• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI JUAL BELI SALAM DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI JUAL BELI SALAM DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR "

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada penelitian pertama peneliti melakukan penelitian di toko ayam pedaging milik bapak Glempo. Peneliti melakukan wawancara ketiga dengan Ibu Sari, Ibu Sari memesan ayam dari toko broiler milik Pak Irul seberat 6 kg dan langsung melakukan transaksi pembayaran dan menyepakati waktu penyerahan barang kepada ibu Sari. Pak Suyit memesan 2 kwintal ayam dari toko broiler Pak Irul dan melakukan pembayaran di muka serta menyepakati waktu penjemputan dengan penjual.

Pertanyaan Penelitian

Barang sudah sampai di Bpk. Suyit, waktunya tidak sesuai dengan perjanjian di sini, mr. Suyit merasa kesal. Dan untuk mengetahui pelaksanaan akad jual beli salam maka peneliti akan mengkaji permasalahan diatas dengan menganalisis pelaksanaan akad jual beli salam di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur Dalam Perspektif Ekonomi Syariah Hukum.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu menciptakan khazanah keilmuan bagi peneliti, pembaca dan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan akad salam di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Dan khususnya para pelaku usaha terkait pelaksanaan akad selam di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.

Penelitian Relevan

18Kriswati, Status Order Jual Beli Menurut Himpunan Hukum Dagang Syariah, (Metro: IAIN Metro Lampung), h. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah teori jual beli salam. 19Nurmalia, Jual Beli Salam (Pesanan) Online di Kalangan Mahasiswa UIN-SU Medan (Review Syafi'iyah), (Medan: UIN Sumut).

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Implementasi
  • Sistem Jual Beli Salam dalam Islam
    • Pengertian Jual Beli Salam
    • Dasar Hukum Jual Beli Salam
    • Rukun dan Syarat Jual Beli Salam
  • Akad dalam Jual Beli Salam
    • Pengertian Akad
    • Rukun-rukun dan Syarat Akad
    • Macam-macam Akad
  • Hukum Ekonomi Syariah
    • Pengertian Hukum Ekonomi Syariah
    • Prinsip-prinsip Hukum Ekonomi Syariah

Jual beli salam secara terminologis adalah transaksi sesuatu yang sifatnya tergantung pada tanggal tertentu dengan harga yang diberikan secara tunai di tempat transaksi. Syara', mengartikan jual beli salam dengan membeli barang yang ditunda pengirimannya dengan uang muka. Salam, yang disebut juga salaf, adalah jual beli sesuatu pada bawahan yang ditentukan, dengan harga yang dibayar di muka.

Pengertian fiqh Syafi'yeh dan Hanabilah ialah jual beli salam ialah akad bagi sesuatu barang dengan kriteria tertentu sebagai kewajipan tertunda dengan harga yang dibayar dalam akad perhimpunan. Malikiyah memberikan definisi salam iaitu salam adalah jual beli di mana modal (harga) dibayar di hadapan manakala barang dihantar kemudian. 31. Antara dalil (berdasarkan syariah) 34 Jual beli salam adalah berdasarkan ayat al-Quran, As-Sunnah dan Ijma.

Berdasarkan keterangan Ibnu Abbas, jual beli salam telah mendapat pengakuan dan legalitas dari syara' sehingga dapat dioperasionalkan. Sedangkan barang yang menjadi objek jual beli salam adalah barang yang harus dimiliki sepenuhnya oleh penjual, barang yang bermanfaat dan dapat dipindahtangankan. Dalam kontrak jual beli, tujuan utamanya adalah untuk mentransfer barang dari penjual ke pembeli dengan cara menggantinya.

Seperti kontrak jual beli karkas dan babi, atau jual beli yang dilakukan oleh orang yang tidak memenuhi persyaratan keterampilan hukum.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data

Dalam hal ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang penjualan ayam pedaging di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Satu orang yang diwawancarai peneliti adalah penjual ayam bernama Pak Irul dan pembeli ayam bernama Pak Suhan, Kak Yeni, Kak Sari dan Pak Suyit di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menggunakan data yang diperoleh berupa deskripsi untuk dianalisis dengan cara berpikir induktif yang mengasumsikan informasi terkait jual beli sayuran pada penjualan ayam broiler di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung. Kabupaten Lampung Timur.

Praktek jual beli ayam pedaging di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Dalam praktik jual beli ayam pedaging di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung tahapan dalam proses jual beli ayam pedaging ini sesuai dengan teori dalam praktik jual beli salam yang artinya jual beli dengan keterlambatan penyerahan barang. Pembeli ayam yang ditemui peneliti mengatakan bahwa terkadang saat memesan ayam potong, barang yang dipesan tidak sampai pada waktu yang telah disepakati.

Sekilas proses jual beli ayam pedaging antara penjual dan pembeli di Desa Sidomulyo memenuhi rukun dan syarat serta sesuai dengan syariat Islam. Pada umumnya transaksi jual beli ayam potong di desa sidomulyo kecamatan sekampung kabupaten lampung timur transaksi ini tidak mengandung unsur penipuan karena pada saat transaksi jual beli penjual dan pembeli mirip satu sama lain, sehingga tidak ada paksaan dan penjual juga beralih, jika potongan ayam yang dipesan pelanggan rusak. Jual beli ayam pedaging diperbolehkan karena masyarakat Desa Sidomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur dapat memanfaatkan komoditas tersebut untuk mata pencahariannya.

Wawancara dengan Ibu Yanti selaku penjual mie ayam dan konsumen potongan ayam Bp. Irul dan Bpk. Glempa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung

Kampung Sidomulyo dibuka pada tahun 1941, oleh penduduk perintis yang berasal dari pulau Jawa, khususnya para Transmigran Jawa Timur dan Jawa yang kondisinya masih di padang pasir. Sekitar 3% penduduk beragama Kristen 75 Untuk lebih jelasnya mengenai penduduk di Desa Sidomulyo dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk desa Sidomulyo lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan.

Jadi sebagian besar pekerjanya adalah laki-laki dan sebagian besar perempuannya adalah ibu rumah tangga atau anak-anak yang masih sekolah. Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk desa Sidomulyo yang berprofesi sebagai pedagang masih sedikit sehingga peluang usaha di desa tersebut masih ada. Di sebelah timur desa Sidomulyo yang berbatasan dengan wilayah desa Trimulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, terdapat 247 orang yang bekerja sebagai pedagang, baik pedagang ayam, bahan makanan maupun sembako.

Sedangkan kegiatan masyarakat lainnya selain bertani adalah 247 pedagang dan 345 buruh tani serta 250 lainnya. 78 Sebagian besar masyarakat di Desa Sidomulyo berprofesi sebagai petani. Kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan pertanian yang biasa dilakukan oleh masyarakat adalah jual beli hasil bumi. 79 Selain berprofesi sebagai petani, sebagian masyarakat Sidomulyo berprofesi sebagai pedagang, baik pedagang makanan pokok seperti sayur mayur maupun rumah makan yang biasa membeli bahan-bahannya dari penjual ayam di Dusun Dua dan Dusun Empat di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur.

Praktik Jual Beli Ayam Potong di Desa Sidomulyo

Pembeli memesan ayam pedaging dan langsung membayar uang muka kepada penjual dengan menjelaskan spesifikasi dan waktu pengiriman. Setelah menerima pesanan dari pembeli, penjual langsung mengemas ayam sesuai pesanan ke dalam kandang. Jika pembeli meminta potongan ayam yang dipesan untuk dihaluskan, maka secara otomatis penjual akan menghaluskan ayam tersebut.

Dari segi harga, harga ayam pedaging setiap hari bervariasi sesuai dengan harga pasar atau musiman. Jika hari biasa atau tidak ada hari besar, harga ayam potong murah sekitar Rp. Jika pembeli meminta ayam ukir dibersihkan bulunya, proses selesai 1 jam sebelum ayam diantar ke pembeli.

Kemudian pembeli menjelaskan kapan potongan ayam tersebut akan digunakan, dan terjadilah kesepakatan antara penjual dan pembeli. Saat peneliti mewawancarai Bapak. Sagiman dan Bpk. Sagiman mengatakan, saat memesan ayam ukir, dia sudah memberitahu waktu pengiriman ke penjual. Namun ayam potong yang telah dipesan untuk pengiriman tidak sampai ke pembeli pada waktu yang telah disepakati sehingga pembeli merasa dirugikan.

Saat peneliti mewawancarai Bapak. Pendi, katanya, membeli ayam broiler dengan cara memesan dan langsung melakukan transaksi pembayaran.

Implementasi Jual Beli Salam di Desa Sidomulyo

Pelaksanaan jual beli salam di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur dalam perspektif hukum ekonomi syariah. Dalam Pasal 101 kompilasi hukum ekonomi syariah yaitu bai' salam dapat dilakukan asalkan jelas jumlah dan kualitas barangnya, artinya jika dikaitkan dengan praktek jual beli yang terjadi di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, pembeli menjelaskan bahwa ayam pedaging rusak akibat mesin pembersih ayam, namun penjual menjelaskan siap mengganti jika potongan ayam yang dibeli rusak dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Dalam Pasal 103 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terkait dengan praktek jual beli salam di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur bahwa ba’i as-salam harus memenuhi syarat bahwa barang yang dijual, waktu dan tempat penyerahan dinyatakan dengan jelas.

Artinya penjual lalai dalam melakukan praktek jual beli salam yang mengakibatkan kerugian waktu karena keterlambatan pengiriman. Untuk meminimalisir terjadinya perselisihan saat jual beli ayam pedaging, pembeli harus lebih teliti dan teliti terhadap kondisi barang saat membeli dari penjual. Dalam praktiknya, mencari keuntungan dengan cara menipu pembeli dilarang, agar tidak ada yang merasa dirugikan setelah selesainya jual beli.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akad jual beli salam antara penjual dan pembeli di Desa Sidomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur adalah halal dalam perspektif hukum ekonomi syariah. Hal ini karena dalam praktik jual beli yang dilakukan tidak melanggar rukun dan syarat yang telah ditentukan, seperti tidak ada indikasi gharar atau ketidakjelasan, tidak ada unsur paksaan dan penipuan. Dan penjual juga harus mentaati apa yang disyariatkan oleh Islam, karena jika ingin jual beli berkah maka harus menghindari unsur-unsur yang dapat merusak sahnya jual beli.

Jual beli salam (pesanan) online di kalangan mahasiswa UIN-SU Medan (rating menurut Syafi'iyah).

PENUTUP

Kesimpulan

Antara penjual dan pembeli saling menyukai, dan potongan ayam yang diperjualbelikan memiliki keuntungan bagi pembeli atau yang mengkonsumsi ayam ukir tersebut. Dalam praktiknya, penjual akan memberikan kompensasi kepada pembeli jika potongan ayam yang dibeli mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga tidak layak untuk dikonsumsi manusia lagi. Dan penjual meminta maaf kepada pembeli jika waktu pengiriman barang ke pembeli tidak sesuai dengan kesepakatan.

Saran

Pembeli harus dapat menukarkan barang yang dibelinya apabila ternyata waktu penerimaan barang tidak sama dengan waktu perjanjian yang telah disepakati. Pembeli juga harus lebih berhati-hati dengan kondisi ayam potong yang dibelinya jika ada yang kurang bagus dan tidak layak untuk dikonsumsi lagi.

FOTO DOKUMENTASI
FOTO DOKUMENTASI

Gambar

FOTO DOKUMENTASI
Foto 1.Foto bersama Bapak Irul penjual ayam potong
Foto 4. Wawancara dengan Bapak Tamijan selaku   Tokoh Agama di Desa Sidomulyo
Foto 3. Kandang Ayam milik Bapak Glempo
+7

Referensi

Dokumen terkait

“IMPLEMENTASI AKAD IJARAH PADA SEWA MENYEWA PETANI TAMBAK UDANG INDRAMAYU PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH”, Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat