Pendahuluan
Thailand Selayang Pandang
Di sisi lain, ibu kota Kerajaan Thailand yang dikenal dengan nama Bangkok ini mempunyai nama lokal resmi lainnya yaitu: Krung Thep yang ternyata artinya Kota Bidadari. Secara geografis Kerajaan Thailand berbatasan dengan beberapa negara, antara lain di sebelah barat dan agak utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos, di sebelah timur berbatasan dengan Kamboja, sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia. Hingga saat ini Kerajaan Thailand dikenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa.
Islam di Thailand
Raja di kerajaan Thailand mempunyai sedikit kekuasaan langsung berdasarkan konstitusi, namun seorang raja di Thailand adalah pelindung agama Buddha Thailand, sekaligus simbol identitas dan persatuan nasional, dan sangat dihormati karena ia juga dianggap sebagai tokoh yang bermoral dan bermoral. pemimpin spiritual. Kini daerah yang dahulu bernama Pattani Raya atau Pattani Darussalam dapat ditemukan di provinsi-provinsi: (1) Pattani; (2) Yala; (3) Narathiwat; (4) Satun; (5) dan Songkhla yang kini menjadi bagian dari kerajaan Thailand. Assoc Winai Dahlan, sukses memperjuangkan dakwah keagamaan sejak tahun 1994 hingga saat ini melalui konvergensi halal dengan industri terkait iptek di Thailand.
Thailand dan Industri Halal
Dilihat dari namanya memang yang bersangkutan mirip dengan orang Indonesia, namun Winai Dahlan bukan orang Indonesia, yang bersangkutan adalah orang Thailand kelahiran Bangkok dengan darah Jawa seratus persen. Winai Dahlan mendapat dukungan dana penuh dari pemerintah Thailand untuk pembangunan Halal Science Center (HSC) di Chulalongkorn University, dimana beliau menjabat sebagai direkturnya hingga saat ini. HSC membantu Dewan Islam Pusat Thailand (CICOT) untuk memeriksa secara acak makanan berlogo halal Thailand.
Muslim dan Jawa di Thailand
Muslim Thai dan Bukan Thai Muslim
Bisa dibayangkan dampaknya adalah semakin besarnya kebencian masyarakat etnis Melayu Muslim terhadap pemerintah Kerajaan Thailand. Dalam konteks iklim politik dalam negeri, pemerintah Kerajaan Thailand saat itu melakukan beberapa hal yang dinilai merugikan komunitas Muslim etnis Melayu di wilayah selatan. Hal ini diikuti dengan upaya paksa oleh siswa Muslim etnis Melayu di wilayah selatan untuk memberi penghormatan kepada patung Buddha yang dipasang di sekolah umum.
Muslim Jawa Thai
Klaster komunitas Jawa berada di Kampung Jawa di kawasan Sathorn dan klaster komunitas Makassar berada di Kampung Makassan (berasal dari nama Makassar) di kawasan Pratunam. Pernikahan Zahrah, salah satu cucu Haxhi Muhamed Saleh, dengan Erfan Dahlan, salah satu putra KH. Erfan Dahlan mengajarkan Islam dengan metode baru, misalnya dengan mempelajari makna isi Alquran dalam berbagai bahasa.
Masjid Jawa di Bangkok
Marifah Rambhai Dahlan, salah satu cucu Haji Muhammad Saleh, pendiri Masjid Jawa di Bangkok, menjelaskan, ketika Masjid Jawa belum dibangun, setiap Kamis malam atau malam Jumat, terdapat berbagai komunitas Muslim perantauan di kota tersebut. dari Bangkok (kebanyakan orang Jawa dan Melayu) datang dan berkumpul di sana, wilayah Sathorn. Erfan Dahlan, ayah mereka, adalah orang murni Muhammadiyah yang merupakan salah satu putra K.H Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah di Yogyakarta, menikah dengan Zahrah, cucu dari Haji Muhammad Saleh, pendiri asli Masjid Jawa di Sathorn, Bangkok, Thailand. Putra Haji Muhammad Saleh, Sukaimi, setelah kematian ayahnya, melanjutkan memimpin masjid Jawa di Sathorn.
Kampung Jawa di Bangkok
Sejarah umat Islam Kampung Jawa jauh lebih panjang dibandingkan sejarah masjid Jawa di Kampung Jawa, Sathorn. Hamid dkk (2017) mengutip pernyataan Marifah Rambhai Dahlan bahwa Erfan Dahlan, ayahnya, ketika baru tiba di Kampung Jawa, bekerja sebagai misionaris, kemudian mempunyai usaha mencetak buku-buku khutbah Islam dalam bahasa Thailand, dan juga tercatat bekerja di kedutaan Besar Pakistan di kota Bangkok sebagai staf lokal. Hal ini juga berdampak pada komunitas Muslim di Kampung Jawa yang mulai mendapatkan hak sosialnya secara penuh.
Menurut Arief Izzak asal Jawa Timur yang diutus di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kursus bahasa Indonesia di Kampung Jawa baru berumur dua tahun. Penggagas kursus bahasa Indonesia di Kampung Jawa adalah seorang Indo-Thai-Jawa berkebangsaan Thailand bernama Khun Rangsan Bikamson. Bangkok bertujuan untuk lebih mengenalkan Indonesia, termasuk budayanya, kepada warga Kampung Jawa yang merasa tertarik, dan gratis artinya tidak dipungut biaya.
Khun Mariam bersama guru bahasa Indonesia Arief Izzak dilaksanakan setiap Minggu pagi di Masjid Jawa Kampung Jawa. Dari sekian informasi yang dihimpun, diperoleh kesimpulan sementara bahwa aktivitas komunitas masjid Jawa di Kampung Jawa sama dengan aktivitas masjid-masjid di seluruh dunia, termasuk berkumpul. Sejarah membuktikan bahwa keberadaan dan perkembangan masyarakat Islam di Kampung Jawa saat ini semakin banyak dipengaruhi oleh peran anak, cucu, dan cicit KH.
Masyarakat Jawa yang tinggal dan menetap di Kampung Jawa di kota Bangkok, merupakan subsistem dari keseluruhan sistem Kerajaan Thailand yang bersifat kohesif dan memiliki koherensi yang stabil.
HAL-Q
Dari Cucu Pendiri Muhammadiyah Indonesia
Pendekatan ekonomi-bisnis yang Prof. Secara diplomatis, Winai Dahlan nampaknya benar-benar 'menyentuh hati' Pemerintah Kerajaan Thailand, terutama slogannya seperti biasanya. Winai Dahlan memberikan penjelasan pengantar tentang The Halal Science Center, Chulalongkorn University yang beliau sampaikan kepada penulis Sumber: Penulis. Salah satu jabatan penting dan sangat strategis bagi masyarakat sebagai direktur Halal Science Center yang bermarkas di kampus Chulalongkorn University kota Bangkok diserahkan kepada Winai Dahlan, ilmuwan alumnus program doktoral. program Universitas Libre de Bruxxelles, Belgia.
Hingga saat ini, Winai Dahlan terus menyelenggarakan seminar dan pelatihan mengenai industri halal di lebih dari 49 negara setiap tahunnya. Winai Dahlan memperoleh gelar sarjana dari Universitas Chulalongkorn, Thailand di bidang biokimia, lulus pada tahun 1976 dengan gelar B.Sc. Meski segudang prestasi istimewa telah diraihnya, Winai Dahlan tetap terkesan sebagai sosok 'biasa'.
Winai Dahlan ditunjuk sebagai direktur, atau tepatnya 'tokoh utama' dalam berdirinya The Halal Science Center di Chulalongkorn University sejak tahun 2008 hingga sekarang. Mulai tahun 1994, Winai Dahlan mengembangkan teknik analisis makanan halal dengan menggunakan berbagai metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sebelum menjadi Direktur di The Halal Science Centre Thailand, Winai Dahlan adalah Dekan di Fakultas Ilmu Kesehatan Komplementer, Universitas Chulalongkorn.
Di luar bidang pendidikan, Winai Dahlan pernah menduduki jabatan kepercayaan sebagai: (1) Pendiri dan Direktur Halal Science Center, Chulalongkorn University; (2) Wakil Presiden, Ketua Dewan Islam Pusat Thailand (CICOT); (3) Ketua Dewan Pengawas Standar Halal Thailand (HSCB); (4) Anggota Institut Standar Halal Thailand (HSIT); (5) Komite Pengarah Reformasi Nasional (NRSA).
The Halal Science Centre Chulalongkorn University
Dua tahun kemudian, pada tahun 2005, The Halal Science Centre Thailand mengembangkan kerjasama dengan dua universitas. Pemerintah Kerajaan Thailand menekankan Dewan Halal Thailand atau The Halal Science Centre Thailand untuk memastikan kepatuhan proses industri dengan prinsip-prinsip Islam dan ilmiah. Pradorn Sureephong sebagai Wakil Direktur Pusat Sains Halal dan Gubernur Chiang Mai Mr.
Keberadaan Halal Science Center dengan Winai Dahlan sebagai kaptennya semakin melambungkan nama dan kedudukan Chulalongkorn University di kota Bangkok sehingga. Pada tahun 2009, kampus Universitas Chulalongkorn kembali menyumbangkan gedung yang lebih besar untuk kantor dan laboratorium Halal Science Center. Penerapan pengendalian halal di The Halal Science Center berarti mencakup kemampuan sumber daya manusia.
Untuk mencapai semua itu, The Halal Science Center yang memiliki kantor laboratorium utama di kampus Universitas Chulalongkorn seluas lebih dari 2000 meter persegi mempekerjakan 56 orang. Winai Dahlan di Laboratorium Halal Science Center, Universitas Chulalongkorn, Bangkok Sumber: www.google.com. Hal ini terbukti dalam upaya penelitian Halal Science Center Universitas Chulalongkorn Thailand.
Melalui karya unggulan Halal Science Center Chulalongkorn University Thailand yang bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Terpadu mendapat penghargaan dari Halal Dunia.
Halal Route Thailand
HAL-Q adalah sistem manajemen pengendalian kualitas makanan halal yang diterapkan di industri pengolahan makanan dan pabrik di seluruh Kerajaan Thailand. Menurut https://www.tripadvisor.co.id › Asia › Thailand › Bangkok › Restoran di Bangkok, untuk Pariwisata Bangkok, tentang kepuasan Usman Muslim Food & Hostel, berdasarkan 1.425.932 ulasan dengan 310 ulasan, pada saat diunduh pada tanggal 15 Januari 2018, pada skala 1-5 mendapat skor 4,5. Aplikasi Halal Route diperkenalkan di Kerajaan Thailand untuk memenuhi kebutuhan utama wisatawan Muslim, khususnya di bidang kuliner.
Inilah positioning Kerajaan Thailand untuk menjadi destinasi ramah Muslim, atau tepatnya positioning Thailand sebagai destinasi ramah Muslim. Meeting 2016, merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Halal Science Centre of Chulalongkorn University, bekerja sama dengan CICOT atau Central Islamic Council of Thailand dan Halal Standard Institute of Thailand. Aplikasi Rute Halal ini merupakan inovasi yang diciptakan oleh Halal Science Center Chulalongkorn University, yang akan mendukung upaya TAT atau Tourism Authority of Thailand yang sebelumnya mempromosikan barang dan jasa Thailand sebagai sebuah produk.
Dibuat oleh Pusat Sains Halal Universitas Chulalongkorn, aplikasi ini sebenarnya melangkah lebih jauh dalam hal menyatukan produk-produk ramah Muslim serta layanan tur dan perjalanan. Selain itu, pada tahun 1865 Cook sebenarnya memulai agen perjalanannya sendiri, yang memungkinkan sekelompok kelas pekerja baru melakukan perjalanan menjelajahi dunia untuk bersenang-senang, yang sebelumnya hanya mereka ketahui dari buku. Hal ini membantu menciptakan banyak lapangan kerja baru di seluruh negeri dan meningkatkan integrasi sosial budaya penduduk Muslim Thailand di seluruh Kerajaan Thailand.
Pada dasarnya transformasi yang terjadi di lingkungan organisasi pemerintahan Kerajaan Thailand dalam organisasi Halal Science Center Chulalongkorn University menuju industri bisnis halal Thailand bagi dunia merupakan contoh best practice bagi transformasi masyarakat yang ada di dalamnya.
Thailand Halal Assembly 2017
IMT-GT atau Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle merupakan kerjasama ekonomi sub-regional yang dibentuk pada tahun 1993, atas inisiatif Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. IMT-GT diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan negara anggota IMT-GT. Melalui kerjasama IMT-GT ini, sektor swasta terus didorong untuk menjadi “mesin pertumbuhan”.
Wilayah Indonesia yang tergabung dalam kerja sama IMT-GT merupakan wilayah pemerintahan daerah administratif yang terletak di Pulau Sumatera, yaitu Provinsi: (1) Aceh; (2) Sumatera Utara; (3) Sumatera Barat; (4) Bengkulu; (5) Bangka-Belitung;. Akses dan konektivitas menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan kawasan IMT-GT, khususnya pertumbuhan industri pariwisata dengan membuka rute penerbangan internasional langsung yang memudahkan wisatawan melakukan perjalanan kunjungan antar negara anggota IMT-GT. Untuk wisata halal kawasan IMT-GT, muncul usulan berdasarkan potensi pasar yang ada, yaitu rute penerbangan: (1) Phuket-Krabi-Langkawi-Sabang; (2) Phuket-Krabi-Langkawi-Banda Aceh; (3) Penang-Banda Aceh; (4) Kuala.
PCP IMT-GT atau Basic Priority Connectivity Project juga telah dibentuk untuk meningkatkan konektivitas di kawasan IMT-GT, yaitu: (1) Proyek Pengembangan Pelabuhan Sumatera; (2) Interkoneksi Listrik Melaka Pekanbaru; dan (3) Pembangunan fasilitas Jalan Raya Aceh. Sejauh ini, beberapa proyek kerja sama IMT-GT sedang dikembangkan, khususnya pada sektor-sektor berikut: (1) pariwisata; (2) transportasi; Dalam PCP, negara-negara IMT-GT sepakat untuk melaksanakan proyek konektivitas yang terdiri dari bandara, pelabuhan, jalan, jembatan, proyek.
Melanjutkan kerja sama subregional pada IMT-GT ke-23 di Pangkalpinang, hadir 32 gubernur dari tiga negara untuk membahas berbagai peluang kerja sama, antara lain sektor: (1) pariwisata; (2) pertanian; dan (3). Forum Kerjasama IMT-GT juga mengadakan Working Group of Halal Product Services atau WG-Hapas, mengingat jaminan produk halal sudah menjadi kebutuhan masyarakat global saat ini. Belakangan ini, pasca IMT-GT 2017 yang digelar di Pangkalpinang, suara Indonesia mulai aktif didengar, namun belum masuk kategori esensial.
Peluang Bersama Indonesia, Malaysia, Thailand
IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle)
Peluang Sertifikasi Halal Bersama Indonesia-Malaysia-