• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jangan Boros, Ayo Menabung!

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Jangan Boros, Ayo Menabung!"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Must-Read Book! Mengajarkan anak berhemat tanpa menggurui serta menanamkan nilai melalui cerita yang menyenangkan.

Mendidik tidak bisa mendadak. Yuk … segera dibaca!”

Tri Kristianti

Akademisi, EYL Trainer, Penulis

“Pemahaman literasi keuangan dengan baik, di antaranya mengelola uang secara bijak perlu diajarkan sejak dini. Buku

Jangan Boros, Ayo Menabung cocok menjadi bacaan anak.”

Iing Felicia, M.B.A.

Kepala KB-TK Tzu Chi dan Penulis Buku Anak

"Yuk ... belajar menabung sejak dini. Pendidikan adalah investasi buat anak-anak kita, buku ini memberikan banyak

pengetahuan yang luar biasa."

Nia Zulhadji

Ibu dan Pegiat Literasi Anak

(2)

Jangan boros, ya! Adik-adik sering mendengar kata itu? Nah, buku ini berisi cerita tentang pentingnya hidup sederhana dan tidak boros. Boros itu adalah sikap berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, atau lainnya.

Sikap boros itu merugikan diri kita sendiri lho, karena sebenarnya dengan kita tidak boros dan bisa menabung, maka uangnya bisa dipakai untuk keperluan lainnya. Seperti membeli peralatan sekolah baru, buku cerita, atau bahkan membeli sepeda baru.

Yuk, kita coba untuk tidak boros dan menabung! Semoga adik-adik dapat mencapai keinginan untuk medapatnya barang-barang impian ataupun pergi ke suatu tempat dengan uang hasil menabung kalian. Pasti menyenangkan!

Sariningsih Koordinator Penulis

Kata Pengantar

2 27

Jangan Boros, Ayo Menabung!

Penulis : Leguty Family

Editor : Teguh Indriawan dan S. Sholekah. S.

ISBN : 978-623-5948-18-8

Cetakan Pertama : Februari 2022

Penerbit : Leguty Media (Tangerang Selatan) Anggota IKAPI : (No.056/BANTEN/2021)

Website : https://legutykids.com Program Menulis Buku : 0821-1260-0268

(3)

Daftar Isi

3 26

Pilihanku Adalah …

Novirina

“Alhamdulillah, celenganku sudah penuh,” teriak Hanif. Dia ingin membeli sepeda listrik seperti milik Nara, meskipun ayah lebih suka Hanif membeli sepeda biasa.

Kring! Terdengar bel sepeda Nara.

Nara mengajak Hanif bermain ke taman dan memboncengkannya. Nara sengaja melewati setiap genangan air yang ditemuinya dengan kencang. Mereka tertawa, setiap genangan air muncrat tinggi.

“Aduh!” teriak Nara. Tiba-tiba sepeda Nara berhenti. Nara harus mengayuh sepeda listriknya sekuat tenaga agar sampai ke taman.

“Huh ...!” keluh Nara. Seorang bapak menghampiri Hanif dan Nara.

“Sepeda listrik tidak boleh terlalu banyak kena air, Nak!” kata bapak itu menasihati.

Hanif dan Nara terkejut. Tadi, mereka asyik bersepeda di genangan air.

“Aku mau beli sepeda biasa saja seperti kata Ayah. Sepeda listrik merepotkan!” janji Hanif dalam hati. ***

1. Apa Itu Boros? Endang Fatmawati 4

(4)

4 25

Menyimpan Sebagian Uang yang Diberi Nenek

Elyusra

Aku bernama Fajri. Tiga orang adikku bernama Haz, Fauzan, dan Ihsan. Di waktu hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, kami selalu berkunjung ke tempat kakek dan nenek di Padang, Sumatera Barat. Kalau libur sekolah, kami juga berkunjung ke sana. Kami Berangkat dengan ayah dan bunda.

Di waktu kami akan pulang, nenek selalu memberi kami uang. Aku membeli jajanan dan mainan dengan uang itu, tapi tidak semua. Sebagian uang itu selalu aku simpan dalam tabungan atau celenganku. Adik-adikku juga menyimpan sebagaian uang yang diberikan kakek dan nenek.

Kata bunda kalau uang tabungan kami sudah banyak kami akan pergi Umrah ke Tanah Suci bersama-sama. Melaksanakan Umrah ke Tanah Suci sangat membahagiakan. Sekarang kami semakin rajin menabung. ***

Apa Itu Boros?

Endang Fatmawa

“Ibu, aku mau dibelikan es krim yang rasa cokelat, ya?” ucap Farza.

“Tadi kan sudah dibelikan tiga Nak, yang rasa stroberi. Ini juga masih dua, belum dimakan,”

jawab ibu.

“Boleh ya, Bu? Aku ingin mencoba varian rasa yang itu,” kata Farza sambil menunjuk gambar poster yang ada di depan kasir.

“Bukan masalah boleh atau tidak. Itu namanya boros. Karena yang tadi dibeli saja belum habis, kok mau beli lagi,” jawab ibu.

“Apa arti boros, Bu?” Farza penasaran.

“Boros merupakan perilaku menghambur-hamburkan uang hanya untuk menuruti nafsu. Kamu harus bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Perlu prioritas kebutuhan agar tidak terjebak berperilaku boros. Jadi, lebih baik ditabung uangnya.” Ibu menjelaskan secara gamblang.

“Terima kasih nasihatnya, Bu!” balas Farza sambil tersenyum simpul. ***

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Nhóm tác giả đã đánh giá thực trạng vận hành, tính toán hiệu suất sử dụng nhiệt, phân tích ảnh hưởng của điều kiện vận hành lò hơi đến mức độ tổn thất năng lượng, phân tích các tiềm