• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 2: Lembar Refleksi Hasil Umpan Balik Kompetensi Guru Penggerak Lembar Refleksi Hasil Umpan Balik Kompetensi Guru Penggerak

N/A
N/A
Siti Nuryati

Academic year: 2023

Membagikan "Lampiran 2: Lembar Refleksi Hasil Umpan Balik Kompetensi Guru Penggerak Lembar Refleksi Hasil Umpan Balik Kompetensi Guru Penggerak "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 2: Lembar Refleksi Hasil Umpan Balik Kompetensi Guru Penggerak Lembar Refleksi Hasil Umpan Balik Kompetensi Guru

Penggerak Nama CGP : Siti Nuryati

Asal Sekolah : SDN 32 Rantau Bayur

a. Refleksi hasil survei (umpan balik 3600) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak (45’)

Bapak/Ibu telah mendapatkan umpan balik dari kepala sekolah, rekan sejawat dan para murid.

Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah menerimanya? Apakah hasilnya sama atau berbeda dengan asesmen Bapak/Ibu sendiri? Sangat wajar jika penilaian orang lain berbeda dengan yang kita miliki, dan wajar pula jika Bapak/Ibu merasa terkejut dengan hasilnya. Kini, mari kita duduk sejenak dengan tenang dan berkesadaran penuh untuk merefleksikan umpan balik yang diberikan.

1. Apa saja poin umpan balik yang konsisten diberikan oleh kepala sekolah, rekan sejawat dan murid bapak / ibu CGP?

Kepala Sekolah: Kepala sekolah selalu memberi umpan balik tentang kemampuan saya dalam merencanakan pembelajaran dan manajemen kelas. Dia juga menyoroti kecermatan saya dalam melaksanakan tugas administratif dan kerjasama tim.

Rekan Sejawat: Rekan-rekan sejawat sering memberikan umpan balik tentang kemampuan komunikasi saya. Mereka mengapresiasi kemampuan saya dalam memfasilitasi diskusi kelompok dan berbagi sumber daya dengan tim pengajar lainnya.

Murid: Murid-murid saya biasanya memberikan umpan balik tentang cara saya menjelaskan materi secara jelas dan mudah dipahami.

Mereka juga mengapresiasi pendekatan saya dalam memotivasi mereka untuk belajar.

2. Pada kompetensi mana saja, bapak / ibu sudah menunjukkan tingkat yang diharapkan (poin tinggi)?

Saya merasa telah menunjukkan tingkat yang diharapkan dalam kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi secara efektif.

(2)

Saya juga telah memenuhi harapan dalam hal manajemen kelas, di mana saya dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.

3. Pada kompetensi mana saja, bapak/ ibu perlu menunjukkan peningkatan (poin rendah) ? Saya menyadari bahwa saya perlu menunjukkan peningkatan dalam pemahaman tentang teknologi pendidikan.

Dalam era digital ini, saya harus lebih mahir dalam menggunakan alat- alat teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.

4. Sebagai tindak lanjut, perilaku apa saja yang akan Bapak/Ibu terus lakukan?

Saya akan terus berkomunikasi dengan kepala sekolah, rekan-rekan sejawat, dan murid untuk mendapatkan umpan balik secara rutin.

Selain itu, saya akan terus mengembangkan rencana pembelajaran yang efektif dan memastikan bahwa saya menjaga lingkungan kelas yang positif.

5. Perilaku apa saja yang akan Bapak/Ibu berhenti lakukan?

Saya akan berhenti menunda-nunda ketika harus memperbarui pengetahuan dan keterampilan teknologi pendidikan.

Saya akan berhenti mengabaikan umpan balik konstruktif yang saya terima dan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki diri.

6. Perilaku apa saja yang akan Bapak/Ibu mulai lakukan?

Saya akan mulai mencari pelatihan dan sumber daya tambahan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan saya dalam teknologi pendidikan.

Saya juga akan mulai menggabungkan elemen-elemen teknologi ini ke dalam rencana pembelajaran saya.

7. Apa dukungan yang Bapak/Ibu butuhkan untuk mewujudkan rencana tindak lanjut tersebut?

Untuk mewujudkan rencana tindak lanjut ini, saya membutuhkan akses ke pelatihan dan sumber daya teknologi pendidikan yang berkualitas.

(3)

Dukungan dari kepala sekolah, rekan sejawat, dan kemungkinan mentor dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran juga akan sangat membantu.

Selain itu, saya juga akan menghargai umpan balik dan bimbingan yang konsisten dari mereka semua.

1. Berdasarkan hasil feedback 3600 dan asesmen mandiri tentang

kompetensi guru penggerak, apa yang kurang baik/ perlu ditingkatkan menurut responden terhadap kompetensi bapak/Ibu? Jelaskan menurut masing masing

a. Responden (kepala sekolah) ?

a. Kepala sekolah memberikan umpan balik bahwa saya telah berusaha aktif dalam merancang modul ajar dan menerapkan budaya positif di sekolah. Namun, terdapat catatan bahwa saya perlu lebih

meningkatkan kemampuan dalam menyusun dan

mengimplementasikan program pembelajaran yang lebih beragam dan inovatif.

b. Kepala sekolah juga menyoroti pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang lebih efektif dengan rekan guru dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

b. Responden rekan sejawat ?

a. Rekan sejawat memberikan feedback yang positif mengenai komitmen saya dalam menciptakan budaya positif di sekolah. Namun, mereka menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas secara lebih efektif dan mengatasi tantangan yang muncul selama proses pembelajaran.

b. Beberapa rekan juga menyarankan agar saya lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan berbagi pengalaman dengan sesama guru untuk memperkaya metode pengajaran.

c. Responden ( murid) ?

(4)

a. Para murid memberikan apresiasi atas upaya saya dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Namun, mereka menyampaikan keinginan agar saya lebih responsif terhadap kebutuhan individual dan memberikan lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dan berdiskusi dalam kelas.

b. Beberapa murid juga mengungkapkan harapan untuk adanya variasi dalam metode pengajaran dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan dengan dunia mereka.

2. Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?

Untuk semakin mengasah kompetensi sebagai seorang guru penggerak, saya memiliki beberapa rencana ke depannya:

1. Mengikuti Pelatihan dan Workshop: Saya akan aktif mencari pelatihan dan workshop terkait dengan pengembangan kompetensi guru penggerak, seperti pelatihan tentang pembelajaran berbasis proyek, strategi pembelajaran inovatif, manajemen kelas yang efektif, dan lain sebagainya. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan ini, saya dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi berbagai tantangan dan situasi dalam pembelajaran.

2. Kolaborasi dengan Rekan Sejawat: Saya akan berusaha untuk lebih aktif berkolaborasi dengan rekan sejawat, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan berkolaborasi, saya dapat belajar dari pengalaman mereka, bertukar ide, dan berbagi strategi pengajaran yang efektif. Kolaborasi juga dapat memberikan dukungan dan semangat untuk terus berinovasi dalam pengajaran.

3. Meningkatkan Literasi Teknologi: Saya akan terus mengasah literasi teknologi agar dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran secara lebih efektif. Saya akan mempelajari penggunaan aplikasi dan perangkat lunak pendukung pembelajaran, serta memanfaatkan platform digital untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik bagi para siswa.

4. Memperdalam Pemahaman tentang Pembelajaran Sosial- Emosional: Sebagai guru penggerak, pemahaman tentang pembelajaran sosial-emosional menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Saya akan terus memperdalam pemahaman tentang kompetensi sosial-emosional dan

(5)

mencari strategi pembelajaran yang tepat untuk membantu para siswa dalam pengembangan aspek sosial dan emosional mereka.

5. Evaluasi Diri dan Pembelajaran Mandiri: Saya akan secara rutin melakukan evaluasi diri terhadap kinerja dan praktik pengajaran saya.

Saya akan mencatat apa yang telah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki untuk terus berkembang sebagai seorang guru penggerak.

Saya juga akan melakukan pembelajaran mandiri dengan membaca literatur terkait, mengikuti webinar, dan mengikuti forum-forum diskusi terkait pendidikan.

Dengan rencana-rencana ini, saya berharap dapat terus mengasah kompetensi sebagai seorang guru penggerak yang efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memberikan dampak positif pada perkembangan sosial, emosional, dan akademik para siswa. Saya akan berusaha untuk terus tumbuh dan meningkatkan kualitas pengajaran demi memberikan manfaat yang optimal bagi para siswa dan sekolah.

3. Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?

Untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru penggerak, saya akan melibatkan beberapa pihak yang dapat memberikan dukungan dan kontribusi dalam proses pengembangan diri saya, antara lain:

1.Kepala Sekolah: Kepala sekolah memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan kompetensi guru. Saya akan berdiskusi dengan kepala sekolah untuk menyampaikan rencana pengembangan diri sebagai guru penggerak dan meminta dukungan serta arahan dari beliau.

2. Rekan Sejawat: Saya akan berkolaborasi dan berbagi pengalaman dengan rekan sejawat, baik di sekolah maupun dari sekolah-sekolah lain. Kolaborasi dengan rekan guru dapat memberikan wawasan baru, inspirasi, dan dukungan dalam menghadapi tantangan dalam pengajaran.

3. Supervisor atau Pembimbing: Saya akan mencari pembimbing atau supervisor yang berpengalaman dalam bidang pendidikan, terutama yang memiliki kompetensi dalam pengembangan guru penggerak. Pembimbing atau supervisor dapat memberikan panduan dan masukan yang berharga untuk mengarahkan perkembangan kompetensi saya.

4. Pelatihan dan Workshop: Saya akan aktif mengikuti pelatihan dan workshop yang relevan dengan pengembangan kompetensi guru penggerak.

Pelatihan ini biasanya diadakan oleh lembaga-lembaga pendidikan, yayasan,

(6)

atau pihak terkait lainnya. Pelatihan ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam dan praktik terkini dalam pengajaran.

5. Jaringan Profesional: Saya akan bergabung dengan jaringan profesional dalam bidang pendidikan, baik secara lokal maupun nasional/internasional.

Jaringan ini dapat memberikan kesempatan untuk bertukar informasi, berdiskusi, dan berkolaborasi dengan para profesional lainnya dalam bidang pendidikan.

6. Sumber Daya Pendidikan: Saya akan memanfaatkan sumber daya pendidikan seperti buku, artikel, jurnal, dan konten online yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi guru penggerak. Sumber daya ini dapat membantu dalam memperdalam pemahaman saya tentang isu-isu terkini dalam pendidikan.

Dengan melibatkan pihak-pihak tersebut, saya yakin dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan sebagai guru penggerak dan terus bergerak maju dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memberikan dampak positif pada siswa dan sekolah.

a) Rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional (45’)

1. Apakah Bapak/Ibu sudah mempelajari Modul 2.2? Apa yang dipelajari pada modul tersebut ?

a, saya sudah mempelajari Modul 2.2. Pada modul tersebut, saya mempelajari tentang pentingnya Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, sehingga seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

Selain itu, dalam modul ini, saya juga memahami tentang Pembelajaran Sosial Emosional berdasarkan kerangka CASEL (Collaborative for Academic and Social Emotional Learning), yang bertujuan mengembangkan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE), yaitu:

1. Kesadaran Diri: Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai- nilai diri sendiri, serta pengaruhnya pada perilaku dalam berbagai situasi.

2. Manajemen Diri: Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan mencapai tujuan.

3. Kesadaran Sosial: Kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain dan berempati dengan mereka yang berbeda latar belakang, budaya, dan konteks.

(7)

4. Keterampilan Berelasi: Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang positif dan sehat dengan orang lain.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Kemampuan untuk mengambil keputusan yang berdasarkan pada kepedulian, etika, dan pertimbangan atas kesejahteraan diri sendiri, masyarakat, dan kelompok.

Selain itu, modul ini juga menjelaskan tentang kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar dalam penguatan 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE) dan empat indikator dalam implementasi PSE di kelas dan sekolah, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan PSE pada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.

2. Apakah Bapak/Ibu sudah merencanakan pembelajaran sosial- emosional yang akan diterapkan dalam kelas Bapak/Ibu?

Ya sudah, tapi masih dalam proses perancangan.

3. Jika sudah, seperti apa perencanaan yang sudah Bapak/ibu buat?

Sebagai guru Kelas di SDN 32 2 Rantau Bayur, berikut adalah perencanaan pembelajaran sosial-emosional yang sudah saya buat:

1.Pengenalan Konsep: Saya akan memulai pembelajaran sosial-emosional dengan pengenalan konsep dasar tentang kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dalam konteks bahasa Inggris. Saya akan menggunakan materi pembelajaran yang relevan dan menarik agar siswa tertarik dan mudah memahami konsep tersebut.

2.Integrasi dalam Materi: Saya akan mengintegrasikan pembelajaran sosial- emosional ke dalam materi pembelajaran yang sudah ada di kurikulum.

Misalnya, dalam pembelajaran tata bahasa, saya akan membahas tentang bagaimana berkomunikasi dengan sopan dan menghargai pendapat orang lain. Sementara dalam pembelajaran membaca dan mendengarkan, saya akan memilih materi yang mengangkat tema tentang empati dan keberagaman budaya.

(8)

3. Diskusi dan Kegiatan Kelompok: Saya akan mengadakan diskusi dan kegiatan kelompok yang melibatkan siswa untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan berbagi pandangan mengenai berbagai situasi sosial dan emosional.

Siswa akan diajak untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan mempraktikkan keterampilan berelasi serta pemecahan masalah.

4.Penerapan dalam Konteks Kehidupan Siswa: Saya akan mendorong siswa untuk menerapkan kompetensi sosial-emosional dalam kehidupan sehari- hari, terutama dalam interaksi dengan teman sekelas dan guru. Siswa akan diberi kesempatan untuk mempraktikkan bahasa Inggris dalam situasi kehidupan nyata, seperti berbicara dengan sopan kepada guru atau berempati terhadap teman yang sedang mengalami kesulitan.

5. Penggunaan Media dan Teknologi: Saya akan memanfaatkan media dan teknologi dalam pembelajaran sosial-emosional. Misalnya, menggunakan video atau audio yang mengangkat tema empati dan kerjasama, dan siswa akan diminta untuk memberikan tanggapan dalam bahasa Inggris.

6. Evaluasi dan Pemantauan: Saya akan terus memantau perkembangan sosial-emosional siswa melalui observasi, diskusi, dan penilaian. Saya akan mencatat kemajuan siswa dalam menggunakan bahasa Inggris dalam konteks sosial dan emosional, serta tingkat keterlibatan mereka dalam kegiatan kelompok.

7. Kolaborasi dengan Rekan Sejawat: Saya akan berkolaborasi dengan rekan guru bahasa Inggris lainnya untuk membagikan pengalaman dan ide mengenai cara mengintegrasikan pembelajaran sosial-emosional ke dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Kami akan saling mendukung dan berbagi strategi yang efektif.

Dengan perencanaan ini, saya berharap siswa tidak hanya belajar bahasa Inggris dengan baik, tetapi juga mengembangkan kompetensi sosial- emosional yang akan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik, lebih siap menghadapi krisis, dan lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Saya juga berharap siswa dapat mengaplikasikan keterampilan bahasa Inggris dalam konteks kehidupan nyata dengan lebih percaya diri dan berhasil dalam pembelajaran mereka.

4. Apa harapan Bapak/Ibu setelah menerapkan pembelajaran sosial- emosional di kelas yang Bapak/Ibu ampu?

(9)

Setelah menerapkan pembelajaran sosial-emosional di kelas yang saya ampu, harapan saya adalah:

a) 1.Siswa Meningkatkan Kesadaran Diri: Saya berharap siswa dapat lebih memahami diri mereka sendiri, termasuk emosi, nilai-nilai, dan tujuan hidup mereka. Dengan meningkatnya kesadaran diri, siswa akan lebih mudah mengenali kekuatan dan potensi yang mereka miliki.

b) 2.Siswa Mengembangkan Keterampilan Sosial yang Positif: Saya berharap siswa dapat mengembangkan keterampilan berelasi, seperti berempati, berkomunikasi dengan efektif, dan bekerja sama dalam tim. Keterampilan ini akan membantu mereka dalam berinteraksi dengan teman sekelas, guru, dan orang lain di lingkungan sosial mereka.

c) 3. Siswa Menunjukkan Kemandirian dan Manajemen Diri yang Baik:

Saya berharap siswa dapat mengelola emosi mereka dengan baik dan memiliki kemandirian dalam mengatur waktu dan tugas-tugas akademik. Hal ini akan membantu mereka dalam mencapai tujuan belajar mereka dengan lebih efektif.

d) 4. Lingkungan Belajar yang Positif dan Mendukung: Saya berharap bahwa penerapan pembelajaran sosial-emosional akan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif. Siswa akan merasa lebih diterima dan dihargai, sehingga semangat belajar mereka meningkat.

e) 5. Siswa Menunjukkan Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Saya berharap siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini akan membantu mereka menghadapi berbagai situasi dan tantangan dengan bijaksana.

f) 6. Dampak Positif dalam Perilaku dan Prestasi Akademik: Saya berharap bahwa pembelajaran sosial-emosional akan berdampak positif pada perilaku siswa di kelas dan sekolah secara keseluruhan.

Dengan meningkatnya keterampilan sosial dan emosional, diharapkan siswa dapat lebih fokus dalam belajar dan mencapai prestasi akademik yang lebih baik.

g) 7. Siswa Mampu Menghadapi Krisis dengan Lebih Baik: Saya berharap siswa dapat mengaplikasikan keterampilan sosial-emosional mereka dalam menghadapi situasi krisis atau tantangan dalam kehidupan.

Dengan demikian, mereka akan lebih tangguh dan siap mengatasi masalah dengan bijaksana.

(10)

h) 8. Dukungan dari Orang Tua dan Stakeholder Sekolah: Saya berharap bahwa penerapan pembelajaran sosial-emosional akan mendapatkan dukungan dari orang tua siswa dan stakeholder sekolah lainnya.

Kolaborasi antara sekolah dan keluarga akan memperkuat dampak positif dari pembelajaran ini.

i) Dengan harapan ini, saya berkomitmen untuk terus menerapkan dan meningkatkan pembelajaran sosial-emosional di kelas saya. Saya ingin melihat perkembangan positif dan kualitas hidup siswa meningkat dalam aspek sosial dan emosional, sehingga mereka tidak hanya menjadi siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga pribadi yang tangguh dan memiliki hubungan sosial yang baik.

c. Keterlaksanaan tahapan BAGJA (60’)

1. Apakah Bapak/Ibu telah menerapkan metode BAGJA untuk merencanakan perubahan pada diri Bapak/Ibu?

(11)

Ya saya sudah menerapkan metode BAGJA untuk merencanakan perubahan diri.

2. Setelah Bapak/Ibu melakukan tahapan BAGJA apakah memperoleh hasil sesuai dengan visi guru penggerak yang Bapak/Ibu inginkan?

Sebagai seorang calon guru penggerak, hasil dari tahapan BAGJA yang saya lakukan tentu masih dalam proses pencapaian. Namun, dengan kesungguhan dan komitmen untuk terus belajar dan beradaptasi, saya optimis bahwa hasilnya akan sesuai dengan visi guru penggerak yang saya inginkan.

3. Apakah tantangan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menerapkan tahapan BAGJA untuk mencapai visi?

Sebagai seorang calon guru penggerak, saya menghadapi beberapa tantangan dalam menerapkan tahapan BAGJA untuk mencapai visi saya. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

1. Waktu dan Komitmen: Proses BAGJA membutuhkan waktu dan komitmen yang konsisten. Mengatasi tantangan ini memerlukan disiplin diri untuk meluangkan waktu secara berkala dalam menerapkan setiap tahapan dengan sungguh-sungguh.

2. Kolaborasi: Tahapan gali mimpi bersama, yang melibatkan kolaborasi dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan siswa, bisa menghadirkan tantangan dalam hal koordinasi dan keselarasan pandangan. Mengatasi hal ini memerlukan kemampuan mendengarkan dan berempati terhadap beragam perspektif yang muncul.

3. Implementasi Rencana: Menerapkan rencana yang telah saya jabarkan dalam tahap "Atur Eksekusi" memerlukan kegigihan dalam menjalankan langkah-langkah yang telah dirumuskan. Terkadang, perubahan atau kendala di lapangan dapat menjadi tantangan dalam implementasi yang memerlukan adaptasi.

4. Penilaian dan Evaluasi: Mengukur progres dan efektivitas dari setiap tahapan BAGJA juga bisa menjadi tantangan. Saya perlu memastikan bahwa metode inkuiri apresiatif yang saya terapkan memberikan hasil yang sesuai dengan visi yang ingin dicapai.

5. Motivasi: Dalam proses perubahan dan pertumbuhan, terkadang saya bisa menghadapi kendala dalam mempertahankan motivasi yang

(12)

tinggi. Mengatasi hal ini memerlukan dorongan dari diri sendiri dan juga dukungan dari lingkungan sekitar.

Meskipun tantangan-tantangan tersebut ada, saya yakin bahwa dengan ketekunan, komitmen, dan tekad yang kuat, saya dapat mengatasinya dan mencapai visi saya sebagai seorang guru penggerak yang berdampak positif dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Saya siap menghadapi setiap tantangan dengan semangat belajar dan tindakan yang produktif demi mencapai tujuan yang saya impikan.

4. Apa yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya terkait dengan

pelaksanaan tahapan BAGJA untuk perubahan diri bapak/ibu sehingga bisa mencapai visi yang telah dirumuskan?

Untuk perbaikan ke depan terkait dengan pelaksanaan tahapan BAGJA, saya perlu mempertimbangkan beberapa hal agar bisa mencapai visi yang telah dirumuskan dengan lebih efektif. Beberapa langkah perbaikan yang akan saya lakukan antara lain:

1. Menetapkan Tujuan yang Lebih Spesifik: Saya akan memastikan bahwa visi yang saya rumuskan dalam tahap "Jabarkan Rencana" lebih spesifik dan terukur. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, saya dapat lebih fokus dalam merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya.

2. Melibatkan Semua Pihak Terkait: Saya akan lebih aktif melibatkan semua pihak terkait, seperti rekan sejawat, kepala sekolah, dan siswa, dalam proses perubahan. Kolaborasi dan partisipasi dari semua pihak akan meningkatkan keberhasilan implementasi perubahan.

3. Evaluasi dan Refleksi Berkala: Saya akan melakukan evaluasi dan refleksi berkala terhadap proses perubahan yang telah saya lakukan.

Dengan melakukan evaluasi secara rutin, saya dapat mengidentifikasi apa yang telah berhasil dan menemukan area yang perlu ditingkatkan.

4. Mengatasi Tantangan dengan Solusi Kreatif: Saya akan mencoba untuk mengatasi setiap tantangan yang muncul dengan solusi yang lebih kreatif.

Tantangan adalah bagian dari proses perubahan, dan dengan pendekatan yang inovatif, saya bisa menemukan cara untuk mengatasinya dengan lebih baik.

5. Peningkatan Kemampuan Diri: Saya akan terus berusaha meningkatkan kemampuan diri dalam menerapkan metode inkuiri apresiatif dan pendekatan BAGJA. Pelatihan, workshop, atau kegiatan pengembangan diri

(13)

lainnya akan menjadi bagian dari upaya saya untuk terus belajar dan berkembang.

6. Mengadaptasi Perencanaan: Saya akan belajar untuk lebih adaptif dalam perencanaan dan eksekusi. Jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana, saya akan belajar untuk menyesuaikan dengan cepat tanpa kehilangan fokus pada visi yang ingin dicapai.

Dengan melakukan langkah-langkah perbaikan tersebut, saya percaya bahwa saya akan menjadi lebih efektif dalam menghadapi perubahan diri dan mencapai visi saya sebagai seorang guru penggerak. Perjalanan menuju perubahan tidak selalu mudah, tetapi dengan komitmen dan semangat yang tinggi, saya yakin bahwa saya dapat mencapai tujuan yang saya impikan.

Refleksi terhadap proses pendampingan

1. Apa hal paling menarik yang Bapak/ Ibu dapatkan setelah proses kegiatan pendampingan hari ini?

Alhamdulillah, banyak hal menarik yang saya dapat hari ini dari kunjungan Ibu pendamping calon guru pengajar praktik kabupaten Banyuasin. Yang pertama saya mendapatkan motivasi dan semangat untuk terus berkreasi di sekolah. Kedua, saya mampu menunjukan keadaan real dari tempat tugas saya kepada pendamping.

2. Apa yang membuat hal tersebut menarik menurut Bapak/ Ibu?

- Pertama, hal tersebut saya anggap menarik karena saya mampu berkomunikasi langsung dengan pendamping dengan leluasa, dan mengungkapkan ide-ide yang saya ingin rencanakan dalam perubahan di sekolah nantinya, pendampingpun merespon dengan baik sehingga percakapan itu cukup menaik menurut saya pribadi.

- Kedua, Menunjukan secara langsung kepada pendamping keadaan sekolah saya juga merupakan hal yang menaik, yang dimana pendamping bisa melihat secara nyata hal apa yang menjadi kendala dan hal yang berpotensi perubahan apa yang bisa saya lakukan nantinya. Dengan begitu pendamping bisa memberikan masukan yang pas dengan kondisi yang saya alami di sekolah.

3. Apa yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki dari pendamping di kegiatan pendampingan berikutnya?

Alhamdulillah, saya rasa dari awal keberangkatan kami ke sekolah bersama pendamping merupakan salah satu kebaikan hari ini, dan secara keseluruhan semuanya baik, dari penyampaian oleh pendamping sampai pemberian motivasi-motivasi yang bergitu hebat, semangat juang dan kerendahan hati.

Semuanya luar biasa hari ini. Satu kata untuk menggambarkan pendampingan hari ini adalah TERBAIK.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ANALISIS YURIDIS SOSIOLOGIS TERHADAP LONJAKAN ANGKA PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN TERKAIT BATAS USIA PASCA REVISI

Based on the students’ response on the questionnaire, the researcher can said that teaching speaking report text using Buzz Group Strategy was conducted by the lecturer can make the