INFEKSI FUNGI
Oleh :
dr. Bejo Utomo Handayani
1
KARAKTERISTIK
• Terbagi menjadi dua grup: makroskopik fungi (mushrooms) dan mikroskopik (molds, yeast)
• Morfologi:
• Eukaryotic
• Dinding sel kaku terdiri dari: Mannan, Chitin, dan glucans
• Membran sel terdiri dari ergosterol
• Heterotrof
• Tidak fotosintesis
• Aseksual (konidia), seksual (spora)
• Dari >100.000 spesies yang ditemukan, ±100 patogen bagi manusia
STRUKTUR
• Filament (hifa) – miselium
• Microsporum
• Trichophyton, Epidermophyton
• Budding (yeast)
• Candida
• Malassezia, Cryptococcus
• Dimorfik
• Histoplasma, Blastomyces
Hifa/Miselium/Molds
• Jamur berfilamen, multiseluler
• Hifa: bersepta dan tidak bersepta
• Miselium: gabungan dari hifa
Morfologi Hifa
Yeast/Budding
• Uniseluler
• Nonfilamentous
• Biasanya berbentuk oval/sferis
• Bereproduksi secara mitosis
Yeast
Epidemiologi Infeksi Jamur dipengaruhi oleh:
• Di mana jamur patogen hidup di alam?
• Bagaimana penyebarannya?
• Di mana port d entry?
• Bagaimana seseorang menjadi rentan terhadap infeksi jamur?
Tiga Kelompok Jamur berdasarkan Epidemiologi:
• Dermatofitosis
• Exogenously acquired
• Endogenously acquired
A. DERMATOFITOSIS
• Fungus berfilamen
• Infeksi kulit dan jaringan keratin
• Klasifikasi berdasarkan penularan:
• Antrofilik (manusia ke manusia)
• Cara transmisi: kontak dengan kulit, kuku, dan rambut yang terinfeksi
• Contoh: Epidermophyton floccosum, Microsporum audouinii, M.
ferrugineum, dan beberapa Trichophyton spp.
• Geofilik (tanah ke manusia)
• Microsporum gypseum
• Zoofilik (binatang ke manusia)
• Microsporum canis, Trichphyton verrucosum, T. mentagrophytes
Faktor Resiko Dermatofitosis
Manifestasi Klinis Dermatofitosis
Diagnosis Laboratorium Dermatofitosis
B. EXOGENOUSLY ACQUIRED
• Termasuk semua infeksi
jamur kecuali dematofitosis dan selain infeksi C. albicans 1.) Tanah
• Port d entry: luka pada kulit/mukosa
• Contoh: Subcutaneous mycosis (Sporothricosis,
Mycetoma, Chromomycosis)
2.) Udara
• Jamur hidup di alam, membuat partikel kecil di udara (<6 mikron) dan masuk ke tubuh melalui saluran napas
• Contoh:
Sporothricosis
• Nama lain:
• Rose gardener disease
• Biasanya penularan
melalui tanah
Chromoblastomycosis Mycetoma (Madura foot)
Aspergilosis
Histoplasma capsulatum
• Karakteristik
• Jamur filament (di lingkungan)
• Yeast oval 2-4 um (di jaringan)
• Reservoir dan penularan
• Tanah mengandung kotoran burung/kelelawar
• Penularan dg inhalasi spora
• Penyakit
• Histoplasmosis primer (fungus flu)
• Infeksi sistemik
• Histoplasmosis primer
• Gejala : batuk, demam, malaise, nyeri dada, nyeri kepala, mialgia, menggigil, mual, anoreksia
• Radiografi : infiltrate paru disertai limfadeno- pati
• Infeksi sistemik
• Pasien imunodefisiensi
• Lesimukokutan (oral dan genital)
Histoplasmosis
• Diagnosis lab:
• Kecurigaan menderita
pneumonia, tidak ada respon dgn antibiotik
• Riwayat terpapar debu dari daerah endemik 1-2 minggu
• Sputum jarang positif untuk yeast
• Sediaan dari darah, SST : Giemsa
• Titer antibodi 4 kali lipat akut
-- konvalesen
Cryptococcosis
• Yeast berkapsul
• Reservoir : tanah mgd tinja burung dara
• Penyakit :
• Infeksi paru akut asimptomatik
• Meningitis pada AIDS dan limfoma
• Diagnosis Lab :
• Tes aglutinasi lateks : antigen kapsul di LCS
• Mikroskopik indian ink sedimen LCS
• Biakan : ragi positif urease
C. ENDOGENOUSLY ACQUIRED
• Jamur penyebab merupakan bagian dari flora normal manusia:
Candida albicans
•Faktor predisposisi: daya tahan tubuh yang menurun (oportunistik, misalnya akibat infeksi HIV/AIDS, Antibiotik, DM), obesitas,
kehamilan, kelembaban
• Infeksi yang ditimbulkan:
• Mukosa: Vaginitis, Oral thrust
• Septicaemia pada def imun
• Onikomikosis, dll.
Candidiasis Mukosa
Candidiasis Kulit dan
Kuku
Klasifikasi Infeksi Jamur Secara Klinis
Lapisan Kulit
1. Superficial Mycosis
• Infeksi jamur pada lapisan kulit terluar (stratum korneum)
• Tidak terjadi inflamasi
→ masalah kosmetik
• Malassezia furfur
• Menyebabkan pitiriasis versikolor
• Yeast lipofilik pada kulit
• Fungemia pd bayi prematur
• Tinea nigra palmaris
• Makula kehitaman pada telapak tangan, telapak kaki dan permukaan kulit, dapat bersisik
• Diagnosis Lab :
• Mikroskopis: Kerokan kulit dg KOH : hifa bercabang, bersekat, warna coklat muda sampai hijau tua
• Biakan pada SDA: Koloni menyerupai ragi, berfilamen warna hijau tua
• Piedra
• Infeksi jamur pd rambut ditandai benjolan (nodus) sepanjang
rambut
• Menyerang : rambut kepala, janggut, kumis (tanpa keluhan)
• Diagnosis: Gambaran klinis dan Mikroskopik langsung dg KOH 10%
• Rambut terlihat ada benjolan berwarna hitam
• Hifa berseptum
• Teranyam padat
• Diantaranya terdapat askus
• Askus berisi 4-8 askospora
2. Cutaneous Mycosis
• Infeksi jamur pada jaringan berkeratin (kulit, kuku, rambut)
• Jamur mensekresi keratinase, enzim yang mendegradasi keratin
3. Subcutaneous Mycosis
• Infeksi jamur pada daerah subkutan, biasanya disebabkan oleh jamur pada tanaman atau tanah → infeksi tjd akibat masuknya
spora atau miselium ke kulit melalui luka, dapat menyebar melalui
pembuluh limfe
3. Systemic Mycosis
• Menginfeksi jaringan secara sistemik, biasanya disebabkan oleh jamur yang hidup di tanah
• Transmisi : inhalasi spora, penularan tidak dari orang ke orang
• Penyakit : pneumonia
• Asimptomatik 95% kasus
• 5% kronik atau menyebar
ke jaringan
5. Opportunistic Mycosis
• Infeksi pada individu dengan sistem imun yang menurun• pasien HIV/AIDS atau kanker
• individu yg mendapat terapi antibiotik spektrum luas
• neonatus / lansia
• diabetes melitus
• resipien organ transplan
• Terapi steroid
• Pada sistem imun normal: tidak menimbulkan penyakit
• Disebabkan flora/fungi normal yang ada pada lingkungan
1. Zygomycosis
2. Pneumocystis carinii
• Penyakit :
• Pneumonia t.u pada AIDS
• Bayi prematur
• Malnutrisi berat
• Diagnosis Lab :
• Pewarnaan HE jaringan paru (alveolus gambaran berbusa / sarang tawon)
• Pewarnaan perak : kista
OTOMIKOSIS
• Infeksi jamur kronik atau subakut pada liang telinga luar ditandai inflamasi
eksudatif dan gatal
• Penyebab : jamur kontaminan
• Aspergillus
• Penisilium
• Mukor
• Gejala klinis :
• Rasa penuh dan gatal di dalam telinga
• Liang telinga merah sembab, banyak krusta
• Dapat mengganggu pendengaran
• Liang telinga tertutup massa kotoran kulit dan jamur
• Dapat terjadi infeksi bakteri
• Diagnosis
• Mikroskopik dg KOH : hifa tanpa spora
• Spesimen : kerokan kulit, kotoran telinga
• Biakan : SDA