• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.1.3 Indikator Lingkungan Kerja Menurut Sulistiyani (2015) indikator dari lingkungan kerja yaitu : 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2.1.1.3 Indikator Lingkungan Kerja Menurut Sulistiyani (2015) indikator dari lingkungan kerja yaitu : 1"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Lingkungan Kerja

2.1.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Nitisemito (2015) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah seluruh aspek yang berada disekitar pekerja sehingga dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

Lingkungan kerja menjadi sarana karyawan dalam melaksanakan suatu kegiatan agar nantinya dapat tercipta kinerja yang sesuai dengan perusahaan harapkan. Hasibuan (2015) menyatakan lingkungan kerja mempunyai suatu peranan penting dalam melaksanakan suatu tugas yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, dengan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman tentu akan menimbulkan peningkatan kerja karyawan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Menurut Sudaryo (2018) lingkungan kerja merupakan seluruh peralatan atau benda-benda untuk bekerja yang dihadapi dalam lingkungan sekitar dimana karyawan itu bekerja.

Berdasarkan teori-teori menurut para ahli diatas maka ditarik kesimpulan bahwa dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah

(2)

13

seluruh aspek fisik maupun non fisik yang berada disekitar seseorang bekerja.

2.1.1.2 Jenis Lingkungan Kerja

Afandi (2018) mengungkapkan secara umum bahwa lingkungan kerja itu sendiri dibagia menjadi dua yaitu :

1. Lingkungan kerja fisik itu sendiri adalah suatu lingkungan yang berada disekitar pekerja itu sendiri yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja secara langsung maupun tidak langsung.

2. Lingkungan kerja psikis atau non fisik yaitu berkaitan dengan kerja, baik dengan pemimpin perusahaan ataupun hubungan dengan rekan kerja serta bawahan.

2.1.1.3 Indikator Lingkungan Kerja

Menurut Sulistiyani (2015) indikator dari lingkungan kerja yaitu :

1. Penerangan : Penerangan atau cahaya didalan ruangan haruslah baik agar dapat menunjang produktifitas karyawan dalam bekerja.

2. Pewarnaan : Pemilihan warna juga dapat berpengaruh dalam lingkungan kerja, karena warna merupakan unsur yang bisa merangsang perasaan manusia.

3. Suara : Karyawan dalam bekerja tentu membutuhkan ketenangan agar dapat berkonsentrasi kerja, jika terdapat suara atau suasana bising tentu akan mennganggu karyawan pada saat bekerja.

(3)

14

4. Tata Ruang : Tata ruang kerja haruslah diatur dengan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan gangguan kepada karyawan.

5. Suhu Udara : Sirkulasi udara diarea kerja haruslah diatur dengan baik agar karyawan nyaman dalam bekerja.

6. Kebersihan : Kebersihan dari seluruh ruangan kerja termasuk alat kerja dan fasilitas lainnya seperti kamar mandi juga harus dijaga dengan baik agar meminimalisir timbulnya kuman penyakit serta membuat karyawan nyaman dilingkungan kerja.

7. Keamanan : Keamanan dilingkungan kerja ataupun pada saaat bekerja merupakan hal yang sangat penting, maka dari itu perusahaan haruslah memenuhi standar-standar keselamatan atau keamanan dilingkungan kerja agar karyawan tenang pada saat bekerja.

2.1.2 Motivasi

2.1.2.1 Pengertian Motivasi

Menurut Dhian Gering (2017) motivasi itu berkaitan dengan dorongan didalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sulistiyani & Rosidah (2018) mendefinisikan motivasi sebagai proses mendorong para karyawan agar dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendapat lain oleh Wibowo (2017) motivasi adalah dorongan terhadap proses diri seseorang untuk mencapai tujuan. Selanjutnya menurut Kadarisman (2017) suatu

(4)

15

dorongan yang diberikan kepada seseorang untuk memunculkan perilaku giat bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan.

Berdasarkan teori-teori menurut para ahli diatas maka ditarik kesimpulan bahwa bahwa motivasi adalah kekuatan yang ada pada diri seseorang untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.

2.1.2.2 Tujuan Pemberian Motivasi Kerja

Menurut Kadarisman (2017), tujuan dari adanya pemberian motivasi kerja kepada karyawan yaitu :

1. Mengubah sikap karyawan sesuai apa yang diinginkan oleh perusahaan.

2. Meningkatkan gairah serta semangat usaha dalam bekerja.

3. Meningkatkan kepatuhan dalam bekerja.

4. Meningkatkan hasil kerja yang dicapai.

5. Meningkatkan rasa sikap menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik.

6. Meningkatkan daya produksi dan daya guna.

7. Terakhir menumbuhkan rasa kepatuhan karyaawan pada perusahaan.

2.1.2.3 Indikator Motivasi

Indikator motivasi menurut Newstrom dalam Wibowo (2015) adalah :

1. Engagement (keterikatan).

(5)

16 2. Commitmen (komitmen).

3. Statisfaction (kepuasan).

4. Turnover (pergantian).

2.1.3 Kinerja

2.1.3.1 Pengertian Kinerja

Indrasari (2017) mengungkapkan bahwa kinerja adalah derajat pelaksanaan tugas yang mampu dicapai seseorang, unit, atau divisi dengan kekuatan yang dimiliki untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Menurut Fattah (2017) kinerja merupakan apa yang dikeluarkan dari hasil kerja suatu perusahaan mauapun orgasnisasi.

Selanjutnya menurut Khair (2018) mendefiniskan kinerja pegawai sebagai suatu ketetapan ukuran untuk melihat hasil pelaksaanaan tugas dan kewajiban yang diberikan. Menurut Sutrisno (2016) kinerja merupakan hasil kerja karyawan dilihat empat aspek yaitu mutu, nilai/kuantitas, waktu bekerja, dan kerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh organisasi.

Berdasarkan teori-teori menurut para ahli diatas maka ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan dari seseorang untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari organisasi ataupun perusahaan.

(6)

17

2.1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kinerja Mathis & Jackson (2016) mengatakan bahwa tinggi ataupun rendahnya kinerja dari pegawai dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : 1. Kesanggupan pegawai dalam bekerja meliputi kemampuan,

keinginan, dan faktor kepribadian.

2. Tingkat usaha yang dituangkan meliputi motivasi, aturan kerja, presensi, dan program tugas.

3. Terakhir suatu dorongan organisasi meliputi pelatihan dan pengembangan peralatan dan teknologi, ketentuan kinerja, maanjemen, serta rekan kerja.

2.1.3.4 Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2015) indikator kinerja merupakan sesuatu yang nantinya akan diukur, adapun indikatornya yaitu :

1. Mutu kerja : keahlian menghasilkan sesuatu sesuai dengan standar yang diberikan perusaahan.

2. Nilai/kuantitas kerja : keahlian dalam menghasilkan jumlah output sesuai standar ketetapan perusahaan.

3. Kesanggupan kerja : mengikuti aturan dalam bekerja.

4. Sikap : ungkapan evaluatif terhadap suatu objek atapun peristiwa yang terjadi.

Sedangkan menurut Menurut Suwondo dan Sutanto (2015) penilaian kinerja diukur dengan :

(7)

18

1. Tepat dalam bertugas, yaitu bisa mengerjakan tugas yang diberikan dengan tepat waktu.

2. Tingkat ide dalam bekerja, yaitu keahlian dalam mengatasi masalah yang bisa saja terjadi dan keahlian untuk membuat jalan keluar untuk masalah yang terjadi.

3. Ketangkasan mental, dapat diukur melalui keahlian karyawan dalam memahami informasi yang diberikan atasan dan keahlian karyawan dalam membangun kerjasama antar pekerja.

4. Disiplin waktu serta kehadiran.

2.2 Tinjauan Pustaka

Jurnal penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Tinjaun Pustaka

No Jurnal Penelitian

Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian 1 Pengaruh Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai variabel Mediasi Karyawan PT.

Borwita Citra Prima Surya

Lidia Lusri dan Hotlan Siagian, 2017

Metode kuantitatif dengan teknik slovin

Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerj pegawai.

(8)

19 No Jurnal

Penelitian

Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian 2 Pengaruh

Penempatan Pegawai, Motivasi Dan Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Syalimono dan Syaiful Bahri,

2019

Metode kuantitatif dengan teknik slovin

Penempatan pegawai berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Motivasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai

Lingkungan kerja

berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai

Motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan sigmifikan terhadap kinerja

(9)

20 No Jurnal

Penelitian

Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian 3 Pengaruh

Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kantor PT.

Keramik Diamond Industrie

Cynthia Novita Hidayat, 2015

Metode kuantitatif Lingkungan

kerja dan

motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadapkinerja karyawan

dengan motivasi sebagai variabel yang lebih dominan.

4 Pengaruh Budaya Organisasi

Terhadap Kinerja

Jufrizen dan Khairani Nurul Rahmahani, 2020

Teknik analisis data kuantitatif dengan

menggunakan

Budaya organisasi berpengaruh positif dan

(10)

21 No Jurnal

Penelitian

Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian Pegawai Dengan

Lingkungan Kerja Sebagai Variabl Moderasi Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Utara

metode statistik.

Metode statistik yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS).

signifikan terhadap kinerja pegawai

Lingkungan kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

hubungan anatar budaya organiasi dengan kinerja pegawai

5 Pengaruh

motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada BNI lifeinsurance

Bayu Dwilaksono Hanafi, 2017

Metode

penelitian ini menggunakan penelitian

kuantitatif dengan menggunakan hubungan kausal (causal effect)

Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan.

Motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Motivasi

(11)

22 No Jurnal

Penelitian

Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dimediasi oleh kepuasan kerja.

Lingkungan Kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan.

Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Lingkungan Kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan

(12)

23 No Jurnal

Penelitian

Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian dimediasi oleh kepuasan kerja

Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan.

2.3 Pengembangan Hipotesis

Hasibuan (2015) menyatakan lingkungan kerja mempunyai suatu peranan penting dalam melaksanakan suatu tugas yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, dengan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman tentu akan menimbulkan peningkatan kerja karyawan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Penelitian yang dilakukan Siagian & Khair (2018) menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sehinga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Lingkungan kerja bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Dinas Perhubungan Kabupaten Pesawaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Fachreza (2017) membuktikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Josephine dan Harjanti (2017) membuktikan bahwa

(13)

24

lingkungan kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dan kinerja karyawan. Hal ini tentu menguatkan pandangan bahwa lingkungan kerja bisa mempengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman tentu dapat membuat pekerja lebih termotivasi dan berkosentrasi sehingga bisa meningkatkan kinerja karyawan. Hal tersebut didukung oleh penelitian Susanto (2019) yang hasilnya membuktikan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Dinas Perhubungan Kabupaten Pesawaran.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko, Swasto, dan Eko (2015) membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Meningkatkan pelayanan dilingkungan kerja suatu perusahaan dapat mempengaruhi kinerja karyawan melalui motivasi kerja karyawan sehingga dengan begitu kinerja karyawan akan semakin meningkat. Hal tersebut didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Setiawan (2016) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Lingkungan kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Dinas Perhubungan Kabupaten Pesawaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2015), yang membuktikan bahwa lingkungan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikian terhadap

(14)

25

kinerja karyawan. Hal tersebut tentu menguatkan pandangan bahwa lingkungan kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagi berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis Penelitian

Rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. H1 : Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. H3 : Lingkungan kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Lingkungan Kerja (X1)

Motivasi Kerja (X2)

Kinerja Karyawan (Y)

H1

H2

H3

Referensi

Dokumen terkait

iii Proceeding of International Seminar on Science Education Yogyakarta State University, October 31st 2015 Science Process Skill Approach for Acquiring Science And Technology