Penjualan perusahaan dapat dikatakan efektif apabila target penjualan yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dapat dilaksanakan secara maksimal. Apabila penjualan mencapai target atau melebihi target yang direncanakan maka perusahaan akan memperoleh return yang optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Penjualan merupakan suatu aspek yang penting dalam suatu perusahaan, sehingga unsur pengendalian internal harus diperhatikan, jika pengelolaan fungsi pengendalian internal tidak dikelola dengan baik dan memadai maka secara langsung dapat merugikan perusahaan karena target penjualan tidak akan tercapai. tercapai sehingga perusahaan mengalami kerugian.
Mengingat pentingnya tingkat penjualan terhadap laba yang diperoleh perusahaan, maka berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi sistem informasi akuntansi penjualan untuk mendukung efektivitas penerapan pengendalian penjualan internal pada PT. uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya merupakan rumusan masalah yang dibuat “Apakah sistem informasi akuntansi penjualan berperan dalam mendukung efektivitas pengendalian internal penjualan pada PT. Penelitian ini diharapkan dapat membawa kegunaan teoritis yaitu sebagai sumber informasi masa depan di bidang akuntansi terkait evaluasi sistem informasi akuntansi.
Menurut Haton, sistem informasi adalah serangkaian aktivitas organisasi yang bertanggung jawab menyediakan informasi yang diperoleh melalui data transaksi untuk keperluan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan operasi saat ini dan masa depan, dan pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah. dan pelanggan lainnya. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:1), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dimaksudkan untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Menurut Krismaaja (2010:3), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang memproses data dan transaksi untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengelolaan suatu bisnis.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah seperangkat prosedur pengolahan data dan catatan transaksi untuk digunakan dalam pengelolaan keuangan yang diperlukan oleh manajemen atau berbagai pihak. Tujuan dari sistem informasi akuntansi berkaitan dengan pengelolaan data transaksi baik finansial maupun non finansial yang dijadikan sebagai informasi atau data yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan lainnya3.
Terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk merangkum data keuangan yang sebelumnya dicatat dalam jurnal. Penjualan dilakukan melalui tata cara tender, yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembeli yang membuka tender. Penjualan yang dilakukan oleh penjual dalam negeri kepada pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
Dokumen ini digunakan untuk mencatat berbagai informasi yang dibutuhkan manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Bertanggung jawab atas penyediaan barang yang dibutuhkan pelanggan sebagaimana tercantum pada salinan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan. Fungsinya untuk mensuplai barang yang kuantitas, kualitas dan spesifikasinya tercantum pada salinan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.
Pada perusahaan besar, masalah penjualan biasanya ditangani oleh departemen tersendiri yaitu departemen penjualan yang ditangani oleh orang-orang yang ahli di bidang penjualan.
Efektivitas Sistem Pengendalian Intern a. Pengertian Efektivitas
13 Dari pemasok Masukan ke sistem Karena aktivitas di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam flowchart yaitu. Robbins (2010:8) mendefinisikan efektivitas sebagai melakukan aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai berbagai tujuan. Beni (2016:69) mengartikan efektivitas sebagai hubungan antara output dan tujuan, atau dapat juga dikatakan sebagai ukuran tingkat output, kebijakan dan prosedur dalam organisasi.
Menurut Gunawan, pengendalian penjualan internal merupakan suatu kegiatan yang meliputi analisis, kebijakan, prosedur, metode dan pelaksanaan kegiatan penjualan yang diinginkan dengan biaya investasi yang diharapkan. Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan terkoordinasi yang digunakan dalam perusahaan untuk memastikan penjualan, memeriksa keakuratan, meningkatkan.
Sistem Pengendalian Intern a. Pengertian Pengendalian Intern
Menurut Scott, pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian telah tercapai. Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah seperangkat proses, prinsip dan aturan pengendalian, pengawasan dan perlindungan unsur-unsur dalam perusahaan untuk mencegah terjadinya kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan perusahaan. Harta milik perusahaan diamankan dengan baik dan dipergunakan hanya untuk kepentingan perusahaan, bukan untuk kepentingan perseorangan pegawai tertentu.
Dengan demikian, pengendalian internal diterapkan agar seluruh aset perusahaan terlindungi dengan baik dari penipuan, pencurian, dan kepentingan perusahaan. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka pembagian tanggung jawab fungsional ke dalam unit-unit organisasi yang dibentuk untuk menjalankan kegiatan utama perusahaan, seperti pembagian masing-masing fungsi untuk melaksanakan seluruh tahapan suatu transaksi. Setiap otoritas pencatatan dan prosedur yang memberikan perlindungan memadai atas aset, kewajiban, pendapatan, dan pengeluaran.
Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang dicatat dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat keakuratan dan keandalan yang tinggi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang serta prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara yang menjamin praktik yang baik dalam pelaksanaannya. Lingkungan pengendalian merupakan sarana dan prasarana yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk melaksanakan struktur pengendalian internal yang baik.
Dalam suatu perusahaan etika harus selalu ditanamkan, dimana jika etika dilanggar maka hal tersebut merupakan suatu penyimpangan. b. Apabila lingkungan dalam perusahaan baik, maka pengaruh luar yang buruk akan mudah ditolak, dan pengaruh baik akan lebih mudah diterima. Risiko informasi, yaitu menghasilkan informasi yang tidak relevan atau informasi yang salah, atau bahkan sistem informasi tidak dapat dipercaya.
Kegiatan pengawasan merupakan berbagai proses dan upaya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk melakukan pengawasan atau pengendalian terhadap kegiatan perusahaan. Bagaimana data diolah menjadi informasi, dan bagaimana informasi diolah kembali menjadi informasi yang lebih berguna bagi pengambil keputusan. Akuntansi pertanggungjawaban berarti perusahaan menerapkan sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja setiap manajer, departemen, dan proses yang dilakukan oleh perusahaan.
Penelitian Terdahulu
Evaluasi sistem informasi akuntansi penjualan untuk menunjang efektivitas pengendalian penjualan internal di Makasar Dynasty Hotel. Sistem informasi akuntansi penjualan yang dibangun oleh Hotel Dynasty Makasar telah gagal dalam menyajikan informasi yang dihasilkan oleh manajemen perusahaan dan informasi yang dihasilkan tidak akurat, terkini dan relevan. Sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan oleh Dynasty Makasar Hotel belum dapat menunjang efektivitas penerapan pengendalian penjualan internal perusahaan.
Secara umum menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara sistem informasi penjualan dengan efisiensi. Evaluasi sistem informasi akuntansi penjualan untuk menunjang efektivitas pengendalian internal pada Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Malang untuk pencatatan persediaan belum terorganisir dengan baik karena tidak adanya kartu persediaan dan kartu stok.
Hanya saja masih terdapat kelemahan dalam penerapan sistem informasi akuntansi penjualan, antara lain fungsi invoice dan fungsi akuntansi tidak mempunyai tugas tersendiri atau terdapat duplikasi fungsi diantara keduanya. Sedangkan yang lain seperti fungsi terkait sistem informasi penjualan kredit, prosedur terkait penjualan kredit sejalan dengan kajian teori Mulyadi (2016). Sedangkan fungsi terkait sistem akuntansi penjualan tunai dan dokumen terkait sistem akuntansi penjualan tunai sesuai dengan kajian teori Mulyadi (2016).
Kerangka Konseptual