• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti memperoleh informasi mengenai data yang diperlukan. Objek penelitian ini adalah Kantor Konsultan Pajak Dharmaplus yang berlokasi di Perumahan Kahuripan Nirwana Village Blok AB V No. 23 Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dan termasuk explanatory research. Penelitian eksplanotori menjelaskan hubungan antar

variabel yang terkait dengan hipotesis yang telah dirumuskan untuk menguji kebenaran apakah variabel dipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan–hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiyono, 2019:56)

C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel a. Populasi

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian sampel jenuh atau penelitian sensus, dalam penelitian ini semua populasi

(2)

27

mempunyai peluang untuk terpilih menjadi sampel penelitian.

Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 20-25% dari jumlah populasinya. Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya kurang dari 100 orang responden, maka peneliti mengambil seluruh dari jumlah populasi yang ada pada bagian staf konsultan pajak. 38 orang karyawan bagian staf konsultan pajak digunakan sebagai responden atau sampel.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015:149). Penelitian ini menggunakan sampel probability sampling dengan teknik total sampling. Peneliti menggunakan total sampling pada staf konsultan

pajak, karena staf konsultan pajak merupakan bagian terpenting dalam KKP Dharmaplus. Staf konsultan pajak berjumlah 38 orang yang terdiri dari (10 Staf senior dan 28 Staf junior konsultan pajak).

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah cara dalam kegiatan pengukuran suatu variabel, dengan kata lain operasional variabel adalah petunjuk arah bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu variabel Kompensasi (X1), Self Efficacy (X2), Motivasi (Z) dan variabel Kinerja Karyawan (Y)

(3)

28 Tabel 3.1 Definisi Operasional No

.

Variabel Definisi Indikator Sumber

1. Kinerja Karyawan (Y)

Hasil kerja dari karyawan KKP Dharmaplus berupa pencapaian sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan.

1. Kuantitas 2. Kualitas 3. Ketepatan

Waktu

(Mangkunegara, 2017:67) (Robbins, 2006)

2. Kompensasi (X1) Pembayaran atau penghargaan yang diberikan pimpinan pada

karyawan KKP

Dharmaplus atas pekerjaan mereka berupa seperti gaji / upah, insentif, komisi, asuransi.

1. Gaji / Upah 2. Insentif 3. Kompensasi

tidak langsung

(Dessler, 2018:350) (Rivai &

Sagala 2010:744)

3. Self Efficacy (X2) Keyakinan karyawan

KKP Dharmaplus

terhadap kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tugasnya.

1. Level 2. Strength 3. Generality

(Schultz &

Schutz, 2006:360).

(Bandura, 1997:42).

4. Motivasi (Z)

Motivasi yang dimiliki oleh karyawan KKP Dharmaplus berupa keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan agar target kerja yang diinginkan tercapai.

1. Fisiologis 2. Rasa aman 3. Sosial 4. Penghargaan 5. Aktualisasi

diri

(Robbins, 1996:198) (Maslow)

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka yang dapat dihitung dan diperoleh dari koesioner yang dibagikan kepada KKP Dharmaplus. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Dalam penelitian ini data primer dapat diperoleh melalui pengisian koesioner

(4)

29

karyawan KKP Dharmaplus mengenai kompensasi, dan self efficacy terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel mediasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya di mana responden akan mencatat jawaban mereka (Sekaran & Bougie, 2017:170). Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner melalui google form kepada karyawan KKP Dharmaplus.

G. Teknik Pengukuran Data

Dalam penelitian ini dipergunakan kuesioner baik untuk mengungkapkan variabel bebas, terikat maupun mediasi. Kuesioner diberikan kepada karyawan KKP Dharmaplus dan dibuat dalam bentuk pertanyaan, dimana jawaban dan pernyataan responden yang sesuai kebutuhan karyawan dengan memberikan tanda (√) pada kotak pilihan yang tersedia, agar dapat dianalisis maka diangkakan dengan menggunakan Skala Likert interval. Memiliki lima tingkat antara 1 sampai 5, dimana pernyataan yang mengarah positif diberi skor/peringkat 5 dan pernyataan yang mengarah negatif diberi skor 1. Berikut ini penyajian skor :

(5)

30 Tabel 3.2

Alternatif Jawaban dan Skor

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1

Dalam tabel dijelaskan bahwa responden akan diberikan lima pilihan jawaban dengan indikasi variabel kompensasi, self efficacy, motivasi, dan kinerja karyawan yakni: sangat setuju (SS) skor 5 dengan indikasi sangat tinggi, setuju (S) skor 4 dukungan indikasi tinggi tinggi, netral (N) dengan skor 3, tidak setuju (TS) skor 2 dengan indikasi rendah, sangat tidak setuju (STS) skor 1 dengan indikasi sangat rendah.

H. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan dalam mengukur valid atau tidaknya suatu masing-masing indikator. Validitas merupakan uji tentang seberapa baik suatu instrumen yang dikembangkan mengkur konsep tertentu yang ingin diukur (Sekaran & Bougie, 2017:35). Dalam mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Skor total yaitu nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item.

Apabila korelasi antar skor item dengan total skor signifikan pada

(6)

31

taraf nyata α= 0.05, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur yang digunakan valid. Adapun rumusnya menurut yaitu sebagai berikut:

Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi x dan y

N = Jumlah Responden

∑XY = Jumlah antara perkalian x dan y ∑X = Jumlah seluruh skor x

∑X2 = Jumlah seluruh kuadrat skor x ∑y = Jumlah skor y

∑y2 = Jumlah seluruh kuadrat skor y b. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas adalah suatu indikasi stabilitas dan kosistensi dengan instrumen yang mengukur konsep dan membantu untuk menilai kebaikan suatu ukuran (Sekaran & Bougie, 2017:115). Uji reliabilitas dalam penelitian ini, untuk menguji tingkat reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha. Dalam uji reliabilitas pengukuran dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (Sekaran, 2003:311). Rumus dari uji reliabilitas adalah:

Keterangan:

𝑟11 = Koefisien reliabilitas

∑𝑆𝑖 = Jumlah varian skor tiap-tiap item

𝑆𝑡 = Varians total

K = Jumlah Item

(7)

32 I. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi, variabel penggangu atau residual memilik distribusi normal (Ghozali, 2018:161). Untuk menguji apakah model yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak, maka digunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan kriteria sebagai berikut:

a. Apabila signifikan > 0.05 maka data berdistribusi normal.

b. Apabila < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018:107). Metode yang digunakan untuk menguji multikolonieritas dengan melihat dari Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah:

a. Jika tolerance Value > 0.10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolonieritas

b. Jika tolerance Value < 0.10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mencari tahu ada atau tidaknya kesamaan varian dari residual pada model regresi. Apabila varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

(8)

33

maka disebut homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser, yaitu meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. (Ghozali, 2018:137).

a. Apabila nilai signifikan variable bebas < 0.05, maka terjadi heteroskedasitas.

b. Apabila nilai signifikan variable bebas > 0.05, maka tidak terjadi heteroskedasitas.

J. Alat Analisis Data a. Rentang Skala

Rentang skala merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur serta memberikan nilai variabel yang akan diteliti. Analisis pada rentang skala ini untuk dapat mendeskripsikan kompensasi, self efficacy, motivasi, dan kinerja karyawan di KKP Dharmaplus dengan menggunakan rumus menurut (Umar, 2011) sebagai berikut:

𝑅𝑠 = 𝑛(𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan:

Rs: Rentang Skala n: Jumlah Sampel

m: Jumlah Alternatif Jawaban

Dengan hasil jawaban perhitungan sebagai berikut:

𝑅𝑠 = 38 (5−1)

5 = 30

(9)

34

Hasil perhitungan diatas menghasilkan rentang skala sebesar 30. Penentuan pada skala penelitian setiap kriteria diawali dengan menentukan rentang skor terendah dan tertinggi dengan total dari jumlah sampel (38) dengan bobot paling rendah dan paling tinnggi. Dari hasil diatas didapat rentang terendah sebesar 38 dan rentang tertinggi sebesar 188.

Maka tinggi rendahnya hasil dari pengukuran tiap variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Tiap Variabel

Skor Kompensasi Self Efficacy Motivasi Kinerja Karyawan 38– 67 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah

68 – 97 Rendah Rendah Rendah Rendah

98 – 127 Netral Netral Netral Netral

128 – 157 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

158 – 188 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

b. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hubungan kausal antara dua variabel atau lebih (Ghozali, 2018:245). Teknik analisis jalur ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan terikat secara langsung dan tidak langsung serta untuk menguji peran variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan SPSS. Model analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

(10)

35

Gambar 3.1 Jalur Path Analysis

Keterangan :

X1 : Variabel Bebas (Kompensasi) X2 : Variabel Bebas (Self Efficacy) Z : Variabel Mediasi (Motivasi)

Y : Variabel Terikat (Kinerja Karyawan)

P1 : Koefisien pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan P2 : Koefisien pengaruh self efficacy terhadap kinerja karyawan P3 : Koefisien pengaruh kompensasi terhadap motivasi

P4 : Koefisien pengaruh self efficacy terhadap motivasi P5 : Koefisien pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan E : Standart Error

Rumus analisis jalur menurut (Ghozali, 2018:244) : 1) Kompensasi terhadap kinerja karyawan

Y = P1X1

2) Self efficacy terhadap kinerja karyawan Y = P2X2

3) Kompensasi terhadap motivasi Z = P3X1

4) Self efficacy terhadap motivasi Z = P4X2

5) Motivasi terhadap kinerja karyawan Y = P5Z

Self Efficacy (X2)

Kinerja Karyawan (Y) P1

P3

P5

P4

P2 Kompensasi

(X1)

Motivasi (Z)

P7 P6

(11)

36

6) Kompensasi terhadap kinerja karyawan melalui motivasi Y = (P1X1)(P5Z)

7) Self efficacy terhadap kinerja karyawan melalui motivasi Y = (P2X2)(P5Z)

K. Uji Hipotesis a. Uji-t

Pengujian yang dilakukan untuk menunjukkan pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing – masing variabel dengan signifikansi ɑ= 0.05 (Ghozali, 2018). Dalam perumusan hipotesisnya sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikan ≤ 0.05 dan T-hitung ≥ t-tabel, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai signifikan ≥ 0.05 dan T-hitung ≤ t-tabel, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Bootstrapping Process Macro

Bootstrapping merupakan suatu proses pengujian resampling yang dilakukan oleh sistem komputer untuk mengukur akurasi pada perkiraan sampel, dan dapat diaplikasikan pada sampel kecil (Preacher & Hayes, 2004) dalam (Ghozali, 2018:251). Bootstrapping digunakan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diamati. Bootstrapping menggunakan analisis Process Macro yang dibuat oleh Andrew F. Hayes yang nantinya akan menghasilkan output efek tidak langsung dari koefisien regresi antara variabel independen

(12)

37

dengan variabel mediasi (a*b), termasuk interval kepercayaan dan effect size.

Selain itu, hanya diperlukan satu kali analisis untuk melihat efek mediasi dan dapat digunakan untuk membuat model yang lebih kompleks dengan variabel mediator lebih dari satu. Untuk menunjukkan adanya pengaruh mediasi adalah :

a. Jika rentang bawah dan atas dari CI (rentang kepercayaan) berada pada satu kutub sama-sama positif / negatif, maka terdapat pengaruh signifikan dan terjadi mediasi

b. Jika rentang bawah dan atas dari CI (rentang kepercayaan) tidak berada pada kutub yang sama, maka tidak ada pengaruh signifikan dan tidak terjadi mediasi

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2013) analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dan satu variabel terikat.Pada penelitian

Dari data perubahan diameter luka bakar dengan interval waktu pengukuran 1 hari, kemudian dilakukan analisis data menggunakan Uji T untuk melihat ada tidaknya perbedaan

Teknik analisis regresi digunakan untuk memprediksi apakah variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas atau tidak, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk

Analisis data yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Soft Skill dan Hard Skill pada Kinerja Karyawan dengan Pelatihan sebagai Variabel Mediasi (Studi pada

Analisis inferensial pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu untuk mengetahui hubungan

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono 2014

Menurut Ghozali (2005) analisis regresi berganda pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen depresi prenatal, stress merawat anak, stres kehidupan, dukungan sosial, ansietas pranatal,