• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa Bonto Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Inovasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa Bonto Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Dimana inovasi produk dan proses pada kantor pertanahan Kota Surabaya II berupa pelayanan pertanahan yang terkomputerisasi, pelayanan yang cepat. Persamaan penelitian peneliti dengan penelitian Ilismawati (2016) adalah sama-sama membahas tentang inovasi pelayanan publik, bedanya penelitian peneliti lebih fokus pada inovasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sedangkan penelitian Ilismawati lebih fokus pada inovasi Manajemen dalam meningkatkan pelayanan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan di Tanjungpinang.

Konsep dan Teori

Dalam memberikan pelayanan publik, penyelenggara dapat melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pelayanan publik yang diberikan. Pelayanan publik yang diberikan harus cepat (tidak memakan waktu lama), dilaksanakan secepat mungkin, pelaksanaannya mudah, dan biaya terjangkau. Pelayanan publik melayani seluruh aspek pelayanan dasar yang perlu dipenuhi masyarakat sesuai dengan ketentuannya.

Aparatur Sipil Negara merupakan suatu sistem yang dibangun dalam pemerintahan untuk memenuhi unsur kepentingan rakyat (Sumarli, 2020).

Kerangka Pikir

Sidang Komite A: Sidang ini terdiri dari 3 orang anggota BPN dan satu orang perwakilan desa atau kelurahan. Pengumuman dan Pengesahan : Setelah sidang panitia, pemeriksa mengumumkan hasilnya, dan pejabat akan melakukan pengesahan kurang lebih 14 hari setelah pengumuman ditempel di kantor desa atau kelurahan atau kantor pertanahan setempat. Apabila dalam waktu 14 hari sejak pengumuman tidak ada keberatan, berarti tanah yang didaftarkan aman, tidak ada sengketa dan sertifikat dapat diterbitkan.

Penerbitan sertifikat Tahap terakhir adalah penerbitan sertifikat oleh Kementerian Pertanahan/Badan Pertanahan Nasional yang merupakan bukti otentik kepemilikan seseorang atas tanahnya yang dibagikan langsung kepada pemilik tanah.

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa inovasi PTSL jelas sangat bermanfaat dan mempunyai manfaat bagi penerimanya. Berdasarkan wawancara dengan informan, inovasi PTSL memudahkan untuk mendapatkan sertifikat tanpa harus datang ke kantor pertanahan untuk mendaftarkan tanah. Inovasi PTSL dilaksanakan sesuai dengan perintah pihak yang berwenang, namun inovasi ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Inovasi PTSL ini masih konsisten dengan pendaftaran tanah sebelumnya, namun PTSL ini memudahkan masyarakat dalam mendaftar dan memetakan tanahnya. Wawancara dengan masyarakat di atas menunjukkan bahwa inovasi PTSL sejalan dengan kebutuhan masyarakat di Desa Bonto. Hasil wawancara dengan masyarakat yang terdaftar di PTSL menunjukkan bahwa inovasi PTSL pada indikator kesesuaian sejalan dengan kebutuhan masyarakat Desa Bonto, khususnya bagi masyarakat pemilik tanah warisan yang belum bersertifikat.

Hasil wawancara dengan para informan di atas menunjukkan bahwa inovasi PTSL sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah yang sah. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa kendala yang sering dihadapi selama penerapan inovasi PTSL masih : Hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa keunggulan inovasi PTSL adalah mengurangi konflik dan kemungkinan terjadinya duplikat sertifikat. .

Sejak inovasi PTSL kami, pendaftaran tanah menjadi lebih mudah dengan proses survei yang relatif cepat. Berdasarkan wawancara dengan informan, inovasi PTSL terbukti memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendaftarkan tanah. Hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa keberhasilan inovasi terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengikuti inovasi PTSL.

Inovasi PTSL ini memberikan kepuasan bagi masyarakat karena tidak lagi harus melalui proses pendaftaran tanah yang berbelit-belit.

Tabel 3.1 Informan Penelitian
Tabel 3.1 Informan Penelitian

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Jenis dan Tipe Penelitian

Metode kualitatif merupakan metode yang mengutamakan bahan-bahan yang sulit diukur dengan menggunakan angka atau ukuran lain meskipun bahan-bahan tersebut ada di masyarakat. Afrizal (2014) menjelaskan metode penelitian kualitatif diartikan sebagai metode penelitian ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan dan tulisan) dan tindakan manusia dan peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasi data kualitatif yang telah diterima. . dengan cara ini. jangan menganalisis angka-angkanya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data secara rinci dari suatu fenomena yang diteliti, guna mengumpulkan data dan memperoleh informasi serta dokumentasi tentang inovasi pelayanan publik di Kabupaten Enrekang.

Sumber Data

Informan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa teknik dokumentasi berupa fotografi dan rekaman digunakan untuk memperkaya observasi, sehingga pengambilan foto dan rekaman digunakan untuk mengetahui seberapa inovatif Kabupaten Enrekang.

Teknik Analisis Data

Kesimpulan diambil setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis secara keseluruhan dan dikaji berdasarkan konsep-konsep yang terkait.

Teknik Keabsahan Data

“Khusus di Enrekang, BPHTB ditetapkan berdasarkan peraturan bupati.” (Wawancara dengan Darmawati pada 27 Juli 2022) Berdasarkan hasil wawancara informan, inovasi PTSL menawarkan manfaat dari segi ekonomi dari segi pendanaan, karena pemerintah membiayai pendaftaran masyarakat yang ingin mendaftarkan tanahnya. Hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa inovasi PTSL bertujuan untuk mempermudah perolehan sertifikat tanah bagi masyarakat guna memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum hak atas tanah masyarakat secara pasti dan terjamin. Berdasarkan hasil wawancara informan, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan PTSL, yaitu belum jelasnya batasan tanah, kondisi tanah yang masih diwariskan, dan kurang antusiasnya masyarakat untuk mengikuti inovasi PTSL. .

Oleh karena itu, pemerintah daerah harus memikirkan upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui dalam penerapan inovasi PTSL tersebut. Dalam hal ini, tahap uji publik terhadap inovasi PTSL terbukti lebih bernilai dibandingkan proses pendaftaran tanah sebelumnya. Wawancara dengan informan menunjukkan bahwa inovasi PTSL terus dilakukan sejak tahun 2017 dan sudah banyak desa dan kelurahan di Kabupaten Enrekang yang menerapkan inovasi PTSL ini.

Inovasi PTSL banyak membantu saya dalam mendapatkan sertifikat, apalagi saya mendaftarkan lebih banyak tanah.” (Wawancara dengan Sahara pada 4 Juli 2022). Inovasi PTSL juga membawa manfaat bagi masyarakat karena proses pengurusannya sangat cepat sehingga memudahkan pengurusan sertifikat tanah. Berdasarkan hasil penelitian multi informan dapat dikatakan sejalan dengan teori indikator kompatibilitas Rogers yang menyatakan bahwa inovasi PTSL dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masyarakat di desa Bonto.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, implementasi inovasi PTSL menghadapi beberapa kendala, seperti kesulitan dalam menentukan batas tanah, masih banyak tanah masyarakat yang masih diwariskan, dan kurangnya antusiasme masyarakat dalam berpartisipasi dalam kegiatan PTSL. Compatibility, penerapan inovasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dikeluarkan pemerintah sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat karena masyarakat lebih mudah memperoleh sertifikat tanah dan inovasi PTSL masih sesuai dengan yang sebelumnya. pendaftaran tanah, namun melalui PTSL ini dimudahkan masyarakat.

Tabel 4.1 Data Penduduk Desa Bonto
Tabel 4.1 Data Penduduk Desa Bonto

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Profil Desa Bonto

Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara dengan para informan dapat disimpulkan bahwa kebaruan PTSL dari segi kecepatan pelaksanaannya sangat cepat dan juga dapat membantu masyarakat dalam menentukan hak milik. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan terlihat bahwa kendala yang sering mereka hadapi adalah ketidakhadiran orang pada saat proses pengukuran tanah. “Dari segi penyelesaian permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan inovasi PTSL dengan melakukan koordinasi dengan kepala desa agar kepala desa turun langsung ke masyarakat atau pemohon untuk memberikan edukasi tentang program inovasi PTSL, sudah berjalan sesuai harapan kami. " (Wawancara dengan Mahaning pada 30 Juni 2022).

Berdasarkan hasil wawancara informan, kepala desa mempunyai peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang inovasi PTSL, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang inovasi PTSL dan masyarakat juga mengetahui pentingnya inovasi PTSL. “Kelebihan dari inovasi PTSL ini, pertama, program ini diperkuat dengan keputusan 3 menteri, kedua, program ini masuk dalam banyak petak dan ketiga, program ini gratis dan dapat diakses oleh semua orang”. Berdasarkan wawancara dengan informan, inovasi PTSL memiliki kelebihan yaitu inovasi PTSL dilakukan menurut 3 menteri sekaligus, inovasi PTSL terdapat di banyak petak, dan inovasi PTSL lebih murah dan dapat diakses oleh semua orang.

“Manfaat inovasi PTSL ini tidak hanya memberikan kepastian hukum, namun dengan adanya bukti hak atau sertifikat atas tanah juga akan mengurangi konflik dan mencegah terjadinya duplikasi sertifikat.” Setelah melihat proses survei tanah, keseluruhan prosesnya jelas mudah untuk dilakukan atau dicermati sejauh mana masyarakat bersemangat untuk ikut serta dalam pendaftaran tanahnya sehingga inovasi PTSL dapat terlaksana dan memberikan kemudahan kepada penerima manfaat. Penerapan inovasi PTSL telah dilakukan sejak tahun 2017 di Kabupaten Enrekang oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Enrekang.

Gambar 4.2 Aplikasi Sentuh Tanahku
Gambar 4.2 Aplikasi Sentuh Tanahku

Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat dikatakan sejalan dengan teori Rogers tentang indikator pendapatan relatif, karena masyarakat disini hanya membayar biaya BPHTB. Faktor sosialnya, masih banyak masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah, sehingga dengan adanya PTSL dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan sertifikat. Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa di Desa Bonto masih banyak yang belum memiliki sertifikat tanah karena sebagian tanah yang dimilikinya berasal dari tanah warisan.

Selain itu, teori Rogers menyatakan bahwa ketika melakukan tahap pengujian publik terhadap suatu inovasi, inovasi tersebut harus memiliki keunggulan dibandingkan inovasi sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, kelebihan dari inovasi PTSL ini adalah inovasi ini dibuat setelah adanya keputusan tiga menteri, inovasi PTSL tertuang dalam paket yang banyak, dan keunggulan lainnya adalah inovasi ini lebih murah dan lebih mudah. akses untuk semua. Informan mengungkapkan bahwa pada awalnya inovasi PTSL ini kurang diterima dengan baik oleh masyarakat setempat, namun sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah desa membuat masyarakat semakin antusias untuk mengikuti program PTSL.

Selain itu, program PTSL dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan sertifikat, dan masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya pendaftaran tanah karena ditanggung oleh pemerintah. Inovasi PTSL juga terbukti memiliki keunggulan karena dibentuk oleh 3 menteri, mampu menampung banyak bidang tanah, lebih murah dan mudah bagi semua orang, serta mencegah duplikasi sertifikat. Efektivitas program Pendaftaran Tanah Sistematika Komprehensif (PTSL) dalam rangka percepatan pendaftaran tanah di kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Makassar.

Potensi Permasalahan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Potensi Permasalahan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Implementasi Pelayanan Publik pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) (Studi Kasus di Desa Baturetno dan Watugede Kecamatan Singosari Kabupaten Malang) Jl.

Foto wawancara bersama Kepala Bagian PTSL Kabupaten Enrekang
Foto wawancara bersama Kepala Bagian PTSL Kabupaten Enrekang

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Bagi petugas PTSL di kantor pertanahan Enrekang perlu lebih efektif dalam mensosialisasikan inovasi ini karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi mengenai inovasi ini. Peran Etika Aparatur Sipil Negara dalam Pelayanan Publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kota Bandar Lampung.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Informan Penelitian
Tabel 4.1 Data Penduduk Desa Bonto
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENUTUP Simpulan Berdasarkan pemaparan dari hasil penelitian yang telah dianalisis dalam pembahasan mengenai penerapan pelayanan prima pada program Pendaftaran Tanah Sistematis