PROSIDING
SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA YARAKAT
“ Optimalisasi Kualitas Hidup Pasca Pandemi Covid 19
”.
Buku 1 : Hasil Penelitian Jambi, 29-30 Desember 2021
Penerbit :
STIKes Baiturrahim Jambi
PROSIDING
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
“ Optimalisasi Kualitas Hidup Pasca Pandemi Covid 19
”.Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana
: Tina Yuli Fatmawati, SKM., M.KesSekretariat : Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep
Ns. Dwi Kartika Pebrianti, S.Kep., M.Kep Bendahara : Tuhu Perwitasari, M.Keb
IT/Website : Ali Maksum, S.Kom Penerbit
: STIKes Baiturrahim Sterring Committee:Dr. Filius Chandra, SE.,MM Ariyanto, SKM., M.Kes Gustina , M.Keb
Reviewer:
1. Harry Freitag L Muhammad, S.Gz,M.Sc, RD ( Universitas Gajah Mada) 2. Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes (Dinas Kesehatan Propinsi Jambi)
3. Ns. Mila Triana Sari, S.Kep., M.Kep (STIKes Baiturrahim ) 4. Dr. Ns. Ratu Kusuma, S.Kep., M.Biomed (STIKes Baiturrahim ) 5. Tina Yuli Fatmawati,SKM., M.Kes (STIKes Baiturrahim) 6. Gustina, M.Keb ( STIKes Baiturrahim )
7. Ns. Fithriyani, S.Kep, M.Kep (STIKes Baiturrahim ) 8. Dini Wulan Dari, S.Gz., M.Si (STIKes Baiturrahim ) 9. Wanti Hasmar, S.Fis., M.Or (STIKes Baiturrahim )
Dewan Editor:Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep Ns. Marnila Yesni, S.Kep., M.Kep
Ns. Dwi Kartika Pebrianti, S.Kep., M.Kep Tuhu Perwitasari, M.Keb
Suci Rahmani Nurita, M.Keb Arnati Wulansari, S.Gz., M.Si
~ iii ~ Desain sampul :
Rahmad, SE
Alamat:STIKes Baiturrahim Jambi
Jl.Prof. M Yamin SH, No. 30 Kelurahan Lebak Bandung, Jelutung, Kota Jambi, 36135 Telp. 0741 33030, Web info@stikba.ac.id, Email: pppm.stikba@gmail.com
Cetakan Pertama, Januari 2022 ISBN : 978-623-91026-5-4
Hak cipta dilindung undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penerbit
PEMBICARA UNDANGAN
1. Harry Freitag L Muhammad, S.Gz., M.Sc, RD (Dosen dan Peneliti, Universitas Gajah Mada)
Tema: Malnutrisi dan Pandemi Covid-19
2. Dr. Eva Susanti, SKp., M.Kes (Dosen dan Peneliti, Dinas Kesehatan Propinsi Jambi)
Tema: Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi dan Capaian Vaksinasi
3. Gustina, M.Keb (Ka Prodi SI Kebidanan dan Pendidikan Profesi, STIKes Baiturrahim )
Tema: Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir)
4. Ns.Fithriyani, S.Kep, M.Kep (Ka.Prodi SI Keperawatan dan Profesi Ners, STIKes Baiturrahim )
Tema: Peningkatan Kualitas Hidup Pasca Pandemi Covid-19 secara Holistik 5. Dini Wulan Dari, S.Gz., M.Si (Ka.Prodi SI Gizi, STIKes Baiturrahim )
Tema: Peran Pangan Lokal untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasca Pandemi Covid-19
6. Wanti Hasmar, S.Fis., M.Or (Dosen Prodi DIII Fisioterapi, STIKes Baiturrahim)
Tema: Fisioterapi pada Sistem Pernafasan Pasca Long Covid
~ vii ~
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
PEMBICARA UNDANGAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ARTIKEL PENELITIAN. ... vii
No Judul Halaman
1 Konsumsi Pangan dan Status Gizi Remaja Kota Jambi (Arnati
Wulansari) 1-5
2 Sikap Ibu tentang Pemanfaatan Posyandu Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Talang Bakung Kota Jambi (Arifarahmi) 6-11 3
Pengaruh Accupresure Therapy pada Lansia dengan Nyeri Reumatoid Arthritis di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Luhur Kota Jambi (Dwi Yunita Rahmadhani)
12-19
4 Peran Perawat dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi (Faridah) 20-31 5
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Prestasi Belajar Secara Daring Selama Pandemik Covid 19 pada Mahasiswi DIII Kebidanan (Gustina, Nurbaiti)
32-36
6
Pengaruh Kompres Jahe Merah terhadap Penurunan Skala Nyeri Asam Urat Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Aurduri Kota Jambi (Hasyim Kadri)
37-41
7
Gambaran Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Kebun Handil Kota Jambi (Hesty)
42-48
8
Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu terhadap Pemberian ASI di Kelurahan Thehok Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi (Hesty)
49-55
9 Indeks Masa Tubuh ( IMT) dan Kejadian Menarche pada Remaja
Putri di Propinsi Jambi (Islakhiah, Tina Yuli Fatmawati, Herlina) 56-60 10
Pendidikan Kesehatan dengan Metode Booklet Terhadap Pengetahuan Pasien tentang Pengobatan Tb Paru di Puskesmas Muara Kumpeh Muaro Jambi (Jufri al fajri)
61-68
11
Hubungan Akses Informasi dan Pengalaman terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Angiografi Koroner Di Ruang Rawat Inap Jantung Rsud Raden Mataher (Marnila Yesni)
69-73
12
Hubungan Karakteristik Balita dan Peran Ibu dengan Kejadian
Sibling Rivalry pada Anak Usia 3-5 Tahun di Kelurahan KenaliAsam Bawah Jambi (Maimaznah, Tina Yuli Fatmawati)
74-82
13
Gambaran Wanita Usia Subur Dalam Pemilihan Kontrasepsi di Puskesmas Pakuan Baru (Melda Amalia, Tuhu Perwitasari, Tina Yuli Fatmawati)
83-87
14 Sistem Penghargaan dan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi (Mila Triana Sari, Jufri Al Fajri) 88-91 15 Pemberian Tablet Zink terhadap Frekuensi BAB pada Balita
dengan Diare di Rumah Sakit (Miko Eka Putri) 92-95 16
Strategi Peningkatan Imun Lansia Melalui Terapi Rekreasi Di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Luhur Jambi (M.
Hidayat)
96-99
17
Efektifitas Terapi Religius Zikir dan Terapi Menghardik terhadap Peningkatan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia (M. Hidayat)
100-103
18
Uji Iritasi Body Scrub Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa) dan Kulit Kopi Arabika (Coffea arabica) (Nurul Zhikra, Yuliawati, Uce Lestari)
104-112
19
Hubungan Pengetahuan Dan Riwayat KB dalam Upaya Pencegahan Kanker Payudara Melalui SADARI di Kelurahan Murni Kota Jambi (Nurfitriani)
113-120
20
Hubungan Riwayat Gangguan Jiwa dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi (Rahmi Dwi Yanti, Salvita Fitrianti)
121-125
21
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Rematik Pada Lansia di PSTW Budi Luhur Kota Jambi (Rahmi Dwi Yanti, Salvita Fitrianti)
126-131
22 Identifikasi Depresi Postpartum Menggunakan Edinburgh
Postnatal Depression Scale (Ratu Kusuma)
132-137
23
Hubungan Kelas Ibu Hamil dengan Kecemasan Ibu Primigravida di Klinik Dameria Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara (Retno Wahyuni, Lisa Putri Utami Damanik, Audina, Chrisan Putri)
138-143
24
Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Demensia pada Lansia di Puskesmas Kuala Tungkal I Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Rino M)
144-153
25 Gambaran Perilaku Sehat Mahasiswi STIKes Baiturrahim Jambi
(Salvita Fitrianti, Tina Yuli Fatmawati, Nel Efni) 154-160 26
Jenis Kelamin, Genetik Dan Gaya Hidup Terhadap Kejadian Rematik Pada Lanjut Usia (Tina Yuli Fatmawawati, Ariyanto, Filius Chandra)
161-165
27 Pengaruh Penerapan Relaksasi Napas dalam dan Hypnosis Lima 166-171
~ ix ~
Jari terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Abdomen di Ruang Bedah RSUD Abdul Manap Kota Jambi (Vevi Suryenti Putri) 28 Efektifitas Relaksasi Benson terhadap Nyeri pada Pasien Fraktur
(Yuliana, Giat wantoro) 172-176
29
Uji stabilitas fisik body lotion ekstrak rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) sebagai antioksidan (Yuliawati, Elisma, Diah Tri Utami)
177-184
30
Pengaruh Penyediaan Sarana Kebersihan Terhadap Prilaku Mahasiswa Dalam Membung Sampah Di Asrama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi (Iin Indrawati, Faridah)
185-191
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
Uji Stabilitas Fisik Body lotion Ekstrak Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria) sebagai Antioksidan
Yuliawati1, Elisma2, Diah Tri Utami3
1,2,3Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi Email: yuliawati.saputra@gmail.com
Abstract
White tumeric (Curcuma zedoaria) is a plant that has antioxidant activity. This study aimed to test the stability of the body lotion formulation containing the rhizome of C. zedoaria with four types of formula (K-/without extract; F1, F2, F3 each with a concentration of 2.5%, 5%, 7.5%
and control) and K+/product on the market. This research is an experimental study that went through the preparation stage, extraction using 96% ethanol using the maceration method, formulation and testing the stability of the body lotion preparation. The stability test through the posttest control only group design approach with the cycling test method was carried out in 6 cycles (1 cycle for 2x24 hours) at 40°C and 40°C. The parameters observed in the cycling test included organoleptic values, homogeneity, pH, dispersibility, and adhesion. The results of this study showed that the body lotion of C. zedoaria rhizome did not show any changes in organoleptic properties and homogeneity from cycles 1 to 6, dispersion and adhesion and pH in cycles 1 to 6 also met the standards. It can be concluded that all concentrations of samples can be formulated in the form of a stable body lotion dosage form.
Keywords: body lotion; Curcuma zedoaria; cycling test
Abstrak
Rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas dari formulasi body lotion yang mengandung rimpang C. zedoaria dengan empat jenis formula (K-/tanpa ekstrak; F1, F2, F3 masing-masing konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan kontrol (K+/produk di pasaran). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melalui tahapan persiapan, ekstraksi menggunakan etanol 96% menggunakan metode maserasi, formulasi dan pengujian stabilitas sediaan body lotion. Uji stabilitas melalui pendekatan posttest control only group design dengan metode cycling test dilakukan dalam 6 siklus (1 siklus selama 2x24 jam) pada suhu 40C dan 40oC.
Parameter yang diamati pada uji cycling meliputi nilai organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa body lotion rimpang C. zedoaria tidak menunjukkan adanya perubahan sifat organoleptik dan homogenitas dari siklus 1 sampai 6, daya sebar dan daya lekat serta pH pada siklus 1 sampai 6 juga memenuhi standar. Dapat disimpulkan bahwa semua konsentrasi sampel dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan body lotion yang stabil.
Kata kunci: body lotion; Curcuma zedoaria; cycling test PENDAHULUAN
Kulit yang terpapar sinar UV jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah pada pada kulit, seperti penurunan respon imun, penuaan dini dan yang paling parah adalah kanker kulit. Hal ini berkaitan langsung dengan pembentukan spesies
Reactive Oxygen Species (ROS) yang dihasilkan oleh radiasi UV (Jain, S K & Jain, 2010).
Dewasa ini penelitian berbasis bahan alam berkembang dengan cepat, tak terkecuali dengan kosmetik. Penelitian yang cukup banyak adalah terkait antioksidan yang
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
~ 178 ~ dapat mencegah berbagai masalah kulit akibat radikal bebas.
Salah satu tanaman yang memiki khasiat antioksidan yang kuat adalah kunyit putih. Penelitian Marliani, dkk.pada tahun 2017 menunjukkan bahwa rimpang kunyit putih memiliki aktivitas antioksidan kuat yang ditunjukkan dengan nilai IC50 sebesar 194,70±0,40 (μg/mL ketika diekstraksi menggunakan etanol 96% selama 24 jam (Marliani et al., 2017).
Radikal bebas mencetuskan stres oksidatif yang dapat menyebabkan perubahan strutur kulit menimbulkan hiperpigmentasi dan keriput yang merupakaan tanda penuaan.
Agen topikal yang mengandung antioksidan dapat melawan proses penuaan (Sari et al., 2019). Salah satu bentuk sediaan topikal yang dapat diformulasikan untuk tujuan tersebut adalah body lotion.
Bahan alam yang di formulasikan dalam formulasi antioksidan perlu diperhatikan mengenai stabilitas supaya sdiaan yang dihasilkan stabil serta diperhatikan pula kompatibilitas dan penetrasi supaya sediaan mudah berpenetrasi ke dalam kulit (Haerani et al., 2018).
Berdasarkan potensi kunyit putih sebagai antioksidan kuat yang dibuat menjadi lotion, maka perlu dilakukan uji stabilitas demi menjamin sediaan stabil selama penyimpan dan penggunaan. Untuk itu, penelitian ini dirancang untuk mengetahui stabilitas sediaan lotion ekstrak rimpang temu putih.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Laboratorium Dasar Terpadu dan Laboartorium Peternakan Universitas Jambi serta Laboratorium Biologi Universitas Adiwangsa Jambi. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 – November 2021.
Bahan dan Alat Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan yaitu rimpang kunyit putih (Curcuma zedoaria), pelarut (etanol 96%), zat tambahan yaitu setil alkohol, asam stearat, trietanolamin, gliserin, propilen glikol, metil paraben, propil paraben, olive oil,
pewangi (aroma coklat) dan akuades.
Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan adalah batang pengaduk, neraca analitik, rotary evaporator, pisau, gelas ukur, pipet tetes, mortar dan stamfer, sendok tanduk, sudip, cawan porselen, beaker glass, serbet, water bath, blender, pot salep, cawan porselen, pH meter, alat uji daya sebar, wadah sediaan, dan alat uji daya lekat
Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental melalui pendekatan post test control only group design.
Rancangan Penelitian
Penelitian menggunaka rancangan acak lengkap (RAL) pada konsentrasi ekstrak rimpang kunyit putih yaitu F1 2,5%, F2 5%, dan F3 7,5%, kontrol positif dan kontrol negatif untuk formulasi body lotion. Uji stabilitas menggunakan cycling test meliputi organoleptik, homogenitas, pH, daya lekat dan daya sebar.
Penyiapan Sampel dan Determinasi
Rimpang kunyit putih dipilih yang utuh lalu disortasi basah, dicuci menggunakan air yang mengalir lalu ditiriskan. Sampel yang digunakan sebanyak 6 kg. Sampel dideterminasi di herbarium Universitas Andalas.
Pembuatan ekstrak
Sampel yang telah ditiriskan dipotong sepanjang 1-3 mm dimaserasi dengan pelarut etanol 96% dan dilanjutkan remaserasi.
Hasilnya disaring dan dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak kental
Formula Body lotion
Ekstrak kental dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 7% dicampurkan dengan basis lotion. Kontrol negatif adalah basis tanpa penambahan ekstrak.
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
Tabel 1. Formula Body lotion Komposisi
Formula K- F1
(2,5%) F2 (5%)
F3 (7,5%) Ekstrak kental
kunyit putih 0 2,5 5 7,5 Setil Alkohol 2,690 2,690 2,690 2,690 Asam stearat 4,146 4,146 4,146 4,146
Gliserin 3 3 3 3
Trietano-
lamine (TEA) 3,164 3,164 3,164 3,164
Minyak zaitun 5 5 5 5
Metil paraben 0.18 0.18 0.18 0.18 Propil paraben 0.02 0.02 0.02 0.02
Pewangi
coklat 0.1 0.1 0.1 0.1 Aquaest Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Prosedur Pembuatan Body lotion
Alat dan bahan disiapkan lalu bahan ditimbang. Buat dua fase campuran yaitu fase air dan fase minyak. Fase air terdiri atas trietanolamin, gliserin dan metil paraben sedangkan fase minyak terdiri atas, asam stearat, setil alkohol, minyak zaitun dan propil paraben. Kedua fase dipanaskan dalam cawan porselen berbeda di atas water bath sambil diaduk dan diukur suhunya hingga mencapai suhu 70oC.
Lumpang dipanaskan lalu dimasukkan fase minyak kemudian ditambahkan fase air sedikit demi sedikit dan digerus cepat hingga homogen. Akuades ditambahkan sedikit demi sedikit hingga terbentuk massa lotion. Zat aktif ekstrak kunyit putih dimasukkan ditambahkan, gerus, lalu tambahkan pewangi coklat lalu disimpan dalam pot salep dan dilakukan uji stabilitas.
Uji Stabilitas
Uji stabilitas fisik dilakukan dengan metode freeze thaw cycling atau dikenal dengan cycling test dengan menyimpan sediaan pada suhu ekstrim selama 6 siklus.
Makna 1 siklus yakni 48 jam yang terdiri dari
24 jam pada suhu 40C dan 24 jam pada suhu 400C. Setiap 1 siklus selesai dilakukan pengamatan berupa organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat dan daya sebar. Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh suhu yang ekstrim selama penyimpanan pada kestabilan body lotion.
Uji Organoleptis
Pengujian organoleptis adalah pengamatan melalui indra yang terdiri dari warna, tekstur (bentuk/ konsistensi) dan bau dari sediaan. Uji organoleptis sebagai langkah awal indikator kualitatif ketidakstabilan fisik sediaan.
Uji Homogenitas
Sampel dioleskan pada kaca transparan dan dilihat apakah ada butiran kasar. Jika tidak ada menandakan bahwa sediaan homogen.
Uji pH
Sebanyak 1 gram sediaan diencerkan dengan 10ml akuades. Dicelupkan sediaan yang telah diencerkan dengan Ph meter Uji Daya Sebar
Sebanyak 0,5 gram sediaan pada kaca transparan, selanjutnya diberi beban pada masing-masing sediaan berturut-turut sebesar 50, 100, dan 250 gram dibiarkan 60 detik lalu diamati daerah yang terbentuk. Kemudian diukur dengan jangka sorong elektrik.
Uji Daya Lekat
Sebanyak 0,5 gram krim dioleskan di atas gelas objek yang sudah diketahui luasnya. Diletakkan gelas objek yang lain pada krim tersebut kemudian ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Gelas objek tersebut dipasang pada alat uji kemudian diberi beban seberat 80 gram dan dicatat waktu hingga kedua gelas objek terpisah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Determinasi sampel
Hasil identifikasi sampel adalah Curcuma zedoaria. Determinasi bertujuan untuk memastikan sampel sesuai dengan dugaan peneliti sehingga sampelnya memang valid.
Penyiapan ekstrak kental
Rimpang diambil di pagi hari dari daun
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
~ 180 ~ K- K+
F1 F2 F3
tua yang mulai berguguran agar mendapatkan kualitas rimpang yang baik Rimpang di sortasi basah, dicuci, ditiriskan kemdian dirajang 1-3 dan keringanginkan.
Rimpang dimaserasi dan remaserasi menggunakan etanol 96% lalu disaring filtratnya. Filtrat dipekatkan hingga didapatkan ekstrak kental. Etanol 96%
digunakan karena menghasilkan antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak air (Marliani et al., 2017).
Formulasi sediaan body lotion
Body lotion merupakan lotion yang diaplikasikan pada tubuh. Lotion adalah produk emulsi yang terdiri dari dua cairan yang tidak tercampur dan digunakan untuk pemakaian luar sebagai pelindung (Lachman, dkk, 1994)
Body lotion dibuat dalam 3 formula dengan konsentrasi yang berbeda. Formula tersebut dievaluasi dan dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif). Berikut
hasil sediaan yang dapat dilihat di gambar 1.
Gambar 1. Hasil Sediaan Body lotion dan pembandingnya
Pada gambar terlihat bahwa peningkatan konsentrasi maka body lotion warna coklatnya semakin kuat. Hal ini dikarenakan ekstrak yang digunakan berwarna coklat dan kemudian agar warna coklatnya cantik dan tidak kusam maka ditambahkan
aroma coklat yang juga berwarna coklat.
Losion adalah emulsi yang digunakan untuk penggunaan eksternal. Emulsi mengandung tiga komponen yaitu fase lemak, fase air dan pengemulsi. Pada lotion ini digunakan pengemulsi yaitu setil alkohol, trietanolamin. Fase lemak yaitu asam stearat, minyak zaitun. Setil alcohol juga berfungsi sebagai agen pengeras untuk penyesuaian viskositas. Aquadest digunakan sebagai peningkat absorbsi. Gliserol atau gliserin merupakan agen pelevigasi untuk menyatukan serbuk tak larut air (Allen, 2018).
Evaluasi Stabulitas Body lotion
Pengujian sediaan ini dilakukan selama 6 siklus dengan pencatatan hasil di setiap siklusnya dengan melihat parameter stabilitas sediaan sebagai berikut:
Uji Organoleptik
Uji ini dilakukan secara visual dengan panca indra. Adapun organoleptis yang diuji meliputi, bentuk, tekstur, warna dan aroma selama 4 minggu. Berikut hasil yang diperoleh pada Tabel 2.
Uji stabilitas tahap awal adalah dengan pengamatan organoleptis sebelum dan sesudah dilakukan cycling test selama 6 siklus menggunakan suhu yang ekstrim. Pada tabel 2 dapat dilihat tidak ada perubahan, baik dalam warna, aroma maupun tekstur.
Aroma F1, F2, dan F3 tercium aroma coklat yang mengalahkan aroma esktrak kental kunyit putih. Teksturnya tidak lengket karena dalam bentuk emulsi minyak dalam air. Keunggulan lotion bentuk emulsi minyak dalam air memiliki penyebaran dan penetrasi yang baik serta hidrasi aktif melalui fase air eksternal (Allen, 2018).
Tabel 2. Hasil uji organoleptic
Formula Warna Aroma Tekstur
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah K+ Pink Pink Mawar Mawar Tidak Lengket Tidak Lengket K- Putih Putih Cokelat Cokelat Tidak Lengket Tidak Lengket
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
F1
(2,5%) Cokelat Muda Cokelat Muda Cokelat Cokelat Tidak Lengket Tidak Lengket F2
(5%) Cokelat Susu Cokelat Susu Cokelat Cokelat Tidak Lengket Tidak Lengket F3
(7,5%) Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat Tidak Lengket Tidak Lengket Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan hal yang sangat diperlukan pada pembuatan lotion. Uji ini dilakukan untuk memastikan bahan aktif dengan bahan tambahan telah tercampur homogeny sehingga terdistribusi merata saat digunakan (Elmitra, 2017). Serbuk yang tak larut didispersikan dengan bantuan emulgator (asam stearat, setil akohol dan trietanolamin) dan humektan (gliserin dan propilenglikol) sehingga menghasilkan lotion yang homogen (Wathoni, 2018). Homogenitas ini pada uji stabilitas juga perlu diperiksa pada siklus akhir cycling test untuk memastikan body lotion tetap stabil selama penyimpanan. Lotion ini homogeny selama pengujian menunjukkan bahwa komposisi emugatornya telah optimal. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji homogenitas pada cycling test
Formula Homogenitas
Sebelum sesudah
K+ Homogen Homogen
K- Homogen Homogen
F1 Homogen Homogen
F2 Homogen Homogen
F3 Homogen Homogen
Uji pH
Berdasarkan syarat mutu SNI 1996, pH yang diperbolehkan adalah antara 4,5-8 (SNI, 1996). Nilai pH terlalu asam bisa menyebabkan iritasi
kulit dan pH terlalu basa bisa menyebabkan kulit kering dan bersisik (Yulistiyaningsih dkk.2021).
Pada pH tersebut juga efektifitas pengawet berada pada kondisi optimum. Lotion ini menggunakan metil paraben dan propil paraben sebagai pengawet. Metil paraben dan propil paraben paling efektif pada larutan dengan pH 4-8 (Allen, 2018).
Penambahan pengawet diperlukan agar sediaan tahan lama.
Secara umum, terjadi penurunan pH yang tidak signifikan pada cycling test siklus satu hingga enam, akan tetapi masih dalam rentang pH yang diperbolehkan
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
~ 182 ~ Tabel 4. Hasil uji pH pada cycling test
Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk melihat mudah atau tidaknya body lotion menyebar pada kulit ketika diaplikasikan. Semakin mudah body lotion menyebar ke permukaan kulit maka kontaknya dengan permukaan kulit akan semakin luas dan zat aktifnya akan terdistribusi dengan baik.
Pada pengujian stabilitas dengan menempatkan sediaan pada suhu
ekstrim (terlalu panas dan terlalu dingin) ternyata sediaan ini mampu melaluinya dengan baik. Body lotion ini menghasilkan nilai uji daya sebar pada F1-F3 berkisar dari 6,33 – 7,43 masih dalam rentang yang baik untuk sediaan lotion yaitu 5-7 cm (Garg et al. 2002).
Naik trunnya nilai uji daya sebar juga tidak signifikan. Ini menandakan lotion stabil selama penyimpanan. Data uji daya sebar dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil uji daya sebar pada cycling test
Tabel 5. Hasil uji daya lekat pada cycling test
For mul a pH
Siklus ke-1 Siklus ke- 2 Siklus ke-3 Siklus ke- 4 Siklus ke- 5 Siklus ke-6
K+ 6,37±
0,057
6,83 ± 0,058
7,20 ± 0,173
7,27 ± 0,058
7,27 ± 0,115
7,10 ± 0,173
K- 6,43 ±
0,058
6,57 ± 0,058
7,03 ± 0,058
6,90 ± 0,173
7,17 ± 0,115
7,33 ± 0,115
F1 6,43 ±
0,101
6,67±0,05 1
7,13 ± 0,019
7,34 ± 0,102
7,34 ± 0,201
7,40 ± 0,153
F2 6,37 ±
0,101
6,83 ± 0,051
6,97 ± 0,051
7,27 ± 0,051
7,17 ± 0,102
7,43 ± 0,051
F3 6,33 ±
0,040
6,73 ± 0,051
7,27 ± 0,102
7,27 ± 0,101
7,43 ± 0,038
7,33 ± 0,051
Formula Daya Sebar (cm)
Siklus ke- 1 Siklus ke-2 Siklus ke- 3 Siklus ke-4 Siklus ke- 5 Siklus ke-6
K+ 4,75±
0,025 5,11±0,076 5,16±0,03
1 5,25±0,032 5,26 ± 0,010
5,32 ± 0,017
K- 4,54 ±
0,010
4,40 ± 0,019
5,26 ± 0,010
5,24 ± 0,012
5,14 ±
0,013 5,22± 0,004
F1 4,52 ±
0,006 5,33± 0,005
5,31 ± 0,002
5,32 ± 0,010
5,44 ± 0,015
5,52 ± 0,004
F2 4,52 ±
0,006
5,44 ± 0,026
5,35 ± 0,012
5,28 ± 0,011
5,44 ± 0,002
5,42 ± 0,004
F3 4,52 ±
0,021 5,45 ±
0,030 5,43 ±
0,012 5,33 ±
0,015 5,22 ±
0,015 5,43 ± 0,012
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
Uji Daya Lekat
Uji daya lekat body lotion ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan- nya melekat dikulit.
Sediaan yang melekat baik dikulit akan mengoptimalkan penggunaan dan mengurangi pemakaian berulang sehingga menghemat penggunaan.
Pada uji stabilitas sediaan, nilai daya lekat FI hingga F3 berkisar antara 2,13-2,94 detik. Nilai daya lekat yang baik untuk lotion adalah lebih dari 1 detik. Standar nilainya lebih rendah dari sediaan semi padat lainnya yaitu 2- 300 detik karena konsistensi lotion yang lebih encer. Setelah melalui cycling test, ternyata body lotion masih dalam kondisi yang stabil selama penyimpanan pada suhu ekstrim.
KESIMPULAN
Semua formula ekstrak kunyit putih pada konsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5% dapat diformulasikan menjadi sediaan body lotion yang stabil.
SARAN
Diperlukan uji lanjutan formulasi dan uji stabilitas lotion fase air dalam minyak dan membandingkan stabilitasnya dengan fase minyak dalam air.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih kepada dana PNBP Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
yang telah mendanai penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. V. (2018). Ilmu & Teknologi Peracikan Sediaan Farmasi (4th ed.).
EGC.
Elmitra. (2017). Dasar-Dasar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid (1st ed.).
Deepublish.
Garg, A., D. Aggarwal, S. Garg, and A. K.
S. (2002). Spreading of Semisolid Formulations, An Update.
Pharmaceutical Technology, 2, 84–105.
Haerani, A., Chaerunisa, A., Yohana, &
Subarnas, A. (2018). Artikel Tinjauan:
Antioksidan Untuk Kulit. Farmaka, Universitas Padjadjaran, Bandung, 16(2), 135–151.
Jain, S K & Jain, N. K. (2010). Intern J of Cosmetic Sci - 2010 - Jain – Multiparticulate carriers for sun- screening agents. International Journal of Cosmetic Science, 32, 89–98.
Lachman, L., Lieberman, H.A., And Kanig, J.L. (1994). Teori Dan praktek Farmasi Industri (2nd ed.). Universitas Indonesia Press.
Marliani, L., Budiana, W., & Anandari, Y.
(2017). The Effect of Extraction Condition on The Polyphenol Content and Antioxidant Activity of Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe Rhizome.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 4(2), 57.
Formula Daya lekat (detik)
Siklus ke- 1 Siklus ke- 2 Siklus ke-3 Siklus ke-4 Siklus ke- 5 Siklus ke- 6
K+ 1,37 ±
0,015
1,71 ± 0,043
1,17 ± 0,072
1,32 ± 0,026
1,76 ± 0,006
1,72 ± 0,015
K- 1,53 ±
0,025 1,26 ±
0,058 1,09 ±
0,084 1,273 ±
0,061 1,35 ±
0,032 1,91 ± 0,015
F1 2,55 ±
0,025
2,35 ± 0,020
2,32 ± 0,010
2,45 ± 0,038
2,44 ± 0,036
2,13 ± 0,025
F2 2,72 ±
0,025
2,43 ± 0,021
2,44 ± 0,010
2,47 ± 0,015
2,13 ± 0,010
2,62 ± 0,015
F3 2,54 ±
0,032
2,55 ± 0,010
2,55 ± 0,017
2,55 ± 0,020
2,52 ± 0,015
2,94 ± 0,015
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Buku I. Seri Kesehatan hasil Penelitian
~ 184 ~ https://doi.org/10.15416/ijpst.v4i2.1277 0
Sari, W. ., Berawi, K. ., & Karima, N. (2019).
Managemen Topikal Anti- Aging pada Kulit. Medula, 9, 237–243.
SNI. (1996). Sediaan Tabir Surya. Badan STandarisasi Nasional.
Wathoni, N. dkk. (2018). Karakteristik Sediaan Cair Farmasi (1st ed.).
Deepublish.
Yulistiyaningsih, E., Legowo, D.B., Safitri, C.I. N. . (2021). Formulasi dan Stabiltas Mutu
Fisik Losion Pencerah dari Minyak Atsiri Kunyit Putih (Curcuma mangga val.). Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Saintek (SNPBS Ke-VI, 292–300)