• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE YANBU’A DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN THALHAH BIN UBAIDILLAH PASIRMUNCANG PURWOKERTO BARAT - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE YANBU’A DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN THALHAH BIN UBAIDILLAH PASIRMUNCANG PURWOKERTO BARAT - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Sulfiyah

2. Tempat/Tanggal Lahir : Blora, 11 April 1994 3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Status : Belum Kawin

5. Agama : Islam

6. Alamat Rumah : Desa Gondel RT 01 RW 03 Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.

7. Riwayat Pendidikan a. Formal

1) SD Negeri Gondel 2 2) MTs. Hasyim Asy’ari 3) MA Kartayuda

4) IAIN Purwokerto (dalam proses) b. Non Formal

1) Smart English Center Kedungtuban 2) Pondok Pesantren As Salam Wado 8. Orang Tua

a. Nama Ayah : Sukijan Pekerjaan : Tani

b. Nama : Suryati

Pekerjaan : Tani

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk menjadi periksa dan guna seperlunya

Purwokerto, 15 Agustus 2016 Yang menyatakan

Sulfiyah

NIM. 1223301219

HASIL OBSERVASI

(2)

15 Juni 2016

Ustadzah menyampaikan yel-yel salam santri kemudian santri menjawab salam-salam assalamu’alaikum disertai dengan gerakan tangan. Setelah itu, ustadzah memberi salam kepada mereka dan mereka menjawab salam tersebut.

Ustadzah memberi aba-aba kepada santri untuk berdo’a. do’a yang dibaca adalah surat al fatihah dan do’a akan belajar. Selesai berdo’a, guru memberi motivasi kepada santri kurang lebih selama 15 menit. Guru yang mengajar di TPQ Thalhah bin Ubaidillah sering memberi motivasi kepada santri-santri di TPQ. Selama 15 menit, pengajar memberi motivasi kepada siswa/santri. Materi motivasi ini bersifat bebas yang penting dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar, seperti bercerita tentang kisah teladan seorang sahabat.

Selesai berdo’a, santri diperintahkan untuk mengambil kitab yanbu’a sesuai dengan jilid masing-masing. Kemudian santri putra duduk berbaris untuk mengantri setoran bacaan ke ustadz, sedangkan santri putri juga duduk berbaris menunggu giliran mengaji. Siswa akhwat setoran dengan ustadzah Kholisoh sedangkan siswa ikhwan setoran dengan ustadz Gani.

Ketika akan setoran, setiap santri membawa buku prestasi dan diberikan kepada ustadz/ustadzah. Hasil mengajinya akan ditulis di buku prestassi tersebut.

Santri yang sudah selesai mengaji diperbolehkan untuk beli jajan atau ada yang hanya main di dalam masjid. Setoran ini berlangsung selama 20 menit. Setelah semua selesai mengaji, ustadz meminta santri untuk berkumpul kemudian ustadz/ustadzah mulai memberi materi kolosal.

Selesai memberi materi kolosal, ustadz mengajak santri untuk muroja’ah suaratan pendek disertai dengan hadis-hadis yang familiar yang sudah tertulis di kitab yanbu’a. selesai muroja’ah, ustadz memperbolehkan santri untuk kemas- kemas, mengembalikan kitab yanbu’a sesuai tempatnya, baru setelah itu berdo’a bersama untuk mengakhiri pembelajaran.

HASIL OBSERVASI

(3)

21 Juli 2016

Seperti biasa, ketika guru sampai di TPQ Thalhah, siswa sudah menunggu.

Setelah itu, guru masuk ke Masjid karena proses pembelajarannya dilakukan di dalam masjid Thalhah bin Ubaidillah. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh guru dalam melakukan pembelajaran al Qur’an. Dalam melakukan evaluasipun guru langsung melakukannya pada saat siswa setoran mengaji satu per satu. Metode Yanbu’a sudah memberikan tutorial cara mengajar sehingga guru cukup dengan membaca dan mengikuti tutorial tersebut.

Bacaan anak tidak boleh dituntun oleh ustadznya kecuali jika anak-anak benar-benar perlu dibantu. Sebelum anak-anak mengaji dengan tentor atau ustadz , masing-masing santri diberi waktu untuk belajar terlebih dahulu mengenai jilid yang akan dingajikan setelah itu anak-anak setoran dan setelah selesai ustadz mengevaluasi bacaan anak dengan mengacak bacaan sesuai dengan jilid masing-masing.

Pukul 16.35 pengajar memberi materi/kolosal. Materi yang diberikan sesuai dengan jadwal harian. Materi ini bisa diberikan sebelum setoran membaca, jadi tidak harus diberikan setelah selesai mengaji Yanbu’a. pemberian materi, sebelum atau sesudah mengaji Yanbu’a itu tergantung pada kondisi siswa. Anak- anak di TPQ Thalhah ini adalah anak yang aktif. Mereka tidak suka kalau tidak ada suatu hal yang harus dilakukan.

HASIL OBSERVASI

(4)

06 Agustus 2016

Sarana dan prasarana yang ada antara lain: Papan tulis, penghapus, spidol, beberapa kitab al-qur’an, buku pengetahuan Islam, 1 set kitab metode yanbu’a, beberapa buku prestasi, buku hafalan meliputi surat-surat pendek, doa sehari-hari dan hadis. Beberapa kitab al Qur’an dan buku pengetahuan Islam diletakkan di dalam rak buku. Di atas rak buku terpajang beberapa tropy hasil dari pelombaan yang pernah diikuti oleh santri TPQ Thalhah bin Ubaidillah. 1 set kitab Yanbu’a, beberapa buku prestasi, dan kitab hafalan diletakkan di dalam kardus yang terbuka.

Hasil Wawancara

(5)

12 Februari 2016

Nara Sumber: Bapak Tarmuji

1. P: “Assalamu’alaikum. Bapak, saya mahasiswa IAIN Purwokerto yang akan mengadakan penelitian di TPQ Thalhah bin Ubaidillah. Kalau boleh tahu pak, bagaimana sejarah berdirinya TPQ Thalhah bin Ubaidillah?”

J: “TPQ Thalhah bin Ubaidillah berdiri karena dulu banyak anak-anak sekitar 30 yang belajar mengaji dengan saya. Waktu itu, belum terbentuk TPQ, jadi mereka mengajinya di rumah saya. Saking banyaknya akhirnya saya dan juga pengurus takmir mempunyai wacana untuk mendirikan TPQ Thalhah bin Ubaidillah”

2. P:”bapak mengajar anak-anak menggunakan metode apa?”

J:”saya menggunakan Iqra’ mba, karena dulu yang saya ketahui ya Iqra.

Kalau sekarang kan banyak metode-metode lain.”

3. P:”apa motivasi bapak untuk mengajar anak-anak?”

J:”saya itu senang melihat anak-anak yang antusias untuk belajar mba, apalagi belajar al Qur’an. Al Qur’an itu kan pedoman hidup umat Islam”

4. P:”sekarang kan sudah berdiri TPQ Thalhah bin Ubaidillah, bapak masih mengajar anak-anak apa tidak?”

J:”semenjak berdirinya TPQ Thalhah, saya sudah tidak mengajar anak- anak lagi mba karena kesibukan saya dan di TPQ sudah ada ustadz yang menggantikan. Masalah pembelajaran di TPQ sudah saya serahkan kepada ustadz yang mengajar.”

Hasil Wawancara

(6)

13 Februari 2016

Nara Sumber: Ustadz Sareh

1. P:”sejak kapan ustadz mengajar di TPQ Thalhah bin Ubaidillah tadz?”

J:”saya sudah satu tahun mengajar di TPQ Thalhah bin Ubaidillah, berarti ya sejak berdirinya TPQ ini.”

2. P:”sejak pertama ustadz mengajar, metode apa yang ustadz gunakan?”

J:”saya menggunakan metode Yanbu’a”

3. P:”kenapa ustadz memilih menggunakan metode Yanbu’a?”

J:”saya dulu waktu kecil pernah belajar membaca al Qur’an dengan metode Iqra’. Saya mengetahui sedikit tentang metode Qiro’ati, metode Tartili, dan metode-metode yang lain. Kalau metode Yanbu’a, saya memang pernah mengikuti semacam diklat bagaimana mengajar al Qur’an dengan metode Yanbu’a, dari kegiatan itu saya mendapatkan ijazah untuk mengajarkan al Qur’an dengan metode Yanbu’a. dari beberapa metode yang saya ketahui, saya merasa metode Yanbu’a lah yang tepat digunakan dalam pembelajaran di TPQ Thalhah bin Ubaidillah.”

4. P:”sejauh pengamatan ustadz yang telah menggunakan metode Yanbu’a, bagaiman hasilnya tadz?”

J:”ya, semenjak saya menggunakan metode Yanbu’a Alhamdulillah anak- anak memiliki kemajuan yang luar biasa. Mereka mampu berprestasi dan berkompetisi. Jika diingat-ingat, TPQ Thalhah ini sebenarnya termasuk TPQ yang masih muda. Dalam artian baru berdiri, jika dibandingkan TPQ- TPQ lain yang ada di Pasirmuncang. Meskipun muda, TPQ Thalhah mampu menjuarai beberapa perlombaan yang diadakan di TPQ-TPQ se Pasirmuncang ini”

5. P:”berapa jumlah TPQ yang ada di Pasirmuncang tadz?”

J:”kalau persisinya saya kurang tahu, tapi ya mencapai dua belasan TPQ lah”

Hasil Wawancara

(7)

09 Agustus 2016

Narasumber: ustadzah Kholisoh

1. P:”ustadzah sudah lama mengajar di TPQ Thalhah bin Ubaidillah?”

J:”saya mengajar di TPQ ini belum ada satu tahun mba”

2. P:”selama mengajar di TPQ ini, ustadzah juga menggunakan metode Yanbu’a?”

J:”ya. Awalnya saya tidak tahu seperti apa metode Yanbu’a itu, tapi setelah saya terjun dan mengajar anak-anak, saya menjadi tahu dank arena saya diberi amanah untuk mengajar di TPQ ini, mau tidak mau saya juga harus bisa dan menguasai metode Yanbu’a mba.

3. P:”menurut ustadzah, apa bedanya Antara metode Yanbu’a dengan metode-metode yang lain?”

J:”Metode Yanbu’a sebenarnya sama seperti metode-metode yang lain misal Qiro’ati, Tartili, Iqra’, Nahdliyah, dan lainnya. Hanya saja, menurut saya metode Yanbu’a ini lebih cocok diterapkan di TPQ Thalhah bin Ubaidillah karena anak-anak di TPQ Thalhah adalah anak yang aktif.

Selain itu, dalam kitab Yanbu’a, terdapat pedoman cara mengajar untuk guru. Saya merasa terbantu dengan adanya pedoman tersebut, meskipun saya juga melakukan inovasi.”

4. P:”seperti apa proses pembelajaran di TPQ ustadzah?”

J:” Pembelajaran di TPQ Thalhah bin Ubaidillah dilakukan setiap hari Sabtu hingga hari Kamis, sedangkan hari Jum’at libur. Setiap hari pembelajaran dimulai pukul 15.50. 10 menit pertama digunakan untuk mengkondisikan siswa dan membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan icebreaking. Kemudian guru mengajak para siswa untuk muroja’ah hafalan suratan pendek atau terkadang do’a harian ataupun hadis.

10 menit untuk persiapan. Persiapan yang dilakukan meliputi mengkondisikan anak-anak dengan cara ice breaking setelah mengucapkan

(8)

salam dan berdo’a. ice breaking yang diberikan bisa berupa muroja’ah suratan pendek. 15 menit memberi motivasi kepada anak-anak. Motivasi ini dapat berupa kisah teladan para sahabat atau kisah para Nabi. 16.15 anak-anak mulai mengaji yaitu dengan membaca bacaan yang ada di kitab Yanbu’a. mereka membaca secara bergantian/bergilir sementara ustadz menyimaknya. Bacaan seperti ini dapat dikatakan dengan model/system setoran. Waktu untuk mengaji adalah 20 menit.

16.35 setelah selesai mengaji semua, ustadz memberi materi kolosal yaitu materi pendukung. Materinya bisa berupa Fikih, Akhlak, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan pemberian materi kolosal ini sebenarnya terkadang dilakukan sebelum mengaji Yanbu’a. intinya ya kondisional. Kadang ada anak yang rame ya kolosal dulu baru mengaji karena kalau mengaji dulu anak-anak akan tambah rame dan itu akan mengganggu temannya yang sedang membaca. Santri di TPQ Thalhah bin Ubaidillah adalah santri yang bisa dikatakan mereka itu hiperaktif. 17.05 guru mengevaluasi pembelajaran dengan menghafalkan hadis kemudian menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan diikuti dengan berdo’a. jam pulang ini bisa kondisional tidak pasti selalu pukul 17.15 kadang melebihi jam tersebut.

5. P: “ada jadwal pelajarannya apa tidak?”

J:”ada, termasuk jadwal mengajar juga ada. Hanya saja untuk jadwal mengajar masih belum bisa konsisten karena pengajar di sini kan masih mahasiswa jadi banyak kegiatan entah di kampus maupun di luar. Kalau ada yang izin, misalnya hari Kamis jadwalnya mas Gani untuk mengajar tapi dia tidak bisa mengajar jadi saya yang menggantikannya.”

6. P:”kalau hari Sabtu kegiatannya apa, seperti hari-hari yang lain yaitu baca, tulis, dan hafal al Qur’an atau ada yang lain?”

J:”nah ini, khusus hari Sabtu ada kreativitas yang diisi oleh anak-anak RKWK (Rumah Kreatif Wadas Kelir). Dalam pembelajaran ini intinya adalah untuk membekali anak dengan kreativitas2 yang ada dan refres agar

(9)

anak tidak jenuh dalam belajar. Kreatifitas ini dimulai dengan pembukaan, inti, dan penutup.”

Hasil Wawancara

(10)

09 Agustus 2016

Nara sumber: ustadzah Atika

1. P:”Mba sudah berapa lama mmengajar di TPQ Thalhah?”

J:”Baru dua bulan. Saya mengajar di TPQ Thalhah mulai bulan Ramadhan.”

2. P:”Dewan asatidz yang mengajar di sini ada berapa?”

J:”ada 5 orang”

3. P:”Jumlah santrinya total ada berapa? 12 sampai 15 santri. Yang perempuan berapa dan yang laki-laki ada berapa?”

J:” Laki-laki 3, perempuan 3”

4. P:”Bagaimana cara mba mengajar mereka?”

J: “Apa adanya, saya mengajarnya tidak formal. Jadi dibuat santai saja.

Saya mengajarnya sesuai dengan kenyamanan yang saya rasakan.”

5. P: “Ada jadwal mengajarnya apa tidak?”

J: “Sebenarnya ada, tapi sekarang posisinya yang mengajar hanya saya jadi jadwal itu belum berlaku lagi. Ustdaz yang lainnya sudah sibuk dengan urusan masing-masing, jadi saya yang menggantikan.mba Kholisoh KKN, Gani juga KKN.”

6. P:”Terus jadwal pelajarannya dibuat oleh dewan asatidaz atau spontanitas saja?”

J: “Dibuat oleh dewan asatidz. Terjadwal setiap harinya. Pengen ada perubahan jadwal, tapi belum sempat di acc.”

7. P:”Berapa lama santri dapat menghatamkan kitab yanbu’a?”

J: “1 bulan setengah. Tergantung mereka rajin pa ngga, kalau rajin ya berbulan-bulan.”

8. P:”Sebelum mengajar, ada persiapan khusus apa tidak?”

J: “Ada. Kalau saya itu modelnya kalau ngajar itu tidak pernah saya tulis tapi tetap saya rencanakan.”

9. P:”Selain metode yanbu’a yang digunakan ada metode lain?”

(11)

J: “Tartil, ini untuk penghafalannya.”

10. P:”Apa alasannya tpq thalhah memilih metode yanbu’a daripada metode yang lain? “

J:”Awalnya itu karena pergantian ustadz. Nah, ustadz yang baru mencoba metode ini karena metode ini lebih mudah, lebih cepat bisa.”

11. P:”Bagaimana dengan evaluasinya?”

J:” Terkadang ada terkadang tidak. Anak-anak tidak butuh tes jadi kita tidak mengadakan. Saya sebenarnya sudah bikin, di laptop sudah ada.”

12. P:”Menurut mba, apa kelebihan dan kekurangan metode yanbu’a?”

J: “kelebihan: setiap anak itu bisa cepat membacanya, kadang tidak jelas kharokat yang di kitab Yanbu’a, kurang pas dari segi penulisannya sehingga anak-anak kadang bingung.”

13. P:”Factor apa saja yang mendukung keberhasilan dalam pembelajaran al- Qur’an di TPQ Thalhah bin Ubaidillah?”

J: “Masih meraba-raba. Kemaren waktu puasa banyak yang bilang pengen belajar al qur’an tapi semakin kesini ngga tahu ini, sedikit yang mengaji.”

14. P:”Lalu apa saja factor penghambatnya?”

J: “banyak mba, bisa dari siswanya yang kadang masuk kadang ngga, tenaga pengajarnya juga kurang, kurangnya dukungan dari orang tua, dan sarana pra sarana juga penting karena di sini yang lengkap hanya ada 1 set Yanbu’a dan anak-anak harus bergantian menggunakannya.”

Hasil Wawancara

(12)

09 Agustus 2016

Nara Sumber: Santri TPQ Thalhah bin Ubaidillah

1. P:”adik sudah sampai mana belajar Yanbu’a nya?”

J:”saya sudah juz 3, saya baru juz 1, dan saya juz 6”

2. P:”wah, hebat-hebat ya. Yang juz 6 sudah hampir khatam ya. Adik-adik ini lebih suka membaca, menulis, atau menghafal al Qur’an?”

J:”saya lebih suka menulis, karena lebih mudah. Kalau baca saya belum begitu lancar.”

3. P:”menurut adik-adik belajar dengan metode Yanbu’a mudah ngga?”

J:”menurut saya mudah kak, saya suka menggunakan kitab Yanbu’a daripada yang lain karena lebih mudah aja.”

4. P:”wah, butuh berapa lama kalian bisa menghatamkan kitab Yanbu’a?”

J:”ngga tahu kak, ya tergantung rajin apa tidak.”

DOKUMENTASI

(13)

Sarana dan pra sarana TPQ Thalhah bin Ubaidillah

(14)

Foto Kegiatan Pembelajaran di TPQ Thalhah bin Ubaidillah

(15)

Foto Struktur Kepengurusan Takmir Masjid Thalhah bin Ubaidillah

(16)

LAPORAN KEUANGAN PENELITIAN MAHASISWA IAIN

PURWOKERTO 2016

(17)

N

O KATEGORI NAMA BARANG

JUMLAH

BARANG HARGA 1 PELAPORAN

PROPOSAL Rental Pengetikan 12 jam @4000 4800

Print 20 lembar @300 6000

Copy

5 eks X 20 lbr

@200 20000

jilid 6 bundel @3000 18000

2 PELAPORAN

BIMBINGAN Rental bab 1 12 jam @4000 48000

Print bab 1 20 lembar @300 6000

Rental revisi bab 1 5 jam @4000 20000

Print revisi bab 1 20 lembar @300 6000

Rental bab 2 14 jam @4000 56000

Print bab 2 36 lembar @300 10800

Rental revisi bab 2 10 jam @4000 40000 Print revisi bab 2 36 lembar @300 10800

Rental bab 3 6 jam @4000 24000

Print bab 3 5 lembar @300 1500

Rental revisi bab 3 4 jam @4000 16000

Print revisi bab 3 5 lembar @300 1500

Rental bab 4 8 jam @4000 32000

Print bab 4 9 lembar @300 2700

Rental revisi bab 4 6 jam @4000 24000

Print revisi bab 4 9 lembar @300 2700

Rental bab 5 2 jam @4000 8000

Print bab 5 4 lembar @300 1200

Rental revisi bab 5 1 jam @4000 4000

Print revisi bab 5 4 lembar @300 1200

3 PELAPORAN

AKHIR Rental 2 jam @4000 8000

Print keseluruhan warna+hitam 450600

jilid 8 buah @30000 240000

burning CD 1 buah @6000 6000

rental ringkasan 1 jam @4000 4000

print ringkasan

25 lbr X 4 eks

@300 30000

4 TRANSPORT DAN

KOMUNIKASI Bensin total 3,5 bulan 300000

(18)

Pulsa 3 orang @13000 39000 Perbaikan Kendaraan Service+Kanvas 111000 Perbaikan alat

komunikasi Charger HP+kartu

perdana+headset 82000

5 KONSUMSI Makan + minum 3 orang X 12 kali 540000

Snack 6 kali 120000

6 PERLENGKAPA N

Buku Prosedur

Penelitian 1 buah 100000

Buku Metode

Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D 1 buah 50000

Buku Ringkasan

Shahih Muslim 1 buah 160000

Buku Evaluasi

Pembelajaran 1 buah 40000

Buku Strategi

Pembelajaran 1 buah 35000

Buku Belajar dan

Pembelajaran 1 buah 50000

Buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses 1 buah 50000

Pulpen 1 pack 24000

Flashdisk 3 buah @50000 150000

Rental Kamera 3,5 bulan @150000 525000

CD ROM 1 buah 6000

materai 2 buah @7000 14000

Clip 1 pack @1500 18000

notebook 3 buah @10000 30000

modem + paket

internet 35000 1 buah 335000

Service laptop

Baterai+pemasanga

n 600000

Honor untuk nara

sumber 4 orang@50000 200000

3 santri @50000 150000

Infaq untuk TPQ 74000 167200

JUMLAH TOTAL

Rp. 5.000.000

(19)

Referensi

Dokumen terkait

ii PEMBELAJARAN KITAB AKHLAQ LIL BANIN DAN IMPLEMENTASI DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN ANWARUSH SHOLIHIN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS Aan

Kesimpulan Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dilapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi tentang pembentukan perilaku anak dapat disimpulkan bahwa

Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan prilaku ke arah yang lebih baik.9 Mata

Berdasarkan pernyataan tersebut, dan dari hasil perhitungan yang telah diperoleh, maka penulis menarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang penulis ajukan Ha yang berbunyi bahwa ―

Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis terhadap seluruh data tentang praktik Ice Breaking dalam pembelajaran Al Islam di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto, maka penulis dapat

Jadi yang dimaksud dengan judul Pembinaan Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembiasaan di Kelompok Harapan Bunda Purwokerto adalah bagaimana kegiatan pembiasaan yang dilakukan di KB

Jadi penegasan judul penelitian ini adalah penerapan suatu cara dalam mengajarkan keterampailan berbahasa dengan cara yang menyenangkan atau menggembirakan agar siswa merasa senang dan

7 Jadi yang dimaksud dengan manajemen sarana dan prasarana pondok pesantren dalam sekripsi ini adalah suatu penelitian untuk mengetahui bagaimana kegiatan manajemen sarana dan