1
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatori. Sugiyono (2016) mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang spesifikasinya sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas dari awal hingga akhir pembuatan desain penelitian.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Sales Generalis Produktif (SGP) Bank Mandiri Area Semarang Pahlawan yang meliputi wilayah Kabupaten Semarang dan Kota Semarang yang berjumlah 110 orang. Dalam struktur organisasi perusahaan, SGP berada di tingkat pelaksana yang mana untuk status kepegawaiannya adalah tenaga alih daya. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh.
Dengan demikian, semua anggota populasi dijadikan sampel karena jumlah populasi yang terbatas sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 110 orang.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner secara online melalui google form. Metode ini memudahkan dalam pengambilan data serta efisiensi waktu dan biaya. Setelah hasil kuesioner terkumpul, maka akan dilakukan pembuktian hipotesis dengan menggunakan SPSS. Pengukuran skor dalam penelitian ini menggunakan skala likert.Setiap pilihan jawaban diberikan nilai sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) = bobot nilai 5.
2. Setuju (S) = bobot nilai 4.
2 3. Cukup Setuju (CS) = bobot nilai 3.
4. Tidak Setuju (TS) = bobot nilai 2.
5. Sangat Tidak Setuju (STS) = bobot nilai 1.
3.4. Definisi Operasional
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja, inisiatif individu terhadap motivasi kerja, motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, serta pengaruh kompensasi dan inisiatif individu terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening. Untuk membantu pemahaman terhadap konsep dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan secara garis besar variabel operasional dalam penelitian ini pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Tabel Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Konsep Indikator
Kompensasi Kompensasi adalah keseluruhan imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai balasan atas jasa atau kontribusi mereka terhadap organisasi (Marwansyah, 2016)
1. Gaji yang diterima sesuai dengan harapan dan usaha yang dikeluarkan 2. Diberikan upah oleh
perusahaan apabila melakukan pekerjaan diluar jam kerja
3. Insentif yang diberikan perusahaan sebanding dengan target kerja yang diberikan
3 Inisiatif
Individu
Inisiatif dapat diartikan sebagai respon spontan individu tanpa menunggu instruksi dari atasan dan organisasi. Frese & Fay (2009)
1. Melakukan sesuatu tanpa diberitahu terlebih dahulu 2. Kegigihan dalam
menghadapi tantangan 3. Fokus jangka panjang 4. Bekerja tanpa menunggu
respon orang lain terlebih dahulu
Motivasi Kerja
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Anwar Prabu (Mangkunegara, 2017)
1. Tanggung jawab 2. Prestasi kerja 3. Peluang untuk maju 4. Pengakuan atas kinerja 5. Pekerjaan yang
menantang
Kinerja karyawan
Kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan (Robbins, 2006)
1. Kualitas kerja 2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu 4. Efektifitas 5. Kemandirian
Sumber : (Marwansyah, 2016), (Frese et al, 2006), (Mangkunegara, 2017), (Robbins, 2006)
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang tercantum dalam identifikasi masalah. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
4 adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
3.5.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2018). Validitas ditunjukkan untuk oleh suatu indeks yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur benar – benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur benar – benar cocok atau sesuai dengan alat ukur yang diinginkan. Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
1. Membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel
a. Apabila nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b. Apabila nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Membandingkan nilai sig dengan probabilitas 0,05
a. Apabila nilai Sig < 0,05 dan Pearson Correlation bernilai positif, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b. Apabila nilai Sig < 0,05 dan Pearson Correlation bernilai negatif, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
c. Apabila nilai Sig > 0,05 maka item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.5.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2018). Suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Variabel akan dikatakan reliabel apabila hasil α (cronbach alpha) > 0,60 (Ghozali, 2018). Cara menghitung reliabilitas suatu kuesioner dengan
5 menggunakan rumus cronbach alpha karena merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan.
3.5.3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah variabel yang disediakan dalam frekuensi, ukuran tendensi sentral, dan disperse (Ghozali, 2018). Pada penelitian ini menggunakan skala interval, sehingga yang dicari nilai rata – rata. Nilai rata yang dihasilkan dari nilai rata- rata dari hasil kuesioner setiap responden. Penelitian ini menggunakan 5 klasifikasi dengan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 1. Maka berdasarkan rumus tersebut ditemukan nilai interval 0,8.
Tabel 2. Skala Interval Tingkatan Skala Interval Kategori Jawaban
1 1,00 - 1,80 Sangat Rendah 2 1,81 - 2,60 Rendah
3 2,61 - 3,40 Sedang 4 3,41 - 4,20 Tinggi
5 4,21 - 5,00 Sangat Tinggi Tabel 2. Skala Interval
3.5.4. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya memiliki distribusi normal ataukah tidak normal (Ghozali, 2018). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov – smirnov, data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki nilai probabilitas pengujian yang lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2018).
3.5.5. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi sederhana disebut juga dengan koefisien korelasi pearson karena rumus perhitungan koefisien korelasi sederhana ini dikemukakan oleh Karl
6 Pearson yaitu seorang ahli matematika yang berasal dari Inggris. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi Sederhana adalah sebagai berikut:
Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment r = 𝑛𝛴𝑥𝑦 – (𝛴𝑥) (𝛴𝑦)
√{𝑛𝛴𝑥² – (𝛴𝑥)²} {𝑛𝛴𝑦2 – (𝛴𝑦)2}
Keterangan:
n = Banyaknya pasangan data X dan Y Σx = Total jumlah variabel X
Σy = Total jumlah variabel Y
Σx2= Kuadrat dari total jumlah variabel X Σy2= Kuadrat dari total jumlah variabel Y
Σxy= Hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan variabel Y
3.5.6. Uji Regresi
Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan antara variabel-variabel. Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang mengakibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a +bX Keterangan:
Y = variabel terikat A = konstanta regresi
bX = nilai turunan atau peningkatan variabel bebas
3.5.7. Uji T
Alat pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, dimana α
= 0,05 (Ghozali, 2018),lll
7 1. Merumuskan hipotesis:
a. H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel X terhadap Y.
b. H1 = Terdapat pengaruh positif yang signifikan variabel X terhadap Y.
2. Kriteria penerimaan hipotesis : a. Jika sig t < 0.05 maka H0 ditolak b. Jika sig t < 0.05 maka H0 diterima
3.5.8. Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh atau berapa persen variabel X mempengaruhi variabel Y. Ini dilakukan dengan melihat pada nilai Adjusted R2.
3.5.9. Uji Mediasi
Variabel intervening atau mediator adalah tipe variabel yang mempengaruhi hubungan variabel independen dan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Uji deteksi variabel intervening dalam penelitian ini menggunakan uji sobel (sobel test). Sobel test merupakan uji untuk mengetahui apakah hubungan yang melalui sebuah variabel mediasi secara signifikan mampu sebagai mediator dalam hubungan tersebut. Sebagai contoh pengaruh A terhadap B melalui C. Dalam hal ini C merupakan mediator hubungan dari A ke B. Untuk menguji seberapa besar peran C dalam memediasi pengaruh A ke B digunakan uji sobel test dengan rumus sebagai berikut.
Z = 𝑎𝑏
√(𝑏2.𝑆𝐸𝑎²+(𝑎2.𝑆𝐸𝑏2)
Keterangan :
a : koefisien regresi variabel independen terhadap variabel mediasi
b : koefisien regresi variabel mediasi terhadap dependen
8 SEa : standard error of estimation dari pengaruh variabel
independen terhadap variabel mediasi SE
b
: standard error of estimation dari pengaruh variabel mediasi terhadap variabel dependen
Untuk memastikan hasil perhitungan yang tepat,peneliti memanfaatkan kalkulator online yang dikembangkan oleh Daniel Soper. Adapun sobel test online calculator terdapat pada gambar 2 berikut.
Gambar 1. Sobel Test Calculator
Pengambilan keputusan pada sobel test online calculator ini dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila nilai sobel test > 1,96, maka hipotesis diterima. Sebaliknya apabila nilai sobel test < 1,96, maka hipotesis tidak diterima.
2. Apabila nilai sig < 0,05 maka hipotesis diterima. Sebaliknya apabila nilai sig >
0,05 maka hipotesis tidak diterima