• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem Kendali dan Monitoring Keamanan Pintu Berbasis IoT Menggunakan Perangkat Mobile

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Sistem Kendali dan Monitoring Keamanan Pintu Berbasis IoT Menggunakan Perangkat Mobile"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Sistem Kendali dan Monitoring Keamanan Pintu Berbasis IoT Menggunakan Perangkat Mobile

Tengku Nopriyanti Murti*, Ikhwan Ruslianto, Uray Ristian

Jurusan Rekayasa Sistem Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia

Email: 1,*tengkunopriyanti@student.untan.ac.id, 2ikhwanruslianto@siskom.untan.ac.id, 3eristian@siskom.untan.ac.id Email Penulis Korespondensi: tengkunopriyanti@student.untan.ac.id

Submitted 26-10-2022; Accepted 25-11-2022; Published 30-12-2022 Abstrak

Salah satu hal penting dalam pengelolaan gedung perkuliahan adalah perlu adanya sistem keamanan dalam penguncian pintu. Hal ini diperlukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya pencurian dan kelalaian dalam membuka dan menutup pintu di jam tertentu.

Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan sistem kendali dan monitoring keamanan pintu berbasis Internet of Things menggunakan perangkat mobile. Sistem ini sebagai pengganti keamanan pintu yang menggunakan kunci konvensional. Sistem dapat diakses dengan mengatur waktu operasional dari jam 07.00 -17.00, jika ada perubahan operasional, maka admin dapat mengatur kembali waktu operasional. Sebelum waktu operasional berakhir, speaker memberikan peringatan kunci pintu otomatis, selanjutnya pintu terkunci otomatis dan tidak dapat diakses. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan alarm pintu menggunakan buzzer dan notifikasi yang dikirim melalui aplikasi Android ketika pintu dibuka secara paksa. Proses kendali pintu dimulai dari pembacaan waktu operasional dan status solenoid door lock. Jika status awal solenoid door lock terkunci, maka RFID tag mengirimkan data ke RFID reader, kemudian solenoid door lock terbuka dan sebaliknya. Hasil pengujian menunjukkan waktu respon buka dan kunci pintu menggunakan RFID adalah 26,22 detik dan 22,25 detik. Waktu respon buka dan kunci pintu menggunakan aplikasi adalah 5,03 detik dan 5,34 detik. Waktu respon ketika pintu dibuka secara paksa adalah 14,83 detik.

Kata Kunci: Keamanan Pintu; Internet of Things; RFID; Aplikasi Android; Notifikasi Abstract

One of the important things in the management of the lecture building is the need for a security system to lock the door. This is necessary to avoid the possibility of theft and negligence in opening or closing the door at certain hours. The purpose of this study is to implement an Internet of Things-based door security control and monitoring system using a mobile device. This system is a substitute for door security that uses conventional locks. The system can be accessed by setting the operating time from 07.00-17.00. If there is a change in operational time, the admin can reset the operational time. Before the operating time ends, the speaker gives an automatic door lock warning, and the door is automatically locked and cannot be accessed. In addition, the system is equipped with a door alarm using a buzzer and a notification is sent via the application when the door is forcibly opened. The door control process starts by reading the operating time and the status of the door lock solenoid. If the initial status of the door lock solenoid is locked, the RFID tag sends data to the RFID reader, then the door lock solenoid opens. The test results show that the response time for opening and locking doors using RFID is 26,22 seconds and 22,25 seconds. The response time to open and lock the door using the application is 5,03 seconds and 5,34 seconds, respectively. The average response time when the door is forcibly opened is 14,83 seconds.

Keywords: Door Security; Internet of Things; RFID; Android Application; Notification

1. PENDAHULUAN

Teknologi IoT (Internet of Things) merupakan salah satu teknologi yang berkembang di era Revolusi Industri 4.0.

Teknologi ini menjadikan perangkat konvensional dapat dikendalikan dan dimonitoring dari jarak jauh menggunakan internet. Oleh karena itu, dengan adanya teknologi IoT dapat mempermudah pekerjaan manusia [1]. Kemudahan dan efektivitas dalam pengoperasian menjadi tolok ukur dalam kemajuan sebuah sistem, tak terkecuali dalam bidang keamanan yang ada di gedung perkuliahan. Salah satu hal penting dalam pengelolaan gedung perkuliahan adalah perlu adanya sistem keamanan dalam penguncian pintu.

Pintu pada gedung perkuliahan saat ini masih menggunakan kunci konvensional. Penggunaan kunci konvensional masih kurang efektif, karena petugas keamanan harus mengecek, membuka dan mengunci pintu satu persatu. Kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya kelalaian dalam membuka dan mengunci pintu di jam tertentu, misalnya ketika ruangan akan digunakan namun pintu masih terkunci. Selain itu, kelalaian dapat memungkinkan terjadinya pencurian dan penggunaan ruangan tanpa izin bahkan melewati batas jam kerja. Untuk mengefisiensikan waktu dan menigkatkan keamanan pintu, dibutuhkan sistem penguncian pintu otomatis yang dapat dimonitoring dari jarak jauh menggunakan konsep IoT.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Kartarina yang membahas tentang keamanan ruangan berjudul “Prototyping Pengendalian Keamanan Ruangan Berbasis Internet of Things (IoT) Menggunakan NodeMCU V3”. Dalam penelitiannya menghasilkan sistem yang dapat memonitoring dan mengendalikan kunci pintu melalui web dan smartphone dengan rata- rata waktu 0.43 detik [2]. Penelitian lain terkait dengan pintu otomatis menggunakan RFID dilakukan oleh Winagi dengan judul “Rancang Bangun Pintu Otomatis dengan menggunakan RFID”. Dalam penelitiannya menghasilkan prototype pintu otomatis menggunakan RFID dengan kemampuan mendeteksi identitas (id) antara card dan reader dengan jarak maksimal 5 cm, serta waktu yang dibutuhkan reader untuk mendeteksi kartu identitas (id) adalah 2 detik [3]. Penelitian yang berkaitan dengan pengaman pintu menggunakan RFID dilakukan oleh Tawakal dengan judul “Smart Lock Door menggunakan Akses E-KTP berbasis Internet of Things” menghasilkan sistem pengaman pintu menggunakan RFID yang

(2)

telah terdaftar menggunakan aplikasi blynk, sehingga tidak semua orang dapat mengakses pintu. Kunci pintu dibuka menggunakan E-KTP dengan jarak baca UID maksimal 2.5 cm dengan waktu rata-rata waktu baca adalah 1 detik [4].

Berdasarkan penelitian sebelumnya, terlihat bahwa pentingnya peran sistem pengaman pintu dengan teknologi IoT untuk mengefisiensikan waktu dan meningkatkan keamanan pintu. Oleh karena itu, pada penelitian ini membahas tentang pemanfaatan teknologi IoT pada pintu yang dilengkapi dengan sistem notifikasi ketika pintu dibuka secara paksa, sehingga pintu dapat dikendalikan dan dipantau dari jarak jauh menggunakan perangkat mobile.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam proses pengerjaan penelitian, diperlukan adanya tahapan yang berfungsi sebagai acuan, supaya proses penelitian lebih terstruktur. Tahapan dalam penelitian terdiri dari studi literatur, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian yang digambaran menggunakan diagram alir. Adapun diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 2.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai acuan. Literatur yang digunakan berupa jurnal, buku, dan referensi lain untuk selanjutnya dipelajari. Hasil dari studi literatur yaitu diperoleh pemahaman mengenai fungsi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam penelitian ini, serta diperoleh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari penelitian- penelitian yang dilakukan sebelumnya. Kekurangan-kekurangan yang ada kemudian didapat rumusan masalah baru untuk selanjutnya diangkat dalam penelitian ini.

2.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan sebelum membangun suatu sistem. Adapun tujuan dari analisis kebutuhan yaitu untuk menyesuaikan kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak dengan sistem yang akan dibangun.

2.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

a. NodeMCU ESP32 merupakan pengembangan dari ESP8266 yang memiliki banyak fitur tambahan dan keunggulan dibandingkan generasi sebelumnya [5]. Pada penelitian ini ESP32 berfungi sebagai mikrokontroler untuk mengendalikan kinerja keseluruhan alat untuk sistem keamanan pintu.

b. Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet [6]. Pada penelitian ini relay digunakan sebagai saklar untuk menggerakkan solenoid door lock.

c. Solenoid door lock adalah sebuah pengunci pintu yang mengaplikasikan sistem solenoid [7]. Solenoid door lock digunakan sebagai pengunci pintu.

d. Speaker adalah tranduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara [8]. Speaker digunakan untuk memberikan peringatan kepada pengguna ruangan bahwa pintu akan terkunci secara otomatis.

e. Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi suara [9].Buzzer digunakan sebagai notifikasi alarm dan akan berbunyi apabila pintu dibuka secara paksa.

f. Sensor magnet MC-38 adalah modul pendeteksi bukaan atau tutupan pintu yang bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik [10].Sensor magnet MC-38 digunakan untuk mengetahui kondisi pintu terbuka atau tertutup.

g. Modul audio DFPlayer tersedia slot kartu SD untuk membaca dokumen dalam format mp3 yang telah disimpan dalam kartu SD. Dokumen audio yang digunakan adalah dokumen audio dengan ekstensi .mp3 [11]. RFID digunakan sebagai kunci untuk membuka dan mengunci pintu

(3)

2.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

a. Dart adalah sebuah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google, dirancang oleh Lars Bak dan Kasper Lund. Dart pertama kali dikenalkan pada 10 Oktober 2011 [12]. Dart sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi monitoring dan keamanan pintu.

b. Firebase adalah suatu Platform yang ditawarkan oleh Google, menyediakan berbagai layanan yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam pengembangan aplikasi mobile. Layanan yang terdapat di Firebase diantaranya adalah Firebase Database, Authentication, Storage, dan Cloud Messaging [13]. Firebase digunakan untuk menyimpan data yang digunakan dalam sistem kendali dan monitoring keamanan pintu.

c. Arduino IDE (Integrated Depelopment Environment) adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi seperti menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler [14]. Arduino IDE sebagai software pemrograman yang digunakan untuk menulis, meng- compile, dan menggunggah kode program kedalam NodeMCU ESP32.

d. Flutter adalah Software Development Kit (SDK) atau framework buatan Google yang berfungsi untuk membuat aplikasi mobile menggunakan bahasa pemrograman Dart, baik untuk Android maupun iOS [15]. Flutter digunakan untuk membangun antarmuka (user interface) aplikasi berbasis Android.

2.3 Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan untuk perangkat keras dan perangkat lunak sehingga menjadi satu kesatuan sistem yang saling terhubung. Perangkat keras dan perangkat lunak dapat terhubung dengan konsep Internet of Things. Internet of Things merupakan konsep perangkat yang mampu mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat yang lainnya dengan menggunakan media internet tanpa perlu terhubung dengan manusia. Artinya manusia tidak perlu mengontrol atau melakukan kendali pada perangkat IoT secara langsung [15]. Pada pembuatan sistem ini menerapkan konsep IoT yang dapat di kontrol dan dimonitoring dari jarak jauh menggunakan aplikasi Android. Sistem ini hanya dapat beroperasi apabila alat dan aplikasi Android yang merupakan satu kesatuan dari sistem keamanan pintu dihubungkan dengan internet.

Setelah terhubung ke internet, sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Data yang didapat dari kendali dan monitoring perangkat keras dikirim ke database firebase, kemudian ditampilkan pada aplikasi Android. Sebaliknya, data yang dimasukkan melalui aplikasi Android dikirim ke database firebase, kemudian perangkat keras membaca database firebase dan bekerja sesuai perintah yang dimasukkan. Untuk membatasi akses ruangan, sistem ini dibuat dengan sistem penjadwalan, akses pintu hanya dibuka di waktu operasional. Artinya pengguna hanya dapat mengakses dan melakukan kendali pada kunci pintu selama waktu operasional, lalu pintu terkunci otomatis saat waktu operasional pintu berakhir.

Sistem ini juga dilengkapi dengan speaker untuk memberikan peringatan kepada pengguna ruangan bahwa ruangan akan terkunci secara otomatis saat waktu operasional berakhir. Jika pintu dibuka secara paksa, baik di waktu operasional maupun di luar waktu operasional, maka buzzer aktif dan mengirimkan notifikasi melalui aplikasi Android

.

Adapun Perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Perancangan Sistem

Adapun alur kerja sistem dan komponen yang akan digunakan yaitu dengan membuat diagram blok alir. Pada penelitian ini menggunakan nodeMCU ESP32 sebagai mikrokontroler untuk mengendalikan komponen perangkat keras yang lain. Adapun software yang digunakan untuk membuat kode program didalam nodeMCU ESP32 yaitu Arduino IDE.

Untuk mengaktifkan nodeMCU dibutuhkan power supply. Untuk sistem penguncian pintu, solenoid door lock digunakan sebagai kunci. RFID sebagai kunci untuk membuka dan mengunci pintu.Sensor magnet MC-38 digunakan sebagai alat untuk memberikan informasi kepada pengguna aplikasi monitoring pintu, informasi yang diberikan yaitu berupa kondisi pintu terbuka atau tertutup. Speaker digunakan sebagai pengeras suara yang merupakan output dari modul DFPlayer.

(4)

Suara yang keluar dari speaker merupakan pemberitahuan yang disampaikan kepada pengguna ruangan bahwa pintu akan terkunci secara otomatis pada saat jadwal operasional sistem monitoring dan kendali pintu akan berakhir. Alur kerja sistem dapat dilihat dalam diagram blok sistem pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram Blok Sistem

Komponen-komponen perangkat keras yang sudah terhubung membutuhkan alur kerja, sehingga sistem dapat bekerja atau berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Untuk dapat bekerja, sistem harus terhubung dengan internet. Ketika NodeMCU sudah terhubung ke wifi, lalu NodeMCU melakukan pembacaan jadwal operasional sistem. Apabila waktu operasional telah di atur, maka sistem kendali pintu akan aktif dan dapat diakses menggunakan RFID dan aplikasi. Di luar jadwal operasional, pintu akan terkunci secara otomatis serta tidak dapat diakses baik menggunakan RFID maupun aplikasi. Kunci pintu akan terkunci ketika solenoid door lock bernilai 0, sedangkan kunci pintu terbuka ketika solenoid door lock bernilai 1. Setelah melakukan pembacaan status solenoid door lock, selanjutnya NodeMCU melakukan pembacaan data monitoring kondisi pintu terbuka atau tertutup. NodeMCU akan mengirimkan data status pintu terbuka apabila sensor magnet MC-38 bernilai 1, sedangkan data status pintu tertutup ketika sensor magnet MC-38 bernilai 0.

Sebelum waktu operasional berakhir, sistem melakukan pengecekan jadwal operasional, jika waktu operasional sistem akan berakhir kurang dari sama dengan 30 menit, maka speaker aktif dan memberikan peringatan kepada pengguna ruangan, bahwa pintu akan terkunci secara otomatis. Jika status kunci sudah terkunci namun status pintu terbuka, maka buzzer akan aktif untuk memberikan peringatan pintu dibuka secara paksa. Kondisi ini berlaku di waktu operasional maupun di luar waktu operasional. Diagram alir kerja sistem di waktu operasional dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagarm Alir Kerja Sistem di Waktu Operasional

(5)

Dari rancangan sistem, data yang didapat dari perangkat keras dan perangkat lunak disimpan didalam firebase.

Firebase merupakan suatu layanan yang dimiliki oleh google yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dimana didalamnya terdapat beberapa fitur yang dapat mendukung dalam pengembangan aplikasi [16]. Salah satu fitur yang ada didalam firebase dan digunakan dalam penelitian ini adalah firebase realtime database. Firebase realtime database bersifat non-relational atau Not only SQL (NoSQL), artinya database ini tidak menggunakan sistem tabel dalam implementasinya. Data disimpan dalam bentuk JSON dan dapat disinkronkan secara realtime ke setiap client yang terhubung. Struktur data realtime database firebase menggunakan struktur data pohon (tree) yang terdiri dari beberapa elemen yang salah satu elemennya merupakan akar (root) dan elemen yang lain merupakan simpul yang tidak saling berhubungan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengujian Sistem

Pengujian sistem terdiri dari pengujian kendali kunci pintu, monitoring kondisi pintu, alarm peringatan kunci pintu otomatis dan alarm peringatan pintu dibuka paksa.

3.1.1 Pengujian kendali Kunci Pintu

Pengujian kendali kunci pintu dilakukan untuk mengetahui waktu respon buka dan kunci pintu, serta sistem operasional pintu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi dan RFID. Pengujian kendali kunci pintu menggunakan aplikasi dilakukan di waktu operasional dan diluar waktu operasional. Pengujian akses pintu di waktu operasional menggunakan aplikasi dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 5. Pengujian Akses Pintu di Waktu Operasional menggunakan Aplikasi

Setelah dilakukan uji akses pintu di waktu operasional, selanjutnya dilakukan uji akses pintu di luar waktu operasional. Jika admin mencoba membuka dan mengunci pintu di luar waktu operasional, maka akan muncul umpan balik dari aplikasi yang menunjukkan bahwa akses ditolak karena sudah berada di luar waktu operasional. Pengujian akses pintu di luar waktu operasional menggunakan aplikasi dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 6. Pengujian Akses Pintu di luar Waktu Operasional menggunakan Aplikasi.

Hasil pengujian kendali kunci pintu menggunakan aplikasi diperoleh waktu respon rata-rata untuk buka kunci adalah 5,03 detik. Tabel pengujian kendali kunci pintu menggunakan aplikasi untuk proses buka kunci dapat dilihat pada Tabel 1.

(6)

Tabel 1. Pengujian Kendali Kunci Pintu menggunakan Aplikasi untuk Proses Buka Kunci

Pengujian ke- Aplikasi

Waktu Respon Buka Kunci (detik) Buka Kunci

1 5,02 Berhasil

2 9,08 Berhasil

3 - Gagal

4 16,10 Berhasil

5 2,15 Berhasil

6 4,23 Berhasil

7 9,12 Berhasil

8 - Gagal

9 2,39 Berhasil

10 9,39 Berhasil

11 7,16 Berhasil

12 7,56 Berhasil

13 - Gagal

14 5,32 Berhasil

15 9,39 Berhasil

Rata-rata 5,03

Hasil pengujian kendali kunci pintu menggunakan aplikasi diperoleh waktu respon rata-rata untuk tutup kunci adalah 5,34 detik. Tabel pengujian kendali kunci pintu menggunakan aplikasi untuk proses tutup kunci dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengujian Kendali Kunci Pintu menggunakan Aplikasi untuk Proses Tutup Kunci

Pengujian ke- Aplikasi

Waktu Respon Tutup Kunci (detik) Tutup Kunci

1 2,23 Berhasil

2 7,08 Berhasil

3 - Gagal

4 4,41 Berhasil

5 2,15 Berhasil

6 15,11 Berhasil

7 7,42 Berhasil

8 - Gagal

9 5,69 Berhasil

10 3,37 Berhasil

11 4,12 Berhasil

12 5,62 Berhasil

13 - Gagal

14 14,67 Berhasil

15 8,26 Berhasil

Rata-rata 5,34

Pengujian kendali pintu menggunakan RFID yang diberi batasan waktu sebagai indikator keberhasilan akses pintu yaitu 1 menit. RFID yang digunakan harus terdaftar pada database sistem. Sistem akan mendeteksi RFID tag yang ditempelkan pada RFID reader. Jika RFID yang digunakan terdaftar di firebase database, maka solenoid door lock terbuka atau tertutup. Jika solenoid door lock memberikan respon kurang dari 1 menit, maka akses kunci pintu berhasil.

Pengujian kendali kunci pintu menggunakan RFID dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 7. Pengujian Kendali Kunci Pintu menggunakan RFID

(7)

Hasil pengujian kendali kunci pintu menggunakan RFID diperoleh waktu respon rata-rata untuk buka kunci adalah 26,22 detik, Tabel pengujian kendali kunci pintu menggunakan RFID untuk proses buka kunci dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengujian Kendali Kunci Pintu menggunakan RFID untuk Proses Buka Kunci

Pengujian ke- RFID

Waktu Respon (detik) Buka Kunci

1 18,84 Berhasil

2 27,49 Berhasil

3 28,58 Berhasil

4 19,16 Berhasil

5 - Gagal

6 29,03 Berhasil

7 - Gagal

8 25,81 Berhasil

9 25,26 Berhasil

10 - Gagal

11 30,07 Berhasil

12 28,53 Berhasil

13 27,48 Berhasil

14 - Gagal

15 28,16 Berhasil

Rata-rata 26,22

Hasil pengujian kendali kunci pintu menggunakan RFID diperoleh waktu respon rata-rata untuk tutup kunci adalah 22,25 detik, Tabel pengujian kendali kunci pintu menggunakan RFID untuk proses tutup kunci dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengujian Kendali Kunci Pintu menggunakan RFID untuk Proses Tutup Kunci Pengujian

ke-

RFID

Waktu Respon (detik) Tutup Kunci 1

2

15,05 22,72

Berhasil Berhasil

3 27,64 Berhasil

4 24,31 Berhasil

5 - Gagal

6 25,16 Berhasil

7 - Gagal

8 17,13 Berhasil

9 20,82 Berhasil

10 - Gagal

11 22,41 Berhasil

12 18,84 Berhasil

13 20,26 Berhasil

14 - Gagal

15 30,45 Berhasil

Rata-rata 22,25

3.1.2 Pengujian Monitoring Kondisi Pintu

Pengujian monitoring kondisi pintu dilakukan untuk mengetahui kondisi pintu dalam posisi terbuka atau tertutup. Status pintu terbuka dan tertutup dapat diketahui menggunakan sensor magnet MC-38. Sensor yang dihubungkan dengan NodeMCU diletakkkan pada dinding, sedangkan magnet diletakkan pada pintu. Posisi sensor dan magnet harus dipastikan dapat menempel satu sama lain ketika pintu ditutup. Jika pintu terbuka, maka status pintu sama dengan 1. Jika pintu tertutup, maka status pintu sama dengan 1. Pengujian dilakukan di waktu operasional dan diluar waktu operasional sebanyak 15 kali. Hasil pengujian monitoring kondisi pintu di waktu operasional diperoleh data pembacaan sensor terhadap magnet ketika kondisi pintu terbuka adalah 11,48 detik, sedangkan pembacaan sensor terhadap magnet ketika kondisi pintu tertutup adalah 5,80 detik. Pengujian monitoring kondisi pintu di waktu operasional dapat dilihat pada Tabel 5.

(8)

Tabel 5. Pengujian Monitoring Kondisi Pintu di Waktu Operasional

Pengujian ke- Waktu Respon Pintu Pembacaan Sensor

Terbuka (detik) Tertutup (detik)

1 10,35 4,84 Berhasil

2 5,71 5,39 Berhasil

3 19,29 5,01 Berhasil

4 - - Gagal

5 23,13 6,56 Berhasil

6 5,83 6,72 Berhasil

7 13,34 4,19 Berhasil

8 6,90 10,47 Berhasil

9 10,57 6,18 Berhasil

10 4,88 5,10 Berhasil

11 - - Gagal

12 - - Gagal

13 25,38 4,77 Berhasil

14 6,55 5,23 Berhasil

15 5,81 5,16 Berhasil

Rata-rata 11,48 5,80

Hasil pengujian monitoring kondisi pintu di luar waktu operasional diperoleh data pembacaan sensor terhadap magnet ketika kondisi pintu terbuka adalah 19,02 detik, sedangkan pembacaan sensor terhadap magnet ketika kondisi pintu tertutup adalah 4,87 detik. Pengujian monitoring kondisi pintu di luar waktu operasional dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengujian Monitoring Kondisi Pintu di Luar Waktu Operasional Pengujian

ke-

Waktu Respon Pintu Pembacaan

Sensor Terbuka (detik) Tertutup (detik)

1 18,29 4,13 Berhasil

2 13,73 2,88 Berhasil

3 29,40 5,32 Berhasil

4 15,08 4,29 Berhasil

5 17,21 7,67 Berhasil

6 10,37 4,29 Berhasil

7 - - Gagal

8 - - Gagal

9 24,12 4,19 Berhasil

10 18,55 5,72 Berhasil

11 31,49 6,43 Berhasil

12 26,60 8,37 Berhasil

13 17,84 5,30 Berhasil

14 23,58 7,41 Berhasil

15 17,63 5,56 Berhasil

Rata-rata 20,30 5,50

3.1.3 Pengujian Notifikasi Kunci Pintu Otomatis

Pengujian alarm kunci pintu otomatis dilakukan untuk memberitahukan kepada pengguna ruangan bahwa pintu akan terkunci secara otomatis ketika jam operasional berakhir. Pada pengujian ini melihat respon speaker terhadap kondisi yang telah ditetapkan yaitu speaker akan berbunyi 30 menit sebelum waktu operasional berakhir sebanyak 3 kali. Hasil pengujian notifikasi kunci pintu otomatis dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pengujian Notifikasi Kunci Pintu Otomatis No Waktu Peringatan Kunci Pintu

Status Speaker Jadwal Waktu Respon Sistem

1 16.30 16.30 Aktif

2 16.30 16.30 Aktif

3 16.30 16.30 Aktif

4 16.30 16.30 Aktif

5 16.30 16.30 Aktif

6 16.30 16.30 Aktif

7 16.30 - Tidak

8 16.30 16.30 Aktif

(9)

9 16.30 16.30 Aktif

10 16.30 16.30 Aktif

11 16.30 - Tidak

12 16.30 16.30 Aktif

13 16.30 16.30 Aktif

14 16.30 16.30 Aktif

15 16.30 16.30 Aktif

3.1.4 Pengujian Alarm Notifikasi ketika Pintu dibuka Paksa

Pengujian ini dilakukan dengan melihat sistem notifikasi dan alarm ketika pintu dibuka secara paksa. Selain itu, pengujian ini dilakukan untuk memastikan pintu terkunci dengan benar. Pengujian dilakukan dengan memasukkan waktu operasional, status kunci dan status pintu, kemudian melihat respon buzzer. Jika status kunci tertutup dan status pintu terbuka, maka buzzer berbunyi. Notifikasi ketika pintu dibuka secara paksa dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 8. Notifikasi Pintu dibuka Paksa

Pengujian alarm pintu dibuka paksa dilakukan sebanyak 15 kali dengan waktu respon rata-rata alarm berbunyi ketika pintu dibuka secara paksa adalah 19,02 detik. Hasil pengujian alarm pintu dibuka secara paksa dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Pengujian Alarm Pintu dibuka Paksa

Waktu Pintu Terbuka Waktu Respon (detik) Status Buzzer

09.06 18,29 Berbunyi

11.08 13,73 Berbunyi

12.53 29,40 Berbunyi

13.50 15,08 Berbunyi

10.17 17,21 Berbunyi

12.17 10,37 Berbunyi

11.20 - Tidak

13.45 - Tidak

13.02 24,12 Berbunyi

14.08 23,13 Berbunyi

09.15 5,83 Berbunyi

10.04 13,34 Berbunyi

10.17 6,90 Berbunyi

09.32 10,57 Berbunyi

10.17 4,88 Berbunyi

Rata-rata 19,02

4. KESIMPULAN

Berdasarkan haril pengujian yang telah dilakukan pada sistem kendali dan monitoring keamanan pintu, berbasis Internet of Things, menunjukan sistem kendali dan monitoring keamanan pintu dapat diakses dengan mengatur waktu operasional pada aplikasi admin. Jadwal operasional dimulai dari jam 07.00-17.00, jika ada perubahan waktu operasional, maka admin dapat mengatur kembali waktu operasional. Pada saat waktu operasional berakhir, sistem mengaktifkan alarm peringatan kunci pintu otomatis 30 menit sebelum waktu operasional berakhir, kemudian pintu akan terkunci secara otomatis. Setalah waktu operasional berakhir, pintu tidak dapat diakses baik menggunakan aplikasi maupun RFID. Selain itu sistem ini juga dilengkapi dengan alarm peringatan dan notifikasi melalui aplikasi ketika pintu dibuka secara paksa. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata waktu respon sistem kendali, pembacaan sensor untuk monitoring pintu, alarm kunci pintu otomatis, dan sistem notifikasi pintu dibuka paksa. Alarm pintu dibuka paksa dapat bekerja sesuai dengan kondisi yang

(10)

telah ditentukan. Peringatan atau notifikasi pintu dibuka paksa dapat dilihat pada aplikasi android dan alarm pintu berbunyi. Adapun waktu respon rata-rata untuk buka kunci menggunakan RFID 26,22 detik, dan 22,25 detik untuk tutup kunci. Waktu respon rata-rata untuk buka kunci menggunakan aplikasi yaitu 5,03 detik dan 5,34 detik untuk tutup kunci.

Hasil pengujian pintu dibuka paksa menunjukkan waktu respon alarm ketika pintu dibuka secara paksa. adalah 14,83 detik. Alarm pintu dibuka paksa dapat bekerja sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Peringatan atau notifikasi pintu dibuka paksa dapat dilihat pada aplikasi android dan alarm pintu berbunyi.

REFERENCES

[1] S. Ulum, “Prototype Pengaman Pintu Rumah Menggunkan Voice Recognition dengan Easyvr berbasis Mikrokontroler,” Jurnal Listrik, Instrumentasi dan elektronika Terapan, 2020.

[2] Kartarina, “Prototyping Pengendalian Keamanan Ruangan Berbasis Internet of Things (IoT) Menggunakan NodeMCU V3,”

JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, pp. 138-143, 2021.

[3] G. F. A. Winagi, “Rancang Bangun Pintu Otomatis dengan Menggunakan RFID,” Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer Triac, 2019.

[4] M. I. Tawakal, “Smart Lock Door menggunakan Akses E-KTP Berbasis Internet of Things,” JURNAL RESPONSIF, pp. 83-91, 2021.

[5] Setiawan, “Pengembangan Smart Home Dengan Microcontrollers ESP32 Dan MC-38 Door Magnetic Switch Sensor Berbasis Internet of Things (IoT) Untuk Meningkatkan Deteksi Dini Keamanan Perumahan,” Jurnal RESTI, pp. 451 - 457, 2019.

[6] Zakaria, “Prototype Sistem Monitoring Masa Sewa Kamar Kos berbasis Mikrokontroller,” Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura, p. 37, 2015.

[7] R. Suwartika, “Perancangan Sistem Keamanan Menggunakan Solenoid Door Lock Berbasis Arduino Uno pada Pintu Laboratorium di PT. XYZ,” Jurnal E-KOMTEK (Elektro-Komputer-Teknik), 2020.

[8] M. Afdali, “Perancangan Alat Ukur Digital untuk Tinggi dan Berat Badan dengan Output Suara Berbasis Arduino UNO,” Jurnal ELKOMIKA, pp. 106-118, 2017.

[9] R. Sulistyowati, “Perancangan Prototype Sistem Kontrol dan Monitoring Pembata Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler,” Jurnal IPTEK, 2012.

[10] K. Fikri, “Prototype Sistem Keananan Pintu Rumah Berbasis Single Board Computer (SBC),” CHIPSET, 2020.

[11] Hidayat, “Perancangan Al-Qur'an Player untuk Tunanetra menggunakan Mikrokontroller dan DFPlayer,” Komputika:Jurnal Sistem Komputer, pp. 87-94, 2018.

[12] B. Raharjo, Pemrograman Android dengan Flutter, Bandung: Informatika Bandung, 2019.

[13] d. Luffi, “Rancang Bangun Aplikasi Chat pada Platform Android dengan Media Input berupa Canvas dan Shareable Canvas untuk Bekerja Dalam Satu Canvas secara Online,” JURNAL TEKNIK ITS, 2017.

[14] S. A. Nugroho, “Penerapan Mikrokontroler Sebagai Sistem Kendali Perangkat Listrik Berbasis Android,” EKSPLORA INFORMATIKA , 2015.

[15] F. E. Krisnada, “Aplikasi Penjualan Tiket Kelas Pelatihan Berbasis Mobile Menggunakan Flutter,” Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi , vol. 5, pp. 281-295, 2019.

[16] S. Mambang, Buku Ajar Teknologi Komunikasi Internet (Internet of Things), Jawa Tengah: Pena Persada, 2022.

[17] O. W. R. Rosyana Fitria Purnomo, Firebase: Membangun Aplikasi Berbasis Android, ANDI, 2021.

Referensi

Dokumen terkait

Menyelidiki karakteristik dari sistem monitoring kebisingan pada ruangan dengan menggunakan sensor suara GY-MAX4466 berbasis Internet of Things (IoT). 1.5

Smart Sport Equipment diusulkan dengan sistem hybrid sensor pada bidang olahraga dan sistem berbasis platform Internet of Things untuk monitoring atlet.. Monitoring dapat dilihat