Kewenangan PPAT lebih terbatas dari yang diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pembuat Akta Tanah, yang menjelaskan : Jadi dapat disimpulkan bahwa profesi Notaris dan PPAT seharusnya merupakan pekerjaan bebas yang didasarkan pada :. Karena Notaris dan PPAT merupakan pekerjaan jasa, maka biaya yang dikeluarkan relatif kecil.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Notaris dan PPAT dikenakan pajak orang pribadi apabila Notaris dan PPAT tersebut berkewarganegaraan Indonesia atau berdomisili di Indonesia. Karena kena pajak, maka Notaris dan PPAT dengan sendirinya menjadi wajib pajak dan dikenakan pajak atas penghasilan yang diperolehnya, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia.
Kewajiban Pajak Penghasilan
Wajib Pajak orang pribadi tertentu yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai pemegang PPh pasal 23 dan PPh final pasal 4, ayat. 2, juga memiliki kewajiban dalam PPh 23 dan PPh Final pasal 4 ayat Apabila tanggal 15 jatuh pada hari libur, pembayaran Pajak Penghasilan § 25 dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. Sedangkan batas waktu penyampaian SPT Masa Pasal 25 adalah 20 hari setelah masa pajak berakhir (tanggal 20 bulan berikutnya).
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 25 merupakan salah satu Surat Pemberitahuan Masa yang wajib disampaikan oleh WPOP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan mandiri (kuadran U dan P), meskipun tidak ada pembayaran (SPT Nihil). Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 juga merupakan Surat Pemberitahuan Masa Pajak yang wajib disampaikan oleh Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan mandiri (kuadran U dan P) meskipun tidak ada pengajuan Pajak Penghasilan Pasal 21 (SPT Nihil). Direktur Jenderal Pajak dapat menunjuk WPOP setempat sebagai pemotong PPh Pasal 23.
Wajib Pajak orang pribadi di negara tertentu tersebut di atas yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak akan menerima surat penunjukan sebagai pemotongan pajak penghasilan Pasal 23 dari Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Wajib Pajak orang pribadi tertentu yang ditunjuk sebagai pemotongan PPh 23 wajib memotong PPh Pasal 23 atas pembayaran berupa sewa atas penggunaan harta benda selain tanah dan bangunan. Apabila batas waktu pembayaran PPh pasal 23/26 jatuh pada hari libur, maka penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
SPT Masa PPh Pasal 23/26 hanya boleh dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak apabila terdapat pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 23/26 yang terutang.
Kategori Penghasilan
- Penghasilan yang Ketika Diterima/diperoleh Belum Dikenakan PPh Adapun yang dimaksud belum dikenakan PPh adalah penghasilan yang
- Penghasilan yang Ketika Diterima/diperoleh Tidak Dikenakan PPh (Bukan Objek Pajak)
- Penghasilan yang Ketika Diterima/diperoleh Dikenakan PPh, dan PPh tersebut Bersifat Final
- Penghasilan yang Ketika Diterima/diperoleh Dikenakan PPh dan Dapat Dikreditkan
Harta hibahan yang diterima oleh saudara sedarah dalam satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau perseorangan yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri. Keuangan. Aset meliputi setoran tunai yang diterima entitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau pengganti penyertaan modal; Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau bantuan dari Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak final, atau Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus (dianggap keuntungan) sebagaimana dimaksud dalam pasal 15;.
iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan, baik yang dibayarkan oleh pemberi kerja maupun pekerja; Bagian keuntungan yang diterima atau diperoleh anggota perseroan terbatas yang modalnya tidak terbagi atas saham, persekutuan, perkumpulan, perseroan dan kongsi, termasuk peserta kontrak investasi kolektif; Sisa surplus yang diterima atau diperoleh organisasi nirlaba atau lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, yang terdaftar pada badan yang bertanggung jawab, diinvestasikan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan pengembangan. /atau kegiatan penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama empat tahun sejak perolehan kelebihan saldo, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan 13.
Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari para anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan mandiri. Pendapatan dari transaksi saham dan surat berharga lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan mitra yang diterima oleh perusahaan modal ventura; Kompensasi atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh, termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, tantiem, gratifikasi, pensiun atau bentuk imbalan lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini;
Dividen yang diterima oleh Wajib Pajak badan yang kepemilikannya kurang dari 25%, atas nama dan bentuk apa pun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa keuntungan usaha koperasi;
Biaya
Biaya yang Boleh Menjadi Pengurang
Wajib Pajak harus menyampaikan daftar tagihan tak tertagih kepada Direktorat Jenderal Pajak; Dan.
Biaya yang Tidak Boleh Menjadi Pengurang
Biaya yang berkaitan dengan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final dan penghasilan tidak kena pajak.
Biaya yang Terkait dengan Penghasilan yang Dikenakan PPh Final dan Penghasilan yang Bukan Objek Pajak
Kredit Pajak
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kredit pajak adalah memperhitungkan PPh yang telah dibayar atau dipungut di muka dengan jumlah pajak yang terutang pada akhir tahun pajak. Sebagaimana diketahui, wajib pajak daerah dikenakan pajak apabila penghasilan tersebut diperoleh atau diterima dan tidak bersifat final (dapat dijadikan kredit pajak), terkait dengan PPh pasal 21, pasal 22, pasal 23, pasal 26, pasal 15, dan pasal 4(2). Sementara itu, segala bentuk penghasilan yang telah dikenakan pajak final tidak dapat diperlakukan sebagai kredit pajak.
PPh 21 (sebagaimana Notaris dan PPAT adalah WPOP) dan PPh 25 (angsuran pajak) dapat digunakan sebagai pengurang pajak pada profesi Notaris dan PPAT. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Notaris dan PPAT menerima imbalan dan pemberi kerja memotong pajak dari imbalan tersebut. Notaris dan PPAT sebagai WPOP, pajak yang dipotong sebesar 50% dari jumlah biaya, selanjutnya dikenakan tarif progresif sesuai Pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Sementara kredit pajak PPh 25 harus diperhitungkan karena merupakan angsuran pajak yang dibayarkan notaris dan PPAT setiap bulannya.
Cara Penghitungan Pajak Penghasilan
Metode Pembukuan
28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pasal 1 ayat 29, “Akuntansi adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara berkala untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan, yang meliputi aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban, serta jumlah harga per perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang diselesaikan oleh pihak yang berwenang. penyusunan laporan akuntansi berupa neraca dan laporan laba rugi tahun pajak.” Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau wirausaha (kuadran U dan P) yang memenuhi syarat kuantitatif dan kualitatif serta menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto dengan menggunakan norma penghitungan penghasilan neto. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan komersial atau wirausaha, yaitu Wajib Pajak pada kuadran K dan I.
Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan; Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah dapat dilakukan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin dari Menteri Keuangan; Ketentuan lain mengenai pembukuan dalam bahasa asing dan mata uang selain rupiah.
Bahasa asing dan mata uang selain Rupiah yang dapat digunakan adalah bahasa Inggris dan dolar Amerika; Apabila Menteri Keuangan tidak mengambil keputusan dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya permohonan Wajib Pajak, maka permohonan tersebut dianggap diterima; Setiap pembayaran pajak dalam mata uang Rupiah wajib dikonversikan ke dalam dolar Amerika Serikat dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal pembayaran, sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan;
Wajib Pajak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak dalam bahasa Indonesia, kecuali lampiran laporan keuangan, dan dalam mata uang dolar Amerika.
Metode Pencatatan
Sistem akrual merupakan suatu metode akuntansi pendapatan dan beban dalam artian pendapatan diakui pada saat diperoleh dan biaya diakui pada saat terjadinya. Bagi Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha dan/atau tempat usaha, pencatatannya harus dapat mencantumkan dengan jelas jumlah omzet atau penghasilan bruto dari setiap jenis usaha dan/atau tempat usaha yang bersangkutan. Pelapor diharuskan menghitung laba bersih menggunakan Tarif Perhitungan Pendapatan Bersih.
Norma penghitungan penghasilan neto adalah persentase tertentu dari peredaran atau penghasilan bruto suatu usaha atau pekerjaan bebas yang merupakan suatu patokan umum mengenai besarnya penghasilan neto yang dianggap wajar atau wajar, yang terus-menerus diciptakan dan disempurnakan serta diumumkan oleh Direktur. Pajak umum. Norma penghitungan dibuat oleh DJP dan terus disempurnakan dan dipublikasikan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Wajib Pajak yang bersangkutan wajib memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu tiga bulan pertama tahun pajak yang bersangkutan.
Apabila Wajib Pajak tidak memberitahukan kepada Direktur Pajak, dianggap memilih mengurus tugas pembukuan. Apabila ternyata Wajib Pajak tidak atau tidak sepenuhnya memenuhi kewajiban pembukuan atau pembukuan atau tidak menunjukkan pendaftaran atau pembukuan atau dokumentasi, maka penghasilan netonya dihitung berdasarkan norma penghitungan penghasilan neto atau cara lain yang telah ditetapkan. dengan keputusan Menteri Keuangan. Menteri Keuangan dapat menyesuaikan besaran batas peredaran bruto sebagaimana dimaksud, dengan mempertimbangkan perkembangan perekonomian dan kemampuan Wajib Pajak dalam melakukan pencatatan.
Tingkat persentase atau angka perbandingan tersebut tidak jauh dari wajar, namun mungkin mengharuskan wajib pajak untuk membuat pembukuan untuk menghitung penghasilan bersih.
Penghitungan PPh
Individu yang memilih standar akuntansi memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak perlu mengeluarkan biaya pembukuan tambahan. Jika dicermati, penentuan penghasilan bersih yang dihitung dengan menggunakan norma akuntansi dapat merugikan wajib pajak, karena dalam norma akuntansi penghasilan bersih dihitung berdasarkan jumlah peredaran bruto dalam satu tahun dikalikan dengan persentase penghasilan kotor. norma akuntansi, dengan syarat apabila wajib pajak mengalami kerugian, maka kerugian tersebut tidak dapat dikompensasikan, dan laba bersih tetap terlihat meskipun terjadi kerugian.
Kewajaran Norma
Rp empat miliar delapan ratus juta rupiah) dapat menghitung laba bersih dengan menggunakan Norma Penghitungan Pendapatan Bersih sehingga tidak perlu pembukuan, cukup administrasi. KEP-536/PJ./2000 menyatakan bahwa tarif untuk profesi Notaris dan PPAT adalah 55% untuk wilayah Surabaya, artinya 55% dari penghasilan bruto merupakan penghasilan bersih, sedangkan 45% sisanya merupakan pengeluaran. Untuk mengetahui kewajaran standar tersebut, penulis mencoba memberikan contoh berdasarkan informasi keuangan Notaris dan PPAT yang telah dijelaskan di atas (pada bab 2.4).