PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dengan segala perubahan kata atau tafsirnya, istilah ini disebutkan dalam Al Quran sebanyak 112 kali dalam 41 surat. Disebutkan dalam Al-Qur'an (K.S An-Nur: 37-38) misalnya, Allah mendorong optimisme manusia terhadap ketentuan Allah.
Fokus Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagaimana perencanaan yang dilakukan oleh SMK Negeri 2 Metro dalam memastikan internalisasi nilai-nilai kewirausahaan dalam pembelajaran PAI. Faktor pendukung internalisasi nilai-nilai kewirausahaan pada pembelajaran PAI di SMK Negeri 2 Metro, pembelajaran PAI di SMK Negeri 2 Metro.
Penelitian yang Relevan
Kajian Teori
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
- Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
- Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
- Tujuan Pendidikan Agama Islam
- Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
- Prinsip Pembelajaran Agama Islam
- Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Siswa
Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik agar meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai. Pembelajaran akidah Islam adalah proses yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari akidah Islam.
Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan
- Pengertian Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan
- Aspek Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan
- Langkah-langkah internalisasi nilai kewirausahaan
- Strategi Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan
- Faktor Pendukung dan Penghambat pada Internalisasi
- Peran Guru PAI dalam Internalisasi Nilai-nilai
Pada tahap ini, pendidik tidak hanya memberikan informasi tentang nilai, tetapi juga terlibat dalam proses penerimaan dan penerapan nilai. Internalisasi nilai-nilai kewirausahaan dapat diimplementasikan dalam materi ajar, baik dalam penyampaian materi, tugas maupun evaluasi. Fase Transformasi Nilai: Fase ini merupakan proses yang dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan nilai-nilai baik dan buruk.
Strategi ini dapat dilakukan dengan cara langsung atau tidak langsung memasukkan nilai-nilai moral agama dalam materi pembelajaran. Strategi ini dilakukan dengan asumsi bahwa siswa benar-benar memiliki nilai-nilai moral keagamaan seperti takwa, jujur, ikhlas dan tanggung jawab. Keyakinan terhadap nilai-nilai moral keagamaan yang dianut mahasiswa terkadang mengalami pasang surut.
Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan dalam
Oleh karena itu, masalah ini harus menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan sebagai penyalur nilai, yaitu bagaimana nilai kewirausahaan menjadi minat yang kuat bagi lulusan Minat kewirausahaan siswa muncul ketika ada keyakinan yang kuat untuk berwirausaha, dan mereka menganggap pekerjaan itu penting. sehingga akan mendapatkan imbalan yang memadai. Begitu pula dengan model pembelajaran yang diterapkan guru kewirausahaan lebih banyak menyajikan materi kewirausahaan dalam bentuk ceramah dan beberapa tugas terbatas untuk meningkatkan kecakapan hidup seseorang. 55Winarno, Pengembangan Model Pembelajaran Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan di SMK Negeri 3 Malang, Ekonomi Bisnis Nomor 2 Juli 2009.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama Islam melalui pengajaran dan kegiatan belajar atau latihan dengan memperhatikan petunjuk untuk menghormati agama lain. Pendidikan agama Islam adalah suatu proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia seutuhnya: beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, berdasarkan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah, maksud dalam konteks ini berarti terciptanya makhluk Kamil setelah selesainya proses pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa internalisasi nilai-nilai kewirausahaan dalam pembelajaran PAI lebih ditekankan pada kemauan untuk menjadi wirausaha, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa minat lulusan profesional untuk menjadi wirausaha masih kecil. .
Desain Penelitian
Pendekatan kualitatif juga dapat diartikan sebagai metode penelitian yang didasarkan pada filosofi postpositivisme, digunakan untuk penelitian dalam hubungan objek yang alami, (berlawanan dengan eksperimen), dimana peneliti adalah instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara sengaja dan bola salju, teknik pengumpulan bersifat triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan signifikansi daripada generalisasi. Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif juga dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filosofi postpositivisme, yang harus memahami fenomena yang dialami objek penelitian yaitu perilaku subjek, hubungan sosial subjek. . , tindakan subjek, dll. lain secara holistik dan deskriptif dalam bentuk kata-kata dalam konteks yang sangat alami. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan tepat tentang fakta, ciri-ciri dan hubungan antara fenomena yang diselidiki dan menyelidiki lebih dalam tentang gejala, peristiwa yang menantang Internalisasi nilai-nilai kewirausahaan dalam pembelajaran pendidikan Islam. untuk siswa SMK Negeri 2 Metro Kabupaten Metro Barat.
Sumber Data dan Informan Penelitian
Tidak ada aspek Wawancara Sub aspek Wawancara Poin jawaban 1 Nilai-nilai Kewirausahaan di SMK Negeri 2 Metro a.Berdasarkan proses internalisasi nilai-nilai kewirausahaan dalam pembelajaran PAI bagi siswa memiliki konsep tersendiri untuk disosialisasikan kepada setiap siswa. Berdasarkan penjelasan guru PAI 1, informasi menunjukkan adanya stimulus dalam internalisasi nilai-nilai kewirausahaan pada siswa SMK Negeri 2 Metro.
Implementasi internalisasi nilai-nilai kewirausahaan siswa dapat dilihat pada pembelajaran PAI di dalam dan di luar pembelajaran Guru PAI 3 SMK Negeri 2 Metro dalam wawancaranya mengatakan: Hasil wawancara kemudian dibandingkan dengan data dokumentasi di SMK Negeri 2 Metro tentang internalisasi nilai-nilai kewirausahaan. Nilai-nilai kewirausahaan dalam pembelajaran PAI siswa memiliki konsep tersendiri dalam memajukan setiap siswa.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Penjamin Keabsahan Data
Langkah-langkah internalisasi nilai-nilai kewirausahaan merupakan proses internalisasi terkait dengan perkembangan siswa yang berlangsung. Guru PAI 4 SMK Negeri 2 Metro tersebut dalam wawancaranya mengatakan, dalam melakukan langkah internalisasi nilai-nilai kewirausahaan yaitu trans-internalisasi, langkah ini jauh lebih dalam dari pada tahap transaksi. Pembelajaran pendidikan agama Islam bagi guru dalam penerapan nilai-nilai kewirausahaan di SMK Negeri 2 Metro diajarkan sesuai dengan kurikulum yang ada, dengan harapan siswa mampu menyerap dan
Penjelasan dari guru PAI 4 Ny. Eni Sugiarti, menjelaskan tentang kendala dalam memperoleh nilai-nilai kewirausahaan di SMK Negeri 2 Metro yaitu sikap tidak serius dalam proses belajar mengajar. Akibat dari kekurangan tersebut, muncul beberapa kendala utama dalam hal perolehan nilai-nilai kewirausahaan khususnya dalam pembelajaran PAI di SMK Negeri 2 Metro itu sendiri. Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, guru memberikan arahan dalam penerapan nilai-nilai kewirausahaan di SMK Negeri 2 Metro dengan harapan agar siswa mampu menyerap dan memahami apa yang telah diajarkan.
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Temuan Umum
- Profil SMK Negeri 2 Metro
- Sejarah Singkat SMK Negeri 2 Metro
- Visi Misi dan Tujuan SMK Negeri 2 Metro
- Denah Lokasi SMK Negeri 2 Metro
- Sarana Prasarana SMK Negeri 2 Metro
- Data siswa dan Data Guru Tenaga Kependidikan
- Organisasi Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2
- Struktur Organisasi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Metro dibuka pada tahun 1972 dengan nama STM Perintis. Pertanian Negeri Metro pada tahun 1978 kemudian berganti nama lagi menjadi SMK Negeri 2 Metro berdasarkan Keputusan Menteri No. 036/O/1997 tentang perubahan nomenklatur SMKTA menjadi SMK dan organisasi dan tata kerja SMK. Pada tahun 2003, SMK Negeri 2 Metro dinobatkan sebagai Sekolah Unggulan, pada tahun 2004 dianugerahi predikat Sekolah Standar Nasional (SSN), pada tanggal 9 Mei 2006 ditetapkan sebagai Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI) berdasarkan SK. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Ditjen Bina Pendidikan Dasar dan Lembaga Pendidikan Nasional nomor 0004/C 5.2/Kep/MN/2006, bersama predikat SMK SBI, SMK Negeri 2 Metro untuk pengelolaan administrasi menggunakan Sistem. Seiring dengan masuknya era globalisasi, SMK Negeri 2 Metro tidak menutup kemungkinan dapat mendorong persaingan yang semakin ketat dalam percaturan ekonomi, memperkuat angkatan kerja, memanfaatkan teknologi dan mengembangkan dunia pendidikan.
Hingga saat ini SMK Negeri 2 Metro Lampung dengan 8 (delapan) program Keahlian, terus aktif berbenah, menata dan mengembangkan sebagai upaya peningkatan kinerja di lapangan, manajemen sekolah menggunakan SMM-ISO Pengembangan KTSP, Pengembangan Bahan Ajar, Pengembangan Bank Soal, Akuisisi Buku Referensi Pengembangan website dan data server. 1 Mekanik mobil produktif 90 Doni Efendi, S.Pd 1 Mekanik mobil produktif 91 Budianto, S.Pd 1 Mekanik mobil produktif 92 Murdjito, S.T. Berdasarkan data yang penulis ambil dari dokumen SMK Negeri 2 Metro, keadaan siswa SMK Negeri 2 Metro tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 1349 siswa.
Temuan Khusus
- Nilai-nilai kewirausahaan di SMK Negeri 2 Metro
- Faktor pendukung internalisasi nilai-nilai kewirausahaan
- Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai kewirausahan
Keliling sekolah pada hari Selasa pukul 09.30 WIB tanggal 22 Mei untuk melihat internalisasi nilai-nilai kewirausahaan. Partisipasi guru pendidikan agama Islam juga mempengaruhi pembelajaran mereka tentang nilai-nilai kewirausahaan. Nilai-nilai kewirausahaan dalam pendidikan agama Islam sangat besar pengaruhnya bagi peserta didik sehingga dapat menjadi pedoman bagi kehidupannya sekarang dan yang akan datang.
Nilai-nilai kewirausahaan dalam pendidikan agama Islam sangat mempengaruhi peserta didik, sehingga saat ini dan kedepannya menjadi pedoman bagi kehidupannya. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa peran guru PAI dalam menerapkan nilai-nilai kewirausahaan adalah agar siswa mampu menyerap dan memahami apa yang telah diajarkan. Faktor pendukung dalam perolehan nilai-nilai kewirausahaan yaitu wirausahawan yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
Pembahassan
PENUTUP
Kesimpulan
Guru PAI SMK Negeri 2 Metro pada Senin, 22 Mei 2017 dalam wawancaranya mengatakan, perencanaan sekolah dalam menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan bahwa sekolah telah mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan ke dalam proses pembelajaran adalah menginternalisasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam pembelajaran sehingga Hasilnya telah memperoleh kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, pembentukan kewirausahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa strategi internalisasi nilai-nilai kewirausahaan yang diterapkan sekolah tidak pernah menemui guru yang mangkir tanpa izin. Selain materi yang sesuai dengan kurikulum, terkadang diselingi dengan ilmu lain yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa peran guru PAI dalam menerapkan nilai-nilai kewirausahaan adalah agar siswa mampu menyerap dan memahami apa yang telah diajarkan.Menurut penjelasan guru PAI 4 faktor pendukung dalam internalisasi nilai-nilai kewirausahaan, bahwa pengusaha sukses umumnya menghadirkan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni. Proses pendukung internalisasi nilai-nilai kewirausahaan di sekolah meliputi infrastruktur yang lengkap, sumber daya manusia, sistem informasi sekolah yang baik sehingga semua kegiatan terkendali dengan baik, rekrutmen guru sesuai kebutuhan.
Kurangnya pengawasan dari guru PAI itu sendiri, dan ada beberapa siswa non muslim sehingga tidak mengikuti proses pembelajaran dan hal ini dapat menimbulkan inefisiensi dan ketidakefisienan dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai kewirausahaan. Peran guru PAI dalam implementasi nilai-nilai kewirausahaan, siswa mampu menyerap dan memahami apa yang telah dipelajari.
Implikasi
Saran
- Kisi-kisi Pedoman Observasi
- Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepala Madrasah,
- Profil SMK Negeri 2 Metro
- Data Pendidik SMK Negeri 2 Metro
- Jumlah Siswa SMK Negeri 2 Metro
- Ekskul di SMK Negeri 2 Metro
- Peraturan SMK Negeri 2 Metro
Eman Suherman, Merancang Pembelajaran Wirausaha, Bandung: Alfabeta, Emzim 2008, Metodologi, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Rajawali Press,. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro, Pedoman Penulisan Disertasi Metro: Program Pascasarjana 2013. Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset, 2000 Syahrin Harahap, Al-Qur'an dan Sekularisasi, Yogyakarta: Wacana Tiara, 1994 Tohirin.
Trianto, Merancang Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.