KEPANITERAAN KLINIK PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI RSUP FATMAWATI PERIODE 13 NOVEMBER - 8 DESEMBER 2023
FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Pembimbing : dr. Mega Senja, Sp.P Oleh :
Dharma Yusuf Syahputra 41221396100031
JOURNAL READING ASMA
DEFINISI ASMA
◼ Asma merupakan penyakit heterogen yang ditandai dengan inflamasi kronik saluran napas dengan gejala sesak napas, mengi, dada terasa berat dan batuk yang bervariasi dalam hal waktu dan intensitas, disertai variasi hambatan aliran udara ekspirasi.
◼ Berkaitan dengan hipereaktivitas dan inflamasi kronik saluran napas
EPIDEMIOLOGI
WHO 2017
• Estimasi 235 juta orang menderita
asma di dunia
Kemenkes 2017
• Prevalensi asma 13 per 1000 penduduk di Indonesia
Riskesdas 2018
• Estimasi 2,4%
orang
Indonesia menderita asma
Kemenkes 2010
• Insiden asma
pada bayi dan
anak-anak 10-
85%
◼
Alergen dalam ruangan
◼
Alergen di luar ruangan
◼
Infeksi pernapasan
◼
Exercise dan hiperventilasi
◼
Perubahan cuaca
◼
Sulfur dioksida
◼
Zat aditif makanan
◼
Ekspresi emosi yang berlebihan
◼
Asap rokok
◼
Iritan
FAKTOR LINGKUNGAN
◼ Alergen dalam ruangan
◼ Alergen di luar ruangan
◼ Sensitisasi lingkungan kerja
◼ Asap rokok
◼ Polusi udara
◼ Infeksi pernapasan
◼ Diet dan obat
◼ Status sosioekonomi
◼ Besar keluarga
◼ Microbiome
◼ Obesitas
MENCETUS EKSARSEBASI ASMA MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ASMA
FAKTOR HOST
◼
Predisposisi genetik
◼
Alergi (atopi)
◼
Hipereaktvitas bronkus
◼
Infalamasi jalan napas
◼
Jenis kelamin
◼
Ras / etnik
◼
Hipotesis hygiene
◼
Obesitas
◼
Depresi
FAKTOR RESIKO
FAKTOR LINGKUNGAN
◼ Alergen
◼ Sensitisasi lingkungan kerja
◼ Asap rokok ‘polusi udara
◼ Infeksi pernapasan (virus)
◼ Diet
◼ Status sosioekonomi
◼ Besarnya keluarga
KLASIFIKASI
Asma Intrinsik/Criptogenik
◼ tidak dipengaruhi faktor lingkungan Asma Ekstrinsik/Atopic Asthma
◼ dipengaruhi oleh atopi, predisposisi genetic -> IgE sel mast, respon inflamasi terhadap alergen
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
Asma Akut (eksaserbasi)
◼ Suatu periode serangan asma yang ditandai dengan penyempitan atau konstriksi saluran napas yang menyebabkan gejala sesak, nyeri dada dan mengi
Asma stabil (kronik)
◼ Suatu kondisi inflamasi kronik pada bronkus yang ditandai dengan munculnya sel
radang tanpa ada periode sesak
DIAGNOSIS
GEJALA KARAKTERISTIK ASMA
◼ Lebih dari 1 gejala (mengi, sesak, batuk dan dada terasa berat)
◼ Gejala lebih berat pada malam atau awal pagi hari
◼ Gejala bervariasi menurut waktu dan intensitas
◼ Gejala dipicu oleh infeksi virus (flu), olahraga, allergen, perubahan
cuaca, emosi, stress, iritan asap rokok atau bau menusuk
GEJALA YANG DAPAT MELEMAHKAN DIAGNOSIS ASMA
◼ Batuk tanpa disertai gejala pernapasan lainnya
◼ Produksi sputum kronik
◼ Sesak berhubungan dengan rasa kantuk, kepala terasa ringan atau kesemutan
◼ Nyeri dada
◼ Inspirasi dengan suara napas yang cukup keras dan dipicu oleh
aktivitas fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
◼ Pasien tampak gelisah
◼ Sesak -> nafas cuping hidung, cepat, retraksi di interkosta, epigastrium, &
suprasternal
◼ Sianosis
Palpasi : jarang ada kelainan Perkusi : jarang ada kelainan Auskultasi
◼ Ekspirasi memanjang
◼ Mengi/wheezing (terkadang sulit terdengar jika eksaserbasi berat (silent chest))
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◼ Pemeriksaan fungsi paru dengan spirometer -> terdapat keterbatasan aliran udara ekspirasi -> penurunan VEP1/KVP (min 1x, VEP1 rendah) . Nilai normal VEP1/KVP > 75% pada dewasa dan > 90% pada anak
◼ Pemeriksaan arus puncak ekspirasi (APE) dengan alat peak flow rate meter
◼ Uji provokasi bronkus (ada/tidaknya hipereaktivitas bronkus)
◼ Uji reversibilitas (dengan bronkodilator)
◼ Uji alergi (skin prick test) untuk menilai ada tidaknya alergi
◼ Foto toraks -> untuk menyingkirkan diagnosis lain
VARIASI FAAL PARU
KLASIFIKASI DERAJAT KEPARAHAN ASMA
PENILAIAN DERAJAT TERKONTROL ASMA
• Terkontrol penuh (skor 0)
• Terkontrol Sebagian (skor ya 1-2)
• Tidak terkontrol (skor ya 3-4)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
CONTROLLER
Medikasi jangka panjang, diberikan dan digunakan setiap hari untuk mencapai dan mempertahankan keadaan asma terkontrol pada asma persisten
RELIEVER
Medikasi jangka pendek untuk
dilatasi airway, memperbaiki dan atau
menghambat bronkokonstriksi yang
berkaitan dengan gejala akut (mengi,
rasa berat di dada dan batuk) tidak
memperbaiki inflamasi airway atau
menurunkan hipereaktivitas
bronkus
TATALAKSANA
CONTROLLER
◼ Kortikosteroid inhalasi
◼ Kortikosteroid sistemik
◼ LABA (long acting B2 agonist) + kortikosteroid inhalasi
◼ LABA oral
◼ Antagonis leukotriene
◼ LAMA (short acting antimuscarinic/
cholinergic)
◼ Nodokromil sodium
◼ metilsantin
RELIEVER
◼ SABA (short acting B2 agonist)
◼ Kortikosteroid sistemik
◼ SAMA (short acting antimuscarinic/
cholinergic)
◼ Aminofilin
◼ Adrenalin
◼ Kombinasi ICS dosis rendah-formoterol
DERAJAT SERANGAN ASMA
TATALAKSANA ASMA JANGKA PANJANG
Prinsip :
◼ Edukasi
◼ Pemberian tepat Controller &
Reliever
◼ Menjaga kebugaran
Edukasi :
◼ Kapan pasien berobat?
◼ Gejala serangan asma dini?
◼ Cara dan waktu serta identifikasi Controller &
Reliever
◼ Identifikasi dan hindari faktor pencetus
◼ Kontrol teratur
Berat Asma Obat Controller Alternatif Alternatif Asma
Intermitten
Asma Persisten
Ringan Inhalasi glukokortikoid(200-400 ug
BD/hari atau eki alennya) teofilin lepas lambat kromolin
leukotriene modifier Asma Persisten
Sedang Kombinasi inhalasi glukokortikosteroid (400-800 ug BD/hari atau ekivalennya) dan
agonis beta-2 kerja lama
- Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 ug BD atau ekivalennya) ditambah Teofilin lepas lambat ,atau - Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 ug BD atau
ekivalennya) ditambah agonis beta-2 kerja lama oral,atau
- Glukokortikosteroid inhalasi dosis tinggi (>800 ug BD atau ekivalennya) atau
- Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 ug BD atau ekivalennya) ditambah leukotriene modifiers
- Ditambah agonis beta-2 kerja lama oral, atau
- Ditambah teofilin lepas lambat
Asma Persisten Berat
- Kombinasi inhalasi
glukokortikosteroid (> 800 ug BD atau ekivalennya) dan agonis beta-2 kerja lama, ditambah ≥ 1 di bawah ini:
- teofilin lepas lambat - leukotriene modifiers - glukokortikosteroid oral
- Prednisolon/ metilprednisolon oral selang sehari 10 mg ditambah agonis beta-2 kerja lama oral, ditambah teofilin lepas lambat
Asma terkontrol -> Pertahankan terapi 3 bulan -> step down bertahap hingga terapi minimal dengan asma terkontrol