• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi Keruangan

N/A
N/A
Dyah Ayu Aita Y. 13

Academic year: 2024

Membagikan "Interaksi Keruangan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. Urut: 25

NIM: 21040121130062 Nama: Dyah Ayu Aita Yukuri Kelas: PWK B

INTERAKSI KERUANGAN

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) interaksi adalah hal yang saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi atau memiliki antarhubungan. Istilah interaksi keruangan (spatial interaction) pertama kalinya diperkenalkan oleh Edward Ullman dalam bukunya yang berjudul Geography as Spatial Interaction, yang berisikan identifikasi kebergantungan antarwilayah geografis. Interaksi keruangan adalah hubungan timbal balik antar dua tempat atau lebih, interaksi dapat diwujudkan dalam bentuk pergerakan orang, barang, dan informasi/ide atau gagasan (Dimyati, 2022). Interaksi keruangan merupakan wujud dari adanya perbedaan wilayah (areal differentiation) atau variasi ruang (spatial variation). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor utama terjadinya interaksi keruangan adalah karena adanya pergerakan.

• Daldjoeni (1992) menyatakan bahwa pergerakan memiliki tiga bentuk arus utama, yaitu sebagai berikut:

1. Migrasi 2. Komunikasi 3. Transportasi

• Konsep interaksi spasial:

a. Perpindahan manusia, barang dan informasi antar titik-titik (tempat-tempat) yang berlainan

b. Interaksi terjadi untuk menjembatani jarak.

c. Efek-efek yang terjadi di titik-titik saat terjadinya interaksi antar pelaku kegiatan.

d. Fungsi interaksi untuk menjamin kelangsung fungsi suatu fungsi keruangan.

e. Akibat adanya interaksi keruangan, maka akan mendorong:

- Sistem keruangan lestari, termasuk spesialisasi antar wilayah yang berinteraksi.

- Muncul pusat-puat interaksi baru.

- Terjadinya persebaran (difusi) baru dari barang dan manusia.

• Menurut Edward Ullman dalam bukunya terdapat prasyarat terjadinya interaksi keruangan:

a. Adanya komplementaritas.

(2)

Yaitu dua lokasi atau lebih harus ada kebutuhan saling melengkapi atau komplementaritas, yang didorong oleh permintaan dan penawaran.

b. Adanya transferabilitas.

Yaitu kemungkinan barang atau manusia dapat dipindahkan ke tempat lain, selain dibutuhkan biaya dan waktu, juga harus diperhitungkan peraturan dan tata tertib pelaksanaannya.

c. Adanya intervening opportunity.

Yaitu terjadinya gangguan yang menghambat hubungan interaksi antar lokasi yang berbeda, maka akan memunculkan keputusan untuk mencari lokasi yang lain.

Diagram Arus Interaksi Keruangan

• Terdapat 7 keterkaitan dalam interaksi keruangan menurut Rondinelli (1985), yaitu sebagai berikut:

1. Keterkaitan Fisik

Integrasi keruangan menghasilkan keterkaitan fisik yang uatama, yaitu jaringan transportasi baik alami maupun berbasis teknologi.

2. Keterkaitan Ekonomi

Interaksi ekonomi utama yang memicu terjadinya integrasi keruangan, yaitu jaringan pasar dimana komoditas, bahan mentah, produk manufaktur mengalir di dalam permukiman; aliran modal dan pendapatan; keterkaitan produksi manufaktur kedepan dan ke belakang dalam aktifitas pertanian dan manufaktur.

3. Keterkaitan Pergerakan Penduduk

Berhubungan dengan migrasi dalam waktu yang singkat/temporer dan migrasi permanen.

4. Keterkaitan Teknologi

Teknologi yang tepat untuk memicu pembangunan wilayah, yaitu sesuai dengan kapasitas sosial, ekonomi, teknik, dan administrative yang berada pada tahapan pembangunan yang berbeda. Teknologi, prosedur dan metode

• Komplementaritas

• Transferabilitas

• Intervening Opportunity

Manusia Materi Energi Informasi

• Lokasi

• Relokasi

• Distribusi

• difusi

(3)

produksi juga harus terintegrasi baik secara keruangan maupun fungsional, karena tidak ada teknologi inovasi yang mampu mendukung transformasi sosial dan ekonomi jika tidak menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi wilayah tersebut.

5. Keterkaitan Sosial

Pasar kota dan kpta menengah bukan hanya melakukan aktivitas ekonomi dan fisik, namun juga berfokus pada perluasan keterkaitan sosial di tengah permukimaan dan diantara pusat kota dengan daerah pingggirnya.

6. Keterkaitan Pelayanan Pengiriman

Peningkatan keterkaitan fisik, ekonomi, dan sosial di tengah pusat kota merupakan langkah penting untuk memperluas jaringan pelayanan pengiriman untuk mengembangkan negara.

7. Keterkaitan Politik, Administratif dan Organisasi

Sistem keruangan pada akhirnya akan terintegrasi dan bertransformasi melalui keterkaitan politik, administratif dan organisasi. Keterkaitan ini tidak hanya memperluas pelayanan, fasilitaas maupun sumber anggaran melalui sistem keruangan, melainkan sebagai saluran untuk memperoleh dukungan politik dan kekuasaan untuk menjalankan aktifitas yang penting bagi pembangunan wilayah.

(4)

Tabel Keterkaitan Interaksi dalam Pembangunan Wilayah

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Budi Santoso. E,Umilia, Ulfa Aulia.E. 2012. Diktat Analisis Lokasi dan Keruangan. Surabaya.

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Daldjoeni. N, 1992. Geografi Baru: Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek.

Bandung: Alumni

Dimyati, M. (2022). Kerangka Acuan Standar Kompetensi Geografi Nasional. Universitas Indonesia Publishing.

Geografi Sma Xii Ips. (n.d.). (n.p.): Ganeca Exact.

Rondinelli, D. A. 1985. Applied Methods of Regional Analysis. Westview Press.

Ullman, E. L., & Boyce, R. R. (1980). Geography as spatial interaction. University of Washington Press.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Suryabrata (2002:156) “Interaksi edukatif adalah hubungan timbal balik antara guru (pendidik) dan peserta didik (murid), dalam suatu sistem pengajaran. Interaksi

Adalah pengaruh hubungan timbal Adalah pengaruh hubungan timbal balik antara kehidupan bersama, balik antara kehidupan bersama,.. seperti saling memengaruhi aspek seperti

Pengaruh Interaksi Edukatif terhadap Konsep Pemahaman Diri Siswa dalam Belajar Interaksi edukatif adalah suatu hubungan timbal balik (feed-back) antara individu yang satu dengan

Interaksi sosial adalah merupakan suatu hubungan timbal balik yang harus dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial, hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam hubungan

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok manusia, maupun antara orang

Jadi, pengertian interaksi sosial, yaitu hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Interaksi Edukatif terhadap Konsep Pemahaman Diri Siswa dalam Belajar Interaksi edukatif adalah suatu hubungan timbal balik feed-back antara individu yang

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar individu dengan indvidu, individu dengan kelompok, dan