• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT CAREFASTINDO MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT CAREFASTINDO MEDAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Lingkungan kerja harus diperhatikan karena setiap hari pekerja menghadapi suasana kerja dan hal ini akan mempengaruhi hasil kerja setiap individu. Dengan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung maka ia dapat mempengaruhi kinerjanya secara maksimal dan hal tersebut akan menguntungkan perusahaan (Triastuti, 2018). Di sisi lain, lingkungan kerja non fisik juga harus diperhatikan, karena hubungan antar karyawan juga dapat berdampak pada kinerja yang dihasilkan.

Lingkungan kerja yang menyenangkan dapat memberikan kepuasan pada setiap karyawan dan merangsang semangat kerja. Selain meningkatkan kompetensi pegawai, perusahaan juga berusaha menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi para pegawainya, karena lingkungan kerja merupakan tempat dimana pegawai melakukan aktivitas sehari-hari. Lubis (2019), Kelly (2021), Prasetya (2018) dan Junaidi (2021) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Dampak Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Carefastindo Medan”. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan PT Carefastindo Medan yaitu kompetensi dan lingkungan kerja. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Carefastindo Medan.

Sebagai nasehat dan tambahan masukan kepada perusahaan dan pemangku kepentingan di perusahaan, serta sebagai bahan pertimbangan sehubungan dengan penyusunan kebijakan baru perusahaan, khususnya mengenai kompetensi dan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Uraian Teoritis

Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan hal yang paling penting dalam suatu organisasi, karena personel merupakan penggerak organisasi untuk mencapai tujuannya. Dapat kita simpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan suatu strategi dalam pelaksanaan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian agar pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Kompetensi

Kompetensi merupakan suatu keistimewaan yang mendasari perilaku sebagai gambaran tentang sosok, karakter diri, konsepsi individu, potensi intelektual atau potensi yang dimiliki setiap individu sehingga tercipta etos kerja terbaik. Menurut Becker, Huselid dan Ulrich (dalam Lubis, dkk, kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau ciri-ciri kepribadian seseorang yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Menurut Watson Wyatt (dalam Suparyada, kompetensi adalah kombinasi dari keterampilan, pengetahuan dan perilaku, yang dapat diamati dan diterapkan secara kritis terhadap keberhasilan organisasi, prestasi kerja, dan kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasi.

Kompetensi dapat dikatakan sebagai salah satu aspek krusial pada jenjang yang dihasilkan dari hasil kerja. Kompetensi merupakan jati diri dasar setiap individu yang mempunyai pengaruh langsung dan juga mampu memprediksi hasil kerja yang memuaskan (Suhardi, 2019). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan karakteristik manusia yang berkaitan dengan prestasi kerja yang efektif.

Kompetensi merupakan ciri khas atau identitas diri setiap individu yang berkaitan dengan efektifitas dalam mencapai dan menghasilkan prestasi dalam pekerjaan yang diamati dari tindakan, perilaku dan pikiran yang timbul dalam diri. Jika seseorang terjebak dalam pemikirannya dan pesimis terhadap kreativitas dan inovasinya, hal ini akan berakibat pada minimnya upaya yang dilakukan untuk menemukan metode inovatif dan ia akan terus melakukan aktivitas yang monoton. Jika seseorang tidak terbiasa atau bahkan belum mengalami apa yang dikatakan sebagai hubungan organisasi, kecil kemungkinannya untuk tumbuh dalam kepemimpinan intelektual atau kepemimpinan.

Faktanya, karakteristik kepribadian setiap orang berubah seiring waktu dan usia. Pemberian pretensi, pujian, akreditasi serta niat pribadi kepada yang bekerja dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap motivasi pekerja. Misalnya, pegawai yang melakukan pekerjaan harus mempunyai pemahaman yang baik mengenai karakteristik dan kondisi kerja secara efektif dan efisien.

Misalnya standar perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya (kejujuran, keterbukaan, komunikasi dan kreativitas). 6) Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan.

Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja terdiri dari seluruh peralatan, instrumen dan bahan yang terpapar pada karyawan, baik secara individu maupun kelompok orang (Suhardi, 2019). Lingkungan kerja terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Menurut Kasmir, lingkungan kerja adalah suasana atau keadaan yang melingkupi tempat kerja, baik berupa ruang, tata ruang, sarana dan prasarana, maupun dalam hubungan kerja dengan rekan kerja.

Menurut Nitisemito (dalam Sunyoto lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas tertentu, misalnya kebersihan, musik dan penerangan. Lingkungan kerja fisik meliputi lokasi usaha, sarana dan prasarana, peralatan bantu, dan lain-lain. Sterilitas lingkungan, penerangan dan informasi Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang memberikan suasana dan situasi kerja yang nyaman serta dapat menunjang kinerja pekerja dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

Seperti lingkungan kerja yang bersih, menyenangkan, kondusif, serta hubungan sosial dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan. Lingkungan kerja baik fisik maupun non fisik dapat memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap orang yang bersangkutan dalam melakukan pekerjaan atau menjalankan tugasnya. Namun jika lingkungan kerja tidak kondusif maka dapat mengakibatkan menurunnya hasil kerja dan semangat kerja karyawan.

Lingkungan kerja fisik adalah segala keadaan yang dapat dilihat dengan mata kepala di lingkungan kerja. Pencahayaan pada ruang kerja karyawan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga mampu menunjukkan hasil kerja yang baik, artinya pencahayaan tempat kerja yang memadai sangat membantu keberhasilan kegiatan operasional organisasi. Kebisingan ini dapat merusak konsentrasi kerja pegawai sehingga kinerja pegawai tidak maksimal.

Lingkungan kerja non fisik adalah segala keadaan yang terbentuk akibat adanya interaksi antara seorang individu dengan individu lain di tempat kerja, seperti atasan dan bawahan, pekerja dan pekerja lain pada tingkat manajemen yang sama, dan sebagainya. Hubungan yang baik dan harmonis antara manajer dan karyawan di tempat kerja merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Peralatan yang digunakan untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap meskipun bukan barang baru menjadi salah satu hal yang menunjang proses kerja.

Kinerja Karyawan

Dalam hubungan karyawan ini terdapat dua hubungan yaitu hubungan sebagai individu dan hubungan sebagai kelompok. Sedangkan untuk hubungan kelompok, seorang karyawan akan melakukan kontak dengan banyak orang, baik secara individu maupun kelompok. Ketiga aspek yang disebutkan sebelumnya meningkat berbanding lurus dengan produktivitas tenaga kerja yang ada (Hartati et al., 2019).

Menurut Kasmir, kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang dicapai dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Hasibuan, prestasi adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, yang didasarkan pada keterampilan, pengalaman, kesungguhan dan waktu. Kinerja merupakan hasil dari banyaknya operasi kerja yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dengan perencanaan yang matang dan dalam lingkungan kerja juga mengenai institusi perusahaan (Rinawati, 2016).

Berdasarkan pandangan-pandangan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kinerja diartikan sebagai tingkat keberhasilan seorang individu atau kelompok sebagai hasil pelaksanaan suatu kegiatan yang menjadi bebannya dan mencapai harapan yang diinginkan. Lingkungan kerja dengan suasana kerja yang nyaman dan kondusif akan meningkatkan hasil kerja seseorang menjadi lebih baik. Adanya parameter yang menjadi tolak ukur untuk menilai berhasil atau tidaknya pegawai dalam menciptakan etos kerja yang baik dapat memberikan pengukuran dan pemahaman kerja yang tepat sasaran.

Bagian ini menguraikan jumlah aktivitas kerja yang diselesaikan oleh setiap pekerja, baik sendiri maupun berkelompok, menurut parameter suatu standar. Etos kerja yang dihasilkan dinilai berdasarkan parameter standar yang ditetapkan dan disepakati oleh perusahaan dan karyawannya. Batas waktu pemesanan barang ditentukan, sehingga pekerjaan harus diselesaikan sebelum batas waktu yang ditentukan.

Perusahaan menerapkan jam kerja yang berbeda-beda di setiap lokasi dan tentunya tidak melanggar peraturan yang berlaku sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan melihat kualitas kerja yang dihasilkan pegawai melalui proses tertentu sesuai dengan standar kerja yang ada, tepat waktu dan akurat. Ketepatan waktu adalah dimana kegiatan dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Kelly pada tahun 2021 mengenai penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada City Central Hotel Kota Batam”, dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kompetensi dan lingkungan kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan baik terhadap kinerja maupun kompetensi. karyawan dan lingkungan kerja secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di CityCentral Hotel. Penelitian yang dilakukan oleh Dinda Setiya Nugrahanie pada tahun 2016 mengenai penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Pegawai Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Malang)”, dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Kompetensi Pegawai dan Cara Kerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Malang. Penelitian yang dilakukan oleh Benny Irawan pada tahun 2016 pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Presol Indo Prima Palembang”, dengan temuan penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi pada tahun 2021 pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan” dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Lingkungan kerja melalui kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan kompetensi melalui kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening (penelitian deskriptif pada PT. Kompetensi, disiplin dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai bidang jasa komunikasi dan terhadap kompetensi dan lingkungan kerja pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Malang.

Lingkungan kerja melalui kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan kompetensi melalui kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kerangka Konseptual

H1 = Hipotesis adanya pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai H2 = Hipotesis adanya pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai H3 = Hipotesis adanya pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja terhadap.

Hipotesis

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kompetensi Karyawan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pt. Krakatau

Penelitian yang dilakukan JS Novyanti “Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada BAPPEDA Provinsi Sulawesi