Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tangkap
Revalina Madingo¹*, Usman Moonti¹, Radia Hafid¹, Frahmawati Bumulo², Melizubaida Mahmud¹
¹Economic Education Department, Universitas Negeri Gorontalo.
² Economics Department, Universitas Negeri Gorontalo
Article Info Abstract
Article history:
Received: 25 November 2022;
Accepted: 21 January 2023;
Published: 28 January 2023.
Keywords:
Capital;Work Experience; Income of Capture Fishermen
This is a descriptive quantitative study with a population of 50 fishermen. The data collection technique uses a questionnaire, and the data analysis technique uses multiple regression analysis. The finding shows that the factor of capital and work experience have a positive effect on the income of fishermen in Bolaang Uki Sub-district, Bolaang Mongondow Selatan Regency. The coefficient of determination (R2) is 36% of the capital and work experience variables on the income of capture fishermen in Bolaang Uki Sub-district, Bolaang Mongondow Selatan Regency, while the remaining is affected by variables which are not described in this study.
Abstrak
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang.
Teknik pengumpulan data yaitu angket/kuesioner, dengan menggunakan teknis analisis data regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor modal dan pengalaman kerja memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan nelayan tangkap di Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dimana dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 36% dari variabel modal dan pengalaman kerja terhadap pendapatan nelayan tangkap di Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Madingo,R;Moonti,U;Hafid,R;Bumulo,F;Mahmud,M.(2023).
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tangkap. Journal of Economic and Business Education, 1(1), 96-106.
*Correnponding Author
linamadingo@gmail.com : Revalina Madingo
JEBE,Volume (1), Issue (1) January / 2023
JOURNAL of ECONOMIC and BUSINESS EDUCATION https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JEBE/index
Pendahuluan
Sebagai negara maritim yang memiliki potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang besar, kekayaan alam yang melimpah pada sektor sumber daya laut lazimnya memberi dampak yang positif bagi masyarakat pesisir khususnya yang berprofesi sebagai nelayan.
Sumber daya perikanan secara potensial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan. Menurut Dahar (2016), nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan, baik secara langsung (seperti pemakai jaring) maupun secara tidak langsung (juru mudi perahu layar, nahkoda kapal ikan bermotor, ahli mesin kapal, juru masak kapal penangkapan ikan), sebagai mata pencaharian. Masyarakat yang bekerja dan berpenghasilan sebagai nelayan merupakan salah satu dari kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas usaha dengan mendapat penghasilan bersumber dari kegiatan nelayan itu sendiri. Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup didasar kolam maupun perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut.
Fenomena kesejahteraan nelayan yang rendah merupakan permasalahan yang sering terjadi, namun masalah ini masih belum dapat di selesaikan hingga ini. Hal ini disebabkan oleh rendahnya hasil tangkapan ikan. Tingkat kesejahteraan nelayan sangat ditentukan oleh hasil tangkapannya. Banyaknya tangkapan bercermin juga besarnya pendapatan yang diterima oleh nelayan yang nantinya sebagian besar digunakan untuk konsumsi keluarga.
Dengan demikian tingkat pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga sangat ditentukan oleh pendapatan yang diterimanya. Para nelayan melakukan pekerjaan ini dengan tujuan memperoleh pendapatan untuk melangsungkan kehidupannya. Sedangkan dalam pelaksanaanya dibutuhkan beberapa perlengkapan dan juga di pengaruhi oleh beberapa faktor dalam guna mendukung keberhasilannya.
Tersedianya modal kerja yang dapat dipergunakan para nelayan dalam melaut bergantung pada sifat dari modal yang mereka miliki. Tetapi modal kerja harus cukup jumlahnya dalam artian harus dapat membiayai pengeluaran-pengeluaran sehari-hari. Karena modal kerja yang mencukupi para nelayan tidak akan mengalami kesulitan keuangan.
Pernyataan tersebut di perkuat oleh Zaini (2020) dengan adanya intensif modal usaha, para nelayan dapat terbantu dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan. Misalnya untuk perawatan armada penangkapan ikan seperti kapal perikanan, alat penangkapan ikan, mesin perikanan, bahan bakar serta kebutuhan lain yang diperlukan saat melaut.
Jumlah tangkapan ikan mencerminkan output atau hasil produksi dari seorang atau kelompok nelayan. Kegiatan produksi menggambarkan hubungan jumlah produksi output terhadap kualitas sumber daya tenaga kerja untuk membuat nilai tambah dari output (Riana, 2014).
Goldin (2016) menggambarkan teori Human Capital yaitu pengetahuan keahlian, dan kondisi kesehatan yang di punyai oleh manusia juga memberikan pengaruh terhadap hasil produksi. Produksi ikan tentunya di pengaruhi oleh pengalaman melaut seorang nelayan dengan bertambah pengalaman akan menambah pengetahuan dalam menangkap ikan.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh penelitian Chowdhury (2014) produktivitas seseorang yang di pengaruhi oleh pengalaman bekerja, dan pengalaman kerja mempengaruhi jumlah
rata-rata pendapatan yang didapatkan. Tentunya semakin lama pengalaman melaut yang dimiliki oleh nelayan maka akan menambah keahlian dalam menangkap (produksi) ikan sehingga ikan yang ditangkap menjadi lebih banyak, dan pendapatan yang diterima akan semakin meningkat melalui penjualan ikan (Susan, 2012).
Dengan adanya permasalahan tersebut akan memberikan dampak pada pendapatan nelayan. Hal ini sesuai penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sasmita (2006) bahwa faktor modal, tenaga kerja, pengalaman dan waktu melaut berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk numerik/angka. Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme dimana digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti oleh peneliti.
Hasil dan Pembahasan
Uji normalitas data menggunakan uji normalitas kolmogrov smirnov yang merupakan bagian dari uji asumsi klasik. Pengujian normalitas data dengan kolmogrov simornov bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residu berdistribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residu yang berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,50374405
Most Extreme Differences
Absolute ,134
Positive ,072
Negative -,134
Kolmogorov-Smirnov Z ,945
Asymp. Sig. (2-tailed) ,333
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Linieritas
ANOVA Table Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Pendapatan_Nelayan
* Modal
Between Groups
(Combined) 447,637 17 26,332 1,713 ,092 Linearity 188,518 1 188,518 12,264 ,001
Deviation from Linearity
259,119 16 16,195 1,054 ,433
Within Groups 491,883 32 15,371
Total 939,520 49
Selanjutnya hasil pengujian linieritas variabel pengalaman kerja (X2) terhadap variabel pendapatan nelayan (Y) menggunakan test deviation from linearity dengan bantuan program IBM SPSS statistics versi 21.0 adalah sebagai berikut:
ANOVA Table Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Pendapatan_Nelayan
* Pengalaman_Kerja
Between Groups
(Combined) 578,937 17 34,055 3,022 ,003 Linearity 269,963 1 269,963 23,958 ,000 Deviation
from Linearity
308,974 16 19,311 1,714 ,095
Within Groups 360,583 32 11,268
Total 939,520 49
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika nilai variance inflation factor (VIF) < 10 dan nilai tolerance > 0,10 dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
Tabel 4.11: Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1
(Constant)
Modal ,864 1,158
Pengalaman_Kerja ,864 1,158
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel modal memiliki nilai VIF 1,185 dan nilai tolerance 0,864. Sedangkan variabel pengalaman kerja memiliki nilai VIF 1,185 dan nilai tolerance 0,864. Dari semua variabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai tolerance >
0,10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model regresi ini terbebas dari multikolinieritas dan layak digunakan.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedatisitas dalam model, atau dengan perkataan lain tidak terjadi heteroskedatisitas. Ada tidaknya heteroskedatisitas secara grafik dapat dilihat dari multivariate standardized scatterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila tampak random residual terstandar tidak membentuk pola tertentu, namun tampak random dapat dikatakan bahwa model bersifat homoskedastisitas atau tidak mengandung heteroskedatisitas. Hasil pengujian heteroskedatisitas dari model ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Dari scatterplot pada gambar terlihat bahwa titik – titik menyebar secara acak, baik bagian atas angka nol atau bagian bahwa angka nol dari sumbu vartikal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas dalam model ini.
Uji Hipotesis Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial, bagaimana pengaruh masing – masing variabel independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen (Y).
1. Jika angka signifikansi (Sig.) < Probabilitas 0,5 atau nilai Thitung > Ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima (hipotesis diterima). Hal ini berarti bahwa variabel bebas (modal dan pengalaman kerja) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (pendapatan nelayan).
2. Jika angka signifikansi (Sig.) > Probabilitas 0,5 atau nilai Thitung < Ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (hipotesis ditolak) . Hal ini berarti bahwa variabel bebas (modal dan pengalaman kerja) secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (pendapatan nelayan).
Nilai probabilitas yang digunakan adalah α = 0,05 dan besar Ttabel dicari berdasarkan rumus df = n-k, dimana n= banyaknya responden (sampel) sedangkan k=
banyaknya variabel (bebas+terikat). Jadi df = 50 – 3 = 47, ttabel yaitu 2.011.
Tabel 4.12: Hasil Uji t Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 15,999 5,348 2,991 ,004
Modal ,229 ,099 ,290 2,305 ,026
Pengalaman_Kerja ,411 ,120 ,429 3,417 ,001 a. Dependent Variable: Pendapatan_Nelayan
Dari hasil tabel diatas dapat diketahui hasilnya yaitu:
1. Variabel modal (X1) memiliki nilai Signifikansi (Sig.) sebesar 0,026 < 0.05, sedangkan nilai thitung variabel modal (X1) sebesar 2,305 > 2,011 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel modal berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
b. Variabel pengalaman kerja (X2) memiliki nilai Signifikansi (Sig.) sebesar 0,001 < 0.05, sedangkan nilai thitung variabel pengalaman kerja (X2) sebesar 3,17 > 2,011 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel pengalaman kerja berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan nelayan Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Uji F (Simultan)
Uji simultan bertujuan untuk mengetahui apakah variabel – variabel independen (modal dan pengalaman kerja) memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen (pendapatan nelayan). Pengujian ini menggunakan kriteria jika p-value
< dari lefel of significant yang ditentukan maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat melihat nilai F. Jika nilai Fhitung >
Ftabel maka secara bersamaan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Ftabel dapat dihitung dengan cara df1 = k-1 dan df2 = n-k, dimana k adalah jumlah variabel dependen dan independen. Maka df1 = 3-1 = 2 dan df2 = 50-3 = 47, jadi didapat Ftabel adalah 2,80.
Tabel 4.13: Hasil Uji F ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 337,985 2 168,993 13,204 ,000b
Residual 601,535 47 12,799
Total 939,520 49
a. Dependent Variable: Pendapatan_Nelayan
b. Predictors: (Constant), Pengalaman_Kerja, Modal Dari tabel diatas dapat diketahui hasilnya yaitu:
1. Nilai Fhitung = 13,204 dan Ftabel = 2,80, jadi Fhitung > Ftabel, artinya variabel modal (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) sama – sama berpengaruh terhadap variabel pendapatan nelayan (Y) di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
2. Nilai Signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya variabel modal (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) sama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pendapatan nelayan (Y) Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur sebesar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah sebesar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan R² (mendekati nol) maka dapat diartikan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil, artinya model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,600a ,360 ,332 3,57752
a. Predictors: (Constant), Pengalaman_Kerja, Modal b. Dependent Variable: Pendapatan_Nelayan
Dari hasil analisis data pada tabel diatas didapatkan nilai R = 0,600 dan R Square = 0,360. Artinya bahwa model regresi yang diperoleh mampu menjelaskan bahwa variabel modal (X1) dan pengalaman kerja (X2) dapat mempengaruhi pendapatan nelayan di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebesar 36%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 4.15: Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta 1
(Constant) 15,999 5,348 2,991 ,004
Modal ,229 ,099 ,290 2,305 ,026
Pengalaman_Kerja ,411 ,120 ,429 3,417 ,001
a. Dependent Variable: Pendapatan_Nelayan
Berdasarkan data pada tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= a + β1 X1 + β2 X2 + e
Maka dari model diatas dapat dimasukkan hasil output sebagai berikut:
Y= 15,999 + 0,229X1 + 0,411X2 + e
a. Nilai konstanta sebesar 15,999, hal ini berarti jika diasumsikan variabel modal (X1) dan variabel pengalaman kerja (X2) sama dengan nol maka pendapatan nelayan di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan tetap atau tidak berubah sebesar satu-satuan 15,999, dengan asumsi variabel lainnya adalah tetap atau konstan
b. Nilai koefisien regresi variabel modal (X1) sebesar 0,299 ini berarti bahwa variabel modal (X1) berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan atau dengan kata lain
setiap terjadi peningkatan variabel modal sebesar satu satuan maka pendapatan nelayan di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan naik sebesar 0,299 dengan asumsi variabel lainnya adalah tetap atau konstan.
c. Nilai koefisien regresi variabel pengalaman kerja (X2) sebesar 0,411 ini berarti bahwa variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan atau dengan kata lain setiap terjadi peningkatan variabel tenaga kerja sebesar satu satuan maka pendapatan nelayan Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan naik sebesar 0,411 dengan asumsi variabel lainnya adalah tetap atau konstan.
Pembahasan
Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Nelayan.
Berdasarkan hasil statistik pengujian secara parsial (uji t) variabel modal (X1) diperoleh nilai thitung > ttabel yakni sebesar 2,305 > 2,011 dengan nilai signifikansi sebesar 0,026 <
0.05. dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,229; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “ada pengaruh modal secara parsial terhadap pendapatan nelayan diterima. Hal ini mengartikan bahwa variabel modal (X1) berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan nelayan tangkap di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pada dasarnya penambahan modal yang lebih besar akan berpengaruh terhadap biaya operasional sehingga jarak yang ditempuh untuk menangkap ikan akan semakin luas sehingga pendapatan juga akan ikut mengalami peningkatan.
Adapun modal ini dibutuhkan untuk membeli perahu, mesin, alat penangkap ikan, bahan bakar minyak, es, tempat ikan (tong/box) serta alat-alat tambahan yang dapat menunjang untuk meningkatkan hasil tangkapannya.
Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Pendapatan Nelayan
Berdasarkan hasil statistik pengujian secara parsial (uji t) variabel pengalaman kerja (X2) diperoleh nilai thitung > ttabel yakni sebesar 3,417 > 2,011 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0.05. dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,411; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “ada pengaruh pengalaman kerja secara parsial terhadap pendapatan nelayan diterima. Hal ini mengartikan bahwa variabel pengalaman kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan nelayan tangkap di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pengalaman seseorang yang berprofesi sebagai nelayan baik pemilik maupun anak buah, akan memiliki kemampuan yang lebih dalam mengidentifikasi kondisi laut, memahami cara perawatan dan perbaikan perahu dari kerusakan serta memiliki strategi untuk menghasilkan ikan. Semakin lama pengalaman maka semakin peka nelayan terhadap posisi ikan sehingga mempermudah nelayan menangkap ikan dilaut.
Pengaruh Modal dan Pengalaman kerja Terhadap Pendapatan Nelayan.
Berdasarkan hasil statistik pengujian secara simultan (uji F) variabel modal dan pengalaman kerja terhadap pendapatan nelayan tangkap diperoleh nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel yakni sebesar 13,204 > 2.80 dengan nilai signifikansi sebesar lebih kecil dari 0,000 (0,000 < 0,05). maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh variabel modal dan pengalaman kerja secara simultan terhadap pendapatan nelayan dapat diterima. Hal ini mengartikan bahwa variabel modal dan variabel pengalaman kerja berpengaruh secara simultan atau bersama – sama terhadap pendapatan nelayan tangkap di Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Berdasarkan hasil temuan
penelitian, teori dan hasil penelitian sebelumnya maka dapat dijelaskan bahwa modal dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Jumlah modal yang banyak akan meningkatkan penggunaan dana untuk membeli input begitupun dengan pendapatan juga akan ikut mengalami peningkatan, serta semakin tinggi tingkat pengalaman kerja nelayan maka semakin tinggi pula produktifitas dan pendapatan nelayan tersebut.
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor modal dan pengalaman kerja memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan nelayan tangkap di Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dimana dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 36% dari variable modal dan pengalaman kerja terhadap pendapatan nelayan tangkap di Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variable lain.
Saran
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian di atas, maka peneliti mengemukakan saran dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah daerah kecamatan bolaang uki, kabupaten bolaang mongondow selatan kiranya dapat memberikan dukungan materil berupa pemberikan modal kepada nelayan tangkap untuk dapat meningkatkan aktivitas dan produktivitas nelayannya sehingga pendapatannya akan meningkat juga.
2. Bagi Pemerintah daerah kecamatan bolaang uki, kabupaten bolaang mongondow selatan kiranya dapat memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan pengalaman kerja sumber daya manusia dalam hal ini adalah nelayan tangkap sehingga dapat memiliki skill yang baik untuk dapat meningkatkan kegiatan nelayan dan pendapatannya.
3. Bagi peneliti selanjutnya kiranya dapat mengidentifikasi dan melanjutkan penelitian dengan melihat faktor – faktor lain yang mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan tangkap.
Referensi
Akdon. 2008. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi &Manajemen.
Bandung: Dewa Ruchi
Amanza, Arya Hagaganta. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010). Universitas Diponegoro
Arikunto, S. 2013, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Asih,2006. Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang- Bidang Auditing.Skripsi Tidak Di Publikasikan. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Chowdhury Sanjib. 2014. Core Employee Based Human capital and Revenue Productivity in Small An Emperical Investigation. Journal of Business Research, 67(14), hal. 2473- 2479
Dahar, D, 2016.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Desa Pohuwato
Timur Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Gorontalo: Universitas Ichsan Gorontalo
Goldin Claudia. 2016. “Human Capital”. National Bureau of Economic Research. Handbook of Cliometrics, hal 55-86, hhtps://scholar.harvard/publication/human-capital, diakses 18 Februari 2018.
Komaruddin. 2005. Akuntansi Manajemen, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lamia, Karof Alfentino. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Nelayan Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal EMBA1(4):
1-12.
Mankiw, Gregory, N. 2012. Pengantar Ekonomi Makro. Jilid 1 Ed. 3. Jakarta: Erlangga Mcllveen, Peter. 2012. A Longitudional Study Of The Experience Of A Career Depelopment
Program For Rural School Students. Career Education and Higher Education
Nurdin, S. 2010. Analisis Penerimaan Bersih Usaha Tanaman Pada Petani Nanas Di Desa Palaran Samarinda. Vol. 6, No.1, Hal.1419
Purwanti, Endang. 2012. Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran, Terhadap Perkembangan UMKM Di Desa Dayan dan Kailbondo Salatiga. Jurnal Among Makarti, Vol. 5. No. 9 Juli 2012.
Riana, dkk. 2014. Master Plan UMKM Berbasis Perikanan Untuk Meningkatkan Pengolahan Produk Ikan yang Memiliki Nilai Tambah Tinggi. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. 7(2): 102-119
Sudarmini, Ni nyoman. 2006. Peranan Pekerja Perempuan dalam Menunjang Pendapatan Keluarga pada Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga di Kabupaten Gianyar. Tesis (Tidak Diterbitkan) Program Studi Magister Ilmu Ekonomi, PPS Universitas Udayana: Denpasar
Susan, dkk. 2012. Survey of Recent Developments. Bulletin of Indonesian Economic Studies.
48 (2), pp 143-71. National Graduated Institute for Policy Studies, Tokyo.
Sujarno. 2008. Peranan Tenaga Kerja, Modal dan Teknologi Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Nelayan Di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Skripsi dipublikasikan Semarang: Jurusan Ekonomi Pembangunan, fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Siagian
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
This article is an open-access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial of JEBE : Economic Education Study Program, Faculty of Economics Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia