• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERNATIONAL CONFERENCE ON SCIENCE TECHNOLOGY AND HUMANITIES

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INTERNATIONAL CONFERENCE ON SCIENCE TECHNOLOGY AND HUMANITIES "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Proceedings of the International Conference on Science, Technology and Humanities Bali, Indonesia, 14-15 November 2019 Paper No. XXX

XXX-1

Bobot Tubuh Tikus Putih Betina Prapubertas yang Diberi Ekstrak Daun Calliandra calothyrsus

Iriani Setyawati

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Indonesia

[email protected]

Ni Nyoman Wirasiti, Luh Putu Eswaryanti Kusuma Yuni

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Indonesia

Abstract Daun kaliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) mengandung senyawa kimia antara lain flavonoid, tanin dan steroid. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun kaliandra merah berpengaruh terhadap reproduksi mencit jantan, serta siklus estrus dan histologi ovarium tikus putih betina. Ekstrak daun kaliandra diduga berpotensi sebagai fitoestrogen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Wistar berusia 54 hari dibagi menjadi empat kelompok yaitu kontrol negatif (diberi pelarut Na-CMC 0,5%) dan perlakuan ekstrak daun kaliandra merah dosis 17,5 mg/kg BB (P1), dosis 35 mg/kg BB (P2), dan dosis 70 mg/kg BB (P3) sebanyak 1 ml/ekor/hari per oral selama 20 hari. Data bobot badan tikus ditimbang sebelum perlakuan dan lima hari sekali selama perlakuan dengan timbangan analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan ekstrak etanol daun Calliandra calothyrsus dalam penelitian ini hingga 35 mg/kg bb menurunkan bobot badan tikus betina sedangkan dosis 70 mg/kg bb tidak menurunkan bobot badan tikus.

Kata Kunci bobot badan, ekstrak, daun Calliandra calothyrsus, tikus betina

(4)

ABSTRAK

Daun kaliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) mengandung senyawa kimia antara lain flavonoid, tanin dan steroid. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun kaliandra berpengaruh terhadap reproduksi mencit jantan, serta siklus estrus dan histologi ovarium tikus putih betina. Ekstrak daun kaliandra diduga berpotensi sebagai fitoestrogen.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina Wistar berusia 54 hari dibagi menjadi empat kelompok yaitu kontrol negatif (diberi pelarut Na-CMC 0,5%) dan perlakuan ekstrak daun kaliandra dosis 17,5 mg/kg BB (P1), 35 mg/kg BB (P2), dan 70 mg/kg BB (P3) sebanyak 1 ml/ekor/hari per oral selama 20 hari.

Data bobot badan tikus ditimbang sebelum perlakuan dan lima hari sekali selama perlakuan dengan timbangan analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan ekstrak etanol daun Calliandra calothyrsus dalam penelitian ini hingga 35 mg/kg bb menurunkan bobot badan tikus betina sedangkan dosis 70 mg/kg bb tidak menurunkan bobot badan tikus.

Kata Kunci : bobot badan, Calliandra calothyrsus, tikus betina

Hewan yang diberi pakan <5% tanin mengalami pertumbuhan tertekan, pemanfaatan protein rendah, kerusakan lapisan mukosa saluran pencernaan, perubahan ekskresi kation tertentu, dan peningkatan ekskresi protein dan asam amino esensial. Pada non ruminansia, tanin mengurangi penyerapan usus terhadap asam amino (terutama metionin) sehingga menekan pertumbuhan [4]. Tanin menurunkan performan tikus dengan mengurangi asupan dan/ atau pencernaan nutrisi dan energi dan/ atau meningkatkan laju metabolisme istirahat yang berkaitan dengan pengeluaran detoksifikasi [7].

Hewan dari kontrol negatif (diberi pelarut Na-CMC) menunjukkan berat badan yang meningkat, terutama setelah pengukuran ke-4 (W4), fenomena yang sama juga tampak pada P3 yang diberi ekstrak daun kaliandra dosis 70 mg/kg bb (Gambar 1).

Yang menarik adalah pemberian ekstrak dengan dosis tertinggi 70 mg/kg bb ternyata tidak menurunkan bobot badan tikus betina. Hal ini dapat terjadi karena daun kaliandra sendiri merupakan hijauan yang proteinnya cukup tinggi hingga 25%.

Walaupun aras senyawa tanin juga semakin tinggi, namun konten protein yang juga semakin banyak, diduga menyebabkan terjadinya interaksi berupa pengikatan senyawa tanin terhadap protein. Dengan terikatnya sebagian besar tanin dengan protein, jumlah senyawa tanin bebas makin berkurang, sehingga tidak cukup menurunkan kecernaan protein melalui pengikatan tanin terhadap protein dalam bahan makanan maupun protein fungsional (enzim) di dalam saluran pencernaan.

Dengan demikian tidak sampai menyebabkan penurunan bobot tubuh hewan.

2

ND

INTERNATIONAL CONFERENCE ON SCIENCE TECHNOLOGY AND HUMANITIES

ICoSTH 2019

Kuta, Bali, INDONESIA, 14-15 Nopember 2019

Bobot Tubuh Tikus Putih Betina

Prapubertas yang Diberi Ekstrak Daun

Calliandra calothyrsus

I. Setyawati *, N.N. Wirasiti, L.P.E.K. Yuni

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Indonesia

*Corresponding author: [email protected]

METODE DAN PROSEDUR

Dosis 17,5 dan 35 mg/kg bb sejalan dengan beberapa peneliti sebelumnya bahwa tanin menekan pertumbuhan dan efisiensi pencernaan pada rodensia. Menurut Meyer and Richardson [7], konsumsi pakan dengan 3-6% tanin mengurangi pertumbuhan, asupan, dan efisiensi pencernaan tikus Microtus ochrogaster [6]. Induk yang mengkonsumsi tanin (asam tanat) terbukti kehilangan massa selama laktasi, akibat berkurangnya efisiensi pencernaan, asupan bahan kering tercerna dan nitrogen tercerna [7].

KESIMPULAN

Ekstrak daun Calliandra calothyrsus dosis 17,5 dan 35 mg/kg bb menurunkan bobot badan tikus betina, namun dosis 70 mg/kg bb menunjukkan hasil sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Onyeama H.P., H.A. Ibekwe, P.Y. Ofemile, A. Peter, M.S. Ahmed, P.O. Nwagbo.

2012. Screening and Acute Toxicity Studies of Calliandra portoricensis (ERI AGBO In Igbo) Used in the Treatment of Snake Bite in South Eastern Nigeria. Vom Journal of Veterinary Science. 9:17-24.

[2] Orishadipe A.T., J.I. Okogun, E. Mishelia. 2010. Gas Chromatography-Mass Spectrometry Analysis of the Hexane Extract of Calliandra portoricensis and Its Antimicrobial Activity. African Journal of Pure and Applied Chemistry. 4(7):131-134.

[3] Wina, E., B.Tangendaja. 2000. Pemanfaatan Kaliandra (Calliandra calothyrsus) sebagai Hijauan Pakan Ruminansia di Indonesia, Prosiding Lokakarya Produksi Benih dan Pemanfaatan Kaliandra 14-16 November 2000 (Kerjasama ICRAF dan Winrock International), Bogor, hal. 13-20.

[4] Cannas, A. 2008. Tannins: Fascinating but Sometimes Dangerous Molecules, USA: Department of Animal Science, Cornell University.

[5] Palupi, N.S., F.R.Zakaria, E.Prangdimurti. 2007. Metode Evaluasi Efek Negatif Komponen Non Gizi 1, Topik 6, Modul e-Learning ENBP, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fateta, IPB, Bogor.

[6] Lindroth, R. L., G. O. Batzli. 1984. Plant Phenolics as Chemical Defenses: Effects of Natural Phenolics on Survival and Growth of Prairie Voles (Microtus ochrogaster), J. Chem. Ecol.: 10229-10244.

[7] Meyer, M.W., C. Richardson. 1993. The Effects of Chronic Tanic Acid Intake on Praire Vole (Microtus ochrogaster) Reproduction, Journal of Chemistry Ecology 19(7): 1577-1585.

PENDAHULUAN

Tanaman legum kaliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) telah diketahui mengandung bermacam-macam zat kimia, diantaranya flavonoid, kuersetin, saponin, asam kafeat, dan alkaloid [1, 2]. Kandungan tanin dalam daun kaliandra merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan daun legum lain [3]. Dalam penelitian in vivo, kecernaan protein sangat berkurang jika terdapat senyawa tanin dalam bahan makanan maupun pakan hewan [4].

Bahan nabati secara alami dapat mengandung senyawa antinutrisi yang dapat menurunkan nilai gizi bahan tersebut, diantaranya tanin. Namun tanin juga dikenal sebagai senyawa antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Peran sebagai antinutrisi atau antioksidan dipengaruhi keberadaan tanin dalam bahan pangan dan kondisi fisiologis di dalam tubuh.

Tanin merupakan senyawa polifenol yang dapat membentuk kompleks dengan protein yang bersifat tidak larut, terdapat dalam berbagai tanaman, sebagai bahan pangan maupun pakan ternak [5]. Pada penelitian ini, tikus betina usia prapubertas diberikan ekstrak daun kaliandra untuk mengetahui pengaruhnya terhadap bobot tubuh selama masa pertumbuhan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

NO:

Gambar 1. Grafik Bobot Tubuh Tikus Betina Prapubertas yang Diberi Ekstrak Daun Kaliandra (Calliandra calothyrsus).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian menggunaka rancangan acak lengkap (RAL) pada konsentrasi ekstrak rimpang kunyit putih yaitu F1 2,5%, F2 5%, dan F3 7,5%, kontrol positif dan kontrol negatif

&#34;Pengaruh Pemberian Ekstrak Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) terhadap Kadar LDL Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang Diberi Diet Tinggi