• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Panduan Guru Capaian Pembelajaran Elemen Jati Diri

N/A
N/A
Santoso Harjosapuan

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Panduan Guru Capaian Pembelajaran Elemen Jati Diri"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Jati Diri

Apa Itu Jati Diri?

Ada beberapa hal yang saling mendukung agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, khususnya dalam hal pengembangan jati diri anak usia dini. Pada bagian “Gambaran Umum dan Saran Perkembangan”, tuliskan uraian lengkap tentang perkembangan jati diri anak yang memuat seluruh prestasi belajar beserta saran-saran yang dapat diberikan oleh orang tua dan anak untuk perkembangan selanjutnya. Guru juga dapat mencatat hasil observasi terkait pencapaian subelemen Identitas lainnya.

Gambar 4.1. Kegiatan menentukan topik atau tema pembelajaran menggunakan buku cerita.
Gambar 4.1. Kegiatan menentukan topik atau tema pembelajaran menggunakan buku cerita.

Kenapa Anak Perlu Membentuk Jati Diri yang Positif ?

Proses Pembentukan Jati Diri

Siapa yang Berperan Penting dalam Proses Pembentukan Jati Diri?

  • Peran Guru
  • Peran Orang Tua

Anak juga bisa mengungkapkannya dengan kata-kata dan cerita, seperti “Saya orang Jawa/Sumatera/dll.” Anak juga dapat terbiasa menghargai, menghormati dan memahami bahwa ada orang lain yang mempunyai jati diri berbeda dengan dirinya. Saat makan siang, guru mempersilahkan anak membicarakan makanan yang disukainya. Guru berkomunikasi dengan orang tua untuk melakukan kegiatan pendampingan melalui komunikasi langsung, contact book atau pesan singkat melalui smartphone agar anak dapat menentukan pilihan sehingga anak mampu mengenali suka dan tidak suka.

Gambar 1.4. Peran guru dalam upacara Hut Kemerdekaan RI
Gambar 1.4. Peran guru dalam upacara Hut Kemerdekaan RI

Capaian Pembelajaran Jati Diri

Anak dapat Mengenali, Mengelola, Mengekspresikan Emosi Diri, serta

Guru mengamati gejala emosi Duma, kemudian berkomunikasi dengannya untuk mengetahui apa yang terjadi dan mengajaknya berdiskusi tentang perasaan yang dirasakannya. Bu Guru menanggapinya dan berusaha menenangkannya dengan suara lembut agar Bonar merasa Bu Guru memperhatikan dan mengerti apa yang dirasakan Bonar. Kemudian Bu Guru membantu Bonar dan Agam menyelesaikan masalah dengan tetap menghargai pendapatnya, tanpa mendikte apa yang harus dilakukan Agam dan Bonar.

Gambar 2.3. Komik contoh kejadian senang
Gambar 2.3. Komik contoh kejadian senang

Anak Menunjukkan Perasaan Bangga terhadap Identitas Keluarganya,

Pada usia 5-6 tahun, kebanggaan anak terhadap jati dirinya dapat dilihat dari berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut. Pada usia ini, anak cenderung menyebutkan hal-hal konkret yang dapat mereka amati, tanpa memberikan penilaian sosial, seperti baik atau buruk, terhadap kemampuan yang mereka gambarkan. Pada usia ini, anak sudah mampu menceritakan atau menggambarkan hal-hal yang disukai dan tidak disukainya.

Anak-anak dapat memilih untuk bermain mandiri atau mengikuti aktivitas yang mereka sukai dalam kelompok. Pada usia ini, anak sudah sadar, mengkategorikan, dan dapat menyebutkan perbedaan ciri fisiknya dengan orang lain. Hal ini dikarenakan anak sudah mempunyai kemampuan untuk mengkategorikan atau mengelompokkan banyak hal dalam kehidupannya.

Di usia ini, sangat penting bagi guru untuk mendidik dan membiasakan anak dengan keberagaman pula. Mengetahui bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok tertentu Anak mulai mengamati ciri-ciri budaya lingkungan sekitar sejak usia 5 tahun, seperti penggunaan bahasa dan adat istiadat. Anak juga memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya sebagai bagian dari kelompok sosial tertentu, seperti kebiasaan merendahkan atau merendahkan posisi tubuh saat berhadapan dengan orang yang lebih tua dalam budaya Jawa.

Sedangkan pada sebagian suku lain di Pulau Kalimantan, menyapa dan berjabat tangan merupakan hal yang patut dilakukan sebagai bentuk tata krama terhadap orang yang lebih tua.

Gambar 2.14. Komik contoh kejadian memahami kemampuan
Gambar 2.14. Komik contoh kejadian memahami kemampuan

Anak Memiliki Sikap Positif dan Berpartisipasi Aktif dalam Menjaga

Dalam prosesnya, anak dapat belajar tentang pengelolaan emosi dan rasa bangga terhadap budaya lokal, serta sebagai sarana untuk melatih motorik anak. C. Insiden di dekat anak-anak. Mintalah orang tua mengajak anak untuk membangun persepsi positif terhadap aktivitas di lingkungan tempat tinggal anak. Pendampingan yang optimal dan pengembangan berbagai aktivitas dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi lebih jauh.

Alur Pengembangan Kegiatan

Langkah-Langkah yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Aktivitas/

  • Contoh tujuan pembelajaran dalam CP Jati Diri
  • Situasi yang perlu diperhatikan saat kegiatan berlangsung

Identitas merupakan penilaian dan pemahaman seseorang terhadap dirinya, baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari kelompok tertentu. Cara guru mengidentifikasi dan menilai kinerja anak dalam membentuk identitas yang sehat dan positif. Bagaimana guru mengembangkan kegiatan pada anak yang dapat membentuk jati diri anak Indonesia yang mencerminkan Profil Siswa Pancasila.

Dalam membangun jati diri yang sehat, perkembangan emosi penting dilakukan agar anak dapat memahami perasaannya, mengelola perasaan tidak menyenangkannya dan juga mengekspresikan emosi sesuai tahapan usianya. Keterampilan emosional dan kecerdasan sangat penting dalam membentuk jati diri positif pada anak.

Pilihan Alat dan Cara Mengajar untuk Merancang Kegiatan Pembelajaran

  • Buku cerita
  • Video
  • Percakapan
  • Kejadian atau situasi

Di bawah ini adalah beberapa contoh video yang dapat digunakan oleh guru terkait topik identitas CP. Pada bulan Januari hingga Desember, banyak perayaan hari libur nasional yang dapat dimanfaatkan guru untuk menciptakan alternatif kegiatan. Kegiatan peringatan hari libur nasional dapat dilakukan bekerjasama dengan orang tua/wali agar perayaan hari raya lebih bermakna.

Proses pembentukan jati diri anak yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran dapat menggunakan buku cerita, video atau permainan sebagai alat pengajaran, yang kemudian dapat dikembangkan melalui berbagai contoh proses pengajaran di atas. Ia mengajak warga sekitar untuk menjaga kebersihan dan kerapian kawasan dengan rajin membersihkan kawasan dan menanam tanaman hias untuk mempercantik kawasan. Maka wujudkanlah keputusan tersebut segera dengan bantuan dan motivasi dari guru, hingga sikap menjaga kebersihan benar-benar menjadi sebuah kebiasaan.

Ketika anak dapat mengapresiasi peran tersebut, maka identitas anak dapat terbentuk dengan baik sejak usia dini. Anak-anak juga belajar menjaga kebersihan saat adiknya buang air besar/mandi, menjaga kebersihan kandang hewan dan juga menjaga kebersihan di sekitar tanaman agar tidak ada gulma atau hewan yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Anak-anak dapat mengetahui apakah daerah tempat tinggalnya termasuk daerah rawan banjir atau tidak dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika banjir datang.

Dengan demikian akan terbentuk kebiasaan-kebiasaan yang dapat diterapkan untuk menghindari banjir dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari bencana banjir.

Gambar 3.8. Rekomendasi buku topik perilaku hidup sehat
Gambar 3.8. Rekomendasi buku topik perilaku hidup sehat

Melibatkan Orang Tua dalam Membentuk Jati Diri yang Sehat pada Anak

Mintalah orang tua untuk lebih sering memberikan pengetahuan tentang perbedaan karakteristik dan kemampuan orang-orang di lingkungan sekitar anaknya untuk melatih sikap menghargai keberagaman. Hal ini akan membantu guru dan anak dalam mengorganisasikan topik atau topik yang akan dipelajari anak dan yang akan disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan peta konsep yang dibuat melalui kerja sama antara guru dan anak, dicapai kesepakatan bersama anak untuk melakukan satu jam gadang.

Guru menginformasikan kepada orang tua bahwa mereka melakukan kegiatan pendampingan melalui komunikasi langsung, contact book atau pesan singkat melalui perangkat mobile, bercerita atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah di daerah tempat tinggalnya; memungkinkan anak bermain bersama teman-temannya di lingkungan rumah; ajaklah anak Anda mengunjungi saudara atau temannya. Dalam situasi pandemi, mintalah anak untuk selalu memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain. Misalnya ketika berpapasan dengan satpam rumah yang sedang bertugas, ajaklah anak untuk menyapa satpam tersebut, tanyakan siapa namanya, apa pekerjaannya, di mana rumahnya, dan sebagainya.

Guru berkomunikasi dengan orang tua untuk melakukan kegiatan pendampingan melalui komunikasi langsung, contact book atau pesan singkat melalui gawai agar anak dapat bermain di luar rumah dan membatasi penggunaan gawai; menyediakan makanan dan minuman sehat bagi keluarga; mengingatkan anak untuk memakai masker saat keluar rumah dan sering mencuci tangan. Guru berkomunikasi dengan orang tua untuk melakukan kegiatan pendampingan melalui komunikasi langsung, buku kontak atau pesan. Rancang kegiatan yang memungkinkan anak menunjukkan hal-hal yang dapat mereka lakukan, seperti melempar dan menangkap bola, melompati lingkaran, memotong, dan membangun rumah dengan balok.

Libatkan anak dalam setiap rangkaian kegiatan, seperti mencuci peralatan bermain, mengembalikan peralatan bermain ke tempatnya semula, membersihkan peralatan kelas, dan membantu teman.

Penerapan Dalam Pembelajaran

Alur Persiapan Pembelajaran

Misalnya, seorang anak secara pribadi mengetahui apa yang disukainya, kelebihannya, dan ciri fisiknya. Dalam diskusi tersebut, guru menanyakan apakah ada kejadian lain yang membuatnya merasakan hal yang sama dan mendorong teman-temannya untuk berempati terhadap perasaan Dumas dengan memberikan ucapan selamat. Guru agar luka Anisa bisa sembuh. diproses. . menunjukkannya secara verbal dan dapat mengkomunikasikan suka dan tidak sukanya ketika merasakan emosi yang tidak menyenangkan.

Anak di usia ini sudah mengetahui hal-hal yang harus dihindari demi menjaga kesehatannya, mulai dari menghindari rokok, alkohol dan makanan tidak sehat atau makanan yang banyak mengandung gula dan pewarna. Berikan tanggapan yang positif kepada anak, misalnya pujian dengan menyebutkan hal-hal yang telah dilakukan anak ketika ia menunjukkan keterampilan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu guru dapat melibatkan orang tua agar dapat memberikan bantuan yang optimal kepada anak dengan cara sebagai berikut: Menjalin komunikasi secara berkala dengan orang tua mengenai hal-hal yang sudah dapat dikuasai anak dan yang masih dimilikinya hendaknya dilatih aspek-aspek pembentukannya. identitas positif. .

Memberikan saran kegiatan yang dapat dilakukan orang tua di rumah untuk membantu membentuk identitas anak. Yang tidak kalah penting adalah melakukan asesmen terkait kinerja perkembangan anak, contohnya dapat dilihat pada Bab 5 tentang asesmen.

Gambar 1.1. Keberagaman anak-anak
Gambar 1.1. Keberagaman anak-anak

Contoh Aktivitas Terkait Pembelajaran Bermuatan Jati Diri

Asesmen

Bagaimana Melakukan Asesmen dan Mengembangkan Aktivitas Bermain

  • Ceklis
  • Catatan anekdot
  • Hasil karya

Guru segera menafsirkan ketika melihat suatu kejadian yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran kemudian mencentang item pada checklist. Amatilah tingkah laku yang terjadi pada diri anak setiap hari, baik yang terjadi akibat kegiatan belajar yang direncanakan maupun yang terjadi secara tidak sengaja. Memberi nilai (✓) apabila anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan tolak ukur pada kolom Prestasi Belajar.

Pada kolom “Tempat dan waktu kemunculan”, tuliskan lokasi dan waktu anak menunjukkan perilaku landmark tersebut. Pada kolom “Peristiwa yang Diamati”, tuliskan dan kaitkan peristiwa-peristiwa yang menggambarkan perilaku anak yang memenuhi standar. Catatan tambahan yang tidak dijelaskan dalam tabel dapat dituliskan pada bagian “Catatan tambahan dari guru” untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai keterampilan atau kemampuan anak.

Catatan umum: Panduan kemampuan dan keterampilan pada tabel ini dapat ditambahkan berdasarkan kebutuhan dan kondisi. Kemudian guru menafsirkan dan menganalisis data nyata yang diperoleh dan menghubungkannya dengan tujuan pembelajaran. Guru dapat memperdalam analisisnya terhadap hasil karya anak dengan bertanya kepada anak, misalnya gambar apa ini, berapa tinggi gedung yang Anda buat, dan apa yang sedang Anda buat.

Selanjutnya guru menafsirkan dan menganalisis data aktual yang diperoleh kemudian menghubungkannya dengan tujuan pembelajaran.

Tabel pengamatan kemampuan anak
Tabel pengamatan kemampuan anak

Contoh Asesmen pada Capaian Pembelajaran Jati Diri

Judul penelitian dan tahun terbit (10 tahun terakhir):. 2017), Hubungan keterlibatan ayah dengan kekerasan dalam pacaran pada masa remaja pertengahan, Prosiding.

Gambar 5.3 Kerja sama anak membuat replika menara Jam Gadang
Gambar 5.3 Kerja sama anak membuat replika menara Jam Gadang

Gambar

Gambar 1.1. Keberagaman anak-anak
Gambar 1.3. Tahapan Pembentukan Jati Diri pada Anak
Gambar 1.4. Peran guru dalam upacara Hut Kemerdekaan RI
Gambar 1.5. Peran Orang Tua dalam Upacara Hut Kemerdekaan RI
+7

Referensi

Dokumen terkait