• Tidak ada hasil yang ditemukan

Islam dan kesehatan mental

N/A
N/A
Sekar Alifah

Academic year: 2024

Membagikan "Islam dan kesehatan mental"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1. Apa pengertian agama dan kesehatan mental 2. Apa hubungan antara agama dan kesehatan mental

3. Apa saja peran ritual keagamaan dalam kesehatan mental seseorang

4. Apa pandangan agama mengenai peran spiritualitas dan ibadah dalam menangani masalah kesehatan mental?

Menurut Zakiah Daradjat salah satu peranan agama adalah sebagai terapi (penyembuhan) bagi gangguan kejiwaan. Pengalaman agama dalam kehidupan sehari-hari dapat membentengi orang dari kejatuhan kepada gangguan jiwa dan dapat pula mengembalikan kesehatan jiwa bagi orang yang gelisah. Semakin dekat seseorang kepada Tuhan, dan semakin banyak ibadahnya, maka akan semakin tenteramlah jiwanya, serta semakin mampu menghadapi kekecewaan dan kesukarankesukaran dalam hidup. Demikian pula sebaliknya, semakin jauh orang itu dari agama, akan semakin susahlah baginya untuk mencari ketenteraman batin. Orang yang hidup beragama akan terlihat dari wajahnya serta terlihat tenteram batinnya, sikapnya selalu tenang. Mereka tidak merasa gelisah, kelakuan dan perbuatannya tidak akan ada yang menyengsarakan orang lain. Lain halnya dengan orang yang hidupnya terlepas dari agama, mereka biasanya mudah terganggu oleh kegoncangan suasana. Beberapa fungsi agama yaitu sebagai berikut1:

1. Agama memberikan bimbingan dalam hidup.

2. Agama adalah penolong dalam kesukaran.

3. Agama menentramkan batin.

Agama memandang ibadah atau kegiatan penghambaan merupakan salah satu solusi untuk mencegah kesehatan mental, hal ini karena orang yang beragama atau dengan menjalankan kegiatan penghambaan yang baik cenderung akan hidup lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang sering melanggar norma agama atau acuh akan kewajiban penghambaan. Kegiatan-kegiatan penghambaan seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an. ini merupakan kegiatan positif yang dapat terbentuknya jiwa yang baik dalam diri.2

Dimasa modern sekarang ini, banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, tradisi, bahkan budaya yang semakin maju pesat. Tidak jarang dapat membuat sebagian orang yang tidak mampu beradaptasi terhadap kemajuan zaman, maka terganggu kesehatan mentalnya.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Balitbangkes RI tahun 2013

1 Asy-Sya’bani, A. A. (2023). Kesehatan Mental Dalam Alquran, hal. 47

2Salji dkk. (2022). Pengaruh agama Islam terhadap Kesehatan mental penganutnya. ISLAMIKA4(1), hal. 54

(2)

menunjukkan bahwa ada indikasi penuruan kesehatan mental pada masyarakat di beberapa daerah Republik Indonesia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah kemampuan adaptasi seseorang dengan dirinya sendiri dan dengan alam sekitar secara umum, sehingga merasakan senang, bahagia, hidup dengan lapang, berperilaku sosial secara normal, serta mampu menghadapi dan menerima berbagai kenyataan hidup.3 Gangguan mental yang terjadi di era modern ini cenderung dipengaruhi oleh pola fikir manusia yang hanya mementingkan kebutuhan badani yang bersifat materialistik dan banyak meninggalkan kehidupan spiritualitas.

Kehidupan spiritualitas ini berhubungan dengan kehidupan kerohanian yang tercermin dalam kehidupan keagamaan atau disebut dengan religiusitas. Jika manusia meninggalkan kehidupan religiusitas maka akan terjadinya ketidakseimbangan pembentuk manusia. Hal ini yang mengakibatkan ketidaksehatan mental seseorang.4 Dalam beberapa penelitian mengatakan penghambaan tidak memiliki efek negatif terhadap kehidupan. Kegiatan yang dilakukan secara berulang membentuk rutinitas yang sangat sehat mental. Seperti ketika seseorang puasa. Islam mengajarkan tata cara yang harus bagi orang yang berpuasa seperti boleh makan, minum, berhubungan badan, harus menahan hawa nafsu serta memperbanyak kegiatan yang bermanfaat. Tanpa disadari, ketika kegiatan itu dilakukan secara rutin, maka akan membangun mental yang baik untuk diri. Dalam kegiatan penghambaan yang lain seperti solat, untuk senantiasa tenang, focus, dan merasa bahwa kita diawasi.

Disamping itu juga gerakan-gerakannya yang terbukti menjadikan fisik lebih sehat.

Sujud salah satu gerakan yang dapat membantu lancarnya peredaran darah ke otak.

Lebih dalam lagi, orang yang terbiasa melakukan kegiatan penghambaan akan terbentuk sikap takut akan dosa. Hal ini akan melindunginya dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang disebut maksiat. Ajaran islam mengajari perihal apa saja hal yang diharamkan dan apa saja hal yang dihalalkan, dan apa saja yang dilarang.

Oleh karena itu, kegiatan penghambaan sangat penting akan kesehatan mental.

Kegiatan-kegiatan dengan nilai-nilai yang melandasinya akan menciptakan sikap patuh serta percaya akan kekuasan yang lebih agung. Hal ini menjadikan mental senantiasa sehat karena tidak melawan kodrat dan hidup yang lebih baik karena dilandasi oleh nilai-nilai yang positif.5

Pentingnya pemahaman tentang kesadaran kesehatan mental tidak terlepas dari perspektif Islam. Kesehatan mental bukan lagi topik yang asing dalam pembahasan Islam. Islam menawarkan cara kepada pengikutnya untuk memiliki kesehatan mental yang baik. Dalam pandangan Islam, seorang muslim yang memiliki

3 Reza, I. F. (2015). Efektivitas pelaksanaan ibadah dalam upaya mencapai kesehatan mental, hal. 106

4 Ibid hal.49

5 Ibid hal. 55

(3)

keimanan kepada Allah swt maka akan dapat memiliki hidup yang lebih terarah. Hal ini seperti teori yang dikemukakan oleh William James, bahwa tidak ragu lagi bahwa terapi yang terbaik bagi keresahan jiwa adalah keimanan kepada Tuhan. Keimanan kepada Tuhan adalah salah satu kekuatan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi untuk membimbing seseorang dalam hidup ini. Selanjutnya dia berkata bahwa antara manusia dan Tuhan terdapat ikatan yang tidak terputus. Apabila manusia menundukkan diri di bawah pengarahan-Nya, cita-cita dan keinginan manusia akan tercapai.6

5. Bagaimana konsep kesehatan mental yang di jelaskan dalam al-quran dan hadis?

Pandangan Islam tentang gangguan jiwa tidak jauh berbeda dengan pandangan para ahli kesehatan mental pada umumnya. Peranan agama Islam dapat membantu manusia dalam mengobati jiwanya dan mencegahnya dari gangguan kejiwaan serta membina kondisi kesehatan mental. Salah satu dari term penyakit mental/hati (fî qulûbihim maradh) yaitu ada pada surat al-Baqarah ayat 10, yaitu:7

امَبِ مٌيْلِاَ بٌاَذَعَ مٌهُلِوَ ضًرَمَ هُلّٰلِاَ مٌهُدَاَزَفَ رَمَ مٌهُبِوْلّٰقُ يْفَ ەۙ ۢ اۚ ەۙ

نَوْبِذَكْيَ اَوْنُاكَ

Artinya: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (QS. Al-Baqarah ayat 10).

Berikut tafsir Al-Jalalain dari surat Al-Baqarah ayat 10.8

(Dalam hati mereka ada penyakit) berupa keragu-raguan dan kemunafikan yang menyebabkan sakit atau lemahnya hati mereka. (Lalu ditambah Allah penyakit mereka) dengan menurunkan Alquran yang mereka ingkari itu. (Dan bagi mereka siksa yang pedih) yang menyakitkan (disebabkan kedustaan mereka.) Yukadzdzibuuna dibaca pakai tasydid, artinya amat mendustakan, yakni terhadap Nabi Allah dan tanpa tasydid 'yakdzibuuna' yang berarti berdusta, yakni dengan mengakui beriman padahal tidak.

https://quranhadits.com/quran/2-al-baqarah/al-baqarah-ayat-10/

6 Damayanti, dkk. (2023). Kontribusi Spiritualitas Kesehatan Mental Pada Remaja. Jurnal Komunikasi , hal. 270

7 Ibid hal. 49

8 https://quranhadits.com/quran/2-al-baqarah/al-baqarah-ayat-10/, diakses pada tangga 18 Oktober pukul 16.30

(4)

Dapus

Reza, I. F. (2015). Efektivitas pelaksanaan ibadah dalam upaya mencapai kesehatan mental. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 1(1), 105-115.

Salji, I., Fauziah, I. D., Putri, N. S., & Zuhri, N. Z. (2022). Pengaruh agama Islam terhadap Kesehatan mental penganutnya. ISLAMIKA4(1), 47-57.

Damayanti, N. I., Nasichah, N., Qoblia, P. I., & Supriyono, A. (2023). Kontribusi Spiritualitas Kesehatan Mental Pada Remaja. Jurnal Komunikasi1(5), 269- 276.

Asy-Sya’bani, A. A. (2023). Kesehatan Mental Dalam Alquran (Doctoral Dissertation, Institut Ptiq Jakarta).

https://quranhadits.com/quran/2-al-baqarah/al-baqarah-ayat-10/, diakses pada tangga 18 Oktober pukul 16.30

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan tesis yang berjudul Literasi Kesehatan Mental Pada Tenaga Kesehatan ini diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan akademis pada Program Studi Magister

Adanya pengaruh religiusitas penganut agama Islam terhadap kesehatan mental ini seiring dengan apa yang dikemukakan oleh Sundari (2005) bahwa dengan menyerahkan

terhadap orang yang mengalami gangguan dan kesehatan mental utk cegah disabilitas & jgn sp alami cacat /kecacatan menetap, Caplan,1963, Parlmutter,1982... KONSEP YG SALAH

Maqāşid Al-Qur’an dalam menjaga kesehatan mental belum terkonsepkan dengan jelas sehingga diperlukan pemahaman akan solusi, healing, dan preventif bagi kesehatan mental menurut

NORMALITAS DALAM KESEHATAN MENTAL  Orang yang normal dari sudut kesehatan mental memiliki cirri sebagai berikut:  Seseorang dapat menerima dirinya serta menyadari kekuatan dan

Literasi kesehatan mental akan berdampak pada peningkatan pengetahuan tentang cara mencegah gangguan mental; pengetahuan tentang kondisi gangguan mental dasar; pengetahuan tentang opsi

Kesehatan mental dan ketenangan jiwa sangat berhubungan erat dengan agama. Agama dapat digunakan sebagai terapi dalam penyembuhan penyakit gangguan