IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK NAGARI (BUMNAG) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT
DI NAGARI PAKANDANGAN KECAMATAN ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Mendapatkan Gelar S.AP
Oleh :
ADE OKTA REZA DANI NIM. 18042002
DEPARTEMEN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022
ABSTRAK
ADE OKTA REZA DANI 18042002
IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK NAGARI (BUMNAG) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI NAGARI PAKANDANGAN KECAMATAN ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN.
Berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa disebutkan bahwa pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan. Dalam menjalankan peranannya tersebut, pemerintah nagari dapat menumpukkan misinya tersebut pada Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag). BUMNag didasarkan pada kebutuhan dan potensi nagari yang dikelola oleh pemerintah nagari dan masyarakat nagari dengan tujuan meningkatkan perekonomian nagari serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Kabupaten Padang Pariaman yang telah membentuk Badan Usaha Milik Nagari adalah Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung, yaitu BUMNag Pakandangan EMAS, berdiri sejak 6 Juni 2016, dan resmi didirikan pada tahun 2017. Usaha yang ada di BUMNag Pakandangan EMAS adalah simpan pinjam syariah, bank sampah, dan pertanian jagung.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi metode dan trianggulasi sumber. Analisi data dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan implementasi program BUMNag dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman telah terlaksana dengan adanya unit-unit usaha program simpan pinjam syariah, bank sampah dan pertanian jagung. Melalui program tersebut, program BUMNag belum sepenuhnya berjalan dengan optimal karena dalam pelaksanaannya masih menemukan beberapa permaslaahan dan hambatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa BUMNag belum dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
Kata Kunci: BUMNag, Implementasi, Pendapatan Masyarakat
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
tuh,
Puji syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Implementasi Program Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih untuk pihak-pihak yang secara integratif memiliki andil dalam penyelesaian skripsi ini :
1. Bapak Prof. Ganefri, M.Pd., Ph.D, selaku Rektor Universitas Negeri Padang
2. Ibuk Dr. Siti Fatimah, M.Pd, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.
3. Bapak Aldri Frinaldi S.H, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.
4. Bapak Drs. Karjuni Dt. Maani, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
5. Bapak Drs. M. Fachri Adnan, M.Si. Ph.D selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA)
6. Ibuk Dra. Fitri Eriyanti, M.Pd, Ph.D
selaku
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu, mengarahkan, dan membimbing penulis selama perkuliahan dan pembuatan skripsi ini.7. Bapak Drs. M. Fachri Adnan, M.Si. Ph.D dan Drs. Karjuni Dt. Maani, M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun dalam menyelesaikan skripsi.
8. Bapak dan Ibu Dosen staf pengajar pada Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
9. Staf karyawan/karyawati kepustakaan dan staf administrasi Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.
10. Bapak Wali Nagari Pakandangan dan Seluruh staf di Wali Nagari yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan kemudahan dalam penelitian.
11. Bapak Direktur BUMNag Pakandangan EMAS dan seluruh pengurus yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan kemudahan dalam penelitian
12. Teristimewa kepada orang tua (Bapak Sudarsono dan Ibu Usnawarni) yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat menempuh pendidikan sampai saat ini.
13. Kakak tersayang (Nanda Ari Purwanti) yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Teman (Satu Pembimbing) yang selalu membagi informasi bimbingan dan memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
15. Seluruh sahabat dan rekan-rekan Departemen Ilmu Administrasi Negara yang tidak sempat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas setiap kebersamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan yang kita miliki bersama.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna sehingga sangat membutuhkan masukan dan saran yang membangun agar skripsi ini bisa menjadi layak. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata- kata yang kurang berkenan. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat yang positif untuk pembaca. Aamiin
Padang, November 2022
Penulis,
Ade Okta Reza Dani
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 11
C. Batasan Masalah ... 12
D. Rumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 13
F. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 15
A. Kajian Teori ... 15
1. Kebijakan Sebagai Program ... 15
2. Konsep Kebijakan Publik... 17
3. Konsep Implementasi Program ... 19
4. Teori Implementasi Program David C. Korten ... 25
5. Teori Implementasi Program Charles O. Jones... 31
6. Konsep Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) ... 33
B. Kajian Penelitian Relevan ... 39
C. Kerangka Konseptual ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Jenis Penelitian ... 46
B. Fokus Penelitian ... 46
C. Lokasi Penelitian ... 46
D. Informan Penelitian ... 47
E. Jenis dan Sumber Data ... 48
F. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ... 48
G. Uji Keabsahan Data ... 50
H. Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Temuan Umum ... 53
B. Temuan Khusus ... 62
C. Pembahasan ... 102
1. Implementasi Program BUMNag dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Di Nagari Pakandangan ... 103
2. Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi prog BUMNag dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di nagari Pakandangan ... 116
PENUTUP ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Saran ... 123
DAFTAR PUSTAKA ... 124
LAMPIRAN... 128
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Model Kesesuaian Teori David C. Korten Gambar 2. 2 Kerangka Konseptual
Gambar 4. 1 Struktur Pengurus BUMNag Pakandangan EMAS
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data Informan Penelitian
Tabel 4. 1 Luas Lahan Menurut Penggunaannya tahun 2020
Tabel 4. 2 Klasifikasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2022 Tabel 4. 3 Tingkat Pendidikan Nagari Pakandangan
Tabel 4. 4 Penduduk Nagari Pakandngan Berdasarkan Sebaran Pekerjaan Tabel 4. 5 Tingkat Perekonomian Masyarakat Nagari Pakandangan Tahun 2022 Tabel 4. 6 Struktur Aparatur Pemerintah Nagari Pakandangan Tahun 2022 Tabel 4. 7 Data Jumlah Nasabah pada program Simpanan Tahun 2022 Tabel 4. 8 Data Perkembangan Jumlah Nasabah Simpanan
Tabel 4. 9 Rekapitulasi Perkembangan Unit Bank Sampah
Tabel 4. 10 Data Lahan Nasabah yang Di Sewa BUMNag Pakandangan EMAS Tabel 4. 11 Data Pekerja Buruh Tani di Program Pertanian
Tabel 4. 12 Biaya Operasional (upah petani)
Tabel 4. 13 Latar Belakang Pendidikan Pengurus BUMNag Pakandangan EMAS Tabel 4. 14 Sarana dan Prasarana BUMNag Pakandangan EMAS
Tabel 4. 15 Penyertaan Modal Pemerintah Nagari Pakandangan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 tentang desa, disebutkan bahwa pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan. Dimana dalam menjalankan peranannya tersebut, desa (atau Nagari di Sumatera Barat) dapat menumpukkan misinya tersebut pada Badan Usaha Milik Nagari dan sebagai solusi terhadap permasalahan sosial dan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Nagari. Hal ini juga diatur Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, Ketentuan mengenai BUMDes diatur juga dalam Pasal 78 ayat (1) yaitu syarakat dan Desa, Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa/Nagari sesuai sengan kebutuhan Dan menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintahan nagari, dengan memanfaatkan potensi yang ada dinagari dan mengelola berdasarkan kebutuhan nagari masing-masing. (Mesta dan Zulfa, 2018:80)
Enam Lingkung merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, Kecamatan Enam Lingkung ini memiliki potensi pada bidang pertanian dan perkebunan. Sehingga mata pencaharian masyarakat yang paling banyak yaitu sebagai petani. Kecamatan enam lingkung memiliki luas wilayah 39,2 Km2. Kecamatan Enam Lingkung terdiri dari 5 (lima) nagari antara lain: Nagari Koto Tinggi, Nagari Gadur, Nagari Pakandangan,
Nagari Toboh Ketek dan Nagari Paritmalintang. Dan dari kelima nagari tersebut tersebar sebanyak 27 korong. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada 19 Maret 2022 bersama Direktur BUMNag Pakandangan EMAS Syaiful Rahman diperoleh keterangan bahwa Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki 82 BUMNag dari 103 Nagari yang ada di dalamnya. Namun dari 82 BUMNag yang ada di Kabupaten Padang Pariaman hanya 3 BUMNag yang terdaftar di perizinan yakni BUMNag Pakandangan EMAS, BUMNag Rangkiang Sarikat Kapalo Hilalang, dan BUMNag KAMI (Kasang Mandiri).
Salah satu Nagari yang telah membentuk BUMNag adalah Nagari Pakandangan. Nagari Pakandangan mendirikan BUMNag dengan nama BUMNag Pakandangan EMAS, kata EMAS merupakan adalah singkatan dari (Enterpreur, Aman, Mandiri, Sejahtera). BUMNag Pakandangan EMAS di dibentuk pada 6 Juni 2016 dan membentuk program-program yang akan menjadi penggerak kegiatan perekonomian masyaraka diantaranya, simpan pinjam syariah, pengolahan sampah (daur ulang) berbentuk bank sampah dan pertanian. BUMNag Pakandangan EMAS ini resmi didirikan pada akhir tahun 2017 dengan dana awal sebesar Rp. 258.000.000 (dua ratus lima puluh delapan juta rupiah) modal tersebut didapatkan dari Kemendes PDTT, Pemerintah Nagari dan saham dari berbagai lapisan masyarakat di kabupaten tersebut.
Pendirian BUMNag diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pedoman Tata Cara Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Nagari. Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) merupakan wadah masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Selain itu BUMNag juga dibentuk dalam rangka optimalisasi pemberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi yang ada di nagari Pakandangan. Kehadiran BUMNag Pakandangan EMAS diharapakan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat. Sesuai dengan tujuan didirikannya BUMNag tersebut yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat yang didasarkan pada kebutuhan dan potensi yang mereka miliki.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga (ART), kemudian BUMNag Pakandangan EMAS membentuk kepengurusan, dan juga mulai berusaha untuk menjalankan misi yang diemban.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Direktur Utama BUMNag Pakandangan EMAS pada 19 Maret 2022, terdapat tiga program BUMNag Pakandangan EMAS yaitu sebagai berikut :
Program Pertama, yaitu Usaha Simpan Pinjam Syariah, usaha simpan
syariah ini dibentuk pada 2017, dan resmi didirikan pada tanggal 22 Januari 2018 pesertanya berasal dari masyarakat Nagari Pakandangan itu sendiri, jumlah nasabah yang menyimpan dananya di BUMNag Pakandangan EMAS saat ini yaitu sebanyak 513 nasabah. Adapun syarat pembukaan tabungan simpan pinjam syariah di BUMNag Pakandangan EMAS adalah mengisi
formulir nasabah simpan pinjam syariah, foto copy kartu keluarga, foto copy KTP atau kartu identitas lainnya. Dan untuk pembukaan tabungan tidak dikenakan biaya yang besar, hanya dikenakan biaya untuk pembelian buku tabungan saja yaitu sebasar Rp.10.000 dan untuk usaha simpan pinjam syariah ini menggunakan sistem jemput ke rumah nasabah secara langsung atau nasabah juga bisa datang langsung ke BUMNag Pakandangan EMAS.
(Wawancara dengan Bapak Syaiful Rahman, Direktur BUMNag Pakandangan Emas, Sabtu 19 Maret )
Adapun jenis usaha simpanan yaitu Taharah (Tabungan Haji, Umrah &
Ziarah), Taqwa (Tabungan Qurban & Aqiqah), Tasdik (Tabungan Pendidikan), Taubat (Tabungan untuk Berobat), Tauni (Tabungan untuk Nikah), Taifi (Tabungan Idul Fitri), Taska (Tabungan Suka-suka), Ziswaf (zakat, Infak, Sedekah & Wakaf).
Sedangkan Pinjaman yaitu peminjaman atau pembiayaan dari unit usaha simpan pinjam syariah kepada masyarakat berupa pinjaman produktif.
Pinjaman produktif ini merupakan pinjaman yang akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usaha dan pekerjaan yang menjadi sumber pendapatannya, seperti usaha rumah tangga, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan dan lain-lain.
Dengan pinjaman produktif ini diharapkan dapat menbantu peningkatan penghasilan, pendapatan dan perekonomian masyarakat.
Program Kedua, yaitu usaha bank sampah, bank sampah merupakan unit
khusus yang berperan dalam pengelolaan sampah. Bank sampah sudah berdiri sejak 2018 dengan jumlah nasabah sebanyak 245 orang, peserta bank sampah ini adalah masyarakat nagari pakandangan. Adapun proses yang dilakukan oleh bank sampah BUMNag Pakandangan EMAS yaitu pihak BUMNag akan menjemput sampah yang sudah dikumpulkan oleh masyarakat. penjemputan dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu. Sampah yang dikumpulkan akan dibeli Rp.4000 per kilogram. Setiap transaksi dicatat pada buku tabungan nasabah. Klasifikasi sampah terdiri dari sampah botol plastik, sampah kertas, sampah kardus, tutup botol,dll. Sampah yang sudah dikelompokkan siap untuk dijual ke pengepul. Tahap selanjutnya sampah yang dijual ke pengepul dibeli dengan harga rata-rata Rp.7000 per kilogram.
Hasil penjualan sampah ini merupakan pendapatan utama bank sampah.(Syukra Iska, 2019:35-37)
Program Ketiga, yaitu usaha pertanian jagung, program ini berdiri sejak
tahun 2017. Banyaknya lahan masyarakat yang kosong dan tidak digunakan di nagari pakandangan menjadi faktor pendukung BUMNag untuk mengelola lahan tersebut, terdapat 150 Ha lahan yang kosong atau tidak digunakan, data ini diketahui dari hasil survey atau turun ke lapangan melihat keadaan secara langsung oleh pengurus program pertanian. Sehingga BUMNag memanfaatkan lahan tersebut dengan cara disewa untuk ditanami jagung, penyebab lahan tersebut tidak digunakan adalah keterbatasan modal masyarakat dalam mengelola lahan mereka, ke khawatiran masyarakat akan
gagal panen dan pemilik lahan yang pergi merantau. Hal ini dilakukan agar menjadi lahan yang produktif, yang hasil panennya nanti akan diolah dan dijual sebagai pendapatan BUMNag Pakandangan EMAS.
Sebagaimana wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Syaiful Rahman selaku Direktur BUMNag Pakandangan EMAS pada tanggal 8 September 2022, BUMNag Pakandangan EMAS diusulkan sebagai BUMNag terbaik di Kabupaten Padang Pariman oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2018 dan diusulkan mengikuti lomba BUMNag tingkat Provinsi Sumatera Barat. Badan Usaha Milik Nagari Pakandangan EMAS mendapatkan hasil sebagai BUMNag ke 4 terbaik se-Sumatera Barat dan terbaik pertama tingkat kabupaten Padang Pariaman. Bentuk kegiatan ini merupakan inovasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sumatera barat. Tujuannya untuk memotivasi BUMNag/ BUMDes agar bisa berkompetisi dan bisa menjadi contoh BUMNag yang lain.
Setelah mengikuti lomba tersebut ditetapkan 6 kategori Badan Usaha Milik Nagari percontohan di 6 Kabupaten/Kota Sumbar. Adapun 6 BUMNag terbaik itu adalah (1) BUMNag Bukik Sakumpua Nagari Pasia Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. (2) BUMNag Sumpur Kudus Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. (3) BUMNag Ganto Kinali Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat (4) BUMNag Pakandangan EMAS Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (5) BUMNag Koto Baru Nagari Koto Baru, Kecamatan
Kubung, Kabupaten Solok. (6) BUMDes Kumbayau Maju Bersama Kecamatan Talawi Desa, Kota Sawahlunto.
Adapun yang menjadi indikator penilaian diantaranya regulasi, administrasi, perencanaan, tata kelola, pelaksanaan program, SDM, dampak bagi masyarakat dan kelembagaan swadaya partisipasi masyarakat.
Sedangkan tim penilai terdiri dari Dinas PMD Provinsi Sumbar, BNI 46, Disperindag Provinsi Sumbar, Koordinator Wilayah III P3MD KPW Wilayah II Sumbar. Penilaian dilaksanakan langsung ke lapangan atau ke BUMNag oleh tim Provinsi Sumatera Barat. Untuk BUMNag terbaik akan mendapatkan reward, piala, studi banding dan penguatan permodalan.
Dengan adanya kesuksesan dan prestasi yang dimiliki BUMNag tersebut, masih terdapat beberapa kendala atau permasalahan yang ditemui peneliti dalam menjalankan pelaksanaan program, sebagai lembaga sosial ekonomi nagari, BUMNag harus berupaya mencari solusi dari permasalah sosial ekonomi yang terjadi di Nagari Pakandang tersebut. Setiap program yang dilakukan harus memberikan keuntungan bagi masyarakat bukan hanya keuntungan lembaga semata. Setelah melakukan penelitian di Badan Usaha Milik Nagari Pakandanga EMAS, maka peneliti menemukan beberapa kendala dan permasalah pada BUMNag Pakandangan Emas, yaitu sebagai berikut :
Pertama, BUMNag tidak mendapatkan modal dalam pelaksanaan program oleh nagari dan pemerintah daerah sejak tahun 2021, yaitu pada
program simpan pinjam syariah, program bank sampah dan pertanian.
BUMNag memiliki kendala terhadap anggaran dana, sejak tahun 2021 sampai saat ini anggaran dana dari Kemendes PDTT kepada nagari untuk BUMNag Pakandangan EMAS tidak ada, karena mengikuti perkembangan dan pembaruan disetiap peraturan yang ada, sesuai dengan peraturan Permendesa PDTT 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 dan 2022 tetap mengutamakan kesehatan masyarakat desa dan perbaikan kondisi ekonomi desa, prioritas penggunaan dana desa lebih diutamakan untuk program penanganan Covid-19 selain sampai sekarang BUMNag dalam pendapatannya kurang baik karena adanya pandemik covid 19.
Program simpan pinjam syariah berperan sebagai penyerta modal bagi masyarakat, banyak permintaan dari masyarakat nagari Pakandangan agar mereka mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usaha pribadi mereka, seperti berdagang, berkebun dan membeli kebutuhan lainnya. Pada kenyataannya program pinjaman belum terlaksana sampai sekarang, karena permasalahan modal dari nagari yangbelum memadai, sehingga BUMNag saat ini lebih mengutamakan simpanan dari pada pinjaman. Sebagaimana wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Syaiful Rahman selaku Direktur BUMNag Pakandangan EMASpada tanggal 19 Maret 2022 yang mengatakan bahwa :
Karena modal utama BUMNag berasal dari nagari, sementara dana dari nagari itu terbatas, karena program-program dari nagari bukan hanya dari BUMNag saja tetapi banyak bentuk kegiatan yang lain, seperti pembinaan, pembangunan dan pemberdayaan. Jadi Permodalan yang bisa
dialokasikan untuk BUMNag itu terbatas, bahkan BUMNag Pakandangan EMAS sejak tahun 2021 hingga sekarang tidak mendapatkan mo
Kedua, Kurangnya sosialisasi berupa promosi yang terstruktur kepada masyarakat pada program simpan pinjam syariah dan bank sampah. Pada usaha simpan pinjam syariah masih ada dari masyarakat yang tidak tertarik untuk bergabung menjadi nasabah simpan pinjam syariah di BUMNag, hal ini diakibatkan karena kurangnya sosialisasi BUMNag kepada nasabah dan masyarakat. Hal yang sama pada program bank sampah, masih ada dari masyarakat yang tidak tertarik untuk bergabung menjadi nasabah bank sampah, kendala lainnya timbul pada budaya hidup masyarakat di nagari Pakandangan, tidak banyak dari mereka yang terbiasa memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, yaitu memisahkan sampah kering dan basah sehingga perlu mengedukasikannya kepada masyarakat serta mereka beranggapan mereka diibaratkan seperti pemulung sampah, hal ini terjadi karena kurang tersampaikannya manfaat dan tujuan dari program bank sampah kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membudayakan pengurangan sampah ditingkat masyarakat sekaligus mengambil manfaat ekonomi dari sampah.
Sebagaimana wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak Syaiful Rahman Selaku Direktur BUMNag Pakandangan EMASpada tanggal 19 Maret 2022, beliau mengatakan bahwa :
-40% lah dari populasi masyarakat nagari Pakandangan yang ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan BUMNag, sehigga dibutuhkan strategi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar dapat membangun kepercayaan secara penuh terhadap BUMNag dan meningkatkan daya minat masyarakat misalnya melalui suatu event yang dibuat khusus untuk
memperkenalkan program BUMNag. Karna jika mempromosikan lewat internet saja tidak cukup rasanya, karna tidak semua orang menggunakan smartphone disana, apalagi masyarakat yang sudah termasuk berumur
Ketiga, Kurangnya Sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan.
Salah satuya pada program simpan pinjam syariah, direktur BUMNag mengakui bahwa sarana dan prasarana yang ada di BUMNag belum sepenuhnya terpenuhi, sebagaimana wawancara dengan Bapak Syaiful Rahman selaku Direktur BUMNag Pakandangan EMASpada tanggal 19 Maret 2022, beliau mengatakan bahwa :
Sarana prasaran memang ada seperti komputer, printer, jaringan internet dan sebagainya yang kami miliki disini sudah cukup lengkap, tetapi belum memadai, namun yang belum terpenuhi selama ini seperti sistem digital dalam penginputan laporan keuangan dan computer yang belum memadai, brangkas penyimpanan uang, untuk penyimpanan kami perlu menyetor uang setiap minggunya ke bank. BUMNag berharap sistem yang bagus akan membantu BUMNag nantinya dalam menginput laporan keuangan dan bisa di publikasikan lewat media sosial seperti website sehingga nantinya masyarakat baik yang dekat maupun perantauan bisa mengetahui bagaimana perkembangan keuangan BUMNag di Pakandangan ini
Keempat, Menurunnya ekonomi masyarakat akibat dampak dari Covid- 19. Pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan pada kondisi ekonomi dan sosial di Indonesia, wabah Covid-19 ini bukan hanya sekadar penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga berdampak pada perekonomian.
Adanya penurunan ekonomi berdampak luas di seluruh wilayah Indonesia, sehingga perekonomian masing-masing daerah ikut terancam, termasuk di nagari Pakandangan. Akibatnya pada program simpanan mengalami penurunan sejak tahun 2021 sampai sekarang, nasabah yang biasanya
menabung rutin di setiap hari kerja BUMNag, sekarang mereka hanya menabung dua kali dalam seminggu, bahkan ada yang hanya sekali dalam seminggu, hal ini terjadi karena pendapatan ekonomi masyarakat menurun akibat dampak Covid-19, sehingga jumlah nasabah menurun disetiap tahunnya. (wawancara dengan Bapak syaiful Rahman selaku Direktur BUMNag Pakandangan Emas)
Beberapa hal yang ditemukan saat observasi awal tersebut di atas mengindikasikan bahwa masih adanya masalah dalam pelaksanaan program BUMNag Pakandangan Emas. Oleh karena itu, maka permasalahan ini perlu untuk diteliti, Dengan demikian peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Di Nagari Pakandangan Kecamatan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dapat diungkapkan beberapa identifikasi masalah yang dapat diteliti yaitu:
1. Keterbatasan permodalan dalam pengelolaan program simpan pinjam syariah dan program pertanian.
2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan pada program simpan pinjam syariah.
3. Menurunnya ekonomi masyarakat akibat dampak dari Covid-19.
4. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai keberadaan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag).
5. Masih terbatasnya kemampuan, keterampilan dan pengetahuan pegawai dalam pengelolaan BUMNag Pakandangan EMAS.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah diatas diperoleh dimensi permasalahan yang cukup luas. Namun penulis ingin memerikan batasan masalah secara jelas dan terfokus, karena menimbang waktu dan biaya yang terbatas, maka yang menjadi masalah objek penelitian hanya dibatasi pada :
1. Implementasi program Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
2. Faktor pendukung keberhasilan implementasi program Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi program Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman ?
2. Apa saja faktor pendukung keberhasilan implementasi program Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk menjelaskan implementasi Program Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
2. Untuk menjelaskan faktor pendukung keberhasilan implementasi program Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis,
Penelitian ini bermanfaat karena dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah wawasan dan memperluas ilmu pengetahuan mengenai teori- teori dan konsep yang diperoleh selam perkuliahan khususnya, pada mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat, dan Kebijakan Publik.
2. Manfaat Praktis , penelitian ini bermanfaat bagi :
a. Manfaat bagi instansi terkait dan instansi lainnya adalah agar dapat mengetahui dan menyadari apa saja kekurangan dan kesalahandalam melaksanakan implementasi program BUMNag dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
b. Manfaat bagi masyarakat, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli dalam membangun BUMNag sehingga bisa terus maju membawa perubahan perekonomian nagari dan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai implementasi program BUMNag dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariman.
c. Manfaat bagi penelitian memberikan pemahaman khususnya terkait dengan implementasi program BUMNag dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.