• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementing Naive Bayes with Backward Elimination to Predict Telemarketing Success in Banking

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Implementing Naive Bayes with Backward Elimination to Predict Telemarketing Success in Banking"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Algoritma Naïve Bayes Dengan Backward Elimination Untuk Memprediksi Keberhasilan

Telemarketing Dalam Menjual Produk Bank

Indah Sulistyowati1

1Universitas BSI Bandung

e-mail: [email protected]

Abstract - Telemarketing is one of the promotions that is considered the most effective in promoting products. This marketing strategy is carried out by banks to offer products to clients, one of the products offered by banks, namely time deposits. The difficulty of knowing Telemarketing clients' decision to make time deposits at banks, causing banks to always face the threat of financial crisis. Therefore, telemarketing banks must be able to make target clients, which clients have the potential to make deposits by looking at existing client data. This research will use the Naive Bayes algorithm with Backward Elimination for the success of telemarketing in obtaining bank products using UCI Repository data warehouse datasets. The test results showed that the accuracy value of Naive Bayes was 83.04%, after a feature selection using Backward Elimination obtained higher accuracy results which were 89.45%

included in Good Classification, by looking at the accuracy value then the Naive Bayes algorithm based on Backward Elimination improve accuracy to predict the success of telemarketing in selling bankproducts.

Keywords: Telemarketing, Deposits, Naive Bayes, Backward Elimination.

Abstrak -

Telemarketing merupakan salah satu promosi yang dianggap paling efektif dalam mempromosikan produk, strategi pemasaran ini dilakukan oleh bank-bank untuk menawarkan produk pada klien, salah satu produk yang ditawarkan bank yaitu deposito berjangka. Sulitnya mengetahui keputusan klien Telemarketing untuk melakukan deposito berjangka pada bank, menyebabkan bank selalu menghadapi ancaman krisis keuangan. Oleh karena itu, Telemarketing bank harus dapat membuat target klien, klien mana yang berpotensi untuk melakukan deposito dengan melihat data-data klien yang ada. Dalam penelitian ini akan digunakan algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination untuk keberhasilan telemarketing dalam menjaul produk bank dengan menggunakan dataset gudang data UCI Repository. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai akurasi Naive Bayes sebesar 83,04%, setelah dilakukan pemilihan fitur dengan menggunakan Backward Elimination didapatkan hasil akurasi yang lebih tinggi yaitu sebesar 89,45% termasuk dalam Good Clasification, dengan melihat nilai akurasi maka algoritma Naive Bayes berbasis Backward Elimination meningkatkan akurasi untuk memprediksi keberhasilan telemarketing dalam menjual produk bank.

Kata kunci : Telemarketing, Deposito, Naive Bayes, Backward Elimination

1. Pendahuluan

Bank merupakan peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda perekonomian nasional. Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran deposito perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi (Marcos

& Hidayah, 2014).

Dengan persaingan antar bank dapat dilihat dari berbagai upaya bank dalam mencari nasabah dengan berbagai kegiatan pemasaran agar mendapat nasabah

sebanyak-banyaknya. Dahulu para pelaku usaha menawarkan barang atau jasa kepada konsumen dengan cara bertatap muka langsung, sekarang dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan canggih bisa menggunakan alat komunikasi jarak jauh seperti telepon dan fax, serta media elektronik lainnya. Strategi telemarketing saat ini yang dilakukan oleh bank-bank untuk menawarkan produknya kepada konsumen (Silalahi, Prihatiningsih, P, Merugikan, & Bank, 2018) .

Sulitnya mengetahui keputusan calon nasabah, telemarketing untuk melakukan

(2)

deposito pada bank, menyebabkan bank selalu menghadapi ancaman krisis keuangan. Oleh karena itu bank ditekan untuk meningkatkan persyaratan modal dengan menawarkan deposito jangka panjang pada masyarakat. Telemarketing adalah salah satu cara mempromosikan produk melalui penggunaan telepon dan pusat panggilan untuk menarik prospek, menjual kepada pelanggan yang telah ada dan menyediakan layanan dengan mengambil pesanan dan menjawab pertanyaan melalui telepon. Seorang telemarketing bank harus dapat membuat target klien, klien mana yang berpotensi untuk melakukan deposito dengan meliat data-data klien yang ada.

Untuk mengetahui keberhasilan telemarketing dalam menjual produk bank, dapat dilakukan dengan penerapan dan pemanfaatan teknik data mining. Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar. Teknik data mining merupakan suatu proses pendukung pengambilan keputusan dimana kita mencari pola informasi dalam data (Marcos

& Hidayah, 2014) .

Salah satu algoritma dalam data mining adalah metode Naive Bayes. Naive Bayes merupakan sebuah pengklasifikasian probabilistik sederhana yang menghitung sekumpulan probabilitas dengan menjumlahkan frekuensi dan kombinasi nilai dari dataset yang diberikan.

Keuntungan penggunaan Naive Bayes yaitu bahwa metode ini hanya membutuhkan jumlah data pelatihan (Training Data) yang kecil untuk menentukan estimasi parameter yang diperlukan dalam proses pengklasifikasian (Saleh, 2015).

Dengan menggunakan algoritma Naive Bayes dapat mengatasi masalah dalam mengambil keputusan klien mana yang akan dihubungi terlebih dahulu dan berminat deposito. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Moro. S et.al membuat model keberhasilan berlangganan deposito jangka panjang, dengan menggunakan atribut yang dikenal sebelum melakukan panggilan (Moro et al., 2014).

2. Landasan Teori

A. Feature Selection

Feature selection adalah masalah berterkaitan dengan pengurangan dimensi.

Tujuan fitur selection untuk mengidentifikasi fitur dalam kumpulan data yang sama, dan membuang fitur lain seperti informasi yang tidak relevan dan berlebihan. Karena fitur selection mengurangi dimensi dari data, sehingga memungkinkan operasi yang lebih efektif dan algoritma data mining yang cepat (data algoritma mining dapat dioprasikan lebih cepat dan lebih efektif dengan menggunakan fiture selection) (Maiomon&Rokach,2018).

B. Backward Elimination

Menurut Han, J. Kember dalam Hermawanti (2015:44) Backward Elimination menghilangkan atribut-atribut yang tidak relevan. Sedangkan menurut Noori, dkk, dalam Hermawanti (2015:44) Backward Elimination didasarkan pada model regresi linear. Langkah-langkah Backward Elimination adalah:

1. Mulai semua variabel pada model F- statistik parsial dihitung setiap variabel pada model

2. Menentukan variabel dengan F-statistik parsial terkecil dan menguji Fmin.

3. Jika Fmin tidak signifikan, dalam kasus ini, variabel dihilangkan dari model.

4. Pada sisi lain, variabel dengan F- Statistik terkecil adalah variabel indicator. Bagaimanapun, p-value diasosiakan dengan F-min tidak cukup membenarkan model yang tidak inklusi (non-inclusion) menurut kriteria (lebih dari bit)

5. Menghitung F-test parsial C. Rapidminer

Rapidminer adalah perangkat lunak open source paling popular di dunia untuk penambangan data, penambangan teks yang sangat mendukung dan teknik penambangan data lainnya yang diterapkan dalam kombinasi dengan penambangan teks. Kekuatan dan fleksibilitas rapidminer didukung IDE (Integrated Development Environment) berbasis GUI yang menyediakan prototype cepat dan pengembangan model penambangan data, serta dukungan kuat untuk scripting berdasarkan XML (Bahasa mark-up yang dapat diperluas) (Hofmann & klinkenberg, 2016).

3. Metodologi Penelitian A. Tahapan Penelitian

(3)

Populasi dan Sampel Penelitian

Berikut populasi dan sampel penelitian yang dilakukan oleh peneliti:

1. Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian menggunakan dataset Bank Marketing sebanyak 4521 record data yang digolongkan kedalam 2 kelas yaitu 1 (yes), 2 (no).

2. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan untuk pengujian terhadap model yang dihasilkan atau dapat dikatakan sebagai data testing, sedangkan data training berfungsi sebagai bahan pelatihan suatu model. Bank marketing dataset memiliki total record 4521, kemudian dara tersebut akan dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai data training dan data testing. Berikut rincian pemisahan dari dataset bank marketing.

B. Metode Analisis Data

Bank Marketing dataset merupakan data sekunder yang sudah siap untuk diterapkan menggunakan teknik data mining. Pada tahap ini dataset dianalisis keterhubungan antar variabel data yang ada, apakah sudah berhubungan satu sama lainnya atau tidak. Metode yang akan diterapkan pada bank marketing dataset adalah metode yang belum diterapkan oleh peneliti sebelumnya. Metode yang akan digunakan metode Naive Bayes dengan Backward Elimination.

Pengolahan Data Awal

Pada tahap ini, dibutuhkan eksplorasi dari dataset yang digunakan. Tujuan utama yang ingin penulis capai adalah untuk mengetahui hasil dari klasifikasi bank

marketing dataset menggunakan metode naive bayes dan backward elimination.

1. Sampling

Bank Marketing dataset terdiri dari 4521 record data. Untuk menguji model yang diterapkan, data dibagi menjadi dua bagian yaitu data training dan data testing. Data training digunakan untuk pengembangan model, sedangkan data testing digunakan untuk pengujian model.

Setelah diketahui jumlah dataset maka pembagian data sebesar 70% digunakan untuk data training dan 30% untuk data testing, dengan masing-masing data 3165 dan 1356 data. Hasil eksperimen pada split validation pembagian data 70% dan 30%

mengasilkan akurasi yang tinggi dibandingkan dengan akurasi yang lain.

2. Seleksi Fitur

Metode seleksi yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode seleksi fitur menggunakan backward elimination.

Proses seleksi fitur dilakukan untuk menghasilkan atribut-atribut yang bermutu atau memiliki weight yang paling berpengaruh terhadap dataset. Hasil seleksi fitur dataset bank marketing dapat dilihat pada tabel. Nilai 1 menjelaskan bahwa nilai tersebut memiliki weight paling berpengaruh. Dari 15 atribut yang terpilih, dan terdapat 14 atribut yang mempengaruhi tingkat akurasi. Berikut hasil atribut weight dataset bank marketing.

4.Hasil Penelitian

Penerapan algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination memprediksi keberhasilan panggilan telemarketing dalam menjual produk bank bermaksud untuk memperoleh hasil akurasi yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Hasil akurasi yang tinggi diperoleh dari beberapa eksperimen yang dilakukan. Eksperimen tahap pertama adalah penerapan algoritma Naive Bayes dan tahap kedua penerapan algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination. Kedua eksperimen tersebut menggunakan metode validasi Split Validation.

A. Hasil Eksperimen menggunakan algoritma Naive Bayes

Pada tahap ini adalah proses eksperimen tahap pertama yaitu pengujian model Naive Bayes menggunakan Software Rapidminer. Bank marketing dataset dibagi menjadi beberapa ukuran pembagian data training dan data testing. Dataset yang telah disiapkan untuk implementasi proses

(4)

uji model kemudian diuji pada algoritma Naive Bayes dengan metode Split Validation. Setalah dilakukan uji model maka diperoleh hasil seperti berikut:

Gambar IV.1.

Hasil Confusion Matrix Naive Bayes Eksperimen ini menggunakan data sebanyak 4521 record. Berdasarkan confusion matrix terlihat bahwa 1069 record diprediksi no sebagai kelompok data no dan sebanyak 99 record diprediksi no sebagai kelompok data yes. Selanjutnya terlihat bahwa131 record diprediksi yes sebagai kelompok data no dan sebanyak 57 record di diprediksi yes sebagai kelompok data yes.

1. Precision: Proporsi jumlah sampel bernilai true yang berhasil diprediksi tepat.

Precision = X 100%

= X 100%

= X 100%

= 91,52%

2. Recal: Proporsi jumlah sampel bernilai true yang diprediksi secara benar.

Recall =

X 100%

=

X 100%

= X 100%

= 89,01%

Dari hasil ini, dapat dihitung akurasinya:

Akurasi =

X100%

= X 100%

= X 100%

= 83,04 %

B. Hasil Eksperimen menggunakan algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination

Pada tahap ini adalah proses eksperimen tahap kedua yaitu pengujian model Naive Bayes dengan Backward Elimination menggunakan Software Rapidminer. Bank marketing dataset dibagi menjadi beberapa ukuran pembagian data

training dan data testing. Dataset yang telah disiapkan untuk implementasi proses uji model kemudian diuji pada algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination menggunakan metode Split Validation.

Setalah dilakukan uji model maka diperoleh hasil seperti berikut:

Tabel IV.2

Hasil Akurasi Model Algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination

Model (Algoritma) Akurasi Naive Bayes +

Backward Elimination

89,45%

Gambar IV.2.

Hasil Confusion Matrix Naive Bayes dengan Backward Elimination

Eksperimen ini menggunakan data sebanyak 4521 record. Berdasarkan confusion matrix terlihat bahwa 1170 record diprediksi no sebagai kelompok data no dan sebanyak 113 record diprediksi no sebagai kelompok data yes. Selanjutnya terlihat bahwa 30 record diprediksi yes sebagai kelompok data yes dan sebanyak 43 record di diprediksi yes sebagai kelompok data no.

1. Precision: Proporsi jumlah sampel bernilai true yang berhasil diprediksi tepat.

Precision = X 100%

=

X 100%

= X 100%

= 91,19%

2. Recal = Proporsi jumlah sampel bernilai true yang diprediksi secara benar.

Recall = X 100%

= X 100%

=

X 100%

= 97,50%

Dari hasil ini, dapat dihitung akurasinya:

(5)

Akurasi =

X100%

=

X 100%

= X 100%

= 89,45%

4.2 Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan evaluasi hasil ekperimen tahap pertama dan kedua dari dataset yang telah diujikan. Ekperimen ini menggunakan Software Rapidminer dengan penerapan algoritma Naive Bayes dan algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination. Pada ekperimen tahap pertama diperoleh nilai akurasi yang belum maksimal, kemudian dilakukan tahap kedua dengan hasil akurasi yang meningkat dari sebelumnya.

A. Perbandingan Algoritma Naive Bayes dengan Algoritma Naive Bayes Menggunakan Backward Elimination

Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap algoritma Naive Bayes dengan algoritma Naive Bayes menggunakan Backward Elimination. Tujuan pada evaluasi ini adalah untuk melihat apakah optimasi Backward Elimination dapat meningkatkan akurasi pada algoritma Naive Bayes. Berdasarkan ekperimen yang sudah dilakukan optimasi Backward Elimination mampu meningkatkan akurasi hingga 89,45% dari model Naive Bayes tanpa seleksi fitur yaitu 83,04%. Algoritma Naive Bayes menggunakan seleksi fitur Backward Elimination mampu meningkatkan akurasi sebesar 6,41% dari hasil yang diperoleh tanpa menggunakan seleksi Backward Elimination.

Tabel IV.3.

Perbandingan Naive Bayes dengan Naive Bayes+Backward Elimination

No Model (Algoritma) Akurasi

1 Naive Bayes 83,04%

2 Naive Bayes + Backward Elimination

89,45%

B. Perhitungan Algoritma Naive Bayes

Penerapan algoritma Naive Bayes dengan Backward Elimination memprediksi keberhasilan panggilan telemarketing dalam menjual produk bank bermaksud

untuk memperoleh hasil akurasi yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Seperti yang dapat dilihat pada hasil eksperimen perhitungan Naive Bayes dengan Backward Elimination menggunakan Rapidminer maupun perhitungan manual menggunakan Microsoft Excel dibawah ini:

1. Perhitungan Manual Naive Bayes Pada penelitian ini kriteria atau atribut yang digunakan dalam memprediksi keberhasilan panggilan telemarketing dalam menjual produk bank meliputi age, job, marital, education, default, balance, housing, loan, contact, day, month, campaign, pdays, previous, poutcome, dan y. Nilai Kriteria ini akan diimplementasikan menggunakan algoritma Naive Bayes.

a. Perhitungan Manual Data Training Pada perhitungan prediksi keberhasilan panggilan telemarketing dalam menjual produk bank data yang digunakan 4521 record data yang dibagi menjadi 70% data training dan 30% data testing.

Sehingga untuk data training yang digunakan 3165 data dan data testing 1356. Berdasarkan pembagian data training apabila diberikan inputan baru menggunakan algoritma Naive Bayes maka langkah-langkahnya sebagai berikut:

Gambar IV.3. Tampilan Data Training a. Data Input

Tabel IV.4 Data Testing

Age 44

Job Entrepreneur

Marital Married Education Secondary

Default No

Balance 93

Housing No

Loan No

Contact Cellular

Day 7

Month Jul

Campaign 2

(6)

Pdays -1

Previous 0

Poutcome unknown

Y ???

Pada data klasifikasi tersebut dengan P(Ci) merupakan class target, kemudian akan ditentukan class atribut yang digunakan dengan ketentuan:

C1 = (Yes) C2 = (No) X1 = (Age=”44”)

X2 = (Job=”Entrepreneur”) X3 = (Marital=”Married’) X4 = (Education=”Secondary”) X5 = (Default=”No”)

X6 = (Balance=”93”) X7 = (Housing=”No”) X8 = (Loan=”No”) X9 = (Contact=”Cellular”) X10 = (Day=”7”)

X11 = (Month=”Jul”) X12 = (Campaign=”2”) X13 = (Pdays=”-1”) X14 = (Previous=”0”) X15 = (Previous=”0”)

b. Mengitung jumlah probabilitas prior untuk class/label pertama

1. P(C1) = P(Yes)=

=

0.11563981

2. P(C2) = P(No)= = 0.88436019

c. Menghitung probabilitas bersyarat untuk setiap kelas P(X|Ci), i=Yes, No dan untuk setiap atribut pada sampel data masukan.

1. P(X1|C1) = P(Age=”44”|”Yes”) =

= 0.021857923

2. P(X1|C2) = P(Age=”44”|”No”) =

= 0.022865309

3. P(X2|C1) =

P(Job=”Entrepreneur”|”Yes”) =

= 0.030054645

4. P(X2|C2) =

P(Job=”Entrepreneur”|”No”) =

= 0.040014291

5. P(X3|C1) =

P(Marital=”Married”|”Yes”) = = 0.527322404

6. P(X3|C2) =

P(Marital=”Married”|”No”) = = 0.630582351

7. P(X4|C1) =

P(Education=”Secondary”|”Yes”)

= = 0.475409836

8. P(X4|C2) =

P(Education=”Secondary”|”No”) =

= 0.510182208

9. P(X5|C1) = P(Default=”No”|”Yes”)

= = 0.986338798

10. P(X5|C2) = P(Default=”No”|”No”)

= = 0.98356555

11. P(X6|C1) =

P(Balance=”93”|”Yes”) = = 0 12. P(X6|C2) = P(Balance=”93”|”No”)

= = 0.001429082

13. P(X7|C1) =

P(Housing=”No”|”Yes”) =

= 0.573770492

14. P(X7|C2) =

P(Housing=”No”|”No”) =

= 0.41693462

15. P(X8|C1) = P(Loan=”No”|”Yes”) =

= 0.912568306

16. P(X8|C2) = P(Loan=”No”|”No”) =

= 0.835655591

17. P(X9|C1) =

P(Contact=”Cellular”|”Yes”) =

= 0.81147541

18. P(X9|C2) =

P(Contact=”Cellular”|”No”) =

= 0.630939621

19. P(X10|C1) = P(Day=”7”|”Yes”) =

= 0.019125683

20. P(X10|C2) = P(Day=”7”|”No”) =

= 0.44301536

21. P(X11|C1) = P(Month=”Jul”|”Yes”)

=

= 0.120218579

22. P(X11|C2) = P(Month=”Jul”|”No”)

=

= 0.166130761

23. P(X12|C1) =

P(Campaign=”2”|”Yes”) = = 0.275956284

24. P(X12|C2) =

P(Campaign=”2”|”No”) = = 0.036084316

25. P(X13|C1) = P(Pdays=”-1”|”Yes”)

= = 0.653005464

26. P(X13|C2) = P(Pdays=”-1”|”No”)

= = 0.846016434

(7)

27. P(X14|C1) = P(Previous=”0”|”Yes”) = = 0.653005464

28. P(X14|C2) = P(Previous=”0”|”No”)

=

= 0.846016434

29. P(X15|C1) =

P(Poutcome=”Unknown”|”Yes”)

= = 0.653005464

30. P(X15|C2) =

P(Poutcome=”Unknown”|”No”) =

= 0.846016434

d. Kalikan probabilitas P(X| )P( ) untuk setiap kelas dan

1. P(X|”Yes”) P(“Yes”)

=P(Age=”44”|”Yes”)*P(Job=”Entrepre neur”|”Yes”)*P(Marital=”Married”|”Ye s”)*P(Education=”Secondary”|”Yes”)*

P(Default=”No”|”Yes”)*P(Balance=”9 3”|”Yes”)*P(Housing=”No”|”Yes”)*P(L oan=”No”|”Yes”)*P(Contact=”Cellular”

|”Yes”)*P(Day=”7”|”Yes”)*P(Month=”J ul”|”Yes”)*P(Campaign=”2”|”Yes”)*P(

Pdays=”-

1”|”Yes”)*P(Previous=”0”|”Yes”)*

P(Poutcome=”Unknown”|”Yes”)

=0.021857923*0.030054645*0.5273 22404*0.475409836*0.986338798*0*

0.573770492*0.912568306*0.811475 41*0.019125683*0.120218579*0.275 956284*0.653005464*0.653005464*

0.653005464 = 0 2. P(X|”No”) P(“No”)

=P(Age=”44”|”No”)*P(Job=”Entrepren eur”|”No”)*P(Marital=”Married”|”No”)*

P(Education=”Secondary”|”No”)*P(D efault=”No”|”No”)*P(Balance=”93”|”N o”)*P(Housing=”No”|”No”)*P(Loan=”N o”|”No”)*P(Contact=”Cellular”|”No”)*P (Day=”7”|”No”)*P(Month=”Jul”|”No”)*

P(Campaign=”2”|”No”)*P(Pdays=”- 1”|”No”)*P(Previous=”0”|”No”)*

P(Poutcome=”Unknown”|”No”)

=0.022865309*0.040014291*0.6305 82351*0.510182208*0.983565559*0.

001429082*0.41693462*0.83565559 1*0.630939621*0.44301536*0.16613 0761*0.036084316*0.846016434*0.8 46016434*0.846016434= 1.4626E- 11

e. Bandingkan hasil probabilitas posterior class Yes dan No P(X|C1)P(C1)

Dari hasil perhitungan class diatas yang mempunyai nilai probabilitas tertinggi yaitu class (P|No) sehingga dapat

disimpulkan bahwa kategori prediksi keberhasilan telemarketing dalam menjual produk bank tersebut termasuk class “NO”.

Perbandingan ketiga class dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel IV.6 Hasil Iterasi

CLASS HASIL

YES 0

NO 1.4626E-11

Kesimpulan

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, maka dapa disimpulkan bahwa:

1. Algoritma naïve bayes dengan seleksi fitur backward elimination dapat memprediksi keberhasilan telemarketing dalam menjual produk bank.

2. Algoritma Naive Bayes dan seleksi fitur Backward Elimination mampu meningkatkan nilai akurasi dalam memprediksi keberhasilan telemarketing dalam menjual produk bank dengan baik, dibuktikan dengan nilai akurasi yang dihasilkan naive bayes sebesar 83,04 %, kemudian setelah diterapkan dengan seleksi fitur backward elimination meningkat sebesa 6,41% menjadi 89,45%.

DAFTAR PUSTAKA

FST, P. S. I., & Chung, U. M. (2018). Studi Kasus Sistem Berbasis Pengetahuan:

Membahas Metode ID3, Naïve Bayes dan Certainty Factor. Seribu Bintang.

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=I6 ZdDwAAQBAJ&dq=studi+kasus+siste m+berbasis+pengetahuan:+membaha s+metode+ID3,+Naive+bayes+dan+c ertainty+factor&hl=id&source=gbs_na vlinks_s

Hasan, I., & Misbahuddin. (2013). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Ed.

Ke-2,). Djakarta-Padang-Bukittinggi:

Bumi Aksara. Retrieved from http://library.fip.uny.ac.id/opac/index.p hp?p=show_detail&id=7544

(8)

Hasan, M. (2017). PREDIKSI TINGKAT

KELANCARAN PEMBAYARAN

KREDIT BANK MENGGUNAKAN

ALGORITMA NAIVE BAYES

BERBASIS FORWARD SELECTION, 9, 317–324.

Hermawanti, L. (2015). Mendiagnosis, Untuk Kanker, Penyakit, 11, 42–45.

Hofmann, M., & Klinkenberg, R. (2016).

RapidMiner: Kasus Penggunaan Penambangan Data dan Aplikasi Analisis Bisnis (berilustra). CRC

Press. Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=Y _wYCwAAQBAJ&dq=rapidminer:+dat a+mining+use+cases+and+business+

analytics+applications&hl=id&source=

gbs_navlinks_s

Indonesia, I. B. (2014). Memahami Bisnis Bank Syariah. Gramedia Pustaka

Utama. Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=jq FLDwAAQBAJ&dq=memahami+bisnis +bank+syariah&hl=id&source=gbs_na vlinks_s

Indrajani, S.Kom., M. (2018). Database Systems All in One Theory, Practice, and Case Study. Elex Media Komputindo. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=c JJuDwAAQBAJ&vq=Elex+Media+Ko mputindo&dq=database+systems+all+

in+one+theory&hl=id&source=gbs_na vlinks_s

Maimon, O., & Rokach, L. (2010).

Penambangan Data dan Buku Pegangan Penemuan Pengetahuan.

(O. Maimon & L. Rokach, Eds.).

Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=al HIsT6LBl0C&dq=data+mining+and+k nowledge+discovery+handbook&hl=id

&source=gbs_navlinks_s

Monareh, J. A., Dh, A. F., & Nuralam, I. P.

(2018). PENGARUH

TELEMARKETING TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Survei Online pada Pelanggan Produk Multiguna Astra Credit Companies Priority di PT Astra Sedaya Finance ).

Jurnal Administrasi Bisnis, 58(2).

Moro, S., Cortez, P., & Rita, P. (2014). A data-driven approach to predict the success of bank telemarketing.

Decision Support Systems, 62, 22–31.

https://doi.org/10.1016/j.dss.2014.03.0 01

Nofriansyah, D. (2015). Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Deepublish. Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=P oJyCAAAQBAJ&dq=konsep+data+mi ning+vs+sistem+pendukung+keputus an&hl=id&source=gbs_navlinks_s Pramadhani, A. E., & Setiadi, T. (2014).

Penerapan Data Mining untuk Klasifikasi Penyakit ISPA dengan Algoritma Desicion Tree. Jurnal Sarjana Teknik Informatika E-ISSN : 2338-5197, 2(1), 831–839.

Prasetyo, E. (2012). Data Mining Konsep dan Aplikasi Menggunakan MATLAB.

(Nikodemus WK, Ed.) (1st ed.).

Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Pratiwi, H. (2016). Buku Ajar Sistem Pendukung Keputusan. Retrieved from

https://books.google.co.id/books?id=8 HB5DwAAQBAJ&dq=buku+ajar+siste m+pendukung+keputusan&hl=id&sa=

X&ved=0ahUKEwjBjer02dbjAhUyhuY KHXEWBwIQ6AEILTAB

Safii, M. (2018). Implementasi Data Mining Dengan Metode Pohon Keputusan Algoritma Id3 Untuk Menentukan Status Mahasiswa. Jurnal Mantik Penusa, 2(1), 82–86. Retrieved from http://download.garuda.ristekdikti.go.id /article.php?article=814312&val=1177 4&title=Implementasi Data Mining Dengan Metode Pohon Keputusan Algoritma ID3 Untuk Menentukan Status Mahasiswa

Saleh, A. (2015). Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes dalam Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga. Citec Journal,

2(3), 207–217.

https://doi.org/10.24076/CITEC.2015V

(9)

2I3.49

Silalahi, R. R., Prihatiningsih, W., P, R. L.

M. B., Merugikan, D., & Bank, N. M.

(2018). HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TELEMARKETING ASURANSI TELEMARKETER [ Relations Between Insurance Telemarketing Communication and Potential Customer ’ s Attitude Towards Telemarketers ], 3(2), 132–

145. Retrieved from

https://www.researchgate.net/publicati on/265415367_IMPLEMENTASI_DAT A_MINING_UNTUK_KLASIFIKASI_N ASABAH_KREDIT_BANKX_MENGG UNAKAN_CLASSIFICATION_RULE Tumini, & Damayanti, L. (2018). Aplikasi

Data Mining Untuk Memprediksi Kelulusan Siswa Dengan Metode Naive Bayes Studi Kasus SMP Negeri 11 Kotabumu Utara. Informatika SIMANTIK, 3(2), 23–30.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian untuk melakukan prediksi retweet dengan fitur berbasis pengguna dan tingkat sentiment menggunakan metode klasifikasi naïve bayes menghasilkan nilai

Hasil pengujian akurasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naive Bayes – Certainty Factor Berbasis Android memiliki nilai persentase akurasi

Hasil yang didapat adalah pengujian dengan menggunakan Naive Bayes didapatkan nilai accuracy adalah 72.00% sedangkan pengujian dengan menggunakan Naive Bayes

Dari hasil uji coba pemilihan fitur menggunakan 50 dan 30 term terbaik didapatkan akurasi sebesar 91% untuk metode usulan dan 95% untuk metode Naïve Bayes biasa.

Sedangkan untuk hasil klasifikasi algoritma K-Nearest Neighbor setelah dilakukan seleksi fitur menggunakan Backward Elimination menunjukan peningkatan akurasi sebesar

Hasil Pengujian algoritma Naive Bayes Classifier menggunakan seleksi fitur Chi Squared Statistic berbasis forward selection memiliki nilai akurasi yang lebih tinggi

Grafik ROC algoritma C4.5 dengan lima belas folds Perbandingan Akurasi Naive Bayes dan Algoritma C4.5 Dari hasil pengujian terhadap kedua metode, Naive Bayes memiliki nilai akurasi