• Tidak ada hasil yang ditemukan

YANG IMPLIKASINYA PADA KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "YANG IMPLIKASINYA PADA KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PALI "

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis berdasarkan perhitungan menunjukkan nilai T statistik sebesar 0,100 < 1,96 dengan nilai P sebesar 0,920 > 0,05. Untuk pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai T statistik sebesar 5,874 > 1,96 dengan P-value sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel kompensasi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja.

Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai T statistik sebesar 2,581 > 1,96 dengan P-value sebesar 0,010 < 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel kepemimpinan secara langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Kompensasi Kinerja Guru Berdasarkan perhitungan diperoleh T-value statistik 5,874 > 1,96 dengan P-value 0,000 < 0,05.

Motivasi kerja terhadap kinerja guru Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai T statistik sebesar 2,197 > 1,96 dengan P-value sebesar 0,029 < 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan langsung terhadap kinerja guru. Kepemimpinan kinerja dimediasi oleh motivasi kerja guru. Berdasarkan perhitungan, nilai T statistik sebesar 0,102 < 1,96 dengan nilai P sebesar 0,919 < 0,05.

Pengaruh kompensasi terhadap kinerja dimediasi oleh motivasi kerja guru, berdasarkan perhitungan diperoleh nilai T statistik sebesar 2,226 > 1,96 dengan nilai P sebesar 0,026 < 0,05.

Latar Belakang Masalah

Segala kebijakan pendidikan, sebaik apapun, tidak akan membuahkan hasil yang optimal selama guru tidak mempunyai atau tidak mampu mewujudkan otonomi pedagogiknya, yaitu kemandirian guru untuk menjalankan fungsinya secara proporsional dan profesional. Oleh karena itu, dalam setiap upaya peningkatan mutu pendidikan di tanah air tidak lepas dari berbagai hal yang berkaitan dengan keberadaan guru itu sendiri. Data dari Kepala Bagian Guru dan Staf Pengajar (GTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Pada bulan Mei 2021, berdasarkan hasil monev (Monev) diperoleh informasi sebagai berikut: (1) hasil uji kompetensi guru masih rendah; (2) pemahaman kompetensi guru belum optimal, tidak memahami peraturan; (3) kurangnya pengawasan; (4) kurangnya pengembangan diri guru; (5) persentase promosi yang rendah.

Fakta di sekolah antara lain: (1) RPP tidak dibuat sendiri; (2) pengajaran yang belum beragam (berpusat pada guru); (3) penilaiannya belum otentik; (4) penetapan KKM tidak berdasarkan proses; (5) belum optimalnya pemanfaatan TI dalam pengajaran; (6) Pembelajaran di kelas kurang inovatif; (7) suasana kerja di beberapa sekolah terasa kurang menyenangkan sehingga mempengaruhi semangat kerja guru; (8) sebagian sekolah belum membagi tugas dan wewenang kepada guru secara merata, sehingga sering menimbulkan hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Faktor internal kinerja guru merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, antara lain: kemampuan, keterampilan, kepribadian, persepsi, motivasi kerja guru, latar belakang. Faktor eksternal kinerja guru adalah faktor-faktor yang berasal dari luar guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, antara lain: gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja fisik dan kepemimpinan.

Berhasil tidaknya pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh manajemen. Melalui manajemen dan juga didukung oleh kapasitas kelembagaan yang memadai maka akan terwujud tata kelola pemerintahan yang baik; sebaliknya lemahnya kepemimpinan menjadi salah satu penyebab runtuhnya kinerja birokrasi, bisa juga terjadi pada kepemimpinan di lembaga pendidikan, kepemimpinan akan mempengaruhi kinerja guru dan seluruh pihak terkait, itu dari tangan pemimpin. bahwa suatu kelompok, organisasi atau bangsa akan melihat arah, kedinamisan dan kemajuan. Akibat dari itu, pemimpin adalah sosok yang memberikan instruksi kepada bawahannya sehingga mereka dapat memahami apa yang perlu dilakukan. Pada penelitian lainnya, Ismail melaporkan terdapat pengaruh tidak langsung sebesar 34,3% terhadap hubungan kompensasi guru dengan profesionalisme guru. reward) sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang produktif. Secara umum kinerja guru dapat diartikan sebagai hasil usaha seorang guru yang dicapai berdasarkan keterampilan dan keseriusan serta konsumsi waktu.

Kinerja guru merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan mutu pendidikan yang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Senada dengan hal tersebut, Mathis dan Jackson yang dikutip Madjid mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi kinerja individu, termasuk kinerja guru, antara lain: 1) kemampuan, 2) motivasi, 3) dukungan. diterima, 4) keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan dan 5) hubungan mereka dengan organisasi. Di bawah ini gambaran kondisi yang masih lemah dan terdapat fenomena atau gejala menurunnya kinerja guru sekolah dasar.

Jika melihat data di atas, kinerja guru di sekolah tersebut sudah baik sehingga tidak ada permasalahan yang perlu diteliti untuk perbaikan. Ada permasalahan serius yang berkaitan dengan kinerja seorang guru; Perlu adanya antisipasi, tindakan preventif serta cara yang tepat untuk mencegah dan mengatasinya, sehingga kinerja guru meningkat dan menjadi profesional.

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Berdasarkan fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui dan menganalisis apakah kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh terhadap motivasi kerja dan semua itu berpengaruh terhadap kinerja guru pada lingkungan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul : “Pengaruh Kepemimpinan dan Gaji Terhadap Motivasi Kerja Yang Implikasinya Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Wilayah PALI”. Rendahnya motivasi kerja guru ini ditunjukkan dengan pegawai yang masih belum siap mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk mencapai hasil kerja yang optimal.

Penulis membatasi permasalahan hanya pada pengaruh kepemimpinan dan kompensasi terhadap motivasi kerja serta implikasinya terhadap kinerja guru sekolah dasar di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan kompensasi terhadap motivasi kerja sehingga berimplikasi pada kinerja guru sekolah dasar di Penukal Abab Lematang Ilir. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja guru SD di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir?

Adakah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru SD di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir? Apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru SD di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir? Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SD di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir?

Adakah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja yang dimediasi oleh motivasi kerja guru SD di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir? Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh manajemen dan kompensasi terhadap motivasi kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja guru. Dapat mengenali diri sendiri dan mendapat gambaran tentang manajemen dan kompensasi yang mempengaruhi motivasi kerja dan berdampak pada kinerja seseorang sebagai guru.

Penelitian ini memberikan masukan dan pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan penghargaan terhadap motivasi kerja, serta implikasinya terhadap kinerja guru di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Pengaruh kompetensi dan reward terhadap motivasi kerja karyawan hotel di Kabupaten Karo Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Akuntansi Bisnis Vol.12 No. 2. Medan: Akademi Pariwisata. Pengaruh kompetensi, penghargaan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening (Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. Sai Apparel Industries Semarang).

Pengaruh kepemimpinan transformasional, kompetensi, kompensasi finansial terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan (studi pada PT Telkom Cabang Banjarmasin). Pengaruh kepemimpinan dan penghargaan terhadap motivasi kerja serta implikasinya terhadap kinerja pegawai koperasi simpan pinjam di kota palembang.

RIWAYAT HIDUP

Referensi

Dokumen terkait

Page 1 of 2 EXEMPTION NOTICE Environmental Protection Controlled Waste Regulations 2004 Part 4, Regulation 49 Exemption number 06/2021 In accordance with regulation 491, I am