• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuantitatif.

Berdasarkan Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Sugiyono (2018:15) metode kuantitatif adalah metode yang berdasar filsafat positivisme bertujuan menggambarkan dan menguji hipotesis yang dibuat peneliti. Penelitian kuantitatif memuat banyak angka-angka mulai dari pengumpulan, pengolahan, serta hasil yang didominasi angka.”. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah dibuat mengenai variabel Media Sosial Dan Word Of Mouth Melalui Brand Awarness Sebagai Variabel Mediasi Terhadap Keputusan Pembelian Djovalyn.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Hermawan dan Yusran (2017) mengemukakan bahwa “Populasiadalah seluruh kelompok peristiwa, orang, maupun benda yang menjadi pusatperhatian untuk diteliti”. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Djovalyn dimulai dari bulan Februari 2020-Januari 2021 yaitu sebanyak 44 orang.

(2)

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut menurut Sugiyono (2017: 118). Pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh yang berjumlah 44 responden seperti tertera pada jumlah customer pada bulan Februari 2020-Januari 2021. Peneliti menggunakan Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2017: 124) sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

3.3 Jenis Data, Sumber Data dan Skala Pengukuran

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer yang didapatkan secara langsung dari narasumbermenggunakan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti dan data sekunder yaitu data internal perusahaan. Skala penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah Skala Likert.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer yang didapatkan secara langsung dari narasumbermenggunakan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti dan data sekunder yaitu data internal perusahaan. Skala penelitian yang digunakanan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.

(3)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Konseptual Indikator Definisi Operasional

Sumber

Media Sosial (X1)

Media sosial adalah media berbasis Internet yang memungkinkan pengguna

berkesempatan

untuk berinteraksi dan mempresentasikan diri, baik secara seketika ataupun tertunda, dengan

khalayak luas maupun tidak yang mendorong nilai dari user generated content dan persepsi interaksi dengan orang lain.

1.Adanya konten yang menarik 2.Adanya interaksi antara konsumen dengan penjual 3.Kemudahan untuk pencarian informasi produk

4.Kemudahan mengkomunikasikan informasi pada public

5.Tingkat kepercayaan pada media sosial

1.Djovalyn memiliki konten Instagram yang menarik 2.Djovalyn

melakukan interaksi dengan konsumen melalui sosial media 3.Instagram

Djovalyn

menggunakan fitur hastag yang memudahkan konsumen untuk mencari informasi 4.Informasi yang diberikan Djovalyn di sosial media Instagram mudah dimengerti

5.Djovalyn

memberikan bukti testimoni untuk memberikan

kepercayaan pada konsumen

Khatib (2016)

Word Of Mouth (X2)

WOM yaitu pesan tentang produk atau jasa suatu perusahaan, ataupun tentang perusahaan itu sendiri, dalam bentuk komentar tentang kinerja produk, keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan, dan hal lainnya yang dirasakan dan dialami oleh seseorang yang disampaikan kepada orang lain.

1.Membicarakan kualitas

2.Rekomendasi 3.Melakukan pembelian terhadap produk

1.Saya

membicarakan hal- hal positif tentang kualitas produk Djovalyn kepada orang lain 2.Saya

merekomendasikan produk Djovalyn kepada orang lain 3. Saya mengajak rekan untuk membeli produk Djovalyn

Babin &

Barry (2014)

Brand Awareness (Z)

Brand Awareness adalah seberapa mudah

kemampuan konsumen untuk mengingat dan mengenali merek

1. Recall 2. Recognition 3. Purchase 4. Consumption

1.Saya dapat mengingat merek Djovalyn

2.Saya dapat mengenali merek Djovalyn

3.Ketika saya melihat produk paket

Bella et al (2020)

(4)

kado bayi, Djovalyn menjadi alternatif pilihan saya

4.Ketika saya melihat produk paket kado bayi, saya mengingat merek Djovalyn

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan Pembelian merupakan proses pendekatan

penyelesaian masalah, mencari informasi, beberapa penelitian alternatif, membuat keputusan pembelian, dan perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen.

(Monawarah, 2017)

1.Sesuai Kebutuhan 2.Memiliki Manfaat 3.Ketepatan

Membeli Produk 4.Pembelian Berulang

1.Produk yang Djovalyn tawarkan sesuai dengan kebutuhan saya 2.Produk Djovalyn memberikan manfaat yang sesuai dengan keinginan saya 3.Saya memutuskan untuk membeli produk Djovalyn berdasarkan benefit pengorbanan rupiah yang ditawarkan 4.Saya akan membeli produk Djovalyn dimasa yang akan datang

Thomson (dalam Permatasari, 2017)

Sumber : Data diolah, 2021.

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer yang diperoleh dari pembagian kuesioneryang dibagikan kepada konsumen Djovalyn. Pengukuran kuesioner didukung oleh Skala Likert untuk menunjukan setuju atau tidak setujunya responden terhadap pertanyaan dari kuesioner dengan menggunakan skala 1 sampai 5 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial menurut Widyaningrum (2017).

Tabel 3.2 Skala Likert

(5)

Sumber : Sugiyono,dalam Bulan 2016.

3.6 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Validitas dan Reabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau sah dan tidaknya suatu instrumen penelitian (Anoraga, dalam Krisdayanto, et al 2018). Uji reliabilitas merupakan uji untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur yang digunakan, alat ukur yang biasanya digunakan adalah kuesioner.

Metode pengukuran yang digunakan biasanya adalah cronbarch alpha, dasar yang dipercayai bahwa suatu instrumen reliabel adalah apabila suatu instrumen tersebut memiliki nilai cronbarch alpha diatas 0,06 (Krisdayanto, et al 2018).

3.6.1.1 Outer Model

Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Cukup Setuju (CS) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

(6)

Outer model adalah tahapan yang harus dilewati sebelum melakukan pengujian

terhadap suatu model penelitan dan konsep pada sebuah model prediksi hubungan relasi dan kasual (Abdillah dan Jogiyanto, 2015). Didalam outer model mengandung uji lainnya seperti uji validitas dan uji reliabilitas.

Uji validitas dibagi menjadi dua yaitu uji validitas eksternal dan uji validitas internal. Menurut Abdillah dan Jogiyanto (2015), validitas internal meliputi validitas konstruk serta validitas kualitatif, validitas konstruk menggunakan penghitungan berdasarkan teori untuk menjelaskan suatu konstruk, validitas kualitatif menggunakan pendapat dari pakar atau ahli untuk menjelaskan suatu konsep. Validitas konstruk memuat beberapa hal:

a. Validitas Konvergen, berprinsip bahwa suatu konstruk wajib memiliki nilai korelasi yang tinggi dan mendapatkan penilalian berdasarkan loading factor dari indikator yang mengukur konstruk tersebut. Rule of thumb di validitas konvergen untuk outer loading lebih dari 0.7, communality lebih dari 0.5 dan average variance extracted lebih dari 0.5 maka laten tersebut akan dianggap cukup

memenuhi kriteria (Abdillah dan Jogiyanto, 2015).

b. Validitas Diskriminan, mengandung prinsip yaitu alat ukur dari konstruk seharusnya tidak memiliki nilai korelasi tinggi dan dinilai berdasar cross loading pengukuran terhadap konstruknya. Pengukuran akar AVE dilakukan untuk mengukur validitas diskriminan dengan membandingkan konstruk dengan korelasi tiap – tiap konstruk serta dengan membandingkan terhadap konstruk – konstruk lainnya (Abdillah dan Jogiyanto, 2015).

(7)

c. Uji reliabilitas yaitu pengecekan untuk menguji akurasi, konsistensi serta ketepatan untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur dalam penelitian. Uji ini menggunakan 2 metode, yaitu metode cronbach’s alpha (batas bahwa reliabilitas) dan composite reliability (nilai sesungguhnya reliabilitas). Rule of thumb dari uji reliabilitas adalah lebih besar dari 0.7 (Abdillah dan Jogiyanto, 2015)

Tabel 3.3 Parameter Validitas dalam Analisis PLS

Uji Validitas Parameter Rule of Thumbs

Konvergen Loading Factor Lebih dari 0.7 Average Variance

Extracted (AVE)

Lebih dari 0.5

Communality Lebih dari 0.5 Diskriminan Akar AVE dan korelasi

variabel laten

Akar AVE lebih dari variabel laten

Cross Loading Lebih dari 0.7 pada 1 variabel

Sumber : Abdillah dan Jogiyanto, 2015.

3.6.1.2 Inner Model

Menurut Abdillah dan Jogiyanto (2015), mengevaluasi inner model menggunakan R2 dan koefisien path. R2 melambangkan tingkat variasi dari pengukuran perubahan yang terjadi pada variabel independen kepada variabel dependen. Nilai R2 akan semakin meningkat / tinggi apabila semakin baik pula model prediksi dari model penelitian yang dibuat, koefisien path / t-values berguna sebagai alat uji signifikansi masing – masing konstruk, koefisien ini diukur melalui nilai statistik yaitu nilai t-

(8)

statistic yang harus memiliki nilai diatas 1.96 (hipotesis dua ekor) dan nilai diatas 1.64 (hipotesis satu ekor).

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Fattah (2017) pengujian hipotesis dapat dilakukan melalui analisis jalur yaitu apabila koefisien jalur memiliki nilai diatas 0.5 dapat disimpulkan bahwa koefisien jalur tersebut diterima. Pengujian hipotesis ini dilakukan melalui membandingkan nilai t hitung dengan t tabel melalui tingkat signifikansi 5%, apabila nilai t hitung memiliki nilai yang lebih besar dari t tabel maka dapat diartikan bahwa hipotesis yang diuji tersebut diterima dan atau signifikan.

3.6.3 Pengujian efek variable mediasi

Menurut Abdillah dan Jogiyanto (2015) efek mediasi merupakan hubungan dari dependent variable terhadap independent variable melalui mediating variable.

Pengujian dari efek mediasi dapat dilakukan apabila variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) secara signifikan dan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel mediasi (Z). Ketentuan dari pengujian secara simultan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen serta variabel dependen disajikan sebagai berikut :

1. Variabel mediasi (Z) akan dapat berperan sebagai mediasi penuh apabila variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) memiliki nilai t-statistics yang tidak signifikan ( t-statistics < 1,96).

(9)

2. Variabel mediasi (Z) akan berperan sebagai mediasi sebagian apabila variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) memiliki nilai t-statistics yang signifikan ( t-statistics > 1,96 ).

Referensi

Dokumen terkait

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

1) Sikap mental mengutamakan prioritas adalah sikap yang mengarah pada kemampuan dalam mengutamakan prioritas yang lebih penting dari segala sesuatu yang ada

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan

[r]

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 &lt; 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

Indonesia memiliki komitmen yang serius untuk menurunkan emisi GRK di tingkat nasional, dengan sendirinya isu kehutanan, secara langsung maupun tidak langsung, menjadi isu

Kepuasan hidup diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kepuasan hidup. Adapun komponen aitem kepuasan hidup antara lain: 1) Pada sebagian besar