• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. ISI DAN LAMPIRAN - Copy.docx

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "2. ISI DAN LAMPIRAN - Copy.docx"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana meningkatkan kemampuan matematika anak dengan menggunakan media alam di TK Islam Masjid Tua Katangka Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan matematika anak melalui penggunaan media alam di TK Islam Masjid Tua Katangka Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian di atas, program pengembangan berhitung prasekolah bertujuan untuk mengenalkan anak pada berhitung. Pada usia ini, pemikiran anak belum didasarkan pada keputusan logis, tetapi hanya terlihat sekali, perilaku yang dapat diamati pada perkembangan anak pada usia ini, antara lain anak menggunakan kata-kata untuk menggambarkan suatu objek, penghitungan sederhana, anak dapat membuat perbandingan yang lebih tinggi secara konkrit, dan lebih lanjut, pada tahap praoperasional pertama, anak masih sulit melihat hubungan dan konsisten menarik kesimpulan. menghitung bilangan, memanggil urutan bilangan, menghitung benda, mengenal himpunan dengan nilai bilangan yang berbeda, menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan, dan membuat bentuk sesuai dengan konsep bilangan.

Gambar 2.1 Skema Kerangka PikirKemampuan Berhitung Anak Masih Rendah
Gambar 2.1 Skema Kerangka PikirKemampuan Berhitung Anak Masih Rendah

Hipotesis Tindakan

Pendekatan Penelitian

Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena dapat menggambarkan dengan mengungkapkan peristiwa yang dialami di lokasi peneliti. Sehingga pendekatan kualitatif sangat cocok digunakan dalam penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan dan menjelaskan keadaan proses pembelajaran di TK Islam Masjid Tua Katangka.

Jenis Penelitian

Fokus Penelitian

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (CSRB) ini dilaksanakan di Taman Islam Masjid Tua Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil analisis data, baik observasi maupun dokumentasi, dan dilakukan secara bersama-sama antara peneliti dan guru untuk menentukan bahan perbaikan rencana selanjutnya.

Teknik Pengumpulan Data

Implementasi/Tindakan, yaitu pelaksanaan tindakan yang disusun bersama peneliti dan guru sebelumnya, dalam hal ini penerapan media alam menggunakan biji yaitu biji asam jawa dan biji jagung untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.

Teknik Analisis Data Dan Indikator Hasil 1. Analisis Data

Indikator Hasil

Setelah dilakukan penelitian pada siklus I tidak berhasil, masih banyak anak yang belum bisa menyebutkan bilangan rangakaian 1-20, dan menyusun bilangan rangakaian 1-20 dengan menggunakan media butiran alam.

Siklus 1 a. Pertemuan I

Perencanaan

Dalam kegiatan ini, sebelum pembelajaran dimulai guru dan pengamat terlebih dahulu menata ruang kelas agar suasana ruangan menjadi lebih menarik dan anak-anak menikmati pembelajaran. Selain itu, sebelum dimulainya pembelajaran, guru dan observer juga menyiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses atau pelaksanaan pembelajaran dalam hal ini untuk mengembangkan kemampuan berhitung anak dalam menamai, mengarang, menirukan urutan bilangan 1-20 dengan menggunakan cara alamiah. c) Siapkan instrumen atau lembar observasi.

Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I

  • Kegiatan Awal
  • Kegiatan Guru
  • Kegiatan Anak
  • Kegiatan Istirahat

Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya guru menyampaikan langkah-langkah penggunaan media alam dengan menggunakan biji asam jawa. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media alam dan menyebutkan bilangan yang terdapat pada biji asam jawa dengan bimbingan guru.

Observasi Pertemuan I Siklus I

Hasil Observasi Guru

Kategori baik jika guru menyampaikan langkah-langkah aktiviti, kategori baik jika guru menyampaikan langkah-langkah aktiviti tetapi tidak jelas, dan kategori buruk jika guru tidak menyampaikan langkah-langkah aktiviti. Pada peringkat ini, guru tidak menyampaikan langkah-langkah aktiviti, maka pada peringkat ini, guru berada dalam kategori yang paling rendah. Guru tergolong dalam kategori baik jika guru memberi arahan sebelum kanak-kanak melakukan aktiviti, kategori sesuai jika guru memberi arahan sebelum kanak-kanak melakukan aktiviti tetapi tidak jelas, dan kategori buruk jika guru tidak memberi arahan sebelum kanak-kanak melakukan aktiviti.

Guru berada dalam kategori baik jika guru memberikan kesempatan bermain kepada siswa, dalam kategori cukup jika guru kadang-kadang memberikan kesempatan bermain kepada siswa, dan dalam kategori buruk jika guru tidak memberikan kesempatan bermain kepada siswa. Pada tahap ini guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain, namun hal tersebut masih belum optimal, sehingga pada tahap ini guru berada pada kategori sesuai. Seorang guru dalam kategori baik jika ia memimpin sambil mengamati kegiatan anak, dalam kategori cukup jika guru kadang-kadang memimpin sambil mengamati anak, dan dalam kategori buruk jika guru tidak mengarahkan sambil mengamati kegiatan anak.

Hasil observasi anak

Siklus I Pertemuan II 1. Pelaksanaan

  • Berbaris sebelum masuk kelas
  • Mengucapkan salam
  • Berdoa sebelum belajar
  • Apersepsi
  • Dramatisasi cara menyapa teman jika bertemu
  • Meniru gerakan pohon/tanaman yang terkena angin

Dalam kegiatan tersebut guru mengucapkan “salam (assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh) dan selamat pagi guru”. Dalam kegiatan ini guru mengajarkan anak untuk membiasakan diri menyapa teman atau orang lain saat bertemu. Dalam kegiatan ini guru mengajak dan membimbing anak untuk bermain senam fantasi berupa pohon tiruan yang diterpa angin.

Dalam kegiatan ini, bimbing anak untuk bercerita tentang gambar suasana malam yang telah dibuat. Dalam kegiatan ini, guru menginstruksikan anak untuk mereview pelajaran hari itu dan berdoa sebelum pulang, guru menunjuk salah satu siswa untuk maju dan memimpin temannya untuk berdoa, sedangkan siswa yang lain mengikuti untuk membaca doa sebelum pulang. Dalam kegiatan ini biasanya guru memberikan nasehat kepada anak-anak sebelum mereka pulang, kemudian guru mengucapkan “salam dan selamat siang anak-anak”.

Observasi Siklus I Pertemuan II

Hasil observasi anak

Pada indikator susunan barisan bilangan 1-20 dengan benda pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan media natural, dari 15 siswa yang diteliti terdapat 3 siswa dalam kategori baik (BSH), yaitu siswa yang dapat menyusun barisan bilangan 1-20 dengan benar, 5 anak dalam kategori cukup (MB) karena hanya mampu menyusun deret bilangan di atas dan hanya merefleksi sebagian pada analisis bilangan di atas, dan hanya pada analisis 7 yang dapat merefleksi. berhasil, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan bantuan media bahan alam masih belum berhasil, sehingga pembelajaran dengan bantuan media bahan alam dengan kegiatan pembelajaran baru pada siklus II dengan beberapa perbaikan sebagai berikut:. Gambaran perkembangan kemampuan berhitung pada anak melalui pemanfaatan media alam di TK Islam Masji Tua.

  • Kegiatan Awal
  • Kegiatan Inti
  • Kegiatan Guru
  • Kegiatan Anak
  • Kegiatan Penutup

Dalam aktiviti ini, guru memberi arahan kepada kanak-kanak supaya dapat memperbaiki barisan mereka sebelum masuk ke dalam kelas kanak-kanak untuk menyanyikan beberapa buah lagu. Dalam aktiviti ini guru mengucapkan “salam (assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh) dan selamat pagi anak-anak” Kemudian anak menjawab dengan mengucapkan “salam (salamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh) dan selamat pagi ibu guru”. Dalam aktiviti ini, guru mengajar kanak-kanak untuk menyatakan pergerakan yang berbeza mengikut rentak muzik yang didengari.

Guru memberikan pengarahan sebelum anak melakukan kegiatan, kemudian guru menjelaskan kepada anak cara bermain media permainan alam yang benar yang akan dimainkan anak. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain (melakukan kegiatan yang diberikan) setelah guru menjelaskan kepada anak cara melakukan kegiatan permainan tersebut, kemudian guru menginstruksikan anak untuk menyebutkan jumlah kulit kerang sesuai dengan konsep bilangan yang diberikan guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan natural media play yang akan dilakukan dan contoh guru menyebutkan angka.

Observasi Siklus II Pertemuan I

Hasil Observasi Anak

Pada indikator penyusunan bilangan 1-20 dengan benda saat melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan alat alam, dari 15 siswa yang diteliti terdapat 6 siswa dalam kategori baik (BSH) yaitu siswa yang mampu mengurutkan bilangan 1-20 dengan benar, 6 anak dalam kategori cukup (MB) karena hanya dapat mengurutkan sebagian, 3 anak berada pada kategori terkecil 1 (B-1) karena bilangan 20 lebih kecil.

Siklus II Pertemuan II 1. Pelaksanaan

Langkah awal yang dilakukan guru adalah sebelum pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu guru menyampaikan kepada anak tujuan pembelajaran dengan baik yaitu belajar dengan cara alami menggunakan biji jagung untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak. Langkah selanjutnya guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yaitu guru meminta anak-anak untuk berlomba-lomba memanggil barisan bilangan 1-20 dengan biji jagung kemudian meletakkannya di tempat yang telah disiapkan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain (melakukan kegiatan yang diberikan) setelah guru menjelaskan kepada anak cara melakukan kegiatan permainan tersebut, kemudian guru mengarahkan anak untuk menyebutkan jumlah biji jagung sesuai dengan konsep bilangan yang diberikan oleh guru. e.

Guru membimbing sambil mengamati kegiatan anak, setelah guru meminta anak menggunakan biji jagung, guru mengajarkan anak cara menggunakan biji jagung dengan benar dengan konsep berhitung anak. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media alam dan menyebutkan bilangan yang terdapat pada biji jagung dengan bimbingan guru. Dalam kegiatan ini guru mempersilakan anak untuk mau maju ke depan menyanyikan lagu tersebut.

Observasi Siklus II Pertemuan II

Guru dalam kategori baik jika guru menyampaikan tujuan pengajaran, kategori cukup jika guru menyampaikan tujuan pengajaran tetapi tidak jelas, dan kategori kurang jika guru tidak menyampaikan tujuan pengajaran. Pada tahap ini guru sudah menyampaikan langkah-langkah kegiatan agar anak paham, karena guru menjelaskan dengan maksimal, maka guru pada tahap ini termasuk dalam kategori baik. Pada tahap ini guru memberikan penjelasan bagaimana cara melakukan kegiatan yang benar agar anak tidak mengalami kesulitan dalam bermain, sehingga pada tahap ini guru termasuk dalam kategori baik.

Pada tahap ini, guru telah memberi peluang kepada murid untuk bermain, tetapi tidak semua murid berpeluang bermain, maka pada tahap ini, guru berada dalam kategori yang sesuai. Guru berada dalam kategori baik sekiranya membimbing sambil memerhati aktiviti kanak-kanak, dalam kategori mencukupi jika sesekali guru membimbing sambil memerhati aktiviti kanak-kanak, dalam kategori buruk jika guru tidak membimbing semasa memerhati aktiviti kanak-kanak. Pada langkah ini, kanak-kanak telah diberikan garis panduan untuk pembelajaran yang baik, maka pada peringkat ini guru berada dalam kategori baik.

Pembahasan

Penelitian dilakukan pada 15 anak di TK Islam Masjid Tua Katangka Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa yang menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui penggunaan media alam. Meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui penggunaan media alam memungkinkan anak untuk terlibat secara aktif dan kreatif dalam bermain game dan meningkatkan kemampuan berhitung anak untuk mengenal lambang bilangan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada pertemuan akhir mengenai peningkatan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan media natural (bila susunan bilangan 1-20 dan susunan bilangan 1-20) terjadi peningkatan.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media alam dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Mengenalkan angka pada anak melalui penggunaan media alam dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak, termasuk angka. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak meningkat setelah diberi perlakuan berupa penggunaan media alam.

Saran-saran

Hal ini terbukti karena anak sudah bisa menyebutkan barisan bilangan 1-20 dan sudah mengetahui cara menyusun barisan bilangan 1-20.

Siklus I

C : Cukup jika guru menyampaikan tujuan pembelajaran tetapi tidak jelas K : Kurang jika guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. B : Baik jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain C : Memuaskan jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bermain. Kemudian guru mengajak dan membimbing mereka berdoa sebelum belajar dan anak-anak berkumpul. y Guru membuat apersepsi untuk mengingatkan anak akan pelajaran.

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka PikirKemampuan Berhitung Anak Masih Rendah

Referensi

Dokumen terkait