• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi pengelolaan kelas efektif dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi pengelolaan kelas efektif dalam"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari, bahkan dari waktu ke waktu, perilaku dan tindakan siswa selalu berubah. Jadi pengelolaan kelas merupakan upaya pemberdayaan terbaik potensi yang ada pada kelas untuk menunjang proses interaksi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.6.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Implementasi Pengelolaan Kelas Efektif

  • Pengertian pengeloaan kelas Efektif
  • Dalil tentang Pengelolaan Kelas dan tertib Waktu
  • Ruang Lingkup pengelolaan kelas fektif
  • Tujuan pengelolaan kelas Efektif
  • Prinsip pengelolaan kelas Efektif
  • Faktor penghambat pengelolaan kelas Efektif
  • Komponen-komponen pengelolaan kelas Efektif

Mutu pembelajaran Pendidikan AgamaIslam

  • Fungsi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
  • Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah upaya yang disengaja oleh para pendidik untuk mempersiapkan peserta didik agar mengimani, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Zakiyah Drajat dalam bukunya tentang ilmu pendidikan agama Islam menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu upaya berupa bimbingan dan kepedulian terhadap peserta didik agar setelah lulus mereka dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama serta menggunakannya sebagai pedoman hidup. .31. Mengingat kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka hampir mustahil untuk menunjukkan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dibandingkan metode belajar mengajar lainnya dalam mencapai semua tujuan, oleh semua guru, untuk semua siswa, untuk semua mata pelajaran, dalam segala situasi dan kondisi, dan selamanya.33.

Ketika guru dapat memanfaatkan fasilitas penunjang pembelajaran yang ada, maka diharapkan pemberian materi pendidikan agama Islam oleh guru kepada siswa dapat dengan mudah tercapai. Kompetensi yang harus diperoleh siswa dalam menguasai setiap mata pelajaran berfokus pada perilaku afektif dan psikomotorik yang didukung oleh pengetahuan kognitif. Pembinaan yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan rasa aman, dengan cara memberikan dan membina pemahaman, pengalaman dan pengalaman terhadap Agama Islam kepada peserta didik, agar mereka menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta serta melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi..

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Lokasi dan objek Penelitian

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

Sumber Data

Data primer disebut juga dengan data asli atau data baru yang diperbarui. Data primer dalam penelitian ini adalah perwakilan siswa setiap jenjang termasuk kelas VII.A, dengan mempertimbangkan kebutuhan penulis untuk melengkapi data penelitian dan guru mata pelajaran agama Islam di sekolah tersebut.

Instrumen Penelitian

Instruksi wawancara adalah mengamati informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan. Catatan dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi adalah suatu cara mencari data tentang suatu benda atau variabel yang berupa catatan, prasasti, catatan harian, dan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dapat berupa lembar observasi, panduan observasi dan lain-lain. 40 Data yang diperoleh dari observasi berkaitan dengan keadaan umum objek penelitian atau untuk mencari data yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa, proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta fasilitas atau sarana dan data yang dapat menunjang kelengkapan penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya mengenai topik penelitian.41.

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti atau pengumpul data mengetahui secara pasti informasi apa yang akan diperolehnya. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas yang penelitinya tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan menyeluruh untuk pengumpulan data. Peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan lisan yang ditujukan langsung kepada guru dan beberapa perwakilan siswa dari setiap kelas mengenai manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam di sekolah.

Metode dokumentasi memerlukan data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, catatan, agenda, dan lain-lain.45 Jadi, dengan metode dokumentasi, data tentang suatu hal dalam bentuk catatan, transkrip, buku, foto, koran dan sebagainya.

Teknik Analisis Data

Penerapan manajemen kelas yang efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SMPN 27. Mutu pendidikan agama Islam di SMPN 27 Bulukumba. Dari hasil observasi yang dilakukan di SMPN 27 Bulukumba, peneliti mendeskripsikan atau menggambarkan penerapan manajemen kelas yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 27 Bulukumba. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Asma S.Pd, sebagai guru pendidikan agama Islam di SMPN 27 Bulukumba, saya.

Faktor-Faktor Penghambat Efektifitas Pengelolaan Kelas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMPN 27 Bulukumba. Berikut ini akan diuraikan faktor-faktor penghambat proses pembelajaran pendidikan agama Islam dari penerapan strategi pengelolaan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMPN 27 Bulukumba. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat efektifitas pengelolaan kelas dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SMPN 27 Bulukumba ada empat faktor.

Terdapat empat faktor yang menghambat efektivitas pengelolaan kelas bagi guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam di Kelas VII SMPN 27 Bulukumba. Pada tahun 2018, penulis menyelesaikan penelitiannya dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul “Penerapan Pengelolaan Kelas yang Efektif dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMPN 27 Bulukumba. Bagaimana proses pengelolaan kelas yang Anda terima dari sekolah atau menerima Agama Islam Pendidikan dari guru?

Tabel : 4.2 Tabel fasilitas sekolah
Tabel : 4.2 Tabel fasilitas sekolah

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum SMPN 27 Bulukumba

Implementasi Pengelolaan Kelas Efektif Dalam

Uraian hasil penelitian ini mengklasifikasikan strategi yang digunakan guru pengelolaan kelas pendidikan agama Islam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMPN 27 Bulukumba, antara lain; manajemen administrasi kelas, manajemen operasional kelas, manajemen kelas, manajemen perilaku siswa, manajemen pembelajaran. Berdasarkan observasi perencanaan pembelajaran di SMPN 27 Bulukumba, sebaiknya guru menyiapkan RPP sebelum proses pembelajaran, berupa alat peraga yang terdiri dari: RPP. Guru harus membawa bahan ajar. Kesimpulan di atas adalah SMPN 27 Bulukumba telah menyusun program-programnya sebagai suatu tugas yang terencana dan terkoordinasi.

Sholat zuhur berjamaah di sekolah wajib diikuti oleh guru-guru di sekolah.” Sebagai kurikulum, salat zuhur berjamaah merupakan salah satu tujuan rencana operasional sekolah SMPN 27 Bulukumba, yaitu terlaksananya ajaran agama yang sesuai dengan agama yang dianutnya.Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa guru PAI SMPN 27 Bulukumba dalam membimbing dan menggerakkan siswanya telah memberikan metode dan motivasi yang tinggi kepada siswanya.Berdasarkan observasi terlihat mengenai penataan ruang kelas di SMPN 27 Bulukumba, siswa mudah mengetahui dan memanfaatkan perangkat/sumber belajar yang ditawarkan.

Berdasarkan observasi di SMPN 27 Bulukumba, lingkungan sekitar sekolah sangat asri, memang sekolah kami terletak di dataran tinggi, udaranya segar, lingkungan masih alami, kami senang bersekolah disini.

Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VII

Hasil nilai rapor di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam cukup baik dengan nilai 8 atau lebih. Mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum adanya pengelolaan kelas yang efektif belum terlalu membaik karena situasi dan kondisi kelas pada saat itu belum memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuannya serta kurangnya semangat dalam bertanya. Kondisi kelas VII dan cara yang digunakan oleh guru pendidikan agama Islam setelah dilakukan pengelolaan kelas yang efektif yaitu kondisi kelas sangat nyaman dan bersih, karena setiap siswa yang diberi tugas membersihkan kelas melaksanakan tugasnya. berkinerja baik. siswa kreatif, seperti jadwal bersih-bersih yang terbuat dari karton.

Metode yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam bermacam-macam, yang pertama adalah metode ceramah, yang kedua adalah metode diskusi kelompok, yang ketiga adalah metode tugas dan yang terakhir adalah metode praktik. Upaya yang dilakukan sekolah SMPN 27 Bulukumba dalam meningkatkan mutu pengajaran pendidikan agama Islam yaitu dalam peningkatan pendidikan agama Islam di SMPN 27 Bulukumba sebagai lembaga pendidikan maka sekolah menjadi fokus utama dalam proses peningkatan mutunya. Langkah untuk meningkatkan mutu pengajaran Pendidikan Agama Islam di kelas adalah dengan menerapkan praktik yang tujuannya agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa juga diajarkan untuk menghormati guru dan siswa.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pendidikan agama Islam di kelas VII SMPN 27 Bulukumba sebelum dilakukan pengelolaan kelas yang efektif, hasilnya kurang baik. Setelah dilakukan pengelolaan kelas yang efektif, hasilnya baik, ditandai dengan dukungan sarana dan prasarana, siswa melaksanakan latihan seperti shalat dan cara berwudhu dan tayamum, guru menyiapkan RPP sebelum masuk kelas, dan perbedaan metode yang digunakan guru. dalam pendidikan agama Islam di bidang pendidikan.

Faktor Penghambat Pengelolaan Kelas Efektif Bagi Guru

Pengetahuan guru di sini mengacu pada terbatasnya pengetahuan guru tentang pengelolaan kelas yang efektif dan pendekatan pengelolaan kelas yang efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lain yang dapat menjadi kendala dalam pengelolaan kelas adalah faktor siswa. Penerapan pengelolaan kelas yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI cukup baik dengan pengelolaan kelas dan pengelolaan perilaku siswa.

Pengelolaan kelas yang efektif dalam meningkatkan mutu pengajaran pendidikan agama Islam sudah cukup baik, kerjasama dalam peningkatan mutu pengajaran pendidikan agama Islam sebaiknya lebih diperluas lagi agar ada inovasi agar tidak timbul rasa bosan. Dalam proses pengajaran PAI, metode apa yang Anda gunakan untuk menerapkan pengelolaan kelas yang efektif? Adakah dalam proses pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam yang tidak Anda sukai?

Sebagai kepala sekolah, menurut Anda, apakah sekolah ini menerapkan pengelolaan kelas yang efektif untuk meningkatkan kualitas?

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam bidang pengelolaan kelas, guru menggunakan pendekatan yang berbeda-beda, yang pertama adalah pendekatan kerja kelompok, yang kedua adalah pendekatan iklim sosial-emosional. Mutu Pembelajaran PAI Kelas VII SMPN 27 Bulukumba Sebelum dilaksanakan pengelolaan kelas yang efektif hasilnya kurang baik dan setelah dilakukan pengelolaan kelas yang efektif hasilnya baik dengan dukungan sarana dan prasarana. Siswa membersihkan kelas sesuai jadwalnya dan meskipun bukan jadwalnya, siswa yang lain tetap membantu temannya membersihkan. Ketiga, faktor siswa, dimana siswa juga harus mengetahui tugas dan kewajibannya sebagai siswa di dalam kelas agar pembelajaran di kelas menjadi lebih baik atau efektif, dan yang terakhir, faktor fasilitas dengan fasilitas yang memadai sangat memudahkan guru dalam mengelola kelas.

Saran

Pada tahun 2002, penulis pertama kali memulai pendidikannya di SDN 288 Liang-Liang, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 27 Kabupaten Bulukumba dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama Tahun, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 6 Bulukumba Kabupaten Bulukumba dan lulus pada tahun 2014.

Pada tahun yang sama, penulis kemudian kembali masuk kejenjang yang lebih tinggi untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam melalui Seleksi Mahasiswa Baru (SPMB). Langkah apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI?

Gambar

Tabel 3 : Daftar Peserta Didik……………………………………………… 49  Tabel 4 : Bagan……………………………………………………………… 51
Tabel : 4.2 Tabel fasilitas sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Table Title Item Font Font Type Font Size Title Cambria Regular 11 Author names Cambria Regular 11 Author affiliation/email Cambria Regular 11 Abstract/Keywords Cambria Regular

Annual Salary and number of public servants, 1913-1942 annual salary number of