PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Sistem Ekonomi Islam
- Pemahaman dan Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
- Implementasi Transaksi Jual Beli
- Tinjauan Empiris
- Kerangka Konsepsional
Jual beli dalam pengertiannya adalah pertukaran sesuatu yang tidak berguna dan tidak menyenangkan. Penggunaan timbangan saat ini dalam kegiatan perdagangan jual beli tidak lepas dari penggunaan timbangan ukur. Penggunaan timbangan atau perlengkapannya oleh pedagang di Pasar Induk Minasa Maupa dalam melakukan kegiatan jual beli harus jujur kepada konsumennya.
Tira Nur Fitria / Jual Beli Online (Toko Online) Dalam Hukum Islam dan Hukum Tata Negara / 2017. Isna Nur Fadlila / Jual Beli Cohung Pengrajin Dadak Merak Ponorogo: Apakah Boleh Menurut Islam. Tira Nur Fitria / Jual Beli Online (Toko Online) Dalam Hukum Islam dan Hukum Tata Negara / 2017.
METODE PENELITIAN
- Fokus Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Sumber Data
- Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis
Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data atau informasi yang berkaitan dengan pengertian dan pelaksanaan transaksi jual beli pada pedagang daging di pasar induk di kecamatan Minasa Maupa. Hal serupa juga disampaikan PD, salah satu pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa. Prinsip tanggung jawab yang dilakukan pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa adalah dalam hal menepati janji dengan pembeli.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pedagang daging di pasar Maupa Minasa Utama sudah mematuhi prinsip. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pedagang daging di pasar Maupa Minasa Utama sudah berpegang teguh pada prinsip Ihsan (Kebijakan) atau sudah berpegang pada prinsip yang sudah dilaksanakan. Dalam melakukan aktivitas berdagang, para pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa memahami jenis-jenis daging yang dilarang untuk dijual menurut Islam.
Prinsip tanggung jawab yang diterapkan oleh pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa berupa sikap bagaimana jika. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pemahaman pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa mengenai etika bisnis syariah menyimpulkan bahwa pedagang daging sudah mengetahui etika bisnis Islam dalam proses jual beli. Para pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa mematuhi prinsip tanggung jawab yang ada, meski terkadang ada pembeli yang sering mengeluh.
Pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa telah mematuhi prinsip Ihsan (Kebijakan) atau telah mematuhi prinsip yang telah diterapkan. Saat wawancara dengan pedagang daging ayam Ny. Puang Diah di Pasar Induk Minasa Maupa, Kabupaten Gowa, 14 Agustus 2019. Saat wawancara dengan pedagang daging ayam Ny. Isnarti di Pasar Induk Minasa Maupa, Kabupaten Gowa, 15 Agustus 2019.
Saat wawancara dengan pedagang ayam Bapak Sugianto S.E di Pasar Induk Minasa Maupa Kabupaten Gowa, 15 Agustus 2019.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Letak Geografis
Secara geografis Pasar Induk Minasa Maupa terletak di kawasan perkotaan di Kabupaten Gowa, tepatnya berada di Jalan Usman Salengke, Kecamatan Somba Opu, Desa Tompo Balang, Kabupaten Gowa. Pasar Induk Minasa Maupa terdiri dari 2 (dua) lantai dengan basement dan atap yang berfungsi sebagai cafe dan food court, serta sebagai tempat parkir. Di basement pasar ini terdiri dari 25% pedagang sayur-sayuran, 30% pedagang komoditi, 10% pedagang daging/ayam, 30% pedagang ikan, 10% pedagang buah-buahan dan 10% pedagang kaca.
Pada lantai 1 (satu) terdapat pedagang emas, handphone, elektronik dan aksesoris 30%, pedagang sandang dan bahan 20%, pedagang sepatu dan sandal.
Kapasitas Pasar
Sejarah Singkat
Peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa saat ini dan di masa yang akan datang. Pasar Induk Minasa Maupa merupakan pasar tradisional yang dibangun di atas lahan seluas 3 hektar, kemudian pada tahun 2009 pada masa kepemimpinan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, pasar ini mengalami renovasi dan pembangunan kembali yang berlangsung selama 4 (empat) tahun. Proses pembangunannya memakan waktu lama karena Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo tidak ingin pedagang membayar biaya akomodasi yang tinggi dan menunggu perbandingan harga akomodasi dari pasar di daerah lain.
Pasar ini dibangun dengan tujuan untuk menjadi pusat perdagangan di Kabupaten Gowa dan mampu menampung perpindahan pedagang lain mulai dari palapara (pedagang kaki lima) ke pedagang lainnya.
Sarana dan Prasarana
Pasar ini dibangun dengan tujuan untuk menjadi pusat perdagangan di Kabupaten Gowa dan mampu menampung pergerakan pedagang lainnya, mulai dari palapara (pedagang kaki lima) hingga pedagang lainnya. 4) Luas parkir 50% dari luas lahan atau setara dengan 1,5 hektar.
Struktur Organisasi
Tugas dan Wewenang
Hasil Penelitian
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa mengetahui tentang etika bisnis Islam dalam berdagang seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari orang tua, saudara, saudara dan sahabat yang berkecimpung dalam dunia usaha selama ini. waktu yang lama. Hasil wawancara dengan IS salah satu pedagang daging ayam mengatakan bahwa ia meyakini pemeliharaannya diatur oleh Allah SWT. Sikap atau perilaku keseimbangan atau keadilan dilakukan oleh beberapa pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa, perilaku adil diungkapkan oleh pedagang yang adil dalam menakar atau menimbang.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pedagang daging didasarkan pada asas kehendak bebas dan tidak ada unsur paksaan dalam menjualnya. Dalam hal menepati janji, pedagang daging memberikan jaminan kepada pembeli mengenai jumlah barang yang dipesan dan waktu perjanjian. Sikap pedagang daging ketika dagingnya dibeli dalam jumlah banyak dan tanggung jawabnya ketika pembeli mengeluh.
Hal tersebut dikemukakan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pedagang daging yang dilakukan PD sebagai berikut. Kebajikan dalam berbisnis dapat diartikan dan ditunjukkan oleh para pedagang daging sebagai kebaikan terhadap calon konsumennya. Dalam melayani pelanggan, tukang daging harus memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Kemudian, sikap yang ditunjukkan pedagang daging hampir sama ketika melayani pembeli yang ingin marah-marah atau membandingkan harga dan keterbatasan waktu. Beberapa pembeli mempunyai jawaban mengenai pedagang daging di Pasar Induk Minasa Maupa serta alasan memilih menggurui tempat tersebut dan kualitas daging yang dibeli serta kepuasan terhadap pelayanan yang diterima pembeli dari pedagang daging tersebut. Hasil wawancara dengan YL, menurutnya pedagang daging terkadang melihat harganya naik turun setiap tahunnya.
Dari hasil wawancara di lapangan, penulis menyimpulkan bahwa para pedagang daging di pasar induk Minas Maupa memahami etika bisnis Islam dan melakukan perdagangan sesuai prinsip jual beli dengan pelanggan, meskipun ada juga yang kurang tepat dalam pelaksanaannya. kewajiban shalat lima waktu.
Pembahasan
- Analisis Pemahaman Pedagang Daging dalam
- Analisis Implementasi Pedagang Daging dalam
Berdasarkan fenomena di atas maka perilaku pedagang daging sesuai dengan prinsip tauhid karena informan pedagang daging meyakini bahwa penghidupan sudah diatur oleh Allah SWT dan ketika waktu salat tiba, pedagang tersebut melaksanakannya. Ada berbagai bentuk kesalehan dalam pandangan mereka. Berdasarkan temuan di lapangan, peneliti memperoleh hasil dari informan pedagang daging yang menunjukkan bahwa prinsip keseimbangan sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa, seperti tindakan dalam menawarkan dagangan dan cara menakar atau menakar daging. Menimbang. harus sesuai dengan pesanan pembeli. Prinsip kehendak bebas yang dilakukan oleh pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa berupa mempromosikan dagangannya dan menawarkan harga yang lebih rendah dari harga teman-temannya di sekitarnya.
Segala perilaku bertanggung jawab telah disempurnakan oleh para pedagang daging sebagaimana diterapkan dalam aktivitas perdagangan sehari-hari. Dalam prinsip ihsan, pedagang di pasar induk Minasa Maupa mempunyai tindakan atau cara bersikap dalam melayani pembeli ketika ada pembeli yang suka membandingkan harga atau sedang marah, dan pedagang daging yang menginformasikan memberikan tenggang waktu kepada pembeli jika tidak mampu membayar. secara tunai. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai pengertian dan pelaksanaan transaksi jual beli pada pedagang daging di pasar Minasa Maupa Utama, sebagai berikut.
Kemudian pedagang daging juga mengetahui bagaimana menerapkan aturan agama Islam. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan (perilaku) para pedagang di pasar induk Minasa Maupa dalam berbisnis atau berdagang mencakup prinsip-prinsip etika bisnis Islam, diantaranya 1) Prinsip Tauhid , yang dicapai oleh pedagang daging dengan memperhatikan waktu shalat wajib yang benar. waktu, sedekah dan niat bekerja untuk beribadah telah dilakukan oleh para pedagang daging, namun masih banyak pedagang yang tidak tepat waktu dalam melaksanakan shalatnya. 2) Asas keseimbangan yang diwujudkan oleh para pedagang, diantaranya adalah keadilan dalam menimbang atau mengukur dan menyeimbangkan, menjaga lingkungan hidup dan tidak menyembunyikan cacat, semua informan pedagang daging telah menyadari tindakan tersebut. 3) Asas kehendak bebas, yang diwujudkan oleh para pedagang daging, antara lain memberikan kebebasan dan tidak memaksa pembeli untuk mendapatkan daging yang diinginkan pembeli, semua pedagang daging telah menyadari perilaku tersebut. 4) Prinsip tanggung jawab yang diwujudkan oleh pedagang daging yang meliputi menepati janji dan mempertanggungjawabkan mutu daging, tindakan tersebut telah banyak dilakukan oleh pedagang daging. 5) Prinsip Ihsan yang diwujudkan oleh pedagang daging meliputi bersikap baik dan sabar menghadapi pembeli. Selain itu bentuk ihsan diwujudkan dengan memberikan tenggang waktu pembayaran dan pemberian bonus kepada pembeli. Perilaku tersebut pernah dilakukan oleh para pedagang daging di pasar Maupa Minasa Utama.
Para pedagang daging di Pasar Induk Minasa Maupa diharapkan dalam menjalankan usaha atau perdagangannya sehari-hari harus berpegang pada nilai-nilai atau aturan yang ditetapkan oleh ajaran Islam. Sebaiknya pedagang daging diharapkan jujur atau terbuka dalam menjelaskan kelemahan atau kelebihan daging yang dijualnya, menjamin mutu produk, berpegang teguh pada kesepakatan yang telah disepakati, serta lebih ramah terhadap pelanggan dan calon pembeli. Sebaiknya perilaku pedagang daging dalam menjalankan usaha atau perdagangannya selalu berpegang pada etika bisnis Islam dalam transaksi jual beli dan dalam segala kondisi usahanya.
Hampir seluruh pedagang daging di pasar induk Minasa Maupa mengetahui tentang etika bisnis Islam dalam berdagang, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari orang tua, saudara, saudara, dan teman-teman lama yang telah lama berkecimpung dalam bisnis tersebut. dunia. Perilaku pedagang sesuai dengan prinsip keseimbangan atau keadilan dalam pelaksanaan transaksi jual beli. Asas keseimbangan atau keadilan yang dilakukan oleh pedagang harus dilaksanakan agar hak-hak pembeli dapat terpenuhi.
PENUTUP