REPUBL]K INDONESIA
INSTRIJKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NTJMOR 1 TAHUN 2023
TENTANG
PENGARUSUTAMAAN PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN FIAYATI DALAM PEMBANGUNAN BEP.KELANJUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam rangka pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman
hayati untuk tercapainya keseimbangan dan keterpaduan dalam
pembangunanberkelanjutan diperlukan koordinasi dan integrasi antar
kementerian / lembaga dan pemerintah daerah, dengan
ini
menginstnrksikan :Kepada : 1.
Menteri Koorditrator Bidang Kemaritiman dan Investasi;2.
Menteri Dalam Negeri;3.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;4.
Menteri Pertanian;5.
Menteri Kelautan dan Perikanan;6. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
BadanPertanahan Nasiclnal;
7.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat;8.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;9.
Menteri Keuangan;10. Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional lKepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;1
1.
Menteri Badan UsahaMilik
Negara;12.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;13.
Menteri Perindustrian;14.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional;15.
Kepala Badan Informasi Geospasial;16.
.Iaksa Agung;17.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;18.
Para Gubernur; dan19.
ParaBupati/Wali
Kota.Untuk
. . .Untuk
KESATU
KEDUA
1. Menetapkan kebijakan sektor untuk rnengarusutamakan pelestarian
keanekaragaman ha.yatidalam
pembangunanberkelanjutan.
2. Memastikan adanya keseimbangan penggunaan ruang
untuk tujuan pembangunan ekonomi dan
konservasi keanekaragamanhayati
dalam setiap kebijakan sektor.3. Mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi,
dankewenangan masing-masing kementerian/lembaga
dan pemerirrtahdaerah
secaraterkoordinasi dan
terintegrasiuntuk mendukung peran
keanekaragamanhayati
dalam pembangunan berkelanjutan.4.
Men5rusun strategidan
perencanaan pembangunan sektordan daerah dengan mempertimbangkan potensi
dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutanyang menjamin keseimbangan antara
konservasikeanekaragaman hayati dan ekosistemnya, untuk menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomi
tinggi, strategis, dan memberikan keunggulan kompetitif.5. Melakukan eksplorasi dan pemanfaatan secara
lestari dalam rangka bioprospeksi.6.
Menerapkanprinsip adanya
pembagian keuntungan yang adil dan merata atas pemanfaatan keanekaragaman hayati.7.
Menerapkan pembangunanrendah karbon dalam
sektor kehutanan, kelautan, pertanian,industri,
dan energi.8. Melakukan fungsi
pengawasandan
pengendalian sesuaidengan tugas dan fungsi kementerian/lembaga
danpemerintah daerah dalam
pengarlrsutamaan pelestarian keanekaragaman hayati.9. Melakukan ftrngsi penegakan hukum dalam
rangkaperlindungan keanekaragaman hayati.
Khusus kepada:
1.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi:mengoordinasikan
dan menyinkronisasikan
perumusan,penetapan, dan pelaksanaan
kebijakan kementerian/lembaga pada pengarusutamaan pelestariankeanekaragaman hayati dalam
pembangunan berkelanjutan secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.2.Menteri...
REPUBLIK INDONESIA
-3- 2.
Menteri Dalam Negeri:a. memfasilitasi upaya pengarusutamaan
pelestariankeanekaragaman hayati dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan penganggaran pembangurran daerah;b. melakukan pembinaan dan pengav/asan
terhadapkebijakan daerah mengenai
pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman hayatr; danc. melakukan koordinasi pelaksanaan
pelestariankeanekaragaman hayati dalam
pembangunanberkelanjutan oleh daerah provinsi dan
daerah kabupaten/kota.3.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan:a. menJrusun strategi perencanaan,
pengelolaan,perlindungan, pengawetan, dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati dan pengendaliannya;b. melakukan pengendalian pembangunan
dan konservasi dengan tolokukur
kearrekaragaman hayati;c. meningkatkan upaya konservasi
keanekaragaman hayati padatingkat
genetik, spesies, dan ekosistem;d. meningkatkan pengelolaan di dalam dan di luar
kawasan hutan yang penting bagi
keheradaan keanekaragaman hayati;e.
mengembangkan pemanfaatan keanekaragaman hayatrdengan berdasarkan prinsip kehati-hatian
dan keberlanjutan
termasuk pemanfaatan bioprospeksi;f. meningkatkan bimbingan dan pembinaan
kepada pemerintah daerah termasuk dalam penJrusunan Profil KeanekaragamanHayati
Daerahdan
RencanaInduk
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Daerah; dan
g. rnendukung langkah kerja pelaksanaan
konvensi internasionaldi
bidang keanekaragaman hayati.4.
Menteri Pertanian:a.
bersamaMenteri Lingkungan Hidup dan
Kehutananmelakrrkan koordinasi dan sinkronisasi
dalam pengelolaandan
pemanfaatan keanekaragaman hayati padatingkat
genetik, spesies, dan ekosistemdi
bidang pertanian; danb.
mernbangunstrategi dan
perencanaan pembangunansektor dan daerah dengan memedomani unsur penyebaran keanekaragaman hayati antara lain kawasan konservasi, kawasan ekosistem
esensial, habitat,dan
daerah penyebaran flcra dan fa.una, serta daerah yang secara ekologis penting dan bernilai tinggi.5.
Menteri.
.5.
Menteri Kelautan dan Perikanan:a. meningkatkan upaya pengelolaan
keanekaragamanhayati perairan pada tingkat genetik, spesies,
dan ekosistemdi
bidang kelautan dan perikanan terutamauntuk jenis ikan
terancam punah; danb.
membangunsektor kelautan dan perikanan
denganmemedomani unsur penyebaran
keanekaragamanhayati ,sumber daya perikanan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-u n dangan.6.
Menteri Agraria. dan Tata Ruang/Kepala Badan pertanahan Nasional:a. menjadikarr aspek
keanekaragamanhayati
sebagai pertimbangan dalam perencanaan tata rrrang;b. menjadikan aspek perlindungan
keanekaragaman hayati sebagai pertimbangan dalam pemberian hak atastanah yang merupakan habitat tumbuhan dan
satwaliar;
danc.
menyediakankebijakan atau instmmen
pengendalianpemanfaatan rula.ng terkait
perlindungan keanekaragaman hayati.7.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perum.ahan Rak-vat:a. menJrusun kebijakan teknis dan rencana
terpadupembangunan infrastruktur
denganmempertimbangkan unsur
penye'barankeanekaragaman hayati antara lain
kawasan konserva.si, kawasan ekosistem esensial,hahitat,
dan daerah penyebaran tlora dan facrna, serta daerah yang secara ekologis perrting dan berrrilai tinggi;b.
mendukung keberlanjutanhabitat
satwaiiar dan/atau
kawasan yang mempunyai nilai keanekaragaman hayati tinggi dalam pembangunan
infrastruktur;
danc. menerapkan prinsip pembangunan hijau atau
greeninfrastructure antara lain jalan layang,
koridor penyeberanganatau lintas
satwa, pembangunan. hatasatau pagar alami dalarn
pembangunaninfrastruktur
pada u,ilayah yang melirrtasi habitat satwa
liar dan/atau
kawasan yang mempunyai
nilai
keanekaragarnan hayatitinggi, serta menerapkan prinsip konstmksi
berkelanjutan.8.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi:a. memperkuat materi
keanekaragamanhayati
dalamkurikulum
sekolah tingka.t dasar dan menengah;b.mendorong...
REPUBLIK INDONESIA
-5-
b.
mendorongperan perguruan tinggi untuk
melakukanpendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepadamasyarakat terkait dengan
pengelolaan keanekaragaman hayati; danc.
memberikanbantuan
teknis dalambentuk
pendidikandan pelatihan yang berkaitan dengan
pelestariankeanekaragaman hayati dalarn
pembangunan berkelanjutan.9. Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional lKepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional:a. mengoordinasikan, merumuskan,
danmenyinkronisasikan perumusan, penetapan,
dan pelaksanaan perencanaanserta strategi
pengelolaankeanekaragaman hayati dalam
perencanaanpembangunan nasional jangka panjang,
menengah, dan tahunan; danb. mengendalikan, memantau, mengevaluasi,
sertamengarusutamakan pengelolaan
keanekaragaman hayati cialam perencanaan pembangunan nasional.1O. Menteri Badan Usaha
Milik
Negara:a. memberikan dukungan Badan iJsaha Milik
Negaradalam pelestarian keanekaragaman hayati
rnelaluipelaksanaan program tanggung jawab sosial
danlingkungarr Badan Usaha Milik Negara
yangberorientasi paCa tujuan pembangunan
yang berkelanjutan; danb. melakukan penrantauan dan evaluasi
terhadappelaksanaan kebijakan mengenai dukungan
Badan UsahaMilik
Negara dalam pelestarian keanekaragaman hayati.11. Menteri Errergi dan Sumber Daya Mineral:
mendukung upaya pelestarian
keanekaragaman hayatiyang terkait dengan keragaman
geologi,situs
warisangeologi di Kawasan Geopark dan Kawasan
LindungGeologi (Kawasan yang memberikan
Perlindungan Terhadap Air Tanah dan Kawasan Cagar Alam Geologi).12.Menteri...
12. Menteri Perindustrian:
a.
rnendorong penerapanindustri
hijau yang dalam prosesproduksinya mengutamakan upaya efisiensi
dan efektivitas sumber daya secaraberkelanjutan
sehingga mampu menyelaraskan pembangunanindustri
Cengankelestarian fungsi lingkungan hidup, serta
dapat memberikan man.faat bagi masyarakat;b. mernberikan dukungan penerapan
tanggung jawabsosial perusahaan industri yang berkelanjutan
yang berorientasi pada produktivitasindustri
clan pelestarian keanekaragaman hayati; danc. melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadappelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaanindustri yang dapat mendukung
pelestarian keanekaragaman hayati.13. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional:
a. melakukan
inventarisasi,identifikasi, koleksi
ilmiah, penelitia.ndan
pengembangandi bidang data
daninformasi keanekaragaman hayati serta
eksplorasi bioprospeksi;1:. bersama kementerian/lembaga terkait
melakukan koordinasi dalam rangka preparasr ketrijakan berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati;c.
memberikanbantuan teknis dalam bentuk
pelatihandan konsultasi yang berkaitan
denganpenelitian
dan pengembangan di bidang pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati;d. melakukan pengelolaan keanekaragaman
hayati sebagaiaset nasional dalam bentuk depositori
danrepositori spesimen untuk pemanfaatan
yang berkelanjutan; dane.
mengembangkanriset, teknologi, dan inovasi
dalampelestarian keanekaragaman hayati.
14. Kepala Badan Informasi Geospasial:
melakukan pemetaan secara spasial
penyebarankeanekaragaman
hayati yang telah diinventarisasi
olehkementerian/lembaga, pemerintah daerah,
dan masyarakat-.15.
Jaksa.
. .REPUBLIK INDONESIA
-7
-15. Jaksa Agung:
a.
meningkatkan koordinasi antaraparat penegakhukum
dan
mengoptimalkan upaya penegakanhukum
dalampenanganan tindak pidana terkait
keanekaragaman hayati;b. melaksanakan penuntutan terhadap tindak
pidanaterkait
keanekaragamanhayati melalui
optimalisasi peraturan perundang-undangan dan rencanatuntutan
yang berkeadilan dan memberikan efekjera;
danc.
menyelenggarakanpelatihan gabungan bagi
aparatpenegak hukum guna peningkatan kapasitas
dansinergi dalam penanganan tindak pidana terkait
keanekaragaman hayati.16. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia:
a.
melakukan koordinasi dengan Penyidik Pegawai NegeriSipil Kehutanan dalam penyelidikan dan
penyidikantindak
pidanaterkait
keanekaragaman hayati;b.
memberdayakan peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan
kementerian/lembagauntuk
mendukungdalam penyelidikan dan penyidikan tindak
pidanaterkait
keanekaragaman hayati;c. memberikan pembinaan dan edukasi
kepadamasyarakat bersama instansi terkait;
d. membentuk satuan tugas gabungan
dengankementerian/lembaga dalam hal penindakan
atau melakukan operasi terpadu; dane. sinergi dalam berkoordinasi antara
Koordinator Pengawas Penyidik Pegawai Negeri Sipil Badan ReserseKriminal Kepolisian
NegaraRepublik Indonesia
dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil kementerian/ lembaga.lT.Para
Gubernur:a. men5rusun Rencana Pengelolaan
KeanekaragamarrHayati Tingkat Provinsi berdasarkan
RencanaPengelolaan Keanekaragaman Hayati Tingkat Nasional;
b. memastikan pelaksanaan
pengelolaan keanekaragamanhayati
dalam Dokumen Perencanaan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi;c.
mendorongpartisipasi
masyarakatdi tingkat
provinsi dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati; dand.melaporkan...
d.
melaporkan pelaksanaan pelestarian keanekaragaman h.ayatidaerah provinsi
kepadaMenteri Dalam
Negeri dan Menteri Lingkunganl{idup
dan Kehutanan.18. Para
Bupati/Wali
Kota:a. men5rusun Rencana Pengelolaan
Keaneka.ragaman HayatiTingkat KabupatenlKota
berdasarkan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman HayatiTingkat
Nasionaldan Rencana
Pengelolaan Keanekaragafirarl Hayati Tingkat Provinsi;b. memastikan pela.ksanaan
pengelolaan keanekaragamanhayati
dalam Dokumen Perencanaan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;c. mendorong partisipasi masyarakat di
tirrgkatkabupaten/kota dalam upaya
konservasi keanekaragaman hayati; dand.
melaporkan pelaksanaan pelestarian keanekaragaman hayati daerah kabupaten/ kota kepacia Gubernur.Menteri
Keuangandan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional I Kepala Badan Perencanaan Perabangunan Nasionalmemberikan dukunga.n sinkronisasi perencanaarr
danpenganggaran dalam pengarusutamaan
pelestarian keanekaragamanhayati
dalampembangunan
berkelanjutan padatingkat
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.KETiGA
KEEMPAT : 1.
2.
Menteri dan Kepala Lembaga melaporkan
hasilpelaksanaan pengarusutamaan
pelestariankeanekaragaman hayati dalam
pembangunanberkelanjutan kepada Menteri Koordinator
Bidang Kemaritimandan
Investasipaling sedikit
setiap6
(enam)bulan sekali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktu-vraktu apabila diperlukan.Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasimelaporkan hasil pelaksanaan
pengaratsutamaan pelestarian keanekaragaman hreyati dalam pembangunan berkelanju.tan kepada Presiden setiapI
(satu)tahun
sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.KELIMA
REPUBLIK INDONESIA
-9-
KELIMA Pembiayaan pengarusutamaan
pelestarian
keanekaragamanhayati dalam
pembangunanberkelanjutan
dibebankan padaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara
kementerian/Iembaga, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.KEENAM Melaksanakan
Instmksi
Presidenini
denganpenuh
tanggung jawab.Instruksi
Presidenini mulai
berlaku pada tanggal dikeluarkan.Dikeluarkan di
Jakarta
pada tanggal 16
Januad
2023 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,JOKO WIDODO
Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPURLIK INDONESIA
Perundang-undangan dan Hukum,
Djaniarr
ttd