PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Pusat penyebaran tanaman ini diperkirakan berada di daerah sekitar Meksiko bagian selatan dan Nikaragua.Seiring dengan penjelajah Portugis pada abad ke-16, tanaman ini juga menyebar ke berbagai benua dan negara, termasuk benua Afrika dan Asia serta India. . Dari India, tanaman ini menyebar ke negara tropis lainnya, termasuk india dan kepulauan di Samudera Pasifik pada abad ke-17 (Kalie M., 1996). Secara umum seluruh bagian tanaman pepaya baik akar, batang, daun, biji dan buah dapat dimanfaatkan (Warisno, 2003).
Perilaku pertumbuhan dan morfologi tanaman menunjukkan ciri pertumbuhan yang cepat sesuai dengan iklim tropis basah, sehingga tanaman pepaya tergolong sangat sensitif terhadap suhu dan kelembaban (Kalie M., 2010). Pepaya merupakan buah yang sangat populer dan disukai hampir seluruh masyarakat di muka bumi ini. Padahal, setiap bagian tanaman, mulai dari buah, daun, hingga sarinya, bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam keluhan.
Morfologi Tanaman Pepaya
Karena perawatannya mudah dan juga tidak mengenal musim, harga pepaya jauh lebih murah dibandingkan buah lainnya. Batang tanaman pepaya berbentuk berongga, tidak berkayu, banyak mengandung air dan sari papain, serta mempunyai pertumbuhan cepat yang dapat mencapai ketinggian lebih dari 10 m. Daun pepaya berdaun tunggal, besar, berjari, bergigi serta mempunyai tangkai daun dan helaian daun (lamina).
Daun pepaya mempunyai bentuk bulat atau membulat, ujung daun lancip, tangkai daun panjang dan berlubang. Buah sejati individu adalah buah sejati yang terdiri dari satu bunga dengan satu karpel. Biji pepaya berukuran kecil, berbentuk lonjong, berwarna hitam, keras, dan permukaan biji tampak agak keriput.
Klasifikasi Tanaman Pepaya
Manfaat Tanaman Pepaya
Kandungan Gizi Pepaya
Syarat Tumbuh Tanaman Pepaya
Karakter Pepaya Jingga
Bakteri Endofit
Keberadaan bakteri endofit pada jaringan tanaman diketahui dapat merangsang pertumbuhan tanaman dan berperan sebagai agen pengendali hayati. Kemampuan bakteri untuk menembus jaringan internal tanaman dapat disebabkan oleh adanya enzim ekstraseluler berupa selulase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut (Eliza et al. 2007). Setelah penetrasi, bakteri endofit akan berkolonisasi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui mekanisme persaingan ruang dan nutrisi (Pal et al. 2012).
Mikroba endofit telah berhasil diisolasi dari berbagai tanaman antara lain tebu, kentang, Mahkota Dewa, kopi, serai, sirih dan tanaman lainnya. Hampir semua jenis tumbuhan berinteraksi dengan mikroba endofit karena dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman (Khan dan Doty, 2009). Oleh karena itu, mikroba endofit mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai alternatif senyawa obat baru (Melliawati et al, 2006).
Ekologi Bakteri Endofit
- Morfologi Bakteri Endofit
Bakteri endofit merupakan bakteri yang dapat hidup pada jaringan tanaman tanpa menimbulkan bahaya dan mempunyai bahan aktif yang sama dengan tanaman inangnya. Bakteri endofit awalnya berasal dari lingkungan luar dan masuk ke dalam tanaman melalui stomata, lentisel, luka (seperti trikoma yang rusak), melalui akar lateral dan akar yang bertunas (Kaga et al. 2009). Bakteri endofit dapat diisolasi dari biji, akar, batang, daun dan biji yang telah disterilkan (Nassar et al. 2005).
Bakteri dari daerah arial akan menempel pada permukaan tanaman dan melakukan penetrasi melalui luka, ruang intraseluler dan mekanisme kerja enzim (Compant, et al. 2010). Bakteri endofit menembus akar, batang atau daun tanaman dengan bantuan enzim yang mampu menghidrolisis dinding ekstraseluler sel (Cho, et al. 2007). Selain digunakan untuk menghidrolisis dinding ekstra seluler sel, enzim ini juga digunakan untuk memasuki ruang antar sel melalui korteks akar (Reinhold, et al., 2006).
Bakteri endofit biasanya pertama kali melakukan penetrasi melalui akar sekunder dengan mengeluarkan enzim selulase atau pektinase, atau bagian atas tanaman seperti batang, bunga, pucuk, stomata atau kotiledon, dan sobek daun. Bakteri endofit tumbuh pada jaringan tumbuhan, dimana tumbuhan yang satu secara alami berbeda dengan tumbuhan lainnya, sehingga tempat hidup bakteri tersebut sangatlah unik. Setiap spesies berbeda dalam penggunaan gulanya, ada yang memfermentasi dan ada yang tidak (Jawetz et al.
Bakteri ini mudah tumbuh di berbagai pembibitan dan memiliki metabolisme yang aktif, mengakumulasi karbohidrat dan menghasilkan pigmen mulai dari warna putih hingga kuning tua (Jawetz dkk. Bakteri endofit dari genera Pseudomonas dan Bacillus dapat mengendalikan beberapa jenis jamur patogen, karena bakteri endofit ini menghasilkan metabolit sekunder berupa antibiotik, antijamur dan nematisida (Hidayah dan Yulianti, 2008) Isolat bakteri endofit yang telah dimurnikan diidentifikasi secara morfologi berdasarkan warna koloni, bentuk tepi koloni, tinggi koloni dan konsistensi koloni serta kecepatan pertumbuhan koloni (Desriani dkk. 2013) .
Ciri-ciri visual bakteri endofit antara lain bentuk koloni, tepi koloni, warna koloni, dan luas permukaan koloni (ketinggian). Dengan menggunakan jarum suntik, ambil 1 dosis isolat bakteri endofit kemudian diinokulasi dengan cara ditusukkan ke dalam media Sulfie Indole Motility (SIM) vertikal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 2 isolat bakteri endofit yaitu genus Bacillus berhasil diisolasi dari akar tanaman pepaya (Carica papaya L).
Studi bakteri endofit penghasil senyawa pelindung tanaman bioaktif Promosi keanekaragaman hayati pertumbuhan tanaman melalui isolat ragi penghasil auksin Williopsis saturnus endofit pada akar jagung (Zea mays L.). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofit Penghasil Efek Antibakteri dari Daun Tanaman Binohang (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis).
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Bahan dan Alat Penelitian
Metode Penelitian
Seluruh alat dan bahan yang digunakan kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C dan tekanan 15 Psi selama 15 menit. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram, kemudian disterilkan permukaan pada akar tanaman dengan cara merendam bagian tanaman dalam etanol 70% selama 1 menit. Kemudian cairan rendaman dibuang dan diganti dengan larutan natrium hipoklorit 5,25% selama 5 menit, dan dicuci dengan etanol 70% selama 30 detik.
1 ml sampel diambil dari empat seri pengenceran, yang diinokulasi ke dalam media Nutrient Agar (NA) yang mengandung nistatin. Media yang berisi sampel diinkubasi selama 2x24 jam dan diamati hingga terjadi pertumbuhan koloni. Kemudian tambahkan setetes pewarna kristal violet dan biarkan sebentar, lalu bilas dengan air mengalir, lalu biarkan setetes Lugol's sebentar dan bilas kembali dengan air mengalir.
Kemudian tambahkan alkohol 96%, biarkan selama 30 detik, cuci dengan air mengalir dan tambahkan safranin, biarkan selama 30 detik, lalu cuci kembali dengan air mengalir. Hasil positif terjadi jika gelatin meleleh pada media yang berarti bakteri mampu menghasilkan enzim glatinase dan hasil negatif jika media membeku (Lay, 1994). Uji katalase digunakan dengan cara mengambil 1 loop isolat bakteri menggunakan looper kemudian dicelupkan ke dalam tabung reaksi yang berisi reagen hidrogen peroksida (H2O2).
Data diperoleh dengan mengumpulkan hasil seluruh pengamatan isolat dari proses isolasi bakteri, identifikasi bakteri dan uji biokimia. Penapisan bakteri endofit yang berkolonisasi untuk mencari senyawa mirip sitokinin: kaldu bebas sel dari bakteri endofit yang berkolonisasi tidak cocok untuk bioassay kotiledon mentimun. Kolonisasi Endofit Vitis vinifera L. Desriani, Kusumawati DE, Rivai A, Hasanah N, Amrinola W, Triratna L, Sukma A. Potensi bakteri endofit untuk peningkatan produktivitas padi var rojolele.
Isolasi mikroba endofit dari tanaman obat penyelamat jiwa (Gymura procumbens) dan analisis potensinya sebagai agen antimikroba.
Sampel Penelitin
Prosedur Kerja
- Penyediaan Akar Tanaman Pepaya
- Sterilisasi Alat dan Bahan
- Isolasi Bakteri Endofit dari Akar Pepaya
- Identifikasi Bakteri Endofit
Proses pengenceran dilakukan dengan cara mengambil 1 ml suspensi dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml air suling, dan hal yang sama dilakukan hingga rentang pengenceran mencapai 10-4. Bakteri yang telah dikultur terlebih dahulu diambil dan ditebarkan pada kaca objek yang telah dibersihkan terlebih dahulu, kemudian difiksasi di atas api bunsen hingga kering.
Uji Motilitas
Uji Sitrat
Uji Hidrolisis Gelatin
Uji Fermentasi Gula (TSIA)
Uji Katalase
- Analisis Data
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui apakah AP1 dan AP2 masih merupakan spesies yang sama atau berbeda spesies.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Isolasi Bakteri endofit
Karakterisasi Bakteri Endofit
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran