Sejauh ini kami dalam memakai metode tersebut kami nilai berhasil terutama dalam hal komunikasi dengan para wali murid. Dimana keseriusan dari berbagai pihak untuk bekerja sama dan berkomitmen dalam mensukseskan proses kegiatan belajar mengajar. Dari para peserta didik sendiri ada peningkatan yang signifikan terutama dalam kemampuan menyimak dan mengerjakan tugas, yang dievaluasi melalui nilai yang didapat oleg para peserta didik. Maka dari itu kami menilai sejauh ini kami berhasil dalam mengatasi kesenjangan dalam komunikasi antar guru dan wali murid
Selain kami berkonsultasi atau berkolaborasi dengan teman sejawat dan atasan, kami juga ikut melibatkan orang tua dalam ikut andil dalam diskusi terhadap kemajuan ataupun mengenai suatu kegiatan yang akan diikuti oleh peserta didik, satu pengalaman kami dalam suatu kegiatan diluar sekolah, seringkali saat para guru telah mensleksi peserta didik yang dinilai mampu untuk mengikuti kegiatan tersebut ada penolakan dari wali murid agar anak tersebut menolak supaya peserta didik tidak mengikuti kegiatan tersebut dengan berbagai alas an yang dinilai oleh kami para guru bukan suatu alasan yang tepat guna peserta didik tersebut tidak mengikuti kegiatan tersebut. Karena hal tersebut seringkali kami tidak menyetujui dengan keputusan yang telah dibuat oleh para wali murid. Upaya yang kami lakukan untuk menyelesaikan ketidaksepahaman pada tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut kami dan para guru yang lain memanggil para wali murid yang tidak sependapat atau menolak anak tersebut untuk ikut dalam kegiatan tersebut dan menjelaskan tujuan, manfaat yang akan didapatkan oleh peserta didik.
Upaya yang saya lakuka untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama yaitu dengan menyampaikan dan menjelaskan maksud dari sebuah kegiatan atau keberlangsungan proses belajar mengajar kepada wali murid agar tercapainya keselarasan dan tujuan yang sama agar para peserta didik mampu mengikuti dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Dan diharapkan wali murid juga mau terbuka terhadap keseharian dan kemampuan para peserta didik pada saat mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas yang telah diberikan oleh guru. Maka dari itu kami selaku guru dan para wali murid berkomitmen untuk selalu berhubungan dan berkomunikasi guna membahas tentang perkembangan para peserta didik. Dalam hal ini kami menggunakan media social media seperti whatsapp sebagai media Komunikasi dan diskusi bagi para guru, peserta didik dan wali murid. Dan dengan terjaganya komunikasi antara berbagai pihak diharapkan terjalinnya sebuah komitmen demi mencapai tujuan Bersama yaitu agar para peserta didik mampu mengikuti setiap kegiatan yang ada di sekolah maupun diluar sekolah.
Kami menyadari bahwa pentingnya komunikasi antar berbagai pihak guna menselaraskan tujuan demi kemajuan para peserta didik dan juga sekolah, maka kamipun berusaha semaksimal mungkin dalam menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian hari semakin berkembang yang kami manfaatkan sebagai media untuk membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar dan juga untuk tetap terhubung dengan berbagai pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.
Pada Agustus kemarin kecamatan kami mengadakan perkemahan dalam rangka memperingati hari ulang tahun pramuka. Setia sekolah diwajibkan untuk mengirim regu putra dan putri untuk ikut serta dalam
kegiatan perkemahan tersebut. Maka dari itu kami segera melakukan persiapan dan pelatihan bagi peserta didik dan memilih peserta yang dianggap pantas dan memiliki kemampuan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun setelah kami memilih beberapa orang peserta yang kami anggap pantas dan memiliki kemampuan untuk mengikuti kegiatan tersebut disinilah tantangan itu timbul. Beberapa orang tua peserta didik ada yang protes bahwa yang tidak terpilih diminta untuk ikut dipilih juga. Hal ini membuat kami kurang berkenan karena bukan berarti kami tidak mempercayai peserta didik lain untuk mengikuti tetapi kami memilih beberapa peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut karena kami punya kriteria
Setelah melalui diskusi serta musyawarah dengan orang tua peserta didik maka melalui pertimbangan- pertimbangan bahwa orang tua peserta didik siap memberi pengertian kepada anak mereka bahwa peserta memerlukan berbagai kesiapan untuk turut serta dalam kegiatan perkemaha tersebut. Maka setelah diskusi anak beserta orang tua dirumah serta penjelasan guru terhadap siswa disekolah maka seluruh anak dapat menerima keputusan serta dapat mengerti apa yang dimaksudkan oleh kami para pendidik bahwasannya untuk siap mengikuti kegiatan perkemahan peserta harus siap dengan skill kemampuan serta kecakapan dan dilengkapi dengan sikap kemandirian dan kepemimpinan yang tinggi.
Sebagai Pembina sekaligus pelatih ekstrakurikuler kepramukaan, saya juga memberikan informasi berupa gambaran dan video pertunjukan kegiatan perkemahan yang dapat disaksikan oleh setiap peserta yang bisa menjadi gambaran bagi peserta bahwa situasi seperti itulah yang akan mereka alami Ketika mereka mengikuti kegiatan kepramukaan nanti. Maka akhirnya mereka juga dapat mengukur secara pribadi kemampuan yang mereka miliki apakah sudah cukup atau pantas untuk ikut serta dalam kegiatan perkemahan kepramukaan nanti. Berdasarkan kesadaran peserta itu sendiri maka akhirnya saya pun mendapat keringanan dan kemudahan untuk dapat memastikan apakah kesiapan dari peserta sudah patut untuk dikatakan sempurnah atau belum agar dapat meminimalisir kejadian diluar dugaan pada saat pelaksanaan kegiatan perkemahan nanti sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan sukses tanpa kendala.
Tindakan yang saya ambil terkait masalah tersebut adalah setelah diskusi tukar pendapat serta musyawarah maka petusuan dicapai bahwa kegiatan tersebut dipersiapkan dengan orang tua peserta juga diajak ikut andil dalam mensukseskan kegiatan tersebut sehingga permasalahan kami pun banyak terbantu dan menjadi ringan. Hasilnya dari kerja sama tersebut Bersama orang tua peserta maka kegiatan dapat berjalan dengan lancer dan sukses serta berhasil dengan membawa penghargaan yang diperoleh peserta dari hasil mengikuti kegiatan perlombahaan yang diadakan.
Saat saya menerima saran tersebut saya merasa senang dengan perhatian beberapa murid terhadap para peserta didik, namum saya sempat berfikir apakah saya memiliki waktu dalam membimbing para peserta didik untuk dapat mendapatkan jam tambahan. Saya terus berfikir dan mempertimbangkan hal tersebut, yang nantinya mungkin akan dapat berdampak positif kepada para peserta didik. Karena antusias nya wali murid terhadap penambahan jam belajar untuk peserta didik. Maka dari itu perlu diperhatikan dan dipertimbangkan saran tersebut. Maka dari itu saya pun berkonsultasi dengan para teman sejawat dan atasan untuk saran dan permintaan dari para wali murid. Maka dari itu ditemukanlah
sebuah solusi untuk membantu memberikan jam tambahan untuk peserta didik yaitu berkolaborasi dengan para teman sejawat atau guru-guru yang lain untuk membuat jam tambahansecara bergantian atau membuat jadwal tambahan tambahan untuk para peserta didik mendapatkan jam tambahan yaitu dengan melibatkan guru-guru lain.
Pada masalah diatas umpan balik yang manfaatkan demi memenuhi ide, saran dan keinginan orang tua peserta didik yaitu menjadwalkan beberapa orang peserta didik untuk mendapatkan pelajaran tambahan setelah jam usai sekolah. Adapun dari beberapa orang peserta didik 2 diantaranya bahkan perlu lebih intensif lagi dalam memberikan jam tambahan lagi bagi mereka dikarenakan agak istimewah yaitu peserta didik ini lebih lambat dari yang lain dalam menerima dan memahami pelajaran sehingga saya berfikir perlu memberi perhatian ekstra pada peserta didik tersebut. Langka berbeda yang harus saya ambil dibandingkan peserta didik lainnya yaitu perlunya secara berkala saya mengunjungi peserta didik tersebut dirumah mereka masing-masing. Selain agar lebih ekstra intensi juga agar peserta didik tersebut nyaman belajar apabila dirumah sendiri dan dapat lebih leluasa dalam menyerap materi yang saya berikan. Hal ini harus saya lakukan walaupun sebenarnya saya agak kurang nyaman apabila harus terlalu sering berkunjung kerumah peserta didik tersebut dikarenakan saya takut akan membuat orang tua kerepotan.
Setelah saya menerapkan proses pembelajaran yang menjadi saran serta harapan orang tua peserta didik, bersyukur setiap sesuatu yang dilakukan dengan baik dan ikhlas maka hasil tak dapat saya pungkiri bahwa segala jerih payah saya, orang tua peserta didik, dan peserta didik itu sendiri akhirnya
menempakkan hasil bahwa peserta didik dapat dengan mudah mengerti dan mencerna matero yang diberikan serta dapat segera mengejar ketertinggalan yang sebelumnya mereka alami dikelas. Hal tersebut juga dapat dilihat dari penilain yang dilakukan guru, beberapa peserta didik tersebut mengalami peningkatan dalam nilai yang mereka dapatkan sehingga menambah kepercayaan diri mereka dapatkan sehingga menambahkan kepercayaan diri mereka dan menambah semangat serta antusias mereka menghadapi pembelajaran dikelas. Hal itupun membuat saya merasa bangga terhadap mereka yang ternyata tidak mudah menyerah dalam belajar walaupun pada awalnya mereka mengalami beberapa kesulitan yang akhirnya dapat mereka atasi dengan tetep berusaha, pantang menyerah serta berusaha belajar lebih tekun dan giat lagi dikemudian hari.
Pada saat sebelum pandemic covid 19 terjadi, saya sempat beberapa kali melatih para peserta didik untuk dipersiapkan guna mengikuti kegiatan FLS2N. banyak kegiatan dan perlombaan yang tersedia atau diperlombakan pada acara tersebut. Acara tersebut berlangsung cukup meriah karena banyak sekali peserta didik yang ikut serta antusias dari sekolah lain. Hal yang membuat saya tertarik untuk membimbing dan mengembangkan bakat peserta didik karena keterkaitannya saya untuk mengembangkan bakat para peserta didik dan hal itu yang membuat saya termotivasi untuk membimbing para peserta didik tersebut.