• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMRA>N - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMRA>N - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

19 Lukmanul Hakim, Konsep Kesucian Menurut Al-Qur'an (Kajian Tahlili dalam Qs Al-Ahzab:33) MakassarUIN Alauddin Makassar 2016 )h. Langkah-langkah tersebut merupakan metode yang mencoba menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari berbagai aspek. Tesis Ariqotul Hafidhoh Mahasiswa Universitas Nurul Jadid Probolinggo Tahun 2020 yang berjudul Konsep Ayat T}aharah Dalam Tafsir Xelalain.

Dalam tesis, penulis merujuk kepada kitab tafsir jalalain, perbezaan antara penulis tesis ini ialah pembahasan konsep ayat-ayat t}aharah dalam tafsir jalalain. Disertasi Ahmad Hakim pelajar IAIN Salatiga tahun 2021 bertajuk Implikasi perbezaan Qira‟at dalam Tafsir Al-Qur‟an (Pengajian ayat-ayat T}aharah dalam Tafsir Al-Jami‟ Li Ahkam Al-Qur‟a > n Karya Al-Qurtubi). Dalam disertasi ini membincangkan bagaimana al-Qurtubi mentafsir Qira>‟at dan implikasi terhadap tafsiran ayat-ayat tersebut.

Perbedaan dalam skripsi ini adalah pembahasan penafsiran al-Qurtubi terhadap Qira>'at dan implikasinya terhadap penafsiran ayat t}aharah berdasarkan hukum. 24 7. Yang membedakan skripsi ini adalah pada pembahasan ayat t}aharah. dalam penafsiran Al-Misbah.

Metode Penelitian

Dalam hal ini penulis mengacu pada kitab Tafsir Al-Jami'li Ahkam Al-Qur'an, metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah pada kitab Tafsir Al-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an Al-Qurtubi lebih condong pada persoalan hukum ketika menafsirkan Al-Qur'an. Dalam penafsirannya terhadap setiap ayat ia selalu membagi dirinya menjadi beberapa bagian, menafsirkan setiap kata dan ungkapan secara bergantian.

Pembahasan tafsir ayat t}aharah dalam kitab tafsir Al-Misbah yang dilatarbelakangi oleh masih banyaknya masyarakat yang menganggap remeh t}aharah, sehingga banyak tumbuh bibit penyakit karena meremehkan t}aharah kesuciannya.

Teknik Pengumpulan Data

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian

Sumber Data

Teknik Analisis Data

Al-Baqarah/2:25 ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang beriman akan mendapat pahala berupa jodoh yang suci di syurga kelak. QS Al-Ma>idah/5: 41 ayat ini menjelaskan tentang kesesatan orang-orang kafir dan Allah SWT telah membiarkan hati mereka kotor. Ali>-‘Imra>n/3: 15 ayat ini menerangkan tentang pasangan yang suci di syurga kelak bagi orang yang soleh.

QS Ali>-'Imra>n/3: 55 ayat ini menjelaskan tentang penjagaan Allah SWT kepada Nabi Isa AS. Perkataan mut{ahharah dalam ayat ini menjelaskan tentang ganjaran bagi orang yang bertakwa kepada Allah SWT berupa jodoh yang disucikan kelak di syurga. Kementerian Agama menafsirkan maksud perkataan yatat}ahharu dalam ayat ini ialah Allah SWT menyayangi orang yang menjaga kebersihan jasmani dan rohani.

Ada yang lebih baik di dalam ayat ini daripada pahala atau hadiah bagi orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Allah SWT menyucikan Nabi Isa AS dengan menyelamatkannya daripada gangguan orang-orang kafir.

Sistematika Penulisan

AYAT-AYAT T>>>AHARAH DALAM AL-QUR’AN SURAH

Bentuk-Bentuk T}aharah

Klasifikasi Ayat-Ayat T}aharah

Term T}aharah Dalam Al-Qur‟an

Allah SWT akan menjaga kesucian al-Quran, tidak ada makhluk yang mampu mengubah kandungan al-Quran sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Di dalam Surah Al-Baqarah Allah SWT memberikan jalan dan ciri-ciri bagi orang-orang yang beriman, Quraisy dan orang-orang munafik. Sesungguhnya rumah yang paling kosong adalah bahagian rumah yang kosong dari kitab Allah SWT (Al-Quran)” (HR. An-Nasa’i dalam kitab Al-Yaum Wa Lailah).

Manakala surah Ali>-„Imra>n diakhiri dengan permohonan yang ditujukan kepada Allah SWT agar diberikan pahala atas ketaatan dan amal yang dilakukan. Adapun pendapat Quraish Shihab bahawa beliau berpendapat bahawa dalam ayat ini beliau menerangkan perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail agar menjaga rumah Allah SWT dengan sangat mulia. Ayat ini bukan sahaja diturunkan kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, tetapi juga bertujuan untuk menghiburkan hati Nabi Muhammad SAW akibat perbuatan orang-orang kafir yang enggan menyembah Allah SWT.

Allah SWT juga menyukai orang yang membersihkan diri, Arti kata membersihkan diri adalah membersihkan diri dari berbagai macam kotoran, salah satunya adalah kotoran yang mengganggu wanita pada anusnya. Allah SWT tidak akan memandang orang-orang yang mencampuri urusan istrinya di Duburya.” Hal ini sejalan dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah melalui Suhail. Saat itu Allah SWT mengetahui maksud dan tujuan antara mantan suami dan istri, sehingga turunkan ayat ini.

Dalam QS Al-Baqarah/2: 25, ungkapan kalimah حشٙطِ menjelaskan ayat ini Allah SWT tentang balasan pahala bagi lelaki dan perempuan yang beriman dan beramal soleh berupa isteri yang suci dan suami yang suci. Pasangan suci ini dikhaskan untuk mereka yang bertakwa kepada Allah SWT dan merupakan ganjaran bagi mereka yang bertakwa kepada Allah kelak di syurga. ٠شٙطزٌّا تذ٠ ٚ bermaksud orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri, maka ayat ini difahamkan bahawa Allah SWT mengasihi orang-orang yang bersih dan menyucikan diri.

Ketiga, penggunaan kata al-mutat}ahhiri>n yang ditandai dengan fa'il yang berarti orang yang menyucikan diri yang artinya Allah SWT mencintai manusia.

Mengenal Surah Al-Baqarah Dan Ali>-‘Imra>n

  • Riwayat Surah Al-Baqarah
  • Nama Lain Surah Al-Baqarah
  • Kandungan Surah Al-Baqarah
  • Keutamaan Surah Al-Baqarah
  • Riwayat Surah Ali>-‘Imra>n
  • Kandungan Surah Ali>-‘Imra>n
  • Keterkaitan Antara Al-Baqarah Dan Ali>-Imra>n

AYAT-AYAT T{AHARAH DALAM SURAH

Penafsiran Ayat-Ayat T}aharah dalam QS Al-Baqarah dan Ali>-‘Imra>n

  • QS. Al-Baqarah/2: 25
  • QS. Al-Baqarah/2: 125
  • QS. Al-Baqarah/2: 222
  • QS. Al-Baqarah/2: 232
  • QS. Ali>-Imra>n/3: 15
  • QS. Ali>-Imra>n/3: 42
  • QS. Ali>-Imra>n/3: 55

Munasabah Ayat

Al-Baqarah/2: 125, dalam ayat ini ungkapan lafaz اشٙط menggunakan kata kerja amr yang bermaksud menyucikan, iaitu menyucikan (tempat beribadat) segala yang telah diazab. Ayat ini menggunakan kata kerja madi dengan lafaz lafaz ْشٙطر yang bermaksud orang yang suci telah berhenti haid dan mandi berdasarkan pendapat ulama tafsir iaitu Quraish Shihab, Ahmad Musthofa Al-Maraghi, jadi bermakna suami boleh beroleh. bersetubuh dengan isteri apabila haidnya berhenti dan dia mandi. Al-Baqarah 2/: 232 dalam ayat ini maksud istilah شٙطا (lebih suci) yang dilambangkan dengan kata nama tafdil.

Ali>-'Imra>n/3 ungkapan t}ahara atau makna yang mirip dengan t}ahara disebutkan tiga kali. Ali>-'Imra>n/3 : 15 ungkapan kata حشٙطِ yang ditandai dengan isim masdar yang artinya bersuci, arti kata bersuci kembali pada kalimat sebelumnya yaitu pasangan yang bersuci. Ali>-'Imra>n/3 : 42 ungkapan kata نشٙط yang ditandai dengan fiil madi yang artinya bersuci berkaitan dengan perlindungan Allah SWT terhadap Maryam karena Maryam terpilih pada masanya menjadi wanita yang mulia karena berbeda dengan wanita. secara umum.

Ali-'Imra>n/3: 55 ungkapan kata نشٙطِ yang ditunjukkan dengan isim maf'ul pada ayat ini yang berarti membersihkan. Ayat ini menggunakan fiil mudhari yang didahului dengan lam annahiyah yang menjelaskan tentang larangan bagi laki-laki Laki-laki tidak boleh berhubungan badan dengan isterinya yang sedang haid agar isterinya berhenti haid berdasarkan ungkapan kata. Al-Baqarah 2/: 232 dalam ayat ini berarti ungkapan شٙطا (lebih suci) yang ditunjukkan dengan istilah tafdil.

Ali>-‘Imra>n/3: 15 lafaz lafaz حشٙطِ yang diisyaratkan oleh kata nama masdar bererti disucikan, makna kata disucikan kembali kepada kalimah sebelumnya: berpasangan yang disucikan. Al-Baqarah/2:25 ungkapan kata mut{ahharah ditunjukkan dengan kata nama masdar sehubungan dengan pahala orang yang beriman dan beramal soleh berupa suami yang disucikan dari segala bentuk kekotoran, baik jiwa maupun tubuh, tetapi juga terhadap sifat-sifat jahat seperti hasad, dusta, hasad dengki, dsb. Al-Baqarah/2: 222 Dalam ayat ini terdapat tiga lafaz yang membahaskan t}ahharah antara lain: pertama menggunakan lafaz y{athurna yang menjadi petunjuk. dengan kata kerja mudhari bererti suci, yang bermaksud suci atau terputusnya darah haid, sehingga suami tidak boleh bersetubuh dengan isterinya dalam keadaan begini sehingga dia bersih (dimandikan).

Ali-'Imra>n/3 : 15 ungkapan kata mut{ahharah ditandai dengan isim masdar yang artinya bersuci wanita yang artinya bersuci dari segala bentuk najis Berbeda dengan wanita pada umumnya terbebas dari haid, penyakit nifas. dan Allah SWT telah memberikan nikmatnya. Ali>-'Imra>n/3: 42 istilah t}ahhara dilambangkan dengan fiil madi yang artinya menyucikan, artinya Maryam dibersihkan dari berbagai kotoran dan dikeluarkan dari sentuhan laki-laki. Ali>-'Imra>n/3: 55 istilah mut{ahhiruka dilambangkan dengan isim maf'ul yang artinya menyucikan yang artinya menyucikan Nabi Isa AS dari kekacauan orang-orang kafir yang ingin membunuh Nabi Isa AS.

Analisa Peneliti

PENUTUP

Saran

Pengkaji berharap agar adik-adik dapat mendalami ayat-ayat t’aharah dalam Al-Quran kerana kita tahu Al-Quran tidak akan habis-habis membincangkan bahawa ia adalah ilmu yang kekal abadi. Al-Quran Transcribed Word by Word Translated Word by Word Lengkap dengan Tajwid." Surabaya: Nur Ilmu Al-Qur'a>n. Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, "Tafsir Jalalain Asbabun Nuzul Ayat Surah Al- Fatihah sd Al-Isra", Cet 1, trans, CV Sinar Baru Bandung, Bandung: Sinar Baru.

Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur'an (Tafsit Al-Qur'an Tematik), Jakarta: Lajnah Pentashihan Al-Qur'an. 2015, Al-Mu'jam Al-Muhfahras Li Alfazh Al-Qur'an Al-Karim Beuriet : Dar al-Ma'rifah. 2016.” Konsep kebersihan menurut kajian Alquran Tahlili QS Al-Fsir Ahzab: 33.” Skripsi Tafsir Hadits Fakultas Filsafat dan Politik Ushuluddin.

Pentafsiran ayat-ayat Tahar dalam kitab Tafsir Jalalain Kajian Tafsir Tematik” Fakulti Ushuluddin Adab dan Dakwah, Jabatan Ushuluddin.

Referensi

Dokumen terkait

Alat penelitian atau instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes atau soal uraian untuk mengukur tingkat kemampuan berfikir tingkat tinggi