• Tidak ada hasil yang ditemukan

implikasi kurangnya pendidikan agama islam dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "implikasi kurangnya pendidikan agama islam dalam"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran orang tua dalam pendidikan agama anak di Desa Sakaian Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma. 44Roziman, Kesadaran Orang Tua dalam Pendidikan Agama Anak di Desa Sakaian Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma (Bengkulu, Skripsi IAIN Bengkulu: 2015), h. Karena urusan orang tua, pendidikan agama bagi remaja di Desa Aur Ringit kurang mendapat perhatian.

KAJIAN TEORI

Remaja

Masa remaja menurut Mappiare berlangsung antara 12 dan 21 tahun untuk wanita dan antara 13 dan 22 tahun untuk pria. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa (10-24 tahun) 26 Masa remaja merupakan masa pubertas dan pubertas, dimana perkembangan fisik dan mental mengalami revolusi yang sangat pesat. Awal masa remaja atau pubertas tidak sama antara satu anak dengan anak lainnya, namun seringkali berbeda, kadang selisihnya satu atau dua tahun bahkan lebih.

Bagi anak laki-laki dan perempuan yang pernah mengalami masa remaja ini, semua perkembangan biologisnya menunjukkan tanda-tanda yang nyata. Masa remaja awal; biasanya ditandai dengan karakteristik negatif, dalam fisik dan mental, kinerja dan sikap sosial. Masa remaja; saat ini dorongan untuk hidup mulai tumbuh, kebutuhan akan teman yang bisa mengerti dan membantunya.

remaja akhir; Setelah remaja dapat menentukan landasan hidupnya, pada hakikatnya mereka telah mencapai masa remaja akhir dan telah menunaikan tugas perkembangan pada masa remaja yang akan memberikan dasar untuk memasuki masa selanjutnya yaitu masa dewasa. Teori perkembangan moral pada masa remaja akhir ditandai dengan pertanyaan serius tentang nilai-nilai moral dan individu. Keyakinan geng ini biasanya tidak bertahan lama, dan kebanyakan terjadi pada remaja pertama kali antara usia 13-16 tahun.

Salah satu perkembangan yang boleh berlaku pada akhir masa remaja ialah penafian kewujudan Tuhan dan penggantiannya dengan kepercayaan lain.

Pergaulan Remaja

Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti perkelahian, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain. Kenakalan yang tidak menimbulkan korban pada pihak lain, seperti prostitusi, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain. Dan itu juga argumen yang menentang berjabat tangan dengan wanita, karena berjabat tangan tidak diragukan lagi berarti menyentuh.

Bahkan, sebagian besar umat Islam pada periode ini dipengaruhi oleh kebiasaan berjabat tangan dengan wanita (yang dianggap normal, tidak jahat). Di antara mereka ada orang-orang yang berilmu, kalau saja mereka mengingkarinya di dalam hati, tentu akan dimudahkan beberapa perkara, tetapi sebenarnya mereka menganggap sah berjabat tangan dengan berbagai cara dan semacamnya. Islam juga melarang pergaulan bebas, seorang laki-laki tidak boleh berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya karena takut menimbulkan fitnah.

Namun larangan bepergian seorang diri bagi perempuan sangat bersyarat, jika diyakini perjalanan tersebut akan aman dari fitnah, apalagi jika dekat dengannya maka diperbolehkan. Ikhtilat, yaitu percampuran antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim, baik dalam pertemuan resmi maupun hanya bercakap-cakap. Kalaupun terjadi dalam kondisi yang sangat terpaksa, harus ada hijab (penghalang) untuk melindungi perempuan dari pandangan laki-laki. Larangan ini antara lain dimaksudkan sebagai pembatasan pergaulan antar lawan jenis untuk menghindari pencemaran nama baik.

Di antara sesama remaja, rasa memiliki harus benar-benar dipupuk dan berusaha untuk saling menjaga dan menasehati.

Penelitian Terdahulu

Roziman, dengan judul penelitian “Kesadaran Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Anak Di Desa Sakaian Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran orang tua dalam pendidikan agama anak di Desa Sakaian Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma masih rendah dan sebatas memberi nasehat dan sedikit kebiasaan. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran orang tua dalam pendidikan agama anak di Desa Sakaian Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma yaitu minimnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan orang tua, kemudian kurangnya waktu yang dimiliki orang tua sebagai kepala rumah tangga. berada di tengah keluarga dan tingkat ekonomi mereka lemah.

Rolly Eksan Sutriadi dengan judul penelitian “Peran orang tua dalam pembinaan kecerdasan spiritual anak pada keluarga di Desa Talang Kabu Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran orang tua dalam pembinaan kecerdasan spiritual anak dalam keluarga di Desa Talang Kabu Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak adalah dengan memberikan pendidikan agama kepada anak baik dari segi nilai agama, nilai ketuhanan, nilai ibadah ​​dan pendidikan serta kesalehan, kesabaran, kejujuran, kesopanan, percaya diri, empati (gotong royong) ditanamkan pada anak-anak 45 Persamaan: Kedua penelitian ini membahas remaja dan pendidikan agama di kalangan remaja.

Perbedaan: Perbedaan kedua penelitian tersebut adalah implikasi atau dampak rendahnya pendidikan agama Islam pada remaja. Jum Mutalib, dengan judul penelitian “Peran Orang Tua dalam Membentuk Kepribadian Anak di Desa Pagar Besi Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak di Desa Pagar Besi, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah.

45Rolly Eksan Sutriadi, Peran Orang Tua Dalam Mendorong Kecerdasan Spiritual Anak Pada Keluarga di Desa Talang Kabu Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma, (Bengkulu, Skripsi IAIN Bengkulu: 2015), h.

Kerangka Berfikir

Penelitian ini bertujuan untuk melihat implikasi dari kurangnya pendidikan agama Islam pada karang taruna di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 atau sesuai dengan izin yang telah ditetapkan dan pelaksanaan penelitian ini di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur. Informan dalam penelitian ini adalah remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur yang berjumlah 11 orang.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk melihat implikasi dari kurangnya pendidikan agama Islam pada pergaulan remaja di desa Aur Ringit kecamatan Tanjung Kemuning kabupaten Kaur. Metode wawancara ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi tentang implikasi dari kurangnya pendidikan agama Islam pada remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur. Desa Aur Ringit merupakan salah satu desa di Wilayah Administrasi Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur yang berdiri sejak tahun 1910.

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah implikasi dari kurangnya Pendidikan Agama Islam pada pergaulan remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur. Remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur kurang memahami pendidikan agama Islam sehingga sering bertindak bertentangan dengan nilai-nilai. Markadejo, salah seorang remaja di Desa Aur Ringit, mengaku merasa pengetahuannya tentang agama sangat minim, terutama tentang Akide.

Bahwa remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur adalah remaja yang tidak memiliki pendidikan agama, pendidikan orang tuanya. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur kurang memahami perintah sholat sehingga lalai dalam menunaikan kewajiban sholat. Hal ini disebabkan minimnya pendidikan agama Islam di Desa Aur Ringit, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa akibat dari kurangnya pendidikan agama Islam pada karang taruna di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur ada pada beberapa aspek yaitu ibadah dan akhlak remaja.

Tabel 3.1  Informan Penelitian  NO  Nama Orang
Tabel 3.1 Informan Penelitian NO Nama Orang

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Sumber Data

Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari peneliti dengan menggunakan alat atau alat pengumpul data secara langsung tentang subjek sebagai sumber informan yang dicari. 49 Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari 8 orang tua dan 8 Remajadis dari Aur Ringita Vas, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur. Data sekunder atau data bekas adalah data yang diperoleh melalui pihak lain yang tidak peneliti dapatkan dari subjek penelitian.50 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari arsip Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur.

Informan penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh pernyataan lisan melalui percakapan tatap muka dengan orang-orang yang dapat memberikan informasi kepada peneliti. antara penanya atau pewawancara dengan responden atau yang diwawancarai dengan menggunakan alat yang disebut pedoman wawancara. 54 Wawancara dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kehidupan manusia dalam masyarakat dan posisi tersebut merupakan pembantu metode observasi 55. Dimana metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data tertulis yang relevan dengan penelitian 56 Dokumentasi penelitian dimaksudkan untuk mendapatkan data secara langsung.

Teknik Keabsahan Data

Masyarakat desa Aur Ringit memiliki tingkat pendidikan yang dapat dikatakan sangat baik. Hasil wawancara dengan Jalaludin salah satu remaja di desa Aur Ringit menemukan bahwa dalam urusan ibadah seperti sholat, masih banyak remaja di desa ini yang tidak melaksanakan sholat dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa remaja di atas terlihat bahwa pemahaman para pemuda di desa Aur Ringit masih rendah, baik mengenai masalah agama, muamalah syariah maupun ibadah.

Sebagai contoh, yang peneliti temukan adalah ketika orang tua memerintahkan anaknya untuk shalat jumat. Sedangkan orang tuanya tetap bekerja mencari nafkah atau hanya beristirahat di rumah untuk bersantai. Dari sini dapat diketahui bahwa pendidikan agama bagi anaknya untuk melaksanakan shalat jumat sudah ada, namun bentuk pembinaan yang dilakukan belum maksimal sehingga cita-cita orang tua tidak tercapai.

Analisis penulis atas uraian di atas mengenai upaya orang tua terhadap anaknya untuk menanamkan nilai-nilai agama hanya sebatas motivasi saja, dalam artian orang tua hanya memberikan nasihat, belum mengarah pada tindakan yang harus dilakukan untuk menanamkan agama Islam. . pendidikan agama pada anaknya. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur memahami bahwa menghormati orang tua merupakan kewajiban bagi seorang anak kepada orang tuanya asalkan perintah orang tua itu untuk kebaikan. . namun seringkali para remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur tidak patuh dan durhaka pada perintah dan nasehat orang tua hanya karena malas melakukannya. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa implikasi dari kurangnya Pendidikan Agama Islam pada pergaulan remaja di Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur yaitu kurangnya pemahaman tentang apa itu akidah Islam, pengabaian remaja dalam melaksanakan shalat lima waktu, jumat dan kegiatan keagamaan lainnya.

Di sisi lain, akhlak anak muda juga sering menuruti perintah orang tua dan melakukan perbuatan tercela lainnya seperti berkelahi dan berjudi. Bagi orang tua sebagai kepala keluarga, sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk menanamkan nilai-nilai agama pada anak. Tugas orang tua adalah memberikan ilmu yang tepat kepada anak-anaknya sebagai bekal kehidupan di masa yang akan datang.

Gambar

Tabel 3.1  Informan Penelitian  NO  Nama Orang

Referensi

Dokumen terkait

Pada tampilan Menu Utama aplikasi terdapat dua ImageView untuk menampilkan Judul dan Animasi, serta terdapat lima ImageButton yang terdiri dari Belajar,