Penelitian yang dilakukan oleh Arumsari dan Handayani (2017) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report backlog. Sedangkan Zebrianti dan Subardjo (2016), Atmojo dan Darsono (2017) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report backlog. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit report backlog pada emiten pertambangan di Indonesia periode 2014-2016.
Apakah leverage berpengaruh terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2014-2016. Apakah pergantian auditor berpengaruh terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Apakah kompleksitas perusahaan berpengaruh terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.
Apakah konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap keterlambatan laporan audit pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016? Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2014-2016?
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori Keagenan (Agency Theory)
Audit
- Definisi Audit
 - Auditor
 - Jenis-Jenis Auditor
 - Audit Report Lag
 - Profitabilitas
 - Leverage
 - Kompleksitas Perusahaan
 - Pergantian Auditor
 - Konsentrasi Kepemilikan
 - Ukuran Perusahaan
 
Penelitian Terdahulu
Kerangka Penelitian
Pengembangan Hipotesis
- Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag
 - Pengaruh Leverage Terhadap Audit Report Lag
 - Pengaruh Kompleksitas Perusahaan Terhadap
 - Pengaruh Pergantian Auditor Terhadap
 - Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Terhadap
 - Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
 
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang didasarkan pada data yang berupa angka-angka dan menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh tidak secara langsung melainkan melalui media perantara. Seluruh data numerik dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan auditan yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia: (www.idx.co.id) selama periode 2014-2016.
Metode Pengambilan Sampel
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
- Variael Dependen
 - Variabel Independen
 - Profitabilitas
 - Leverage
 - Kompleksitas Perusahaan
 - Pergantian Auditor
 - Konsentrasi Kepemilikan
 - Ukuran Perusahaan
 
Perusahaan memiliki seluruh data lengkap mengenai variabel profitabilitas, leverage, kompleksitas bisnis, pergantian auditor, konsentrasi kepemilikan dan ukuran perusahaan. Leverage suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) seperti yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yaitu Arumsari dan Handayani (2017), Faricha dan Ardini (2017), Zebriyanti dan Subarjo (2016). Ukuran dalam penelitian ini menggunakan jumlah anak perusahaan yang dimiliki langsung pada masing-masing perusahaan.
Perusahaan yang melakukan pergantian auditor, baik sukarela maupun karena peraturan, selama periode tertentu diberi kode 1, dan perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor diberi kode 0. Menurut Pratomo (2009), konsentrasi kepemilikan adalah persentase jumlah kepemilikan saham terbesar yang terkandung dalam suatu perusahaan. suatu perusahaan, selain kepemilikan oleh publik dalam struktur pemegang saham. Pengukuran ini digunakan oleh para peneliti terdahulu dalam penelitiannya seperti Butarbutar dan Hadiprajitno (2017) serta Sutikno dan Hadiprajitno (2015).
Total aset dipilih karena total aset lebih stabil dalam menunjukkan ukuran perusahaan dibandingkan kapitalisasi pasar dan penjualan, yang sangat dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan (Meganyanti dan Budiartha, 2016).
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
- Analisis Statistik Deskriptif
 - Analisis Regresi Data Panel
 - Uji Chow
 - Uji Hausman
 - Uji Regresi Linear Berganda
 - Uji Asumsi Klasik
 - Uji Normalitas
 - Uji Multikoleniaritas
 - Uji Autokorelasi
 - Uji Heteroskedastisitas
 
Kriteria uji Chow menyatakan Ho diterima jika nilai probabilitas pada penampang Chi-kuadrat > 0,05, dan Ha diterima jika probabilitas pada penampang Chi-kuadrat < 0,05. Dengan kriteria pengujian, H0 diterima jika nilai probabilitas pada random cross section > 0,005, dan Ha diterima jika nilai probabilitas pada random cross section < 0,05. Menurut Imam Ghozali (2013), analisis regresi linier digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel terikat dan bebas.
Analisis regresi linier berganda merupakan hubungan linier antara dua atau lebih variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Tujuan analisis ini adalah untuk memprediksi hasil nilai variabel dependen jika terjadi kenaikan atau penurunan variabel independen. Uji normalitas dilakukan untuk menguji data variabel independen (X) dan data variabel dependen (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan.
Jika melibatkan beberapa variabel independen, maka tidak akan terjadi multilinearitas pada regresi sederhana, yaitu regresi yang terdiri dari satu variabel dependen dan satu variabel independen (Winarno, 2011). Oleh karena itu, multikolinearitas dapat diketahui jika hasil pengujian menunjukkan nilai F hitung > F kritis pada α dan derajat kebebasan tertentu (Winarno, 2011). Indikator untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai R2. Jika R2 < 0,8 maka model regresi tidak mengandung unsur multikolinearitas.
H0 : Tidak terdapat masalah autokorelasi pada model regresi Ha : Terdapat masalah autokorelasi pada model regresi. Ho diterima jika nilai DW 1,54 ≥ DW ≤ 2,46 - Ha diterima jika nilai DW 1,54 ≤ DW ≥ 2,46 Jika d antara 1,54 dan 2,46 maka tidak ada masalah autokorelasi dan jika nilai d antara 0 dan 1,10 dapat dapat disimpulkan bahwa data tersebut mengandung autokorelasi positif dan sebagainya. Uji heteroskedastisitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah varians suatu model regresi tidak sama antara sisa pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain, ataukah varians tersebut tidak sama atau tidak konstan.
Dalam heteroskedastisitas terdapat beberapa pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi, salah satunya adalah Uji Park dengan melihat odds rasio masing-masing variabel independen.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Hipotesis
- Uji Statistik t
 
Berdasarkan Hipotesis 1, hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap audit pelaporan delay pada perusahaan pertambangan. Berdasarkan hipotesis 2, hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap audit Reporting Delay pada perusahaan pertambangan. Berdasarkan hipotesis 4, hasil penelitian menunjukkan bahwa pergantian akuntan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keterlambatan pelaporan akuntansi pada perusahaan pertambangan.
Berdasarkan hipotesis 6, hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan. Variabel leverage (LEV) dan konsentrasi kepemilikan (CONST) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap audit report lag. Variabel leverage dalam penelitian ini ditemukan mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan.
Variabel kompleksitas perusahaan dalam penelitian ini ditemukan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan. Variabel konsentrasi kepemilikan dalam penelitian ini terbukti mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap keterlambatan laporan audit perusahaan pertambangan. Profitabilitas tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report lag pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016.
Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016. Kompleksitas perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016. Konsentrasi kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016.
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisis Data Penelitian
- Statistik Deskriptif
 - Audit Report Lag
 - Profitabilitas
 - Leverage
 - Kompleksitas Perusahaan
 - Pergantian Auditor
 - Konsentrasi Kepemilikan
 - Ukuran Perusahaan
 - Penentuan Model Regresi Data Panel
 - Uji Asumsi Klasik
 - Uji Normalitas
 - Uji Multikoleniaritas
 - Uji Autokolerasi
 - Uji Heteroskedastisitas
 - Analisis Regresi Linear Berganda
 - Koefisien Determinasi
 - Uji Hipotesis
 - Uji T (Parsial)
 
Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan nilai maksimum mempunyai pengungkapan audit report delay terlama, sedangkan perusahaan dengan nilai minimum mempunyai pengungkapan audit report delay terpendek. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan nilai maksimum mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi, sedangkan perusahaan dengan nilai minimum mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah. Nilai standar deviasi PROF sebesar 0.129612 lebih besar dari nilai mean yang menunjukkan bahwa PROF mempunyai pergerakan naik/turun yang besar pada variabelnya.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan nilai maksimum mempunyai tingkat leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan dengan nilai minimum mempunyai tingkat leverage yang rendah. Nilai standar deviasi LEV sebesar 4.181930 lebih besar dari nilai mean menunjukkan bahwa LEV mempunyai variabel pergerakan naik/turun yang besar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan nilai maksimum mempunyai tingkat kompleksitas perusahaan yang tinggi, sedangkan perusahaan dengan nilai minimum mempunyai tingkat kompleksitas perusahaan yang rendah.
Nilai standar deviasi CMPLX sebesar 4.288458 lebih kecil dari nilai rata-rata yang menunjukkan bahwa CMPLX mempunyai variabel pergerakan naik/turun yang kecil. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan nilai maksimum mempunyai tingkat konsentrasi kepemilikan yang tinggi, sedangkan perusahaan dengan nilai minimum mempunyai tingkat konsentrasi kepemilikan yang rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan nilai maksimum mempunyai tingkat ukuran perusahaan yang tinggi, sedangkan perusahaan dengan nilai minimum mempunyai tingkat ukuran perusahaan yang rendah.
Nilai standar deviasi SIZE sebesar 4.771205 lebih kecil dari nilai mean, hal ini menunjukkan bahwa SIZE mempunyai pergerakan naik/turun yang kecil pada variabelnya. Tabel 4.8 menunjukkan nilai probabilitas signifikansi CMPLX lebih kecil dari nilai signifikansi (0.0135 < 0.05) dengan nilai koefisien regresi variabel CMPLX sebesar 2.634657. Maka hal ini menunjukkan kompleksitas perusahaan (CMPLX) berpengaruh positif signifikan terhadap audit report delay, sehingga dapat dikatakan H3 dalam penelitian ini tidak dapat ditolak.
Maka hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan (CONST) mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap audit report delay, sehingga dapat dikatakan H5 dalam penelitian ini tidak dapat ditolak.
Analisis Hasil
- Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Report Lag
 - Pengaruh Leverage terhadap Audit Report Lag
 - Pengaruh Kompleksitas Perusahaan terhadap
 - Pengaruh Pergantian Auditor terhadap Audit Report Lag …. 72
 - Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag …. 74
 
Jadi, profitabilitas tidak bisa menjadi tolak ukur penentu keterlambatan laporan audit pada laporan keuangan suatu perusahaan yang telah diaudit. Pendukung penelitian ini adalah penelitian Lestari dan Nuryanto (2018) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap audit report delay. Penelitian yang dilakukan oleh Hariani dan Darsono (2014), Ariyani dan Budiartha (2014) dan Hassan (2016) mengungkapkan hasil yang sama yaitu kompleksitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit report delay.
Namun hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Atmojo dan Darsono (2017) yang mengatakan bahwa kompleksitas perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report delay. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perubahan audit tidak berpengaruh terhadap audit report lag yang terjadi pada perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kepemilikan saham oleh investor maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap laporan audit perusahaan.
Namun penelitian Afify (2009) memberikan hasil berbeda yaitu konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Farich dan Ardini (2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap backlog laporan audit. Penelitian yang hasilnya berbeda adalah penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Nuryanto (2018), Putra dan Majidah, Zebrianti dan Subardjo (2016) serta Atmojo dan Darsono (2017) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap backlog laporan audit.
Hasil tersebut memberikan informasi kepada pemegang saham bahwa perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan cenderung mengalami audit report lag. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh profitabilitas, leverage, kompleksitas perusahaan, pergantian auditor, konsentrasi kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap audit report delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016. Pergantian auditor tidak berpengaruh positif signifikan terhadap audit report backlog pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016.
Ukuran perusahaan, kompleksitas kegiatan usaha dan reputasi KAP untuk pelaporan audit pada perusahaan manufaktur. Pengaruh Ukuran KAP, Return On Asset dan Loan to Deposit Ratio terhadap Audit Report Delay. Pengaruh standar akuntansi keuangan baru Indonesia, ukuran kantor akuntan publik, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap audit report delay.
KESIMPULAN DAN SARAN
Keterbatasan dan Saran