• Tidak ada hasil yang ditemukan

jual beli emas menurut empat imam mazhab dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "jual beli emas menurut empat imam mazhab dan"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat empat Imam Madzhab tentang jual beli emas dan relevansinya dengan sistem jual beli emas di PT. Pegadaian (Persero) Simpang Syariah Cabang Bengkulu dan untuk memenuhi syarat akademik dengan menyelesaikan program studi di Jurusan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I).

Penelitian Terdahulu

Analisis Fatwa DSN tentang jual beli emas tanpa uang tunai (Murabahah emas),12 menyimpulkan bahwa praktik jual beli emas dan perak tanpa uang tunai pada masa Nabi Muhammad tidak diperbolehkan. Namun di masa sekarang yang terus berkembang, para peneliti menganalisis kembali bahwa jual beli emas dengan uang tunai diperbolehkan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Syarat jual beli emas ada 2 yaitu yang pertama, jika emas ditukar dengan emas, maka syarat yang harus dipenuhi adalah (1) yadan bi yadin (harus tunai), dan (2) mitslan bi mitslin (timbangan sama walaupun kualitasnya berbeda).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli mata uang harus dilakukan secara tunai dan nilainya harus sama. Fatwa tersebut berkaitan dengan pendapat ulama madzhab, disyariatkan bahwa transaksi jual beli mata uang sama nilainya dan transaksi dilakukan secara tunai sesuai dengan akad yang telah dibuat. Dari penelitian sebelumnya terdapat kesamaan dengan penulis mengenai jual beli emas, perbedaannya hanya penulis melihat relevansi sistem jual beli emas di PT.

13Ryco Putra Irawan, Pandangan Empat Mazhab dan Cendekiawan Kontemporer Tentang Hukum Praktek Dagang Emas Tanpa Uang (Studi Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 77/DSN-MUI/V/2010), http//digilib.winsby.ac.id. pdf, diakses 24 Mei 2016.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Subjek/Informan Penelitian
  • Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pada bab ini akan dibahas pemikiran Empat Sekolah tentang jual beli emas dan relevansinya dengan sistem jual beli emas di PT. Menurut ulama Hanafi, ada dua definisi jual beli: pertukaran aset melalui aset. Jual beli adalah perbuatan atau transaksi yang disyariatkan dalam arti ada hukum yang jelas dalam Islam.

Keempat, menurut mazhab Syafi'i, jual beli yang di dalamnya terdapat unsur paksaan dianggap tidak sah. Jual beli secara kredit dianggap sebagai salah satu alternatif untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan mudah dan ringan. Praktek jual beli muamalah baik yang dilakukan secara non tunai maupun secara kredit pada masa Nabi tidak diperbolehkan.

72Ryco Putra Irawan, Pandangan Empat Mazhab dan Cendekiawan Kontemporer Tentang Hukum Praktek Dagang Emas Tanpa Uang (Studi Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 77/DSN-MUI/V/2010), http//digilib.uinsby.ac .id. pdf, diakses 24 Mei 2016. Dalam sistem jual beli produk MULIA, pegadaian syariah membiayai pembelian barang berupa emas batangan yang dipesan dari. Nasabah datang ke Pegadaian Syariah untuk jual beli emas logam mulia dengan pembiayaan MULIA.

Menurut Imam Ahmad bin Hambal dan Syafi'i, jual beli mata uang dilakukan secara tunai, selama kedua belah pihak belum berpisah. 95Ryco Putra Irawan, Pandangan Empat Mazhab dan Cendekiawan Kontemporer tentang Hukum Praktik Dagang Emas Tanpa Uang (Kajian Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 77/DSN-MUI/V/2010), http//digilib.uinsby.ac .pengenal. pdf, diakses 24 Mei 2016. Jual beli emas sendiri banyak diminati oleh masyarakat, sehingga banyak lembaga pesaing yang memperdagangkan produk emas secara kredit dengan harga yang terjangkau.

Pegadaian (persero) Syariah Cabang Bengkulu relevan dengan pendapat ulama empat madzhab yang membolehkan jual beli emas secara tunai. 97Ryco Putra Irawan, Pandangan Empat Mazhab dan Cendekiawan Kontemporer tentang Hukum Praktik Dagang Emas Tanpa Uang (Kajian Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 77/DSN-MUI/V/2010), http//digilib.uinsby.ac .pengenal. pdf, diakses 24 Mei 2016. Jika jual beli emas secara kredit dikhawatirkan akan jatuh ke dalam riba, sebaiknya hindari jual beli secara kredit.

Pandangan empat mazhab dan ulama kontemporer tentang praktik hukum jual beli emas secara cashless (Kajian Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 77/DSN-MUI/V/2010), http//digilib.uinsby.ac. id.pdf.

Teknik Analis Data

Sistematika Penulisan

Jual Beli

  • Pengertian Jual Beli
  • Sumber Hukum Jual Beli
  • Rukun dan Syarat Jual Beli
  • Bentuk-bentuk Jual Beli
  • Macam-macam Jual Beli
  • Jual Beli yang Dilarang

Manakala jual beli menurut ulama mazhab empat ialah pertukaran harta dengan cara harta. Namun, ulama empat imam bersepakat bahawa jual beli emas dan perak secara kredit dikategorikan sebagai barang ribawi. Sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim, at-Tirmidziy:. jual beli emas dengan perak adalah riba melainkan (dilakukan) secara tunai”.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat judul “Jual Beli Emas Menurut Empat Imam Madzhab Dan Relevansinya Dengan Sistem Tata Niaga Emas Di PT. cara tertentu yang bermanfaat 23 Menurut Malik, Syafi'i dan Hambali, yang membeli dan menjual, menukarkan harta dengan harta berupa perpindahan harta dan pemilikan.

Barang dan uang tunai bukan uang tunai, disebut jual beli hutang dengan hutang (ba'i dain bi dain). Jual beli dimana penjual menyebutkan harga barang kemudian menyebutkan harga jual barang (Ba'i amanah). Larangan jual beli malaqih, yaitu janin dalam perut hewan jantan atau betina.

Pegadaian Syariah

  • Pengertian Gadai
  • Pegadaian Syariah
  • Sumber Hukum Pegadaian Syariah
  • Rukun dan Syarat Gadai Syariah
  • Tujuan dan Manfaat Pegadaian Syariah

An-Najsy, menaikkan harga barang yang akan dijual bukan dengan niat untuk membeli, tetapi untuk menipu orang lain agar membelinya. Mencegat orang yang datang dari desa luar kota dan membeli barang mereka sebelum mereka memasuki pasar dan ketika mereka tidak mengetahui harga pasar. Menurut mazhab Hambali dan Syafi'i, rahn adalah harta yang dijadikan jaminan utang yang dapat dilunasi sesuai harganya jika sulit untuk melunasinya dari debitur.

Sedangkan pegadaian syariah adalah pegadaian yang menganut prinsip syariah dalam menjalankan operasionalnya. Pegadaian Syariah hadir di Indonesia dalam bentuk kerjasama antara Bank Syari'ah dengan Perum Pegadaian dan membentuk Unit Pegadaian. Syari'ah di beberapa kota di Indonesia, namun ada juga bank Syari'ah yang menjalankan kegiatan toko Syariahnya.

Pada dasarnya produk berbasis syariah memiliki ciri tersendiri, seperti tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menempatkan uang sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditas untuk diperdagangkan, dan berbisnis untuk memperoleh imbalan jasa atau bagi hasil. . Bagi orang yang naik dan minum, dia harus membayar (pengobatannya). (Jemaah HR kecuali Muslim dan Nasa'I, Bukhari no. 2329, Kitab ar-Rahn)49. Dalam menjalankan pegadaian syari'ah, pegadaian syari'ah harus memenuhi rukun-rukun pegadaian syari'ah atau sering disebut dengan rukun rahn, antara lain sebagai berikut:52.

Aqid terdiri dari dua pihak, yaitu rahin (pihak gadai), yaitu orang yang telah dewasa, berakal, amanah dan memiliki barang yang akan digadaikan. Seperti halnya rukun, dalam menjalankan syari'ah pegadaian harus ada syarat-syarat gadai, antara lain sebagai berikut: 53. Artinya baik rahin maupun murtahin (para pihak yang mengadakan akad) harus ahli tasharuf , yaitu orang yang dewasa, cerdas, tidak gila, tidak terpaksa, mampu menghabiskan sumber daya dan dalam hal ini memahami masalah yang berkaitan dengan bendera.

Marhun (barang), yaitu harus berupa barang yang menguntungkan murtahin dan bukan berupa barang pinjaman. Bank syariah yang menerbitkan produk gadai syariah dapat memperoleh keuntungan dari pengenaan biaya administrasi dan biaya sewa titipan emas.

GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN (PERSERO) SYARIAH

Sejarah Perkembangan Pegadaian Syariah

Perdagangan atau jual beli dapat dilakukan oleh perorangan atau perusahaan dan lembaga tertentu yang sejenis. Aturan umum yang telah dirumuskan para ahli hukum tentang riba saat jual beli dapat diringkas sebagai berikut. Ulama yang melarang atau melarang jual beli emas secara kredit maupun tidak secara tunai adalah empat Imam Madzhab (Abu Hanifah, Malik Bin Anas, Muhammad Bin Idris al-Syafi'i dan Ahmad Bin Hanbal).

Jika jual beli harus diterima oleh masing-masing sebelum dibagi dan pendapat ini disetujui oleh Imam Malik.83. 83Ryco Putra Irawan, Pandangan Empat Mazhab dan Cendekiawan Kontemporer Tentang Hukum Praktek Dagang Emas Tanpa Uang (Kajian Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 77/DSN-MUI/V/2010), http//digilib.uinsby.ac.id. pdf, diakses 24 Mei 2016. Fadhl minat masih ada, sehingga tersirat hanya hulul dan kabdhu saja tanpa tematsul.84. Pendapat ulama empat imam madzhab tidak membolehkan jual beli secara kredit (taksith) karena pada saat itu emas dan perak sama dengan uang yang digunakan sebagai alat tukar dan transaksi dalam masyarakat sebelumnya.

Menurut Imam Malik, jika akad terlambat pada pertemuan, jual beli akan batal meskipun kedua belah pihak belum berpisah. Kegiatan ekonomi saat ini, dalam jual beli emas ada berbagai macam bentuknya, baik membeli emas secara tunai maupun membeli emas secara kredit, membeli emas dengan cek, dan lain sebagainya. Pegadaian (Persero) Kantor Cabang Bengkulu yaitu imam madzhab empat membolehkan jual beli emas dengan syarat tunai, ukuran sama, tunai transfer sebelum berpisah, tetapi jual beli emas tunai atau on kredit, ulama mazhab empat madzhab tidak membolehkan hal tersebut karena menurut ulama Malik dan Syafi'i illat, barang digunakan sebagai ukuran harga dan benda tersebut hanya dapat disamakan dengan uang.

Karena jual beli harus diterima oleh masing-masing sebelum berpisah dan pandangan ini didukung oleh Imam Malik.97. 78/DSN-MUI/IX/2010 yang menyatakan bahwa jual beli emas secara tunai baik dengan jual beli biasa maupun jual beli murabahah diperbolehkan (mubah, ja'iz) selama emas tersebut belum resmi. medium menjadi alat tukar (uang). Jual beli emas diperbolehkan secara tunai, mereka melihat emas padahal memiliki sifat yang melekat pada emas dalam bentuk dan keadaan apapun yaitu nilai sebagai ukuran harga.

Simpang Loncat Cabang Bengkulu diatur dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 78/DSN-MUI/IX/2010 yang menyatakan bahwa jual beli emas secara tunai, baik melalui jual beli normal maupun jual beli murabahah, diperbolehkan. (mubah, ja'iz) hingga emas menjadi alat tukar resmi (uang). Untuk pegadaian, penulis memberikan saran untuk menyamakan margin/keuntungan saat jual beli emas secara kredit maupun tunai.

Sejarah Perkembangan PT. Pegadaian (persero) Syariah Kantor

  • Visi dan Misi
  • Produk dan Jasa PT. Pegadaian (persero) Syariah Kantor
  • Mekanisme Operasional Pegadaian Syariah
  • Struktur Organisasi PT. Pegadaian (persero) Syariah Kantor

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar

Gambar 3.1 Ilustrasi Mekanisme Operasional Pegadaian Syariah
Gambar 3.2 Struktur Organisasi
Tabel 4.2 Hukum Jual Beli Emas  No  Pendapat  Jual Beli Emas Tunai

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Tinjaun Ekonomi Syariah Terhadap Praktek Jual Beli Rumput Secara Borongan di Desa Batu Jangkih Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah Jual beli adalah suatu kesepakatan