• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal Reading Pneumotoraks

N/A
N/A
Pulmo RSPG

Academic year: 2023

Membagikan "Journal Reading Pneumotoraks"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Kepaniteraan Klinik Departemen Pulmonologi
 RS.Paru.Dr.M Goenawan Patrowidigdo


Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


JOURNAL READING : PNEUMOTORAKS

Disusun oleh :


Alysqa Salsabila Wibowo
 (41221396100065)


Pembimbing :


dr. Fordiastiko A. Suyono, Sp.P


(2)

Definisi Pneumotoraks

“kumpulan/akumulasi dari gas atau udara dalam rongga pleura (antara pleura visceral dan parietal) ”


(3)

EPIDEMIOLOGI

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) penyebab paling sering dengan insiden 26 kasus/100.000 orang.


Risiko pneumotoraks spontan pada perokok berat 102 kali lebih tinggi dibandingkan dengan non-perokok.






Insiden Pneumotoraks Spontan Primer terjadi pada rusia 20-30 tahun, puncak kejadiannya di awal 20-an dengan rasio kejadian antara pria:wanita adalah 6,2 : 1








Pneumotoraks spontan sekunder lebih banyak pada usia tua 60-65 tahun. Insiden SSP adalah 6,3 dan 2 kasus untuk pria dan wanita per 100.000 pasien. Rasio pria dan wanita adalah 3:1


Insiden pneumotoraks iatrogenik 5 per 10.000.

Penyebab utama pneumotoraks iatrogenik adalah aspirasi jarum transtorakal (biopsi), dan penyebab kedua adalah kateterisasi vena sentral.







Jumlah pneumothorax di Indonesia berkisar antara 2,4-17,8 per 100.000 per tahun


Angka mortalitas pneumotoraks 33,7% dengan penyebab kematian terbanyak gagal napas







(4)

KLASIFIKASI

Berdasarkan mekanisme terjadinya

Pneumotoraks Spontan Pneumotoraks Traumatik

Primer terjadi karena :

• Tanpa adanya penyakit paru/trauma

sebelumnya

• Ruptur belb/bulla subpleura

Sekunder terjadi karena :

• Memiliki penyakit dasar paru

sebelumnya (mis. TB, PPOK)

Iatrogenik terjadi karena :

• Pemasangan prosedur medis (mis. CVC,TTNA, fine needle aspiration, transbronchial biopsy etc)

(5)

KLASIFIKASI

Pneumotoraks Katamenial

berhubungan dengan menstruasi.

• Terjadi 48-72 jam menstruasi, biasanya terjadi di kanan

(6)

KLASIFIKASI

Berdasarkan mekanisme terjadinya

(7)

KLASIFIKASI

Berdasarkan mekanisme terjadinya

(8)
(9)

KLASIFIKASI

Berdasarkan jenis fistula

Simple Pneumotoraks Open Pneumotoraks Tension Pneumotoraks

• Pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka pada dinding dada), sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar.

• Terdapat hubungan antara rongga pleura dengan dunia luar karena terdapat luka pada dada

• Pneumotoraks dengan  tekanan intrapleural yang positif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistul dipleura viseralis yang bersifat ventil.

(10)

KLASIFIKASI

Berdasarkan jenis fistula

(11)

Tension pneumotoraks

Keadaan ini terjadi akibat kerusakan yang menyebabkan udara masuk ke dalam rongga pleura dan udara tersebut tidak dapat keluar, keadaan ini disebut dengan fenomena ventil (one-way-valve).


(12)
(13)

Situasi klinis yang dapat terjadi pneumotoraks ventil

Pneumotoraks ventil keadaan darurat medis yang membutuhkan kewaspadaan yg tinggi dalam berbagai situasi klinis tertentu. Jika gejala hipoksia tidak ditangani secepatnya, hipoksia ini akan mengarah pada keadaan asidosis kemudian disusul dengan menurunnya cardiac output sampai akhirnya terjadi henti jantung.

(14)

KLASIFIKASI

Berdasarkan luas permukaan

Pneumotoraks parsialis Pneumotoraks Totalis

Menekan sebagian kecil

paru (<50% volume paru) Mengenai sebagian besar

paru (>50% volume paru)

(15)

Menghitung luas pneumotoraks

Light criteria : luas pneumotoraks => 100%- (A3/B3x100%) 


A= diameter paru yg kolaps. 


B= diameter hemitoraks.


Pneumotoraks luas jika luas

>20% 


Rhea : diukur jarak pleura parietal ke pleura visceral pada 3 lokasi yaitu apeks, tengah dan bawah kemudian disesuaikan dengan tabel 


(16)

Menghitung luas pneumotoraks

ACCP 2001, jarak antara apeks dengan puncak parietal kubah rongga toraks. Pneumotoraks luas jika jarak > 3cm 


BTS 2010 : jarak dinding dada-pleura visceral > 2cm pada setinggi hilus=> pneumotoraks luas, setara dgn pneumotoraks 50%.


(17)

GEJALA KLINIS

Pneumotoraks Spontan

Primer Pneumotoraks Spontan

Sekunder Tension Pneumotoraks

● Dyspnea (akut)

● Nyeri dada pada sisi yang sakit

(gejalanya akut)

● Rasa berat, tertekan Dicetuskan oleh batuk keras, mengejan, kencing

dan bersin

sebelumnya

● Nyeri dada akut

● Nafas

tersengal-sengal (sesak napas yang makin lama makin memberat)

● Nyeri dada pleuritik

● Terjadi akut, terlokalisir

● Takipnea

● Ada/tidak sianosis

● Hipotensi

● Berkeringat

(18)

DIAGNOSIS

Anamnesis


Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Penunjang


(19)

Anamnesis

01. Keluhan utama

Sesuai dengan manifestasi klinis (sesak nafas,nyeri dada, batuk,takikardia)


03. Muncul saat istirahat?

Riwayat penyakit paru sebelumnya (TB, asma, PPOK, Kanker paru)


02. Onset

04. RPD 05. Riwayat Trauma

Dada 06. Riwayat

Pneumotoraks

● Laki-laki : kurus, tinggi


● Perokok


● Usia , biasanya usia produktif


07. Faktor Risiko

● Riwayat pneumotoraks sebelumnya


● Riwayat pneumotoraks pada keluarga


(20)

Pemeriksaan Fisik

01. Keadaan umum

KU : Tampak sakit sedang-berat (tergantung klasifikasi pneumotoraks) 
 -Tampak sesak ringan-berat,tergantung kecepatan udara yang masuk serta ada tidaknya klep. 


-Nafas pendek tersengal-sengal dengan mulut terbuka
 -Disertai/tidak sianosis 


- Tanda Vital : Takikardi (Nadi cepat dan pengisian masih cukup baik bila sesak masih ringan tetapi bila penderita mengalami sesak napas berat, nadi menjadi cepat dan kecil disebabkan pengisian yang kurang.)








02. Paru

Inspeksi : Dada tidak simetris (pencembungan pada sisi yang sakit), saat respirasi bagian yang sakit gerakannya tertinggal, deviasi trakea dan jantung ke sisi yang sehat


Palpasi : Ada/tidaknya pelebaran sela iga pada sisi yang sakit, fremitus melemah atau menghilang, iktus kordis terdorong ke sisi yang sehat 


Perkusi : Hipersonor pada sisi yang sakit 


Auskultasi : Suara napas melemah sampai menghilang










(21)
(22)

Pemeriksaan penunjang

1. Analisa Gas Darah : hipoksemia (PO2 turun), kadang disertai hipokarbia karena hiperventilasi.

2. EKG (pada pneumotoraks kiri) dapat menyerupai gambaran infark miokard anterolateral 3. Rontgen Thorax PA menemukan 5 tanda : deviasi trakea, sela iga melebar, paru tampak

hiperlusen/ avaskular, diafragma mendatar 4. CT Scan

5. USG reproduksi curiga Pneumotoraks Katamenial

6. Bronkoskopi menilai adanya sumbatan pada bronkus ataupun fistula bronkopleura

(23)

Pemeriksaan penunjang (Rontgen Thorax)

● Bagian pneumotoraks akan tampak hitam/hiperlusen, rata dan paru yang kolaps akan tampak garis yang merupakan tepi paru (Collapse line), kadang lobuler.

● Bagian toraks avaskular, trakea dan mediastinum tergeser kearah sehat, tampak garis Eliis-Damoiseu

● Paru yang kolaps bisa tampak seperti massa di daerah hilus.

● Jika ada pendorongan jantung atau trakea

ke arah paru yang sehat , kemungkinan

pneumotoraks ventil.

(24)

Pemeriksaan penunjang (CT-Scan)

● Sebagai gold standard

● Dilakukan sebelum operasi

● Dapat menentukan estimasi ukuran dari

pneumotoraks lebih akurat dibanding rontgen toraks karena, pada CT scan pneumotoraks kecil bisa

terlihat lebih jelas

(25)

TATALAKSANA

Tatalaksana yang dilakukan bertujuan untuk mengeluarkan udara dalam rongga pleura, mempertahankan pengembangan paru dan mencegah berulangnya kejadian pneumotoraks pada pasien 






(26)

ALGORITMA PNEUMOTORAKS SPONTAN

(27)

TATALAKSANA NON-BEDAH

Observasi (tanpa gejala)

● Dilakukan pada Pneumotoraks dengan uk. < 2 cm tanpa keluhan sesak→ pasien rawat jalan & edukasi kapan harus kontrol atau kapan harus rawat inap untuk pemberian oksigen (untuk mempercepat resorpsi) dan observasi

● Observasi dilakukan dalam beberapa hari dengan foto thorax serial tiap 12-24 jam pertama

kemudian dilakukan foto thorax ulang setelah 7 hari, bila Pneumotoraks tidak reabsorpsi

maka disarankan pemasangan WSD

(28)

TATALAKSANA NON-BEDAH

Needle aspiration

Indikasi : Pada PSP >2 cm dengan keluhan sesak napas dan pada PSS ukuran 1-2 cm dengan keluhan sesak napas.

● Gunakan abbocath no.14 yang dihubungkan dengan three way, dengan menggunakan spuit 50cc lakukan aspirasi di ICS2 midclavicula

● Lakukan rontgen thoraks untuk evaluasi

Pada kondisi tension pneumotoraks 🡪

lakukan segera needle decompression dengan

abbocath 14G di ics 2 linea midclavicularis

kemudian segera pasang WSD

(29)

TATALAKSANA NON-BEDAH

Water Seal Drainage (WSD)

“tindakan invasif yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga toraks, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung”

Indikasi dan tujuan pemasangan: Pneumotoraks, hemotoraks, empyema

Pada pneumotoraks bilateral atau henodimanik unstable

SSP luas > 2cm dengan keluhan sesak napas SSP yg setelah dilakukan aspirasi, luas >1 cm

PSP dgn keluhan sesak napas yg setelah dilakukan

aspirasi luas masih >2cm

(30)

TATALAKSANA NON-BEDAH

Water Seal Drainage (WSD)

Pemasangan WSD:

Selang WSD dimasukan melalui ICS 5 Axillaris anterior atau ICS 2 Midclavicula line, dengan dibuat insisi terlebih dahulu pada kulit.

Ujung selang dihubungkan dengan selang plastik

penghubung yang ujungnya telah tercelup di bawah

permukaan air -> menimbulkan konsep katup satu arah

udara dapat keluar namun air tidak dapat masuk

dikarenakan adanya perbedaan tekanan.

(31)

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Undulasi : (-) jika habisnya efusi atau akibat terjepitnya selang.

Pada keadaan ini dapat dilakukan spooling dengan NaCl 0,9%.

Bila setelah spooling cairan mengalir kembali berarti ada jepitan pada selang. Bila setelah spooling tidak mengalir maka efusi telah habis.


Gelembung/bubbling : Gelembung udara yang terlihat pada botol drainase, jelas terlihat saat pasien exhale.


WSD kinking


Warna dan jumlah cairan yang keluar dalam 24 jam.


Foto rontgen thorax


(32)

TATALAKSANA BEDAH

Torakoskopi

● Mengidentifikasi penyebab pneumotoraks atau mengeksplor rongga pleura

● Memisahkan adhesi untuk mencegah kebocoran udara

● Mengeksisi bula

● Melakukan pleurodesis Torakotomi

Pertimbangan dilakukannya tindakan torakotomi, jika :

● Paru gagal mengembang setelah drainase yang adekuat

● Pasien dengan kebocoran udara menetap

● Ketika video-assisted thoracoscopic surgery (VATS) dirasakan bukan tindakan yang tepat untuk dilakukan

Chemical/Surgical Pleurodesis

tindakan penyatuan pleura viseral dan pleura parietal secara mekanik maupun menggunakan agen kimiawi

→ mencegah terjadinya pneumotoraks berulang. Jika terjadi kebocoran udara yang persisten > 3 hari

(33)

KOMPLIKASI

GAGAL NAPAS

PNEUMOTORAKS REKURENS

HEMOTORAKS

PNEUMOMEDIASTINUM

INFEKSI

SYOK

(34)

DAFTAR PUSTAKA

● Joshua D. Stodghill, Devon T, etc. Primary spontaneous pneumothorax: a pathway to practice USA:

2018 tersedia di (doi: 10.21037/amj.2018.11.05)


● Tschopp J-M, Bintcliffe O, Astoul P, et al. ERS task force statement: diagnosis and treatment of primary spontaneous pneumothorax. European Respiratory Journal. 2015; 46(2): pp. 321–335. doi:

10.1183/09031936.0021921


● Choi WI. Pneumothorax. Tuberc Respir Dis (Seoul). 2014; 76(3): pp. 99–104. doi:

10.4046/trd.2014.76.3.99.


● Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta:

InternaPublishing; 2014:1132-53. 2.oleh A Alfredo - 2016


Noppen M. Spontaneous pneumothorax: epidemiology, pathophysiology and cause. European Respiratory Review. 2010; 19 


Daley BJ. What is The Role of a Chest CT Scan in the Evaluation of Pneumothorax?. Medscape. Apr 2020.


● American College Surgeon. Advanced Trauma Life Support. 10th ed. 2018.


● Suselo YH, Jusup SA, H DR. Buku manual keterampilan klinik topik head and neck examination.

2019;(0271):20.Availablefrom:

https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-2-Pemeriksaan-kepala-leher-2019.pdf


● Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumothorax [Internet]. 2017 [cited 2020 Juli 28].Available from:

http://klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=7865 Noppen M. Spontaneous pneumothorax:

Epidemiology, 


(35)

THANK

YOU

Do you have any question?


(36)

Referensi

Dokumen terkait

Green: Object within the detection range but not in switching range Yellow: Object is within the switching range Off: Object is outside the detection range or signal loss Accessories