• Tidak ada hasil yang ditemukan

inovasi pelayanan pendaftaran calon jamaah haji di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "inovasi pelayanan pendaftaran calon jamaah haji di"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wahid Tahir mengapresiasi Kementerian Agama Kabupaten Gowa yang selalu melakukan kemajuan-kemajuan baru, khususnya Layanan Pendaftaran Calon Haji Terpadu Indonesia (CJHI). Oleh karena itu, sebagai inovasi layanan yang baru diluncurkan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Inovasi Pelayanan Pendaftaran Calon Jemaah Haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan pemungkin dalam penerapan inovasi pelayanan pendaftaran calon jemaah haji di kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Konsep Inovasi Pelayanan
    • Definisi Inovasi
    • Definisi Inovasi Pelayanan
    • Tipe Inovasi Dalam Sektor Publik
    • Jenis Inovasi Administrasi Negara
    • Atribut Inovasi
  • Konsep Pelayanan Publik
    • Definisi Pelayanan Publik
    • Asas Pelayanan Publik
    • Jenis-Jenis Pelayanan Publik
    • Standar Pelayanan Publik
  • Pelayanan Satu Atap Pendaftaran Calon
    • Definisi Layanan Satu Atap
    • Definisi Haji
    • Inovasi Layanan Pendaftaran Haji
  • Kerangka Pikir
  • Fokus Penelitian
  • Deskripsi Fokus Penelitian

Inovasi ditujukan untuk menciptakan atau menggunakan teknologi baru yang lebih efektif dan mampu memecahkan masalah (atau meningkatkan standar). Kesesuaian merupakan inovasi yang diterapkan Kementerian Agama sesuai dengan keinginan masyarakat, yaitu memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran haji.

Gambar 1 : Kerangka Fikir Inovasi pelayanan pendaftaran
Gambar 1 : Kerangka Fikir Inovasi pelayanan pendaftaran

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Sumber Data
  • Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Keabsahan Data

Namun layanan terpadu ini mendekatkan BPS dengan Kementerian Agama dan menyediakan peralatan kesehatan sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam mendaftar haji karena masyarakat yang ingin mendaftar haji hanya perlu datang ke satu tempat yaitu Kabupaten Gowa. Kantor Kementerian Agama. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti, inovasi layanan pendaftaran CJH satu pintu dapat dikatakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Indikator kompleksitas inovasi layanan pendaftaran haji terpadu ini terkait dengan alur atau prosedur pendaftaran calon jemaah haji yang berbeda dengan sebelum inovasi ini.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis, layanan pendaftaran CJH terpadu ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dari hasil wawancara dengan beberapa informan terlihat bahwa penerapan layanan pendaftaran haji terpadu ini telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dan dapat diterima oleh masyarakat. Faktor pendukung adalah faktor yang mendukung atau menunjang terciptanya inovasi pelayanan terpadu dan mendukung terlaksananya inovasi pelayanan pendaftaran CJH terpadu.

Hasil wawancara dengan operator Siskohat menunjukkan bahwa layanan terpadu ini didukung oleh aplikasi Siskohat yang telah mengalami pembaruan yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pendaftaran haji. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa faktor pendukung proses pelayanan terpadu pendaftaran haji adalah adanya ruangan yang dapat digunakan oleh BPS BPHI dll. Kompleksitas pelayanan pendaftaran haji satu pintu adalah alur atau prosedur pelayanan yang berbeda dengan proses pelayanan sebelumnya.

Tabel 1. Informan Penelitian  E.  Teknik Pengumpulan Data
Tabel 1. Informan Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

  • Kondisi geografis kabupaten Gowa
  • Sejarah berdirinya kantor kementerian agama kabupaten gowa
  • Wilayah kerja
  • Visi dan misi
  • Struktur organisasi
  • Uraian tugas pokok dan fungsi
  • Standar Operasional Prosedur

Peta Administratif Kabupaten Gowa Luas wilayah Kabupaten Gowa adalah 1.883,33 km² atau sama dengan 3,01% luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang terdiri atas 18 (delapan belas) kecamatan dan 167 (seratus enam puluh tujuh) desa/kelurahan. Dari total luas wilayah Kabupaten Gowa, 35,30% mempunyai kemiringan lahan lebih dari 40 derajat yaitu di Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Sejarah Berdirinya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa. Nasional, organisasi Kementerian Agama. Secara nasional, organisasi Kementerian Agama (dahulu Kementerian Agama) resmi terbentuk pada 3 Januari lalu.

Sebelum kantor Departemen Agama Kabupaten Gowa terbentuk, kegiatan keagamaan dilaksanakan oleh kadi Gowa (disebut juga Juluempona Karaenga) yang dijabat oleh H. Sejak terbentuknya Departemen Agama Kabupaten Gowa berturut-turut dipimpin oleh (1) H. Pada tahun 2014 sampai dengan akhir tahun 2016, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat oleh Pj Kepala H. Jamaris, S.Ag., MH. Sejak Desember 2016 hingga saat ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat H. Anwar Abubakar, S.Ag., M.Pd.

Saat ini, Kantor Kementerian Kabupaten Gowa secara struktural membawahi 18 Kantor Urusan Agama yang tersebar di Kabupaten Gowa. Kementerian Agama Kabupaten Gowa mempunyai wilayah kerja 18 kecamatan, berikut nama kecamatannya: 1) Kecamatan Somba Opu. “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Gowa yang beriman, rukun, cerdas, sejahtera lahir dan batin untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.”

Gambar 2: Peta Administrasi Kabupaten Gowa  Sumber: http://gowakab.go.id
Gambar 2: Peta Administrasi Kabupaten Gowa Sumber: http://gowakab.go.id

Hasil penelitian dan pembahasan

  • Hasil penelitian
    • penerapan inovasi pelayanan haji satu atap
    • faktor pendukung dan penghambat
  • Pembahasan
    • penerapan inovasi pelayanan haji satu atap
    • faktor penghambat dan pendukung

Inovasi layanan pendaftaran CJH satu pintu yang telah berjalan lebih dari setahun ini memiliki keunggulan dalam mempercepat dan mengurangi jarak birokrasi di bagian administrasi pendaftaran calon jemaah haji. Layanan pendaftaran CJH terpadu ini hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam sejak pembukaan rekening di BPS hingga menerima nomor porsi yang dicetak Kementerian Agama. Pelayanan terpadu satu pintu ini juga tidak lepas dari kerja sama dengan BPS. Dengan adanya layanan terpadu satu atap ini, BPS pun yakin masyarakat bisa lebih mudah melakukan pendaftaran haji.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya, terlihat bahwa kebaruan layanan pendaftaran terpadu calon jemaah haji ini tidak menimbulkan komplikasi dalam proses pendaftaran layanan haji, mulai dari persyaratan, prosedur atau kursusnya sehingga Adanya layanan ini dalam satu tempat membuat proses pelayanan menjadi lebih mudah dan cepat, karena inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan sehingga masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam melakukan pendaftaran. Untuk inovasi layanan pendaftaran terpadu CJH, indikator yang dapat diuji mengacu pada sejauh mana inovasi tersebut diuji dan disosialisasikan serta bagaimana respon masyarakat terhadap inovasi layanan pendaftaran terpadu CJH ini. Berdasarkan hasil wawancara di atas, inovasi pelayanan terpadu satu pintu telah teruji secara tidak langsung dengan melihat keberhasilan beberapa Kementerian Kabupaten/Kota yang telah menerapkan inovasi peningkatan pelayanan tersebut.

Dari hasil wawancara di atas terlihat bahwa pendaftaran CJH memberikan dampak positif bagi masyarakat di satu tempat, yaitu masyarakat tidak lagi merasa kesulitan karena inovasi tersebut, masyarakat hanya perlu menghubungi kementerian. Kantor Pengakuan Dosa pada suatu waktu. Pelayanan terpadu satu pintu ini juga mudah untuk diperhatikan karena proses pelayanannya sederhana dan proses pendaftarannya lebih singkat dan mudah. Berdasarkan penjelasan di atas terlihat bahwa masyarakat dapat dengan mudah mengamati setiap proses layanan pendaftaran haji ini di satu tempat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kabupaten Gowa telah melakukan inovasi pelayanan dalam proses pendaftaran calon jemaah haji. Inovasi ini merupakan one stop service dengan konsep one day service. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan calon jemaah haji agar ada kemudahan yang bisa dirasakan masyarakat. Tujuan dari layanan pendaftaran haji terpadu ini adalah untuk memudahkan proses calon jemaah haji. Pelayanan pendaftaran haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa mengalami perubahan yang cukup signifikan, karena sudah adanya pelayanan satu pintu, hal ini tidak lepas dari dukungan Siskohat Pusat melalui sistem Siskohat Gen 2.

Hal-hal tersebut dirasa kurang efektif, oleh karena itu Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menerapkan inovasi dalam pelayanan pendaftaran calon jemaah haji yaitu pelayanan terpadu satu pintu, dimana inovasi layanan ini mengajak BPS untuk membuka pendaftaran calon jemaah haji. outlet di Kemenag, alur pendaftaran haji kini melalui dua tahap, yakni CJH hanya masuk satu kali ke BPS BPIH dan satu kali ke Kemenag. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keberadaan layanan terpadu satu pintu ini tidak lepas dari kerja sama Kementerian Agama dengan beberapa BPIH BPS, karena pihak yang bekerja sama dengan Kementerian Agama, BPS juga ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam hal ini. mendaftar haji. Hasil wawancara yang dilakukan dengan customer service diatas adalah dengan adanya one stop service, masyarakat yang ingin mendaftar haji tidak perlu lagi datang ke bank Permata Syariah di tempat lain karena kini berlokasi di kantor Kemenag Gowa, sehingga masyarakat cukup datang ke kantor Kementerian Agama.

Pelayanan terpadu ini juga didukung dengan alat kerja online untuk menginput data calon jemaah haji sehingga mendapatkan nomor porsi haji yaitu aplikasi Siskohat, dimana Siskohat telah diupdate dengan lebih banyak fitur baru. Inovasi layanan serba guna kini tidak hanya didukung oleh teknologi aplikasi Siskohat generasi kedua, yakni dengan menggunakan sistem biometrik (pengambilan foto dan sidik jari) serta penerapan alat pendeteksi haji untuk memudahkan pendataan calon jemaah haji. . Inovasi terpadu pelayanan pendaftaran haji ini diluncurkan pada awal April 2017 di kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa. Dalam peluncuran inovasi tersebut, Kementerian Agama juga mensosialisasikannya kepada para kepala PHU berbagai kabupaten/kota serta berbagai anggota yang hadir. penonton yang turut serta dalam acara tersebut.

Hasil wawancara dengan informan di atas menunjukkan bahwa inovasi pelayanan terpadu yang dikeluarkan Kementerian Agama di Gowa sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu pelayanan yang cepat dan mudah, sehingga kepuasannya dapat dirasakan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai inovasi pelayanan pendaftaran haji terpadu, kompleksitas alur atau prosedur pelayanan pendaftaran haji tidak berbelit-belit, bahkan dengan adanya pelayanan pendaftaran haji terpadu ini semakin memudahkan pelayanan. dan lebih cepat karena hanya perlu datang ke kantor Kemag satu kali saja. Masyarakat yang mendaftar bisa merasakan kemudahannya. Berdasarkan uraian temuan penelitian mengenai inovasi pelayanan pendaftaran haji terpadu di kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa yang telah dijelaskan oleh peneliti sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan pendaftaran haji terpadu ini sudah berjalan dengan baik. dan dapat diterima oleh masyarakat.

Kerumitan alur atau prosedur dalam pelayanan pendaftaran terpadu CJH tidaklah rumit, karena inovasi ini justru membuat pelayanan menjadi lebih mudah dan cepat.

Saran

Peluang uji coba (triability) dengan melihat keberhasilan penyederhanaan dan percepatan pelayanan pendaftaran haji yang sebelumnya dilakukan oleh berbagai kementerian kota/kabupaten di luar Provinsi Sulawesi Selatan, secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa inovasi ini sedang diuji sehingga Kementerian Gowa Agama tidak harus melakukan tes langsung lagi. Kemudahan observasi (observability) mengenai tata cara dan tata cara pendaftaran haji kini semakin mudah dan cepat sehingga inovasi ini mudah dicermati karena hadirnya inovasi ini sesuai dengan keinginan masyarakat bahwa pelayanan cepat, mudah dan tanpa ribet. Faktor pendukung inovasi layanan pendaftaran CJH adalah: tersedianya ruang yang dapat digunakan untuk BPS, adanya pembaharuan pada aplikasi Siskohat sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat proses pendaftaran haji, adanya internet server jaringan dan staf yang memadai.

Faktor penghambatnya adalah: kurangnya BPS, gangguan jaringan dan kurangnya sosialisasi mengenai inovasi layanan pendaftaran haji. Kemenag Kabupaten Gowa harus lebih gencar mensosialisasikan inovasi pelayanan pendaftaran terpadu satu pintu kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial dan media cetak. Nomor PMA. 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler PMA No. 29 Tahun 2015 tentang Perubahan PMA No. 14 Tahun 2012 PP No. 05 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.

Gambar

Gambar 1 : Kerangka Fikir Inovasi pelayanan pendaftaran
Tabel 1. Informan Penelitian  E.  Teknik Pengumpulan Data
Gambar 2: Peta Administrasi Kabupaten Gowa  Sumber: http://gowakab.go.id
Gambar 3: Struktur organisasi kementerian agama kab. Gowa  Sumber: Dokumentasi Seksi PHU
+7

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berlandaskan dari hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa metode ARAS dan ROC dapat digunakan dalam seleksi pemilihan teleservice representative yang dapat

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi