Pembahasan pada bab ini memuat hasil penelitian untuk mengukur dua variabel, yaitu anggaran dengan model anggaran perencanaan sebagai variabel terikat dan kinerja manajemen/UMKM. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang berupa kuesioner benar-benar dapat memenuhi fungsinya. Sebagaimana dijelaskan dalam metodologi penelitian, untuk melihat valid atau tidaknya suatu instrumen pengukuran digunakan pendekatan statistik yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor item pernyataan dengan total skor item pernyataan. lebih besar atau sama dengan 0,30, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Pada Tabel 4.5 di atas terlihat nilai koefisien korelasi (r) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa seluruh item variabel anggaran dengan model perencanaan anggaran valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Pada Tabel 4.6 di atas terlihat nilai koefisien korelasi (r) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan variabel kinerja pengelola/UMKM valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Dari tabel 4.7 diatas terlihat nilai reliabilitas kuesioner anggaran dengan model perencanaan anggaran sebesar 0,750 (Cronbach's-Alpha) lebih besar dari nilai kritis sebesar 0,70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dapat diandalkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel laporan kinerja keuangan telah memberikan hasil yang konsisten.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dapat diandalkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel kelangsungan usaha telah memberikan hasil yang konsisten.
Kemudian untuk mendapatkan gambaran anggaran secara menyeluruh dengan menggunakan model anggaran perencanaan Sentra Industri Sepatu UMKM Wilayah Cibaduyut, dilakukan kategorisasi berdasarkan total skor jawaban responden terhadap delapan belas item pernyataan dalam anggaran menggunakan perencanaan. model anggaran. Berdasarkan data hasil penyebaran kuesioner yang terdiri dari delapan belas (18) item pernyataan untuk variabel anggaran dengan model perencanaan anggaran, penulis melakukan kategorisasi berdasarkan skor tertinggi dan terendah. Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa skor sebenarnya yang diperoleh dari enam pernyataan yang disampaikan adalah 1722.
Pada gambar garis kontinum di atas terlihat bahwa skor yang diraih berada pada kelas interval 1404-1863 yang masuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran dengan model anggaran perencanaan pada Sentra Industri Alas Kaki UMKM di kawasan Cibaduyut sudah cukup baik. Berdasarkan total skor jawaban responden mengenai anggaran dengan model anggaran perencanaan pada Sentra Industri Sepatu UMKM Wilayah Cibaduyut, dapat disimpulkan bahwa anggaran dengan model anggaran perencanaan pada Sentra Industri Sepatu UMKM Wilayah Cibaduyut tergolong “cukup baik ". Pada gambar garis kontinum di atas terlihat bahwa skor yang diraih berada pada kelas interval 78–102 yang masuk dalam kategori cukup baik. Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa skor sebenarnya dari satu pernyataan yang diajukan adalah 100.
Dari data yang tersaji pada tabel di atas terlihat bahwa skor sebenarnya yang diperoleh dari satu pernyataan yang disampaikan adalah 97.
Dari data yang tersaji pada tabel di atas terlihat bahwa skor sebenarnya yang diperoleh dari satu pernyataan yang diajukan adalah 110. Pada gambar garis kontinum di atas terlihat bahwa skor yang diperoleh berada pada rentang 102–126 yang mana masuk dalam kategori baik.
Analisis Pengaruh Anggaran dengan Planning Budget Model terhadap Kinerja Manajerial/UMKM
- Analisis Korelasi
- Analisis Regresi Linier Sederhana
- Koefisien Determinasi (KD)
Selanjutnya untuk menjawab hipotesis penelitian diuji untuk mengetahui pengaruh anggaran dengan menggunakan model anggaran perencanaan terhadap kinerja manajerial/UMKM. Berikut tahapan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi agar kesimpulan dari regresi tidak bias, antara lain uji normalitas, uji multikolinearitas (untuk regresi linier berganda), uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi (waktu). ). data seri). Asumsi normalitas merupakan syarat yang sangat penting dalam menguji signifikansi (signifikansi) koefisien regresi. Jika model regresi tidak berdistribusi normal, maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih dipertanyakan karena statistik uji F dan Uji-t dalam analisis regresi diperoleh berdistribusi normal.
Pada tabel 4.25 terlihat nilai probabilitas (Asymp.sig.2-tail) yang diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200. Karena nilai probabilitas pada uji Kolmogorov-Smirnov masih lebih besar dari tingkat kesalahannya, maka disimpulkan model regresi berdistribusi normal. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketimpangan varians residu dari observasi yang satu ke observasi yang lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data di atas bersifat homoskedastis sehingga analisis regresi linier dapat dilanjutkan. Analisis korelasi digunakan untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara anggaran dan model anggaran perencanaan terhadap kinerja manajerial/UMKM. Pada tabel diatas terlihat nilai koefisien korelasi antara kualitas informasi laporan keuangan dengan kelangsungan usaha sebesar 0,470.
Data tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang moderat model anggaran perencanaan terhadap kinerja pengelolaan/UMKM karena nilai koefisien korelasi sebesar 0,470 termasuk dalam kategori “sedang” karena berada pada interval Sugiono, 2013:184). Untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara anggaran dan model anggaran perencanaan terhadap kinerja pengelolaan/UMKM, maka dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut. Untuk melihat seberapa besar pengaruh model anggaran dan perencanaan anggaran terhadap kinerja pengelolaan/UMKM dapat dilihat dengan menggunakan analisis koefisien determinasi.
Pembahasan Pengaruh Budget Dengan Planning Budget Model Dan Dampaknya Pada Kinerja UMKM/Manajerial
Dari 9 indikator tersebut terlihat kinerja pengelolaan UMKM yang dilakukan cukup baik. Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat dikatakan bahwa Anggaran dengan Model Anggaran Perencanaan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja UMKM/Manajemen. Koefisien regresi Anggaran dengan Model Anggaran Perencanaan (X1) bertanda positif sebesar 0,297 yang berarti apabila Anggaran dengan Model Anggaran Perencanaan naik satu poin maka Skor Kinerja UMKM/Manajemen Sentra Sepatu Cibaduyut akan meningkat sebesar 0,297 poin.
Hasil ini berarti respon terhadap perubahan kinerja UMKM/manajemen akibat perubahan penganggaran dengan model penganggaran adalah positif atau searah. Ayu Aryista Dewi dan Ertambang Nahartyo (2013), budget backlog lebih sedikit dalam bentuk komunikasi anggaran dengan konfirmasi fakta, budget backlog lebih sedikit ketika anggaran akhir menjadi milik atasan, pengurangan backlog anggaran akan lebih sedikit ketika kewenangan anggaran akhir berada di tangan atasan dan semakin tinggi derajat kepercayaan bawahan maka semakin kecil simpanan anggarannya. Van der Stede (2000) menyelidiki alasan dan sebab akibat pengeluaran anggaran di perusahaan dan apakah karakteristik perencanaan anggaran mempengaruhi efisiensi. Hasilnya menunjukkan bahwa alasan penggunaan anggaran berbeda-beda sesuai dengan keadaan, namun efektivitas penggunaan anggaran sangat dekat. terkait dengan fitur desain.