Motivasi rendah disebabkan oleh gaji, rekan kerja, promosi dan kondisi kerja yang diterima karyawan tidak mendukung sehingga kinerja karyawan tidak mencapai standar kinerja yang ditetapkan perusahaan. Stres kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan dalam menyelesaikan tugasnya karena seorang karyawan akan merasa tidak nyaman dan selalu bekerja dalam tekanan. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penulis membatasi penelitian ini pada masalah motivasi, stres kerja dan kinerja karyawan pada PT Paluta Inti Sawit Medan.
Apakah motivasi dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Paluta Inti Sawit Medan? Analisis pengaruh motivasi dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT Paluta Inti Sawit Medan. Diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi alat pengambilan keputusan bagaimana memberikan motivasi dan mencegah atau mengurangi stres kerja pada karyawan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan di PT.
Hal ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi penulis khususnya mengenai pengaruh motivasi dan stres kerja terhadap kinerja karyawan di PT Paluta Inti Sawit Medan. Diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya mengenai pengaruh motivasi dan stres terhadap kinerja karyawan. Kinerja pegawai merupakan hasil terlaksananya tujuan organisasi, sehingga kinerja yang baik merupakan suatu hal yang penting bagi seluruh pegawai.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa kinerja pegawai dapat dicapai melalui beberapa faktor yang berasal dari internal dan eksternal pegawai.
Indikator Kinerja
Tanggung jawab terhadap kemampuan seorang pegawai dalam merencanakan dan menjadwalkan pekerjaannya dianggap penting karena akan mempengaruhi ketepatan waktu hasil pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang pegawai. Sikap kerja Penilaian atau kebijakan naluri yang dimiliki seorang pegawai dapat mempengaruhi kinerja karena ia mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan mengevaluasi tugasnya untuk mendukung tujuan organisasi. Inisiatif: Kehadiran rapat disertai kemampuan mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain mempunyai nilai tersendiri dalam menilai kinerja seorang pegawai.
Keterampilan teknis, pengetahuan teknis terhadap pekerjaan yang diberikan kepada seorang pegawai harus dinilai karena berkaitan dengan kualitas pekerjaan dan kecepatan seorang pegawai menyelesaikan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Kemampuan dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan permasalahan kepemimpinan merupakan faktor yang harus dinilai dalam menilai kinerja seorang pegawai. Kepemimpinan: kemampuan komunikasi seorang pegawai, baik dengan sesama pegawai maupun dengan atasannya, dapat mempengaruhi kinerjanya.
Pengelolaan kemampuan seorang pegawai dalam bekerjasama dengan orang lain memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan kinerjanya. Kreativitas, kemampuan mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang, termasuk membuat jadwal kerja, biasanya mempengaruhi kinerja seorang pegawai.
Motivasi
- Pengertian Motivasi Kerja
- Tujuan Pemberian Motivasi Kerja
- Jenis Motivasi
- Indokator Movitasi
Meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugasnya.Menurut Malayu, tujuan motivasi antara lain. Dari tujuan pemberian motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan prestasi kerja karyawan, karena pemberian motivasi yang tepat dan tepat akan meningkatkan produktivitas karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari kemauan diri sendiri untuk melakukan sesuatu tanpa ada imbalan eksternal yang jelas seperti mendapat hadiah atau bonus.
Contoh motivasi intrinsik adalah ketika Anda melakukan suatu pekerjaan baru dan merasa yakin bahwa pekerjaan itu akan bermanfaat bagi Anda secara pribadi. Motivasi intrinsik jenis ini sangat baik untuk dimiliki dan dipelihara karena Anda tidak membutuhkan orang lain untuk menginspirasi atau menyemangati Anda. Selain itu, bentuk motivasi ini juga bertahan lebih lama karena bersumber dari rasa percaya diri.
Motivasi ekstrinsik adalah jenis motivasi yang mengacu pada perilaku yang didorong oleh imbalan eksternal seperti gaji, pengakuan, pujian, nilai, ketenaran, dll. Motivasi jenis ini berasal dari luar diri individu, berbeda dengan motivasi intrinsik yang berasal dari keyakinan diri sendiri. Motivasi positif, yang kadang-kadang orang sebut sebagai “motivasi untuk mengurangi kecemasan” atau
Motivasi untuk mencapai tujuan Seseorang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan mempunyai dorongan yang kuat dalam dirinya yang mendorong pegawai untuk mencapai kinerja yang maksimal, yang nantinya akan mempengaruhi tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Kreativitas merupakan kemampuan seorang karyawan dalam menemukan hubungan-hubungan baru dan menciptakan kombinasi-kombinasi baru sehingga ia dapat menemukan sesuatu yang baru. Sikap Bertanggung Jawab : Individu pegawai yang memiliki motivasi kerja yang baik harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukannya agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
Segalanya berupa barang, jasa, dan uang yang merupakan imbalan yang diterima oleh pegawai atas jasa-jasanya yang terlibat dalam organisasi. Segala sesuatu dalam organisasi yang menempati dan dinikmati para karyawannya, baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun demi kelancaran arus kerja. Pernyataan atasan apakah pegawai melaksanakan motivasi yang diberikan atau tidak.
Stres Kerja
- Pengertian Stres Kerja
- Pendekatan Mengatasi Stres Kerja
- Sumber stres kerja
- Indikator stres kerja
Sedangkan menurut Abdullah (2014:3), kinerja adalah prestasi kerja yang dihasilkan dari pelaksanaan rencana lembaga oleh para manajer dan pegawai yang bekerja pada lembaga tersebut, baik pemerintah maupun dunia usaha, untuk mencapai tujuan organisasi. Stres kerja Hary merupakan suatu situasi tidak menyenangkan yang dialami seseorang dalam bekerja, disebabkan oleh keadaan tegang yang dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir dan keadaan fisik seseorang. Sedangkan menurut Munandar (2008:10), stres kerja merupakan akibat kurang atau tidaknya kesesuaian antara seseorang (kepribadian, bakat dan keterampilan) dengan lingkungannya, yang mengakibatkan ketidakmampuannya dalam menghadapi berbagai tuntutan dalam hidupnya. .
Stres kerja merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, namun karyawan dapat mengatasi segala permasalahan yang ada tanpa menimbulkan dampak negatif. Pegawai yang mampu bekerja secara efektif dan efisien akan mampu menyelesaikan segala stres kerja yang dihadapinya serta mempunyai kemampuan dalam menangani permasalahan baru yang akan timbul di kemudian hari. Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan Menurut Sunyoto dan Burhanudin (2015:40), pendekatan individu yang dapat dilakukan untuk mengelola stres meliputi beberapa penerapan seperti:
Menggunakan teknik manajemen waktu dapat membantu seseorang mengatasi stres akibat kompleksitas tugas atau pekerjaan dengan lebih baik. Sedangkan pendekatan organisasi yang dapat digunakan untuk mengelola stres antara lain pemilihan dan penugasan pekerjaan yang lebih baik, pelatihan, penetapan tujuan yang realistis, mendesain ulang pekerjaan, meningkatkan keterlibatan karyawan, meningkatkan komunikasi organisasi, menawarkan liburan yang diperpanjang, dan mengatur program kesehatan karyawan. . Menurut Mangkunegara (2013:40), ada empat pendekatan untuk mengatasi stres di tempat kerja, yaitu dukungan sosial, mediasi, biofeedback dan program kesehatan pribadi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas kerja merupakan suatu hal yang cenderung membuat karyawan stres. Jadi sumber stres kerja adalah kondisi atau kejadian di lingkungan kerja yang membuat karyawan stres. Stres kerja merupakan perasaan yang menghambat dan mengganggu proses suatu aktivitas kerja, yang pada akhirnya menurunkan potensi hasil maksimal yang dimiliki individu.
Hal-hal yang menjadi sumber stres menghambat proses kerja dan produksi maksimal individu. Tak sedikit orang yang merasa tidak memiliki rekan kerja yang cocok; Ketidaksesuaian dalam bekerja inilah yang cenderung menimbulkan konflik antar karyawan. Struktur organisasi : gambaran suatu instansi yang ditandai dengan tidak jelasnya struktur organisasi dan kurang jelasnya kedudukan, peran, wewenang dan tanggung jawab.
Kepemimpinan organisasi memberikan gaya kepemimpinan pada organisasi, beberapa pihak didalamnya dapat menciptakan iklim organisasi yang melibatkan ketegangan, ketakutan dan kecemasan.
Penelitian Terdahulu
Sementara itu, diketahui bahwa stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Perum Bulog Kantor Cabang Medan. Setelah dilakukan uji signifikansi diperoleh hasil sebesar 10,643 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan bagian PPIC PT.
Kerangka Konseptual
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Motivasi Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Handoko (2001:98) stress dapat membantu atau menjadi fungsional, tetapi
Hipotesis