• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KOTA PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KOTA PAREPARE "

Copied!
141
0
0

Teks penuh

Jika perkataan yang berakhir dengan ta>' marbu>t}ah diikuti dengan perkataan menggunakan perkataan sandang al- dan kedua-dua perkataan itu dibaca secara berasingan, maka ta>'. Adapun ta>' marbu>t}ah pada akhir kata yang didukung oleh lafz} al-jala>lah, ditranskripsikan dengan huruf [t].

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan mulia perkawinan adalah agar suami istri dapat melaksanakan syariat Islam dalam rumah tangga. Menjaga silaturahmi suami istri dalam rumah tangga islami menuntut mereka untuk selalu saling mencintai dan menyayangi satu sama lain.

Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Rumusan Masalah

Untuk mengetahui konsep rumah tangga sakinah dalam pelaksanaan bimbingan dan perkawinan (Bimwin) di KUA Kecamatan Maritengggae Kabupaten Sidrap. Untuk mengetahui efektivitas bimbingan perkawinan (Bimwin) calon pengantin dalam membangun rumah tangga sakinah di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap.

Garis Besar Isi Tesis

Penulis menyajikan uraian temuan penelitian mengenai efektivitas konseling pernikahan (Bimwin) pada calon pengantin dalam membangun rumah tangga sakinah di KUA Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap. Selain itu, sebagai kesimpulan pada bab ini, penulis mengulas secara menyeluruh data-data yang diperoleh dengan cara menafsirkannya dalam pembahasan hasil penelitian.

Telaah Pustaka

Hasil Penelitian Mukhlas Hanafi Tahun 2017 yang berjudul: “Bimbingan Pranikah dalam Membangun Keluarga Sakinah di BP4 KUA Gedungtengen Yogyakarta”, Jurnal Dakwah. 14Mukhlas Hanafi, “Bimbingan Pranikah dalam Membangun Keluarga Sakinah di BP4 KUA Gedungtengen Yogyakarta,” Jurnal Dakwah, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018), hal.

Landasan Teoritis 1. Teori Efektifitas

  • Dasar Hukum Bimbingan Perkawinan (BINWIM)

Surat Al-Rum ayat 21 di atas, dalam Al-Qur'an dan Tafsirnya oleh Departemen Agama ditafsirkan secara kalem dan tenteram. Asmaul Husna‎ (gelar/nama Allah yang baik), doa pendek. Sejarah Islam: kisah para nabi, kisah para wali, hukum Islam sederhana :. Haram-Halal, Fardu-Sunat, serta nilai-nilai keluarga dan norma masyarakat. Gerakan kasar dan halus: aktif/lincah, mempunyai kemampuan bergerak. koordinasi yang baik, fleksibilitas, keseimbangan, kemampuan mengikuti.

Orang tua terlalu toleran/tidak tegas: menyuap, mengabaikan dan . membiarkan perilaku salah dilakukan anak, berikan aturan yang tidak boleh dilakukan.

Kerangka Teoritis Penelitian

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dapat memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan nikah pranikah bagi calon pengantin di lokasi pelaksanaan pembinaan. Kanwil Kementerian Agama Provinsi membawahi Kementerian Agama kabupaten/kota atau KUA setempat yang melaksanakan pembinaan perkawinan.

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian dengan menggunakan pendekatan fenomenologi berupaya memahami makna peristiwa dan interaksi antar manusia dalam situasi tertentu.

Paradigma penelitian

Sumber Data 1. Data primer

Informan ahli yang disebutkan penulis adalah orang-orang yang ahli dalam bidang manajemen pernikahan, baik konselor maupun mak comblang. Sedangkan informan kunci adalah para pasangan pengantin yang sedang hadir dan pernah mengikuti Bimbingan Pernikahan, yang diwawancarai langsung dan mengisi kuisioner yang berkaitan dengan penelitian. Informan, calon calon pengantin peserta Bimbingan Pernikahan, Ketua KUA, Penyuluh Agama Islam dan Narasumber dalam pelaksanaan Bimbingan Pernikahan.

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara atau sumber sekunder. Data sekunder dapat berupa tinjauan pustaka dengan cara mengkaji dokumen Biro Agama (KUA) Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap.

Instrumen Penelitian

Instrumen observasi berupa pedoman observasi biasanya digunakan dalam observasi sistematis, dimana pengamat bertindak sesuai pedoman yang telah ditetapkan. Misalnya pengamatan di KUA Maritengngae Kabupaten Sidrap, hal-hal yang ingin diamati dituliskan dalam pedoman secara berurutan pada kolom yang akan dijumlahkan. Bekerja dengan pedoman pengamatan seperti itu disebut sistem tanda, data yang diperoleh berupa gambaran singkat (snapshot) suatu keadaan tertentu.

Tahapan Pengumpulan Data

Selain itu juga digunakan dalam penelitian untuk mencari bukti sejarah, landasan hukum dan peraturan yang berlaku sebelumnya. Setelah menerima masukan dan koreksi dari fasilitator, peneliti melakukan perbaikan terhadap pedoman wawancara dan bersiap untuk melakukan wawancara. Pada tahap persiapan selanjutnya, peneliti hendaknya menetapkan pedoman observasi yang dikembangkan berdasarkan hasil observasi penelitian terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi penelitian terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek. pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi selama proses penelitian.

Setelah subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat janji dengan subjek mengenai waktu dan tempat wawancara. Berdasarkan pedoman yang telah disusun, peneliti membuat janji dengan subjek mengenai waktu dan tempat wawancara. Setelah data terkumpul, peneliti kemudian melakukan analisis data dan interpretasi data sesuai dengan langkah-langkah penelitian yang dijelaskan pada bagian metode analisis data di akhir bab ini, melalui tahap identifikasi data.

Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Verifikasi data merupakan upaya untuk memperoleh kepastian apakah keaslian suatu data dapat dipercaya atau tidak. Dalam verifikasi data ini diprioritaskan pada keabsahan sumber data dan tingkat objektivitasnya, serta hubungan antara data dari satu sumber dengan sumber lainnya, untuk kemudian diambil suatu kesimpulan.

Teknik Pengujian Keabsahan Data

Triangulasi pada hakikatnya adalah pendekatan multi metode yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah agar fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik, sehingga dapat diperoleh tingkat kebenaran yang tinggi bila didekati dari sudut pandang yang berbeda. Dengan memotret suatu fenomena dari sudut pandang berbeda, tingkat kebenaran yang dapat diandalkan dapat diperoleh.

Oleh karena itu, triangulasi merupakan upaya untuk memeriksa keakuratan data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang dengan cara mereduksi semaksimal mungkin apa yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. Pengujian keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu pengecekan keabsahan data, yaitu menggunakan sesuatu selain data tersebut untuk keperluan pengendalian atau sebagai pembanding data, dan teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pengecekan melalui sumber lain. .

Hasil Penelitian

  • Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan (Binwin) di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap
  • Konsep rumah tangga sakinah pada pelaksanaan bimbingan dan perkawinan (Bimwin) di KUA Kecamatan Maritengngae Kabupaten
  • Efektifitas Bimbingan perkawinan (Binwin) dalam Membangun Keluarga Sakinah di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap

Berdasarkan hasil penelitian penyuluhan perkawinan (Bimwin) pada calon pengantin di KUA Maritengngae Sidrap, para calon pengantin sangat merasakan manfaatnya. Penyuluhan perkawinan (Bimwin) terhadap calon pengantin harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penyuluhan perkawinan dapat menunjang tercapainya tujuan pelaksanaan bimbingan. Pelaksanaan dan pelaksanaan penyuluhan perkawinan (Bimwin) di KUA Maritengngae Sidrap dilaksanakan sesuai dengan jumlah calon pasangan calon pengantin yang hadir.

Penyuluhan perkawinan yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Maritengngae Sidrap merupakan upaya pemberian pendampingan kepada calon pengantin yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan permasalahan dan informasi seputar perkawinan yang dihadapi pasangan suami istri. Dari segi durasi waktu, konseling pernikahan bagi calon pengantin dilakukan dengan kelas minimal 16 jam dalam dua hari. Penyuluhan perkawinan yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Maritengngae Sidrap merupakan upaya pemberian pendampingan kepada calon pengantin yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis kepada perorangan.

Objek pendidikan perkawinan di KUA Maritengngae Sidrap adalah calon pengantin yang terdaftar di KUA Maritengngae. Tujuan dari bimbingan perkawinan adalah agar calon pengantin memiliki kesadaran akan hak dan tanggung jawabnya sebagai suami istri, yang pada akhirnya dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan tenteram serta menjadi keluarga yang sakinah, mawaddeh. 80. Penerapan pedoman perkawinan (Binwin) kepada calon pengantin untuk mewujudkan keluarga Sakinah di KUA Maritengngae Sidrap rutin dilakukan.

Jika angka perceraian di masyarakat terus meningkat, maka KUA Maritengngae Sidrap diminta lebih mengoptimalkan tugasnya, sehingga pelaksanaan konseling perkawinan (Binwin) terhadap calon pengantin juga harus selalu terlaksana.

Pembahasan

Tujuan dari konseling pranikah adalah agar calon pengantin mempunyai kepedulian atau persiapan yang lebih matang mengenai permasalahan dalam pernikahan sehingga dapat menghadapi masa kehidupan baru yaitu kehidupan berumah tangga. Penyuluhan perkawinan di KUA Maritengngae Kabupaten Sidrap diharapkan dapat meningkatkan kualitas perkawinan guna mewujudkan keluarga sakinah sesuai ajaran Islam guna mewujudkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang berkemajuan, mandiri, sejahtera lahir dan batin. KUA Maritengngae Sidrap dapat dan telah melakukan banyak upaya lain dalam mewujudkan tujuan tersebut, yang dinilai bermanfaat untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah warahmah.

Salah satu faktor penyebab kegagalan KUA Kabupaten Maritengngae Sidrap dalam melakukan konseling terhadap pasangan suami istri adalah mereka yang berselisih datang dan mengadukan permasalahannya hanya setelah permasalahannya menjadi semakin kompleks, rumit dan sangat kritis serta tidak dapat lagi diselesaikan secara damai dan dalam hal ini pihak penyelenggara Bimwin tidak bisa memaksakan keinginan suami kepada istri. Namun demikian bukan berarti keberadaan KUA Maritengngae Kabupaten Sidrap tidak dapat berfungsi dengan baik dan menjalankan perannya serta kurang mampu memberikan kontribusi, karena jelas dari penjelasan diatas bahwa peran KUA Maritengngae Kabupaten Sidrap telah berperan besar dan besar. peran efektif dalam praktik dan kenyataan. Kualitas ilmu itu sendiri juga mempengaruhi dalam pelaksanaan konseling perkawinan.Di sini ada beberapa kriteria siapa yang layak menjadi seorang konselor, yaitu: Konselor harus mempunyai kewenangan yang diperlukan untuk melakukan konseling.

Mampu memberikan nasehat ilmiah meliputi mampu memberikan nasehat yang relevan, sistematis, masuk akal dan mudah diterima.

PENUTUP

Simpulan

  • IDENTITAS DIRI
  • IDENTITAS KELUARGA a. Orang Tua
  • RIWAYAT PENDIDIKAN

Efektivitas penerapan pedoman perkawinan (Binwin) dalam pembentukan keluarga sakinah di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap khususnya bagi calon pengantin, dalam pelaksanaannya sudah cukup efektif dan mengalami keberhasilan, terbukti dengan banyaknya peserta yang Diakui bahwa bimbingan pernikahan ini penting bagi mereka, mereka mendapatkan ilmu baru dari proses bimbingan pernikahan ini. Sesuai dengan teori dan konsep Richard Steers yaitu dengan tercapainya tujuan maka terjadi proses integrasi dan adaptasi sehingga proses penerapan pedoman perkawinan menjadi efektif. Penerapan pedoman pernikahan khusus bagi calon calon pengantin juga memastikan calon calon pengantin sadar akan pentingnya tanggung jawab, serta hak dan kewajiban masing-masing pasangan.

Kantor Agama sebagai lembaga yang membidangi permasalahan perkawinan hendaknya lebih aktif dalam melaksanakan tugasnya, dan sumber daya manusia yang bekerja di dalamnya harus ditingkatkan, sehingga perlu terus memberikan penyuluhan perkawinan kepada calon calon pengantin. dan calon pengantin pria. dilakukan untuk mempersiapkan calon pengantin dalam mengarungi kehidupan barunya yaitu kehidupan berumah tangga. Alissa Qotrunnada Munawaroh, dkk, Modul Konseling Perkawinan Calon Pengantin, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan, Penyuluhan Agama dan Pelayanan Keagamaan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia. Keputusan Direktur Jenderal Pedoman Umat Islam Nomor: 373 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bab Konseling Perkawinan Bagi Calon Pengantin.

Dokumentasi proses wawancara kepada kepala KUA Maritengngae, kepala sekolah dan penasihat mengenai pelaksanaan Bimbingan Pernikahan di KUA Kabupaten Maritengngae. Dokumentasi setelah proses wawancara terhadap pasangan suami istri/alumni Bimwin peserta bimbingan perkawinan dalam membangun keluarga.

Referensi

Dokumen terkait

Methodology  Clear and detailed description of methodology may consist of field work, sampling techniques, interview session, analysis ; lab work of different phases, experimental

Hasil : Keseluruhan calon pengantin yang memiliki pengetahuan baik akan memberitahu pasangan tentang hasil tes positif HIV yang ia dapatkan, selain itu 42.3% calon pengantin yang