• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Tinggi rendahnya hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar mata pelajaran fiqh siswa MTS Nurul Iman tahun pelajaran 2017/2018”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar mata pelajaran fiqih siswa MTS Nurul Iman tahun pelajaran 2017/2018.

Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh antara pemberian reward terhadap hasil belajar fikih siswa MTS Nurul Iman tahun pelajaran 2017/2018. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu 80 siswa, sedangkan disini penulis mengambil sampel sebanyak 62 siswa. Teknik analisis data statistik yang digunakan penulis untuk menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Chi Square (X2) yang digunakan dan pada taraf signifikan 5% (0,589).

Jadi kesimpulannya ada pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar fiqih siswa MTS Nurul Iman tahun pelajaran 2017/2018.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Metode pemberian reward merupakan metode yang dipilih untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar, yang diharapkan dapat menunjang hasil belajar siswa. Pandangan lain tentang reward adalah “suatu stimulus, situasi atau pernyataan verbal yang dapat menghasilkan kepuasan, meningkatkan kemungkinan suatu tindakan akan dipelajari.”4. Seorang guru menerapkan metode reward ini dengan memberikan hadiah kepada siswa yang layak.

يراخبلا

  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
  • Penelitian Relevan
  • Hasil Belajar
    • Pengertian Hasil Belajar Fiqih
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
    • Bentuk-Bentuk Hasil Belajar
    • Mata Pelajaran Fiqih
  • Pemberian Reward 1. Pengertian Reward

Diharapkan reward yang diberikan oleh guru fiqh akan membantu siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan. Segala bentuk reward telah diperkenalkan untuk meningkatkan hasil belajar yang baik. Penulis ingin melakukan penelitian pada tahun pelajaran 2017/2018 tentang pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqh siswa MTs Nurul Iman Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan oleh penulis di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Adakah pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqh Mts Nurul Iman Sekincau Kec.Sekincau Kab Lampung Barat tahun pelajaran 2017 /2018 Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis telah melakukan penelaahan terhadap karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian yang diteliti dengan judul Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqh Siswa MTs Nurul Iman Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. 2017/Tahun Akademik 2018. Pandangan lain tentang hasil belajar adalah “keterampilan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan pembelajaran”.

Berdasarkan pandangan tersebut dapat dilihat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Tujuan Pemberian Reward

Berdasarkan pendapat tersebut, tujuan pemberian reward adalah pengembangan dan optimalisasi motivasi internal dari motivasi eksternal, dalam artian siswa melakukan suatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran siswa tanpa adanya kewajiban dari siapapun. Dengan pemberian reward tentunya siswa akan merasa senang dengan harapan siswa akan mendapatkan reward tersebut jika telah mengerjakan tugas dengan baik yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.

Bentuk-Bentuk Pemberian Reward

Dengan pemberian reward tentunya siswa akan merasa senang dengan harapan siswa akan mendapatkan reward tersebut jika telah mengerjakan tugas dengan baik yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. hadiah termudah untuk diterapkan. Pujian ini berupa gerak kepala atau bisa juga dalam bentuk gerakan lain seperti: gestur dengan jari ke atas, tepuk tangan dan lain-lain, tetapi bisa juga dalam bentuk gestur lain yang merupakan simbol penghargaan misalnya. menepuk bahu anak, dan sebagainya. Imbalan dalam bentuk ini disebut juga imbalan materil.Imbalan dalam bentuk pemberian barang-barang tersebut seringkali berdampak negatif terhadap belajar siswa, yaitu pemberian-pemberian tersebut kemudian menjadi tujuan belajar anak.

Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih

Peran reward dalam proses pengajaran cukup penting, terutama sebagai faktor eksternal untuk mempengaruhi dan mengontrol perilaku siswa. Metode reward ini banyak digunakan oleh guru karena relatif lebih mudah dilakukan dan hasilnya lebih cepat terlihat. Reward adalah salah satu cara untuk memotivasi seseorang agar berprestasi dan meningkatkan prestasinya di kelas.

Guru mengatur dan merencanakan proses belajar mengajar, sedangkan pelaksananya adalah guru dan siswa. Di dalam kelas, seorang guru menerapkan metode reward ini dengan cara memberikan hadiah kepada siswa yang berhak menerimanya. Metode pemberian reward sangat cocok diterapkan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa Hasil belajar adalah “tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam penerimaan, penolakan dan penilaian terhadap informasi yang disampaikan dalam proses belajar mengajar telah tercapai"25.

Kerangka Konseptual Penelitian

Hipotesis Penelitian Pemberian

Hipotesis adalah "pernyataan bersyarat yang merupakan pernyataan atau asumsi tentang apa yang kita amati untuk memahaminya". Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa hipotesis adalah kesimpulan sementara sebagai jawaban atas rumusan suatu masalah, yang kebenarannya masih harus dibuktikan secara empiris. Hipotesis penelitian diatas dapat diturunkan dari rumusan masalah yaitu “Ada pengaruh rewarding terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqh MT Nurul Iman Sekincau Kec.

Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Hasil belajar merupakan hasil penilaian guru terhadap siswanya setelah menyelesaikan kegiatan belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Populasi adalah “semua data yang menarik bagi kita dalam suatu rentang dan waktu yang kita tentukan”. Dari pemikiran di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah semua siswa yang akan menjadi obyek dalam suatu penelitian.

Populasinya adalah seluruh siswa kelompok VIII MTs Nurul Iman Sekincau yang berjumlah 80 orang, terdiri dari 33 siswa laki-laki dan 47 siswa perempuan. Sampel adalah “sebagai bagian dari populasi, misalnya (sampel) yang diambil dengan metode tertentu”. 33 Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. 34. Untuk menentukan sampel masing-masing kelas, penulis menggunakan simple random sampling, disebut juga dengan “simple random sampling”.

Kuesioner/kuesioner adalah “instrumen yang mengumpulkan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis yang juga harus dijawab secara tertulis oleh responden”. Kuesioner/kuesioner adalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan kepada responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab.”37. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket/angket tidak langsung karena di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan sejumlah jawaban yang diberikan.

Cara memperoleh data variabel ini, penulis menggunakan pedoman penilaian kriteria hasil kuesioner yaitu jenis skala. Daftar pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan kepada responden adalah dengan memberikan tanda silang (x) pada alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kriteria tersebut. Kuesioner ini akan penulis arahkan kepada siswa untuk mengetahui tentang reward dan hasil belajar mata pelajaran Fiqh bagi siswa di MTs Nurul Iman Sekincau Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

Metode dokumentasi adalah “mencari informasi tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, rapat, agenda, dll.”. Metode dokumentasi merupakan metode yang akan digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa, kondisi siswa, guru, staf dan karyawan, rencana lokasi, struktur organisasi MTs Nurul Iman Sekincau Kabupaten Lampung Barat.

Instrumen Penelitian

Rumus yang digunakan untuk mencari validitas adalah korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut. Uji reliabilitas adalah sifat suatu alat ukur yang menunjukkan derajat ketetapan hasil pengukuran, reliabilitas adalah : indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya”.

Metode Analisa Data

  • Sejarah Singkat Berdirinya Nurul Iman Sekincau
  • Misi
  • Tujuan Sekolah
  • Deskripsi Data Hasil Penelitian a. Data tentang pemberian reward
  • Hasil Belajar Siswa MTS Nurul Iman Sekincau Kecamatan Sekincau Tahun Pelajaran 2017/2018
  • Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil perhitungan Chi Square dan Koefisien Kontinjensi, akan ditarik kesimpulan dari hasil penelitian ini. Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Sekincau merupakan Madrasah tingkat SMP yang pertama kali didirikan di kecamatan Sekincau, sekolah ini merupakan sekolah yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Nurul Iman Sekincau dan juga merupakan bagian dari Yayasan Pendidikan Nurul Iman (YAPNI). Lahan madrasah ini dimiliki sepenuhnya oleh Yayasan Pendidikan Nurul Iman yang terletak di jalan lingkar desa.

Visi dan Misi MTS Nurul Iman Sekincau 1) Visi… mewujudkan warga sekolah yang islami, berilmu, cakap dan berdaya. 18 Wahyudi Suhendro, S.Pd.I S 1 Staf Tata Usaha PAI GTTY Sumber: Data dokumentasi MTS Nurul Iman Sekincau diperoleh. Data reward diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa sebagaimana terlampir pada halaman 72 nilai angket item nomor 1 yaitu guru mengangguk puas dengan jawaban yang diberikan siswa.

Data hasil belajar fikih diperoleh dari guru fikih setelah ujian semester tahun ajaran 2017/2018 sebagaimana terlampir pada laman. Setelah data reward dan hasil belajar diperoleh, dilakukan analisis terhadap data tersebut dengan terlebih dahulu mengajukan hipotesis sebagai berikut. H0 : Tidak terdapat pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar Ha : Terdapat pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar Kriteria Tes.

Tolak Ho, terima Ha : Jika nilai chi kuadrat hitung lebih besar dari nilai chi kuadrat tabel. Terima Ho, terima Ha: Jika nilai chi-kuadrat yang dihitung lebih kecil dari chi-kuadrat tabel.44. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai Chi Square sebesar 16,936, maka untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar siswa mts iman nurul perlu diuji dengan Chi Square nilai tabel kriteria pengujian db = 4 yang diperoleh dari db = (r – 1) (C – 1).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai Chi-squared hitung lebih besar dari Chi-squared tabel, pada taraf signifikansi gt; 9.488. Jadi H0 ditolak dan Ha diterima. Wawasan ini membuktikan bahwa ada pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar siswa tahun pelajaran 2017/2018.

Pembahasan

Agar nilai C Chi Square yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat kekerabatan antar variabel, maka nilai C tersebut harus dibandingkan dengan tabel nilai r product moment dengan db = n-nr. Hasil pengujian hipotesis di atas diperkuat dengan perbandingan harga koefisien kontingen (KK) dengan tabel nilai r product moment. Nilai koefisien kontinjensi (KK) = 0,580 lebih besar dari r product moment pada taraf signifikan gt ; 0,254), sehingga derajat hubungan antara pemberian reward dengan hasil belajar termasuk kategori erat.

Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa pemberian reward memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Fiqih siswa MTs Nuruliman Sekincau tahun pelajaran 2017/2018.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kesalahan pembentukan kata bahasa Indonesia tulis mahasiswa BIPA di Universitas Lampung didominasi oleh pembentukan kata dengan