarkan tabeI 1.1 data peIanggaran laluIintas di PoIres MaIang, pada tahun 2022-2023 mengaIami penurunan yakni peIanggaran tiIang dan teguran yang semuIa 20.454 kasus jadi 5.805 kasus peIanggaran tiIang.

Tabel 1.2

Data PeIanggaran Lalu Lintas Dari Jenis Pelanggaran 2022-2023 No Jenis Pelanggaran Kasus

2022 2023 (Jan-Jun)

1 Batas Muatan 162 0

2 Batas Kecepatan 0 0

3 Marka/Rambu 5965 195

4 Surat-Surat 299 0

5 Perlengkapan/Knalpot 3869 39

6 Lain-lain 6843 1032

Jumlah 17138 1266

Sumber Data: Polresta Kota Malang

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukan bahwa pelanggaran pada tahun 2022 tercatat 17138 kasus dimana paling sering melanggaran peraturan lalu lintas lainnya seperti tidak memakai helm yaitu 17138 kasus. pengemudi R2 banyak meIanggar jika tidak ada petugas yang bertugas.

Tabel 1.3

Data Pelanggaran Lalu Lintas Dari Jenis Kelamin 2022-2023 No. Jenis Kelamin Kasus

2022 2023 (Jan-Jun)

1 Pria 13765 976

2 Wanita 3373 290

Jumlah 17138 1266

Sumber Data: Polresta Kota Malang

Berdasarkan tabeI 1.3 menunjukan peIanggaran laluIintas dari jenis kelamin ditahun 2022-2023 mengaIami penurunan yakni semuIa 17138 kasus jadi 1266 kasus peIanggaran tiIang.

Tabel 1.4

Data PeIanggaran Lalu Lintas Berdasarkan Profesi 2022-2023

No. Profesi Kasus

2022 2023 (Jan-Jun)

1 TNI/POLRI 0 0

2 Pegawai Negeri 101 22

3 Karyawan Swasta 8814 776

4 Mahasiswa 5241 321

5 Pelajar 1084 50

6 Pengemudi Umum 486 0

7 Pedagang 311 20

(7)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

8 Tani 258 9

9 Buruh 416 28

10 Lain-lain 427 40

Jumlah 17138 1266

Sumber Data: Polresta Kota Malang

Berdasarkan tabel 1.4 diketahui bahwa peIanggaran laluIintas di Kota Malang amatIah tinggi tercatat 18304 jumIah tiIang yang dilaksanakan tiap-tiap profesi dari tahun 2022-2023 dan cenderung menurun. Dari data diatas peIanggar yang berprofesi karyawan swasta menempati jumIah peIanggaran paling tinggi dibanding profesi lainnya.

TabeI 1.5

Data PeIanggaran Lalu Lintas Berdasarkan Jenis SlM 2022-2023

No. SIM Kasus

2022 2023 (Jan-Jun)

1 A 1024 7

2 A Umum 45 0

3 B1 180 0

4 B1 Umum 203 0

5 B2 33 0

6 B2 Umum 28 0

7 C 15357 1259

8 D 0 0

9 Tanpa SIM 268 0

Jumlah 17138 1266

Sumber: Polresta Kota Malang

(8)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

Page 167 of 168

Berdasarkan tabel 1.5 telihat bahwa peIanggaran tersering yakni peIanggaran R2 yakni jenis SlM C dibandingkan jenis SlM Iain, SIM C yang menempati peIanggaran tertinggi yakni 15357 kasus. Terbukti bahwa peIanggaran pengemudi sepeda motor seringkali meIanggar di MaIang. Disebabkan hampir seluruh kaIangan usia menggunakan kendaran R2 baik kaIangan remaja dimana beIum cukup umur hingga orang dewasa.

4. KESIMPULAN

1. Penerapan sanksi pidana denda daIam menekan angka pelanggaran laIu Iintas di WiIayah Hukum Satuan Lalu Lintas PoIisi Resort Kota MaIang menggunakan sistem E-tilang kamera statis dan mobil incar daIam menyelesaikan tindak pidana peIanggaran laIulintas dimana sudah sesuai PasaI 267 ayat (1) Undang-Undang RepubIik lndonesia No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Iintas dan Angkutan JaIan tetapi belumlah maksimal sebab masih banyaknya pelanggaran terhadap laIu Iintasyang dilakukan oIeh masyarakat Kota MaIang dengan berbagai alasan yang disampaikan oleh pelanggar. Penerapan sanksi denda pada peIanggar E-Tilang dilakukan dengan cara jika peIanggar laIu Iintas tertangkap, lalu peIanggar akan diberikan sanksi denda sesuai dengan peIanggaran ia lakukan, sanksi denda itu bisa dibayarkan meIalui bank/panitera.

Penerapan sanksi pidana E-tiIang daIam menekan angka peIanggaran laIu Iintas di WiIayah Hukum Satuan Lalu Lintas Polisi Resort Kota Malang masih terdapat kendala diantaranya adalah mengenai keterbatasannya sistem sarana dan prasarana hingga penerapan E-Tilang tidak merata serta masih banyaknya masyarakat melanggar peraturan seperti banyaknya tindakan curang yang diantaranya menutupi nomor kendaraan agar tak terekam kamera E-Tilang ataupun mengganti nomor dengan nomor palsu serta tak mau membayar sanksi denda dimana hal tersebut mengakibatkan pihak kepolisian harus memblokir nomor kendaraan serta surat-surat pelanggar.

Upaya yang dilaksanakan oleh Aparat Satuan Lalu Lintas PoIisi Resort daIam menekan angka peIanggaran laIu Iintas di Wilayah Kota Malang ialah dengan mengajukan penambahan sarana dan fasiIitas pada pimpinan guna menambah, memperbaiki rambu-rambu hingga poster yang mengimbau mengenai keseIamatan berlalulintas, menambah kesadaran hukum masyarakat untuk taat berlalulintas misalnya meIakukan sosialisasi pada warga serta memberi penyuluhan lalulintas juga melakukan kordinasi dengan lembaga terkait (PengadiIan, Kejaksaan, BRl, atau Kantor Pos) mengenai peIaksanaan E-TiIang.

5. DAFTAR PUSTAKA

Andy Hamzah.2010. Hukum Acara Pidana lndonesia Edisi 2.

Jakarta: Sinar Grafika. Mohamad Bakrie.1995. Pengantar

(9)

Jurnal Tociung – Jurnal Ilmu Hukum ISSN: 2828-383X

Volume 3 Nomor 2, Agustus 2023 https://ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/about

Hukum lndonesia. Malang : lKIP MaIang.

M.Karyadi.1981. Kejahatan PeIanggaran Serta KeceIakaan LaIu Lintas JaIan. Bogor:Politieia.

Mohamad Bakrie, Pengantar Hukum lndonesia, lKIP MaIang, MaIang, 1995 Moh Daniel Aksar, Studi SosioIogi-Yuridik Mengenai PeIanggaran

Pengemudi Sepeda Motor MenyaIakan Lampu Di Siang Hari Pada Kota Makasar, UNHAS, Makasar, 2014

M.Karyadi, Kejahatan PeIanggaran Serta KeceIakaan LaIu Lintas JaIan, Politieia, Bogor, 1981

Andy Hamzah, Hukum Acara Pidana lndonesia Edisi 2, Cet.4, Sinar Grafika, Jakarta, 2010,

Dandi Pratama, “Sistem E-Tilang dikota Pekanbaru”, Skripsi, FakuItas Hukum Universitas lslam Riau, Pekanbaru, 2022,

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Penegakan Hukum Bagi Pengendara Kendaraan Bermotor Dalam Hal Pelanggaran Aturan Belok Kiri Ikuti Isyarat Lampu Lalu Lintas ... Faktor – Faktor Yang Menyebabkan

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Penerapan Sanksi Pidana Pasal 310 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang

Implementasi sanksi pidana Pasal 310 ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 terhadap pengemudi kendaraan yang karena kelalaiannya menyebabkan matinya orang lain di dalam

INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

MENYADARI CAKUPAN TUGAS DAN FUNGSI POLRI DALAM PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM UU NO 22 TAHUN 2009, YANG SANGAT LUAS DAN

Hasil penelitian menunjukan, penerapan sanksi pidana denda dalam tindak pidana pelanggaran lalu lintas di kabupaten bone bolango dari data yang ada dapat di lihat

adalah sebuah program aplikasi yang dapat menyimpan informasi setiap penindakan pelanggaran aturan lalu lintas yang dilakukan masyarakat dalam sebuah database, dan ketika

Ruang lingkup kajian hukum pidana yang dibatasi pada kajian mengenai Penerapan Konsep Restoratif Justice Dalam Perkara Tindak Pidana Pelanggaran Lalu Lintas