• Tidak ada hasil yang ditemukan

isi proposal kebudaayaan sosial

N/A
N/A
Chrisant

Academic year: 2024

Membagikan "isi proposal kebudaayaan sosial"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

A. KESENIAN

Dalam hal ini kesenian dipandang sebagai salah sebuah unsur kebudayaan. Secara umum orang sering menyatakan bahwa kesenian adalah ekspresi jiwa manusia akan keindahan. Sebenarnya tidak semua karya seni dapat dikatakan demikian, karena ada karya seni yang lebih mengutamakan pesan budaya yang mengandung nilai budaya dari masyarakat yang bersangkutan. Hal ini berarti masyarakat yang bersangkutan bermaksud menjawab atau menginterpretasikan permasalahan kehidupan sosialnya, mendambakan kemakmuran, kebahagiaan dan rasa aman, serta rasa kecewa dan sedih, dalam bentuk karya seni. Dengan demikian karya seni itu sarat dengan berbagai makna yang tersirat di belakang obyek tadi; yang acapkali bersifat simbolis.

Sehubungan dengan hal itu, memang ada beberapa fungsi kesenian bagi masyarakat pendukungnya, antara lain sebagai: media pendidikan, media pelampiasan angan-angan terpendam, alat protes sosial dan hiburan.

Kesenian sebagai hasil ekspresi keindahan yang mengandung pesan budaya tersebut terwujud dalam bermacam-macam bentuk seperti seni tari, seni musik, seni karawitan, seni pedalangan, seni teater, seni sastra, film dan seni rupa.

B.HAKEKAT KESENIAN DALAM MASYARAKAT

Secara universal kebudayaan suatu masyarakat manusia terdiri dari tujuh unsur.

Ketujuh unsur kebudayaan tersebut satu sama lain saling berkaitan, saling mempengaruhi dan merupakan satu kesatuan yang utuh; sehingga ketujuh unsur tersebut saling

berhubungan dan membentuk sebuah sistem. Dengan demikian unsur kebudayaan kesenian merupakan salah sebuah komponen pembentuk kebudayaan suatu masyarakat.

Unsur kebudayaan ini tentu saja berkaitan dengan unsur-unsur kebudayaan yang lain seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem religi dan sebagainya. Karena keberadaan kesenian sangat terkait erat dengan aspek-aspek kehidupan yang lain maka sebagai konsekuensi logisnya jika seseorang hendak mempelajari kesenan, ia juga harus mempelajari aspek-aspek kehidupan yang lain, termasuk juga cabang-cabang kesenian lain yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan. Itulah pengertian dan penerapan pendekatan holistik pada penelitian kesenian.

Pengertian pendekatan holistik juga dipakai untuk memandang sebuah cabang seni itu sendiri, misalnya seni tari. Artinya, karena yang dimaksud dengan tari bukan sekedar kumpulan gerak indah saja, tetapi mencakup unsur tari lainnya, maka sejumlah unsur tari itu juga merupakan satu kesatuan yang utuh bahkan mempunyai hubungan satu sama lain yang serasi dan harmonis sehingga sarat dengan nilai-nilai keindahan. Unsur- unsur tari tersebut meliputi seperangkat busana tari, ragam hias pada busana tari, tata rias tari, properti dan aksesori yang dipakai, musik dan alat yang dipakai untuk mengiringi, tata dan teknik pentas, makna yang melatar-belakangi keseluruhan tari dan yang paling

(2)

pokok adalah serangkaian gerak baik yang mengandung makna maupun gerak-gerak kembangan (stilisasi). Itu semua harus dipandang secara holistik dan sistemis.

Diantara unsur kebudayaan yang dimiliki suku batak adalah kesenian. Tari tor-tor merupakan kesenian yang dimiliki suku batak. Etnis Pakpak mendiami wilayah Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Pakpak memiliki khasanah tarian tradisional yang identik dengan pola kehidupan sehari- hari suku Pakpak. Tari tradisional Pakpak kerap ditampilkan dalam acara adat maupun acara biasa. Tari dalam Bahasa Pakpak adalah Tatak. Berikut jenis tarian tradisional Pakpak :

* Tatak Menapu Kopi

Kopi merupakan salah satu jenis hasil pertanian di Tanah Pakpak. Tatak Muat Kopi ini

menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen kopi, menumbuk kopi dan menjemur kopi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi (petani) di kampungnya saat datang musim panen.

* Tatak Garo-garo

Tari ini menggambarkan kehidupan burung, terbang kesana kemari mencari makan dan

bersendau gurau dengan kawan-kawannya. Tatak Garo Garo merupakan tatak yang menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang mencari pasangan di kampungnya namun tidak juga menemukannya karena pemuda yang dicari sedang pergi merantau ke kampung seberang. Suatu ketika mereka bertemu dan akhirnya pemuda tersebut membawa pulang sang kekasih. Tatak ini biasa diiringi dengan lagu pertangis-tangis Menci. Masyarakat Pakpak sendiri menari-kan tarian ini ketika masa panen tiba yang menandakan sukacita masyarakat atas panen yang berlimpah.

* Tatak Dembas Simanguda

Tari ini menceritakan tentang doa dan mohon berkat petani yang disampaikan kepada nenek moyang (Sarat spiritual magis yaitu animisme karena menyebut berkali-kali "Mpung") agar diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan pekerjaan.

* Tatak Muat Page/Menabi Page

Tatak Muat Page/ Menabi Page menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen padi, mengerrik (Memisahkan padi dari batangnya dengan menggunakan telapak kaki), membawa pulang kerumah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya saat datang musim panen.

Taktak ini menggambarkan kegembiraan dari para muda-mudi. Hal ini terjadi karena pada zaman dahulu, para muda-mudi di daerah Pakpak hanya dapat bertemu dan berbicara lebih dekat satu sama lain pada saat masa panen. Tatak ini menggambarkan tentang kegembiraan dalam memanen padi.

* Tatak Renggisa

Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang bersama pasangannya. Tatak Renggisa ini menceritakan tentang keserasian sepasang Renggisa yang berwarna putih dengan

(3)

Renggisa yang berwarna hitam terbang melewati bukit-bukit sambil mengepakkan sayapnya secara bergantian sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya.

* Tatak Menerser Page

Tatak ini diciptakan dari kegiatan masyarakat saat panen Padi, Tatak ini menggambarkan bagaimana proses bercocok tanam mulai dari memanen padi "menabi", mengerrik, membersihkan dan membawa pulang hasil panen padi tersebut.

* Tatak Nantampuk Emas

Tatak Nantampuk Mas berarti tarian putri Nantampuk Mas, dinamakan Nantampuk Mas, karena dulunya Tatak ini hanya ditarikan oleh putri raja (Beru Pertaki) yang bergelar Nantampuk Mas.

Dalam kesehariannya, sang putri selalu mengisi waktu senggangnya dengan menari bersama para dayang di kediamannya, atau yang dalam bahasa Pakpak disebut jero. Dikarenakan

ketidaksengajaan para dayang menarikan Tatak tersebut di luar istana, membuat Tatak ini akhirnya di kenal oleh masyarakat Pakpak di luar istana.

* Tatak Ndembas

Tarian ini mirip dengan Tatak Nantampuk Emas, perbedaannya kalau Tatak ini boleh di tari kan oleh kaum ibu-ibu. Disebut Tatak Ndembas, karena tarian ini di tari kan sambil bernyanyi dan umumnya tarian ini merupakan ungkapan penyesalan ataupun pelampiasan dari para ibu-ibu yang mengalami kawin paksa ataupun yang mengalami tekanan-tekanan sehingga mengharuskan untuk menikah. Isi daripada nyanyian yang dinyanyikan pun juga merupakan ungkapan-

ungkapan kekesalan ataupun hal-hal yang mengganjal di hati dikarenakan mereka tidak dapat melawan kata orangtuanya.

* Tatak Balang Cikua

Dalam kepercayaan suku Pakpak Balang Cikua "Cangcorang" dapat memberikan informasi kepada kita dengan menggunakan kaki depannya apabila kita bertanya kepadanya. Tatak Balang Cikua ini menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang tersesat di hutan dan tidak tau arah pulang dan dari kepercayaan tersebut muda-mudi tersebut menangkap Balang Cikua

"Cangcorang" dan bertanya kemana arah untuk keluar dari hutan.

* Tatak Mendedohi/ Menganjaki Takal-takal

Taktak ini dulunya adalah rangkaian upacara ritual bagi orang Pakpak, dimana mereka menginjak-injak kepala musuh atau tawanan yang sudah di penggal dan kemudian di rebus.

Namun sekarang tatak ini di tari kan dengan menggunakan replika kepala manusia untuk di injak dan sudah menjadi bagian pertunjukan bagi masyarakat Pakpak.

(4)

BAB III

C. PENUTUP

Kesenian dalam masyarakat selain bersifat sistemis, juga bersifat relatif. Artinya, tumbuh-kembangnya kesenian amatlah tergantung dari matra waktu dan ruang di mana masyarakat yang bersangkutan melangsungkan kehidupannya. Oleh karena itu seorang peneliti kesenian seyogyanya tidak bersifat etnosentris dan mengurangi sikap subyektif.

Selain itu kesenian selalu dipandang sebagai milik suatu kolektif tertentu dan bukan milik individu tertentu. Akhirnya dapat ditambahkan bahwa kesenian dalam masyarakat itu bersifat dinamis, artinya ia senantiasa mengikuti detak jarum jam.

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………...……. 1 KATA PENGANTAR ………..…… 2 DAFTAR ISI ……… 3 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……… .4 B. Rumusan Masalah ……… 4 C. Tujuan Penulisan ……….. 4 BAB II PEMBAHASAN

A. Keesenian……….…. 5 B. hakikat kesenian dalam masyarakat………..……… 5 BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Pakpak

https://lifestyle.okezone.com/read/2016/08/20/406/1468892/tari-pakpak-meriahkan-karnaval- kemerdekaan-pesona-danau-toba

soelaeman,Munandar.M,Suatu Pengantar Ilmu Budaya Dasar https;//sahabatnesi.com/unsur_kebudayaan_universal/.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan pendapat Soedarsono (1978: 3) yang menyatakan bahwa seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah. Keberadaan

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Komunikator

1) Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga. Komunikator terdiri dari kumpulan orang-orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam

Kesenian Grup Aksimuda Bintang 09 yang mempunyai genre Rodat merupakan kesenian rakyat bernuansa Islam yang di dalamnya terdapat gerak tari yang berupa unsur pencak silat

Kalimat yang demikian itulah yang dimaksud dengan ukara ora ganep artinya ada unsur kalimat yang tidak dikatakan, sebab memang tidak perlu karena orang yang diajak biara